Sap 3
Sap 3
KELOMPOK 5
Anggota Kelompok :
PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2017
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................................... i
Daftar Isi .....................................................................................................................................ii
Peta Konsep ............................................................................................................................... iii
Pembahasan
1. Lobby Pada Standar Akuntansi
1.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Lobby...................................................................................... 1
1.2 Motivasi atas Lobi Politis.................................................................................................. 1
1.3 Pengaruh Lobbying Pada Standar Akuntansi .................................................................... 2
2. Konsekuensi Ekonomi Standar Akuntansi
2.1 Pengertian Konsekuensi Ekonomis ............................................................................... 4
2.2 Munculnya Konsekuensi Ekonomis Standar Akuntansi ................................................... 5
2.3 Penelitian Collins & Salatka untuk SFAS 8 dan 52 .......................................................... 6
2.4 Penelitian Lev untuk Dampak SFAS 19 ........................................................................... 7
2.5 Hubungan Antara Teori Pasar Sekuritas Efisien Dan Konsekuensi Ekonomi .................. 7
2.6 Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) .................................................... 8
2.7 Penelitian Teori Akuntansi Positif .................................................................................... 9
2.8 Contoh Konsekuensi Ekonomis Standar Akuntansi ......................................................... 9
Simpulan .................................................................................................................................... 11
Daftar Rujukan ......................................................................................................................... 12
PETA KONSEP
PENGARUH FAKTOR POLITIS PADA STANDAR AKUNTANSI
SFAS 19
Pengaruh Lobby pada Standar Akuntansi: Tindakan yang paling Konsekuensi SFAS 8 dan 52
The Impact of Accounting Regulation on the Stock
Manajemen perusahaan-perusahaan multinasional
Lobbying pada regulasi akuntansi akan mempengaruhi dapat diobservasi untuk Market: The Case of Oil and Gas Companies (1979) yang
diintervensi dalam proses penyusunan standar yang
keputusan dalam pengambilan keputusan standar ditulis oleh Lev. Penelitian ini terkait dengan kebijakan
mengukur pengaruh berhubungan dengan translasi pertukaran asing.
mencatat biaya eksplorasi dengan metode succesfull-effort.
akuntansi. Lobbying pada regulasi akuntansi ini akan lobby yaitu melalui
menyebabkan kegagalan pasar, karena pasar tidak jumlah tanggapan tertulis
dapat merespon secara baik tentang standar yang ada. atas suatu eksposure draft Hubungan Antara Teori Pasar Sekuritas Efisien Dan Konsekuensi Ekonomi
standar akuntansi. Teori pasar sekuritas yang efisien tidak meramalkan reaksi harga terhadap
perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempengaruhi probabilitas jaminan
dan aliran kas. Dengan kata lain, teori pasar yang efisien menyiratkan pentingnya
pengungkapan penuh, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi.
Aktivitas lobby terhadap dewan standar Di Indonesia sendiri standar akuntansi dikenal dengan nama
akuntansi berlaku pada setiap negara dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
jurisdiksi. IASB mendapat lobby yang kuat disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
dari uni Eropa, negara-negara G20 dan melalui due process procedure. Watts dan Zimmerman dalam Suharli (2009) mengajukan paradigma baru dalam penelitian
belakangan juga dari Asia-Oceania sehingga akuntansi yang dikenal dengan Positive Accounting Theory dan menyatakan bahwa pemilihan
mempengaruhi standar yang mereka buat. kebijakan akuntansi dan karakteristik yang mendasari akuntansi keuangan tidak terlepas dari
Melihat beratnya kegiatan politik yang harus Interest Group Theory yang menyatakan keberadaan penyusun keberadaan perusahaan yang pada dasarnya merupakan suatu kumpulan dari kontrak.
dijalani oleh IASB untuk meyakinkan banyak standar tidak terlepas dari pengaruh konstituen yang
negara dalam mengadopsi IFRS, tak heran memperjuangkan kepentingannya melalui penerbitan standar
kalau IFRS Foundation memilih seseorang
politikus yang bernama Hans Hoogervost Muncul beberapa pertanyaan Hipotesis persyaratan perjanjian Hipotesis Biaya Politik
Hipotesis Rencana Bonus
untuk menjadi ketua IASB. Namun karena pinjaman. Semakin besar perusahaan Semakin besar biaya politik yang
Para manajer perusahaan dengan
diangkat bukan karena kemampuan teknik (?) Seberapa besar (?) Apakah terdapat perbedaan melakukan pengingkaran persyaratan dihadapi oleh perusahaan, semakin
rencana bonus lebih mungkin memilih
akuntansinya, maka diangkatlah Ian pengaruh lobby pengaruh di antara konstituen prosedur akuntansi yang menggeser
perjanjian pinjaman berbasis akuntansi, besar kemungkinan manajer memilih
Mackintosh yang memiliki kompetensi konstituen dalam penyusunan PSAK semakin besar kemungkinan manajer prosedur akuntansi yang
pendapatan yang dilaporkan dari masa
teknikal akuntansi tinggi sebagai wakil IASB memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan pendapatan
datang ke saat ini.
menggeser pendapatan
1). Bagi pihak yang menyiapkan laporan keuangan (perusahaan tercatat yang beroperasi di pasar modal) biasanya memiliki beberapa motivasi
terutama terkait dengan tekanan pendapatan dan laba pada manajemen puncak. Manajer perusahaan dianggap bertanggung jawab oleh analis
sekuritas yang secara publik mengumumkan peramalan atas laba perusahaan. Ketika penyusun standar mengusulkan untuk membatasi
fleksibilitas terhadap pengolaan laba, manajemen perusahaan akan menolak atau melawan usulan tersebut. Motivasi lainnya terkait dengan
kompensasi manajer. Manajemen puncak telah memperoleh bonus berdasarkan laba dan dengan opsi saham yang nilainya ditingkatkan dengan
laba yang kuat. Ketika eksekutif merasa bahwa penyusun standar mungkin akan mengubah akuntansi yang kemudian akan membahayakan
paket kompensasi tersebut, maka mereka akan melawan usulan tersebut. Namun ketika mengeluhkan hal tersebut kepada pihak eksekutif dan
legislatif pemerintah, mereka tidak akan menyebutkan alasan terkait kepentingan pribadi untuk mendukung tindakan mereka.
2). Pemerintah juga terlibat dalam lobby politis atas standar akuntansi yang diusulkan. Jika standar yang diusulkan mengarah kepada perusahaan
melaporkan laba yang lebih rendah atau tidak stabil, mereka dapat mengabaikan rencana ekspansi dengan menahan investasi dalam barang
modal. Keputusan tersebut dapat meningkatkan pengangguran dan juga penutupan pabrik. Dua hal tersebut sangat dihindari oleh pemerintah
terutama ketika ekonomi nasional sedang memulihkan diri dari resesi.
Aktivitas lobby terhadap dewan standar akuntansi berlaku pada setiap negara dan jurisdiksi. IASB mendapat lobby yang kuat dari uni
Eropa, negara-negara G20 dan belakangan juga dari Asia-Oceania sehingga mempengaruhi standar yang mereka buat. Melihat beratnya kegiatan
politik yang harus dijalani oleh IASB untuk meyakinkan banyak negara dalam mengadopsi IFRS, tak heran kalau IFRS Foundation memilih
seseorang politikus untuk menjadi ketua IASB menggantikan Sir David Tweedie. Semua orang yang membaca profil Hans Hoogervorst (ketua
IASB per Juli 2011) dapat segera menduga bahwa Hans diangkat bukan karena kemampuan teknik akuntansinya, dan dugaan tersebut akan semakin
kuat bila mendengar pidato-pidato Hans di forum resmi IASB yang jarang menyentuh level teknis akuntansi. Untuk lebih menyeimbangkan
teknikal akuntansi pimpinan IASB, diangkatlah Ian Mackintosh yang memiliki kompetensi teknikal akuntansi tinggi sebagai wakil ketua IASB.
Di Indonesia sendiri standar akuntansi dikenal dengan nama Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) melalui due process procedure. Namun, dari proses keterlibatan konstituen tersebut muncul permasalahan,
seperti seberapa besar pengaruh lobby konstituen, apakah terdapat perbedaan pengaruh di antara konstituen dalam penyusunan PSAK antara
tanggapan yang bersifat substantif dan bersifat bahasa antar standar itu sendiri. Hal ini sejalan dengan Interest Group Theory yang menyatakan
keberadaan penyusun standar tidak terlepas dari pengaruh konstituen yang memperjuangkan kepentingannya melalui penerbitan standar (Scott
dalam Helmy, 2006). Hasil survei yang dilakukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menghasilkan data berupa tanggapan tertulis atas empat
PSAK, yaitu PSAK 8, PSAK 38, PSAK 51, dan PSAK Dengan membandingkan antara exposure draft dan standar yang diterbitkan serta
tanggapan tertulis tersebut dapat dilihat tanggapan yang diakomodasi oleh PSAK. Pengaruh lobby konstituen terhadap penyusunan PSAK sangat
rendah yaitu hanya sebesar 12,88% saja tanggapan yang diakomodasi, sedangkan jika dilihat dari masing-masing PSAK maka akan diperoleh hasil
yang bervariasi. Hasil yang diperoleh antara lain tidak berpengaruh pada PSAK 8 dan PSAK 38, berpengaruh rendah pada PSAK 51 dan
berpengaruh sedang pada PSAK 57. Tanggapan tersebut memberikan tanggapan yang positif karena memperjelas substantif dan kalimat dalam
PSAK.
