Anda di halaman 1dari 3

Jokowi Tinjau Kebakaran

Hutan dan Kabut Asap di


Kalsel
JAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Kalimantan Selatan (Kalsel),
Rabu (23/9/2015). Ia akan meninjau sejumlah lokasi kebakaran hutan, lahan, dan daerah
yang diselimuti kabut asap di sana.

Pria asal Solo itu ke Kalsel didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung,
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.

Rencananya rombongan akan melihat lokasi titik api di Desa Guntung Damar,
Banjarbaru. Di lokasi ini, Jokowi akan memberikan pengarahan kepada para prajurit dan
petugas pemadam kebakaran.

Setelah itu meninjau lokasi titik api di Sambung Lihung yang berada di Kabupaten
Banjar. Anggota Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit mengatakan, Jokowi juga
bakal meninjau daerah yang diselimuti kabut asap di Kalsel.

Sebelumnya, Jokowi juga sudah meninjau kebakaran hutan dan lahan di Sumatera
Selatan. Pasca-peninjuan, ia memerintahkan pelaku pembakar hutan ditindak.
Kamis, 01 Oktober 2015 | 21:24

Kebakaran Lahan di Kalsel Mencapai 2.000 Hektare


Upaya pemadaman hutan di lahan gambut Kalimantan, 24 September 2015. (Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan)

Banjarmasin - Kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan selama musim kemarau 2015 diperkirakan sudah
mencapai dua ribu hektare yang tersebar hampir di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini.
Komandan Korem 101/Antasari, Kolonel (inf) Muhammad Abduh Ras mengatakan, untuk mengatasi kebakaran lahan
agar tidak terus meluas, pihaknya telah membangun kanal-kanal untuk memudahkan tim pemadam kebakaran
mendapatkan air.

"Titik api kini telah jauh berkurang, dari sebelumnya 1.630 titik, behasil dipadamkan sekitar 1.570 titik," katanya di
Banjarmasin Kamis (1/10).

Menurut dia, upaya pemadaman titik api, diutamakan di areal Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan sekitarnya,
untuk mengurangi gangguan penerbangan.

"Selain membangun kanal, kita juga melakukan normalisasi sungai-sungai, dengan harapan pemadaman bisa
dilakukan hingga ke dasar-dasar kawasan gambut yang terbakar," katanya.

Kebakaran lahan dan hutan, kata dia, telah merugikan banyak pihak, bukan hanya tenaga yang dikerahkan mulai
TNI/Polri, sampai relawan atau masyarakat juga biaya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat,
mengatasi kebakaran lahan di beberapa daerah di Indonesia telah menghabiskan sekitar Rp385 miliar.
Sehingga, kata Danrem, masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dan menyadari bahaya kabut dengan tidak
melakukan pembakaran secara sengaja.

Berdasarkan data BNPB, hingga 30 September, titik api di pulau Sumatera dan Kalimantan dalam seminggu terakhir
terjadi penurunan, namun kondisi asap masih cukup tebal.

Sebelumnya, Pejabat Gubernur Kalimantan Selatan Tarmizi A Karim meninjau pembangunan kanal sepanjang
sembilan kilometer di dua titik yaitu di Desa Gunung Damar dan di sekitar Rumah Sakit Sambang Lihum. Menurut
Tarmizi, pembangunan kanal di lahan gambut tersebut menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk
mengatasi kebakaran lahan yang terjadi di sekitar daerah tersebut.

"Berdasarkan desain yang telah ditetapkan, bakal dibangun kanal sepanjang sembilan kilometer lebih dan kini sekitar
3 kilometer sudah dilaksanakan," katanya.

Diharapkan, kanal dan embung tersebut mampu menampung air, untuk memudahkan pemadaman titik api yang kini
sering terjadi di sekitar wilayah Bandara Syamsudin Noor.

Anda mungkin juga menyukai