Anggota Kelompok
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIVITAS (QSAR)
I. Tujuan
Membuat persamaan QSAR yang diperoleh data percobaan yang sudah
ada
II. Prinsip dan Teori Dasar
2.1 Prinsip
2.1.1 QSAR
Salah satu ruang lingkup kimia komputasi yang banyak
digunakan adalah Quantitative Structure-Activity Relationship
(QSAR). QSAR dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antara
struktur molekul dengan aktivitas biologisnya yang dinyatakan secara
kuantitatif (Asmara, dkk, 2015).
2.1.2 Model Pendekatan Free-Wilson
Metode analisis yang juga disebut teori kontribusi gugus atau
metode de novo ini didasarkan pada asumsi bahwa sumbangan variasi
substitusi gugus-gugus dalam struktur senyawa induk memberikan
kontribusi secara linier terhadap aktivitas biologis (Tahir,dkk, 2003).
2.1.3 Model Pendekatan Hansch
Hansch et al. di tahun 1960 mengidentifikasi ketergantungan
nonlinier aktivitas biologis dengan log P dan memberikan persamaan
berikut: Log(1/C) = a lop P b (log P2) + c
Dimana 1/C = ukuran aktivitas biologi; Log P = log koefisien partisi
octanol-air; a,b,c = koefisien regresi (Narasimhan, 2014).
2.2 Teori Dasar
2.2.1 Quantitative structure-activity relationship (QSAR)
Metode empiris untuk membangun model prediktif hubungan
antara struktur molekul dan sifat-sifat bermanfaat menjadi semakin
penting. Hal ini muncul karena penemuan dan pengembangan obat
menjadi lebih kompleks. Sejumlah besar informasi target biologis
tersedia melalui biologi molekular. Otomatisasi sintesis kimia dan
skrining farmakologis juga menyediakan sejumlah besar data
eksperimen. Salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan
dan penemuan obat baru adalah Quantitative structure-activity
relationship (QSAR) (Winkler, 2002). Quantitative structure-activity
relationship (QSAR) merupakan pendekatan praktis dimana struktur
kimia berkorelasi kuantitatif dengan aktivitas biologis atau reaktivitas
kimia (Ishikawa et al, 2012).
Pemodelan QSAR banyak dipraktekkan di akademi, industri,
dan institusi pemerintah di seluruh dunia. Pengamatan terbaru
menunjukkan bahwa setelah bertahun-tahun memiliki dominasi yang
kuat dengan metode berbasis struktur, nilai pendekatan QSAR
berbasis statistik dalam membantu memandu pengoptimalan timbal
balik mulai dipertimbangkan secara apik oleh beberapa kelompok
CADD yang lebih besar. Model QSAR menemukan aplikasi yang luas
untuk menilai potensi dampak bahan kimia, bahan, dan nanomaterial
pada kesehatan manusia dan sistem ekologi. Bidang perluasan QSAR
yang aktif adalah penggunaan model prediktif untuk tujuan peraturan
oleh instansi pemerintah, di mana masih banyak alat dan database
peraturan khusus yang sedang dikembangkan dan divalidasi
(Cherkasov et al, 2014).
Dalam analisis QSAR digunakan parameter elektronik dan
parameter molekuler. Parameter elektronik digunkan dalam QSAR
sebagai variabel bebas, diantaranya adalah muatan bersih atom (q),
momen dwikutub (), energi hidrasi (EH), polarisabilitas molekular
(), energi total (ET), energi ikatan (Eb), energi atom terisolasi
(Eat.is), energi elektronik (Ee), dan interaksi inti-inti (Eint) (Asmara,
2015).
Parameter molekuler meliputi parameter hidrofobik dan
parameter sterik dalam QSAR adalah analog yang terdapat pada
parameter elektronik dengan penambahan log P untuk parameter
hidrofobik (Asmara, 2015).
VI. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA