Anda di halaman 1dari 19

BAB 3.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Tujuan dari pengkajian/anamnesa adalah merupakan kumpulan informasi


subyektif yang diperoleh dari apa yang dipaparkan oleh pasien terkait dengan
masalah kesehatan yang menyebabkan pasien melakukan kunjungan ke pelayanan
kesehatan. Identitas pasien yang perlu untuk dikaji meliputi:
a. Meliputi nama dan alamat
b. Jenis kelamin : Kolesteatoma bisa terjadi pada pria dan wanita
c. Umur: usia produktif lebih beresiko karena rentan terjadi kolesteatoma.
d. Pekerjaan: pekerja lapangan atau pekerja yang berbising lebih beresiko terjadi
kolesteatoma.

3.1.1 Pengkajian Riwayat Keperawatan

Keluhan Utama : Hal yang paling dirasakan pasien seperti: nyeri, keluar cairan
putih dari telinga, demam .
1. Riwayat Penyakit Sekarang : menceritakan tentang perjalanan penyakit
pasien dirumah sampai dibawa ke rumah sakit. Biasanya pasien mengeluh
nyeri telinga, keluar cairan putih dari telinga disertai demam.
2. Riwayat Penyakit Dahulu : kaji pasien memiliki riwayat penyakit telinga,
karena bisa menyebabkan kolesteatoma.
3. Riwayat Keluarga : biasanya tidak ditemukan adanya hubungan riwayat
penyakit keluarga dengan kolesteatoma