Dari hasil penelitian selanjutnya didapatkan hasil bahwa kelompok yang paling banyak memberikan tanggapan adalah KAP bukan pembuat
laporan keuangan, hal tersebut diduga karena adanya pandangan pelaku bisnis, dimana standar merupakan tanggung jawab IAI. Melalui uji beda
proporsi dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh antar konstituen, hasil tersebut tidak konsisten dengan The Interest Group Theory.
Selain itu juga tidak ditemukan perbedaan pengaruh antara tanggapan yang bersifat substantif dan yang bersifat bahasa. Namun, perbedaan
pengaruh baru ditemukan jika dikakukan pengujian antar standar, dimana pengaruh lobby konstituen tergantung dari standarnya. Terdapat beberapa
keterbatasan penelitian diantaranya:
1). Penggunaan tanggapan tertulis sebagai ukuran lobby padahal lobby yang sebenarnya lebih sering dilakukan melalui jalur non formal.
2). Tanggapan dipandang sebagai suara (vote) yang berarti cenderung tidak memperhatikan substansi tanggapan.
3). Kekurangan data mengenai tanggapan konstituen atas exposure draft.
4). Masih sedikitnya referensi penelitian mengenai lobby konstituen di Indonesia.
2.5. Hubungan Antara Teori Pasar Sekuritas Efisien Dan Konsekuensi Ekonomi
Teori pasar sekuritas yang efisien tidak meramalkan reaksi harga terhadap perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempengaruhi
probabilitas jaminan dan aliran kas. Dengan kata lain, teori pasar yang efisien menyiratkan pentingnya pengungkapan penuh, termasuk
pengungkapan kebijakan akuntansi. Meskipun demikian, begitu pengungkapan penuh terhadap kebijakan akuntansi dilakukan, pasar akan
menafsirkan nilai sekuritas perusahaan berdasarkan kebijakan yang dipakai. Jika dilihat dari pengguna laporan keuangan, manajemen dan investor,
tentu akan bereaksi terhadap perubahan kebijakan akuntansi. Berbagai reaksi dirumuskan dalam konsep konsekuensi ekonomi. Karena itu,
kebijakan akuntansi berpotensi mempengaruhi keputusan manajemen yang sebenarnya, termasuk keputusan untuk mengintervensi, baik
mendukung atau menentang usulan standar akuntansi.
DAFTAR RUJUKAN
Adam, Helmy. 2006. Konsekuensi Ekonomi dan Proses Politik Dalam Penyusunan Standar Akuntansi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2
No.3. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=115880 (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2017)
Ardiansyah, Misnen. 2010. Konsekuensi Ekonomi Pilihan Kebijakan Akuntansi. Jurnal Sosio-Religia, Vol. 9, No. 3. http://www.aifis-
digilib.org/uploads/1/3/4/6/13465004/06_ misnen.pdf (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2017)
Aribowo, Tjiptono. 2012. Konsekuensi Ekonomi. http://msa15.blogspot.co.id/2012/02/ konsekuensi-ekonomi.html (Diakses pada tanggal 13
Oktober 2017)
Kurniawan, Putu Sukma. 2013. Konsekuensi Ekonomi Dan Teori Akuntansi Positif.
http://putusukmakurniawan.blogspot.co.id/2013/11/konsekuensi-ekonomi-dan-teori-akuntansi_16.html (Diakses pada tanggal 14 Oktober
2017)
Prawirasuta, Wisnu. 2013. Pengaruh Lobi pada Standar Akuntansi. Artikel Online. https://www.scribd.com/doc/240179775/Pengaruh-Lobi-Pada-
Standar-Akuntansi. (Diakses pada tanggal 14 Oktober 2017).
Ridha, Febrina. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Standar Akuntansi. Artikel Online.
https://www.academia.edu/7289207/FAKTOR-
FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_PEMBUATAN_STANDAR_AKUNTANSI_FEBRINA_NASTITI_RIDHA_11312116. (Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2017).