3.1.2 Pengkajian Berdasarkan NANDA

1. Domain Promosi Kesehatan


a. Arti sehat dan sakit bagi pasien.
b. Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini.
c. Perlindungan terhadap kesehatan: program skrining, kunjungan ke pusat
pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahraga, manajemne stress, faktor
ekonomi.
d. Pemeriksan diri sendiri: riwayat medis keluarga, pengobatan yang sudah
dilakukan.
e. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan.
f. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.
2. Domain Nutrisi
a. Kebiasaan jumlah makanan.
b. Jenis dan jumlah (makanan dan minuman)
c. Pola makan 3 hari terakhir/ 24 jam terakhir, porsi yang dihabiskan, nafsu
makan.
d. Kepuasaan akan berat badan.
e. Persepsi akan kebutuhan metabolic
f. Faktor pencernaan: nafsu makan, ketidaknyamanan, rasa dan bau, gigi,
mukosa mulut, mual atau muntah, pembatasan makanan, alergi makanan.
g. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (berat badan saat ini dan SMRS)
3. Domain Eliminasi dan Pertukaran
a. Kebiasaan pola buang air kecil: frekuensi, jumlah (cc), wana, bau, nyeri,
mokturia, kemampuan menontrol BAK, adanya perubahan lain.
b. Kebiasaan pola buang air besar: frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri,
mokturia, kemampuan mengontrol BAK, adanya perubhana lain.
c. Keyakinan budaya dan kesehatan.
d. Kemampuan perawatan diri: ke kamar mandi, kebersihan diri.
e. Penggunaan bantuan untuk ekskresi
f. Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdmen, genetalia, rectum,
prostat)
4. Domain Aktivitas / Istirahat
a. Aktivitas kehidupan sehari-hari
b. Olahraga: tipe, frekuensi, durasi, da inetensitas.
c. Aktivitas menyenangkan
d. Keyakinan tentang latihan dan olahraga
e. Kemampuan untuk merawat diri sendiri (berpakaian, mandi, makan, kamar
mandi)
f. Mandiri, bergantung atau perlu bantuan.
g. Penggunaan alat bantu (kruk, kaki tiga)
h. Data pemeriksaan fisik (pernapasan, kardiovaskular, muskoloskeletal,
neurologi)
i. Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun,
ritual menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)
j. Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan)
k. Jadwal istirahat dan relaksasi
l. Gejala gangguan pola tidur
m. Faktor yang berhubungan (nyeri, suhu, proses penuaan dll)
n. Data pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata, keadaan umum, mengantuk)
5. Domain Persepsi / Kognisi
a. Gambaran tentang indra khusus (penglihatan, penciuman, pendengar,
perasa, peraba)
b. Penggunaan ketidaknyaman nyeri (pengkajian nyeri secara komprehensif)
c. Keyakinan budaya terhadap nyeri
d. Tingkat pengetahuan klien terhadap nyeri dan pengetahuan untuk
mengontrol dan mengatasi nyeri
e. Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (neurologis, ketidaknyamanan)
5. Domain Persepsi Diri
a. Keadan sosial: pekerjaan, situasi keluarga, kelompok sosial.
b. Identitas Personal: penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki
c. Keadaan fisik, segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh (yang disukai
dan tidak)
d. Harga diri: perasaan mengenai diri sendiri.
e. Ancaman terhadap konsep diri (sakit, perubahan peran).
f. Riwayat berhubungan dengan masalah fisik dan tau psikologi.
g. Data meneriksaan fisik yang berkaitan (mengurung diri, murung, gidak
mau berintaksi)
7. Domain Hubungan Peran
a. Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman, kerja
b. Kepuasan/ ketidak puasan menjalankan peran
c. Efek terhadap status kesehatan
d. Petingnya keluarga
e. Struktur dan dukungan keluarga
f. Proses pengambilan keputusan keluarga
g. Pola membesarkan anak
h. Hubungan dengan orang lain
i. Orang terdekat dengan klien
j. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan
8. Domain seksualitas
a. Masalah atau perhatian seksual
b. Menstruasi, jumlah anak, jumlah suami/istri
c. Gambaran perilaku seksual (perilaku seksual yang aman, pelukan,
sentuhan, dll)
d. Pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas dan reprosuksi
e. Efek terhadap kesehatan
f. Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan psikologi
g. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia, payudara, rektum)
9. Domain Koping / Toleransi Stress
a. Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini
b. Tingkat stress yang dirasakan
c. Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress
d. Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya.
e. Strategi koping yang biasa digunakan
f. Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress
g. Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga.
10. Domain Prinsip Hidup
a. Latar belakang budaya/ etnik
b. Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok
budaya/ etnik
c. Tujuan kehidupan bagi pasien
d. Pentingnya agama/ spiritualitas
e. Dmapak masalah kesehatan terhadap spiritualitas
f. Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, larangan, adat) yang dpat
mempengaruhi kesehatan
11. Domain Keamanan / Perlindungan
Berisikan tentang keamanan / perlindungan klien saat menjalani perawatan
12. Domain Kenyamanan
a. Berisikan Kenyamanan fisik, lingkungan dan sosial pasien
13. Domain Pertumbuhan / Perkembangan
a. Berisi tentang pertumbuhan dan perkembangan klien

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan umum
TD : 120/80 mmHg
N : 110x/menit
RR : 20x/menit
S : 39C
BB : 50 kg
TB : 152 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Inspeksi bentuk dan ukuran kepala
b. Mata : inspeksi: konjungtiva dibagian bawah mata (pucat, merah)
c. Telinga : Observasi adanya eritema, edema, otorea, lesi dan bau cairan
d. Hidung : Inspeksi bentuk hidung dan pergerakan hidung (kembang kempis
/ tidak)
e. Dada
1) Paru-paru : Inspeksi bentuk dada dan axilla terjadi pembesaran / tudak
dan juga pergerakan dada saat bernafas sama / tidak. Auskultasi bunyi
nafas apakah terjadi suara tambahan.
2) Jantung : Palpasi : apabila terdapat perdarahan perureta, pasien beresiko
syok hipovolemik. Dan periksa tekanan darah apakah terjadi penurunan.
f. Abdomen : Inspeksi: apakah terjadi distensi abdomen (terlihat
kembung). Palpasi: palpasi abdomen apakah terdapat masa, dan apakah
terjadi nyeri tekan.Auskultasi: apakah terdapat bisisng usus yang tidak
normal.
g. Urogenital : Inspeksi: apakah terdapat hematum pada perivesika,
hematum pada penis & inguinal. Lalu lihat apakah terlihat iritasi kulit
penis/inguinal dan apakah terdapat perdarahan per uretra. Palpasi: palpasi
daerah penis dan skrotum apakah terdapat edema pada daerah genetalia
(hematum).
h. Ekstremitas : Inspeksi: lihat apakah terdapat kemerahan/iritasi pada kulit
penis, kulit tampak normal/pucat, apakah terdapat spasme otot
peritoneum. Palpasi: kaji tugor kulit elastis/tidak.

3.1.4 Pemeriksaan Penunjang

1. Tes Rinne : negatif (-)


2. Tes Weber : lateralisasi ke kanan
3. Tes Bisik : pasien tidak dapat mendengarkan suara berfrekuensi rendah.
3.1.5 Analisa Data

Tabel 3.1 Konsep Analisa Data

No Data Masalah Etiologi Paraf

1 DO : klien mengatakan bahwa Gangguan Gangguan rasa


telinganya terasa nyeri rasa nyaman nyaman (nyeri)
DS : (nyeri)
1. Ansietas Stress dan
2. Klien tampak gelisah ketegangan
3. Gangguan pola tidur
4. Telingnya terasa sakit Iritasi /
tekanan saraf

Nyeri

Peradangan
2 DO : Klien mengatakan susah Hambatan Hambatan
menerima atau mendengar dan susah komunikasi komunikasi
mendengar rangsangan berupa suara verbal verbal

DS : Motorik
1. Pada tes rinnedan weber klien wicara
tidak mendengarkan adanya terganggu
getaran garpu tala dan tidak jelas
mendengar adanya bunyi dan saat Penurunan
bunyi hilang. fungsi telinga
2. Klien tidak mendengar secara
jelas angka-angka yang
disebutkan

3 DO : Keluarga pasien Perubahan Perubahan


mengatakan harus berbicara dengan persepsi/sen persepsi/sensor
nada tinggi, karena klien tidak sori i
nyambung bila di ajak berbicara
dengan suara yang rendah. Kurangnya
pendengaran
DS :
Tes rinne :(-) Penyumbatan /
Tes weber : lateralisasi ke kanan obstruksi
Tes bisik : pasien tidak dapat
mendengar suara berfrekuensi Nyeri ditelinga
rendah tengah
4 DO : Pasien mengatakan cemas Ansietas Ansietas
jika harus diakukan operasi telinga
Kurang
DS : pengetahuan
Pasien tampak bingung dan gelisah
akan penyakitnya Kurang
Gangguan pola tidur terpajan
Sering berkeringat informasi
5 DO : Keluarga pasien mengatakan Gangguan Gangguan Pola
pasien tidak bisa tidur malam karena Pola Tidur Tidur
gelisah
Ketidakpuasan
DS : tidur
Pasien terlihat sesak, lemas, gelisah
Wajah pucat Suara bising
Konjungtiva anemis
Telinga terasa
nyeri
6 DS: Resiko Resiko Infeksi
Infeksi
DO: Pengetahuan
1. Tampak ada luka insisi di perut yang tidak
2. terdapat cairan cukup untuk
3. bau telinga menghindari
patogen

Masuknya
patogen

Pembedahan

7 Ds : Mengungkapkan dirinya tidak Gangguan Gangguan


berguna harga diri harga diri
rendah rendah
DO :
1. Menarik diri dari hubungan sosial Kesulitan
2. Tampak mudah tersinggung dalam
3. Perasaan malu berkomunikasi
4. Tidak nyaman jika jadi pusat
perhatian Gangguan
pada otot
bicara
8 DS : Klien mengungkapkan menular Intoleransi Intoleransi
aktivitas aktivitas aktivitas
DO : Ketidaknyama
nan
1. Pasif beraktivitas
2. Tampak menyendiri /
menghindar dari kegiatan yang Nyeri di
ada orang lain. telinga
3. Tidak peduli dengan aktifitas
hidup sehari hari.
9 DS: keluarga mengatakan demam Hipertemi Hipertemi
naik turun
Masuknya
DO: patogen
Hasil Vital Sign :
TD : 100/60 mmHg Infeksi
Nadi : 90 x/ menit ditelinga
Rr : 26 x/menit
BB : 17 Kg Kolesteatoma
TB : 100 cm
SUHU: 39 0C

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. No. Dx I : Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan


prosesperadangan pada telinga tengah
2. No. Dx II : Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan
pendengaran
3. No. Dx III : Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksi
di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.
4. No. Dx IV : Ansietas berhubungan dengan nyeri yang semakin memberat
5. No. Dx V : Gangguan pola tidur berhubungan dengan bising
6. No. Dx VI : Resiko infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
bagaimana cara membersihkan telinga dengan baik
7. No. Dx VII : Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan stigma berkenaan
dengan kondisi
8. No. Dx VIII : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
9. No. Dx IX : Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
3.3 Intervensi Keperawatan

Tabel 3.2 Konsep Intervensi Keperawatan

No
NOC NIC Rasional Paraf
Dx

1 Tujuan : Setelah 1. Ajarkan teknik 1. Teknik relaksasi yang


dilakukan tindakan relaksasi pada klien benar dan efektif dapat
keperawatan selama dengan membantu mengurangi
3x24 jam nyeri mengajarkan nyeri yang dirasakan.
berkurang atau teknik relaksasi 2. Analgetik dapat
hilang (misalnya bernafas menekan pusat saraf
perlahan, teratur, rasa nyeri, sehingga
Kriteria hasil :Nyeri atau nafas dalam) nyeri dapat berkurang
yang dirasakan kien 2. Kolaborasikan 3. Untuk mengetahui
berkurang dengan dengan tim medis keefektifan pemberian
skala 2-0 dari dalam pemberian analgetik
rentang skala 0-10 analgetik 4. Informasi yang cukup
3. Kaji kembali nyeri dapat mengurangi
yang dirasa oleh kecemasan yang
klien setelah 30 dirasaoleh klien dan
menit pemberian keluarga.
analgetik
4. Beri informasi
kepada klien dan
keluarga tentang
penyebab nyeri
yang dirasa
2 Tujuan : Setelah 1. Gunakan kartu 1. Dengan mengetahui
dilakukan tindakan baca, kertas, pensil, metode komunikasi
keperawatan selama bahasa tubuh, yang diinginkan oleh
3x24 jam. Klien gambar, daftar klien maka metode
dapat kembali kosakata, bahasa yang akan digunakan
mendengar dan asing,computer, dan dapat disesuaikan
melakukan lain-lain untuk dengan kemampuan dan
komunikasi memfasilitasi keterbatasan klien.
komunikasi dua 2. Pesan yang ingin
Kriteria hasil : arah yang optimal disampaikan oleh
1. Klien dapat 2. Beri anjuran kepada perawat kepada klien
melakukan pasien dan keluarga dapat diterima dengan
komunikasi untuk menggunakan baik oleh klien.
dengan baik alat bantu bicara 3. Memungkinkan
2. Menerima pesan adan alat bantu komunikasi dua arah
melalui metoda mendengar anatara perawat dengan
pilihan (misal : 3. Anjurkan ekspresi klien dapat berjalan
komunikasitulisa diri dengan cara dnegan baik dan klien
n, bahasa lain dalam dapat menerima
lambang, menyampaikan pesanperawat secara
berbicara dengan informasi (bahasa tepat.
jelas pada telinga isyarat)
yang baik.

3 Tujuan : Setelah 1. Ajarkan klien untuk 1. Keefektifan alat


dilakukan tindakan menggunakan dan pendengaran tergantung
keperawatan selama merawat alat pada tipe
3x24 jam Persepsi / pendengaran secara gangguan/ketulian,
sensoris baik. tepat pemakaian serta
2. Instruksikan klien perawatannya yang
Kriteria hasil untuk menggunakan tepat.
: Klien akan teknik-teknik yang 2. Apabila penyebab
mengalami aman dalam pokok ketulian tidak
peningkatan perawatan telinga progresif, maka
persepsi/sensoris (seperti: saat pendengaran yang
pendengaransampai membersihkan tersisa sensitif terhadap
pada tingkat dengan trauma dan infeksi
fungsional menggunakan sehingga harus
cutton bud secara dilindungi.
hati-hati, sementara 3. Diagnosa dini terhadap
waktu hindari keadaan telinga atau
berenang ataupun terhadap masalah-
kejadian ISPA) masalah pendengaran
sehingga dapat rusak secara permanen.
mencegah 4. Penghentian terapi
terjadinya ketulian antibiotika sebelum
lebih jauh. waktunya dapat
3. Observasi tanda- menyebabkan
tanda awal organisme sisa resisten
kehilangan sehingga infeksi akan
pendengaran yang berlanjut.
lanjut.
4. Instruksikan klien
untuk
menghabiskan
seluruh dosis
antibiotik yang
diresepkan (baik itu
antibiotik sistemik
maupun lokal).

4 Tujuan : Setelah 1. Berikan informasi 1. Menunjukkan kepada


dilakukan tindakan kepada klien klien bahwa dia dapat
keperawatan selama seputar kondisinya berkomunikasi dengan
3x24 jam Rasa dan gangguan yang efektif tanpa
cemas klien akan dialami. menggunakan alat
berkurang/hilang. 2. Diskusikan dengan khusus, sehingga dapat
klien mengenai mengurangi rasa
Kriteria hasil : kemungkinan cemasnya.
1. Klien mampu kemajuan dari 2. Harapan-harapan yang
mengungkapkan fungsi tidak realistik tidak
ketakutan/kekuat pendengarannya dapat mengurangi
irannya. untuk kecemasan, justru
2. Respon klien mempertahankan malah menimbulkan
tampak harapan klien dalam ketidak percayaan klien
tersenyum. berkomunikasi. terhadap perawat.
3. Berikan informasi 3. Memungkinkan klien
mengenai kelompok untuk memilih metode
yang juga pernah komunikasi yang paling
mengalami tepat untuk
gangguan seperti kehidupannya sehari-
yang dialami klien hari disesuaikan dnegan
untuk memberikan tingkat keterampilannya
dukungan kepada sehingga dapat
klien. mengurangi rasa cemas
4. Berikan informasi dan frustasinya.
mengenai sumber- 4. Dukungan dari
sumber dan alat-lat bebarapa orang yang
yang tersedia yang memiliki pengalaman
dapat membantu yang sama akan sangat
klien. membantu klien.

5 Setelah dilakukan 1. Berikan terapi 1. Agar klien merasa


tindakan relaksasi tenang
keperawatan selama 2. Berikan terapi 2. klien bisa mengatur
3x24 jam pola tidur fototerapi untuk tidurnya
tidak terganggu pengaturan alam 3. Agar klien merasa
Kriteria hasil : perasaan atau aman
Jumlah jam tidur pengaturan tidur
dalam batas normal 3. Ajarkan keluarkan
6-8 jam/hari untuk
memposisikan klien
senyaman mungkin
4. Tingkatkan
keamanan klien
6 Tujuan : 1. Observasi keadaan 1. Mengetahui keadaan
Setelah dilakukan umum pasien umum pasien
tindakan selama 24 jam 2. Mencegah penularan
keperawatan selama 2. Anjurkan penyakit
3x24 jam tidak pentingnya cuci 3. Mencegah infeksi
terjadi infeksi tangan dan mencuci 4. Agar dapat membunuh
Kriteria hasil : telinga luar kuman, sehingga tidak
Klien bebas dari 3. Lakukan perawatan menularkan penyakit
tanda dan gejala graft terus-menerus
infeksi 4. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
profilaksis
7 Tujuan : 1. Kaji luasnya 1. E menentukan faktor-
Setelah dilakukan gangguan persepsi faktor secara individu
tindakan dan hubungan dalam mengembangkan
keperawatan selama derajat kemampuan intervensi
3x24 jam gangguan nya 2. Kemungkinan memiliki
harga diri klien 2. Dorong klien untuk perasaan tidak realistik
teraba / teratasi mengeksplorasi saat dikritik dan perlu
Kriteria hasil : perasaan tentang mempelajari
Mampu mengontrol kritikan orang
nyeri, menyatakan
rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
8 Tujuan : Setelah 1. Tingkatkan tirah 1. Meningkatkan istirahat
dilakukan tindakan baring, berikan dan ketenangan
keperawatan selama lingkungan tenang, 2. Memungkinkan periode
3x24 jam dapat batasi pengunjung tambahan istirahat
beraktivitas kembali sesuai keperluan. tanpa gangguan
Kriteria Hasil : 2. Lakukan tugas
Dapat beraktivitas dengan cepat dan
seperti biasa sesuai toleransi.
9 Setelah dilakukan 1. monitor suhu tubuh 1. untuk mengetahui
tindakan klien penurunan suhu tubuh
keperawatan 1x24 2. lakukan kompres klien
jam hipertermi dapat hangat 2. Membantu menurunkan
diatasi dengan 3. anjurkan klien suhu tubuh klien
kriteria hasil: menggunakan 3. Untuk menurunkan
1. Klien pakaian yang tipis hipertermi
mengatakan 4. kolaborasikan 4. Agar suhu tubuh klien
sudah tidak dengan dokter kembali normal
demam lagi untuk pemberian
2. Badan klien tidak antipiretik
panas lagi
3. TTV dalam
rentang
normal, suhu
36,5-37,5oC, TD
110-120/70-80
mmHg N 60-100

3.4 Implementasi Keperawatan

Tabel 3.3 Konsep Implementasi Keperawatan


No Tgl/
Implementasi Evaluasi Formatif : Paraf
Dx Jam
1 1. Mengajarkan teknik S : Pasien mengatakan
relaksasi pada klien dengan merasa nyaman
mengajarkan teknik relaksasi
(misalnya bernafas perlahan, O : Skala nyeri dalam
teratur, atau nafas dalam) rentang ringan
2. Berkolaborasikan dengan
tim medis dalam pemberian
analgetik
3. Mengkaji kembali nyeri
yang dirasa oleh klien
setelah 30 menit pemberian
analgetik
4. Memberi informasi kepada
klien dan keluarga tentang
penyebab nyeri yang dirasa

2 1. menggunakan kartu baca, S : Pasien mengatakan


kertas, pensil, bahasa tubuh, dapat berkomunikasi
gambar, daftar kosakata, dengan lancar
bahasa asing, computer, dan
lain-lain untuk memfasilitasi O : Dapat mendengar dan
komunikasi dua arah yang menjawab pertanyaan
optimal
2. Memberi anjuran kepada
pasien dan keluarga untuk
menggunakan alat bantu
bicara adan alat bantu
mendengar
3. Menganjurkan ekspresi diri
dengan cara lain dalam
menyampaikan informasi
(bahasa isyarat)
3 1. Mengajarkan klien untuk S : Pasien mengatakan
menggunakan dan merawat persepsi/sensori meningkat
alat pendengaran secara tepat
2. Menginstruksikan klien O:-
untuk menggunakan teknik-
teknik yang aman dalam
perawatan telinga (seperti:
saat membersihkan dengan
menggunakan cutton bud
secara hati-hati, sementara
waktu hindari berenang
ataupun kejadian ISPA)
sehingga dapat mencegah
terjadinya ketulian lebih
jauh.
3. Mengobservasi tanda-tanda
awal kehilangan
pendengaran yang lanjut.
4. Menginstruksikan klien
untuk menghabiskan seluruh
dosis antibiotik yang
diresepkan (baik itu
antibiotik sistemik maupun
lokal).

4 1. Memberikan informasi S : Pasien mengatakan tidak


kepada klien seputar cemas
kondisinya dan gangguan
yang dialami. O : Koping positif
2. Mendiskusikan dengan klien
mengenai kemungkinan
kemajuan dari fungsi
pendengarannya untuk
mempertahankan harapan
klien dalam berkomunikasi.
3. Memberikan informasi
mengenai kelompok yang
juga pernah mengalami
gangguan seperti yang
dialami klien untuk
memberikan dukungan
kepada klien.
4. Memberikan informasi
mengenai sumber-sumber
dan alat-lat yang tersedia
yang dapat membantu klien.

5 1. Memberikan terapi relaksasi S : Pasien mengatakan tidur


2. Memberikan terapi dengan nyenyak
fototerapi untuk pengaturan O : Jumlah jam tidur dalam
alam perasaan atau batas normal 6-8 jam/hari
pengaturan tidur
3. Mengajarkan keluarkan
untuk memposisikan klien
senyaman mungkin
4. Meingkatkan keamanan
klien

6 1. Mengobservasi keadaan S : Pasien mengatakan tidak


umum pasien selama 24 jam merasakan gejala infeksi
2. Menganjurkan pentingnya O : Tidak ada tanda-tanda
cuci tangan dan mencuci infeksi
telinga luar
3. Melakukan perawatan graft
4. Berkolaborasi pemberian
antibiotik profilaksis
7 1. Mengkaji luasnya gangguan S : Pasien mengatakan
persepsi dan hubungan menerima dengan
derajat kemampuan nya kondisinya
2. Mendorong klien untuk O : Bisa mengeksplorkan
mengeksplorasi perasaan perasaannya
tentang kritikan orang
8 1. Mengingkatkan tirah baring, S : Pasien mengatakan bisa
berikan lingkungan tenang, beraktivitas
batasi pengunjung sesuai O : melakukan aktivitas
keperluan. tanpa bantuan orang
2. Melakukan tugas dengan
cepat dan sesuai toleransi.
9 1. Memonitor suhu tubuh klien S : Pasien mengatakan tidak
2. Melakukan kompres hangat demam
3. Menganjurkan klien O : Tidak ada TTV normal
menggunakan pakaian yang
tipis
4. Berkolaborasikan dengan
dokter untuk pemberian
antipiretik

3.5 Evaluasi

Tabel 3.4 Data Evaluasi Keperawatan


No Evaluasi Sumatif Paraf
Dx
1 S : Pasien mengatakan merasa nyaman
O : Skala nyeri dalam rentang ringan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 S : Pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan lancar
O : Dapat mendengar dan menjawab pertanyaan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 S : Pasien mengatakan persepsi/sensorieningkat
O:-
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 S : Pasien mengatakan tidak cemas
O : Koping positif
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
5 S : Pasien mengatakan tidur dengan nyenyak
O : Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
6 S : Pasien mengatakan tidak merasakan gejala infeksi
O : Tidak ada tanda-tanda infeksi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
7 S : Pasien mengatakan menerima dengan kondisinya
O : Bisa mengeksplorkan perasaannya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
8 S : Pasien mengatakan bisa beraktivitas
O : melakukan aktivitas tanpa bantuan orang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
9 S : Pasien mengatakan tidak demam
O : Tidak ada TTV normal
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai