Anda di halaman 1dari 19

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

8.2. BAHAYA LISTRIK

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


1
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

DAFTAR ISI / POKOK BAHASAN

8.2.1. Pengertian bahaya listrik


8.2.2. Macam-macam Bahaya Listrik Bagi Manusia
8.2.3. Pengenalan Medan Listrik ( ML ) dan Medan Magnet ( MM)
8.2.4. Medan Magnet ( MM )
8.2.5. Sumber Medan Listrik Dan Medan Magnet
8.2.6. Frekuensi Medan Listrik Dan Medan Magnet
8.2.7. Ambang Batas Kuat Medan Listrik dan Kuat Medan Maknit
8.2.8. Macam-macam Tegangan yang Timbul
8.2.9. Pengaruh arus listrik pada tubuh manusia
8.2.10. Tahanan Tubuh Manusia
8.2.11. Bahaya listrik bagi peralatan
8.2.12. Upaya pencegahan bahaya listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


2
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

8.2. BAHAYA LISTRIK


8.2.1. Pengertian bahaya listrik
Seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini, kehidupan manusia tidak
dapat lagi dipisahkan dari kebutuhan akan energi listrik. Kebutuhan manusia
akan energi listrik terus meningkat dari waktu kewaktu. Hal ini menunjukkan
bahwa begitu tingginya manfaat listrik bagi kehidupan manusia. Disisi lain hal
yang sering terlupakan adalah tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
listrik. Padahal dari fakta-fakta yang kita jumpai, disamping manfaatnya yang
begitu banyak, ternyata listrik juga dapat menimbulkan bahaya. Secara
umum bahaya listrik adalah sesuatu yang dapat mendatangkan
(menimbulkan) kecelakaan,bencana,kerugian dan sejenisnya yang
diakibatkan oleh adanya arus listrik. Selain karena Unsafe Condition,bahaya
listrik juga bisa timbul karena adanya Unsafe Action, yang salah satunya
adalah ketidaktaatan ataupun kelalaian dari manusia yang menggunakan
energi listrik.

8.2.2. Macam-macam Bahaya Listrik Bagi Manusia


Secara umum bahaya-bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan oleh energi
listrik (tegangan/arus listrik) terhadap manusia yaitu :
- Kejutan/terkejut
- Kematian
- Pingsan
- Terbakar/luka bakar
Selain itu apabila terjadi hubung singkat pada instalasi / peralatan listrik,
maka dapat menimbulkan kebakaran.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan yang ditimbulkan listrik
terhadap manusia adalah :
1. Tegangan dan kondisi orang terhadap tegangan tersebut.
2. Besarnya arus yang melewati tubuh manusia
3. Jenis arus, searah dan bolak-balik
Gambar 1 dan 2 dibawah ini menunjukkkan denyut jantung orang yang tersengat listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


3
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Gambar 1 : Keadaan normal Gambar 2: Terkena sengatan listrik


Denyut Normal :
80 kali per menit----- -------------------------------------> diperintahkan 100kali per detik

8.2.3. Pengenalan Medan Listrik ( ML ) dan Medan Magnet ( MM )


a. Pengertian Medan

Medan adalah pengaruh tertentu di dalam suatu ruang, seperti misalnya


dalam ruangan ini ada Medan Cahaya yang menyebabkan kita dapat melihat,
Medan Grafitasi yang menarik benda ke bumi dan Medan Magnet Bumi yang
mengakibatkan jarum kompas menunjuk arah Utara Selatan.

b. Medan Listrik ( ML )

ML adalah pengaruh tertentu di suatu ruang akibat adanya partikel ber -


muatan listrik (muatan) atau penghantar bertegangan.

Merupakan hukum alam bahwa antara muatan sejenis akan terjadi gaya tolak
menolak, dan antara muatan tidak sejenis akan terjadi gaya tarik menarik.

Apabila sumber ML adalah partikel bermuatan negatip, maka muatan negatip


lain disekitarnya akan tertolak dan muatan positip akan tertarik.

Besar Kuat Medan Listrik ( KML ) di suatu titik berbanding lurus dengan besar
muatan atau tegangan sumber serta berbanding terbalik dengan jarak dari
sumber ke titik tersebut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


4
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

8.2.4. Medan Magnet ( MM )

MM adalah pengaruh tertentu di suatu ruang akibat adanya gerakan partikel


bermuatan atau adanya arus listrik pada penghantar bertegangan.
MM juga dibangkitkan oleh benda ( besi atau baja ) yang bersifat magnet.
Besar Kuat Medan Magnet ( KMM ) di suatu titik berbanding lurus dengan
besar arus listrik atau kemagnetan benda serta berbanding terbalik dengan
jarak dari sumber ke titik tersebut.

Gambar 3 dan 4 dibawah ini menunjukkan medan listrik dan medan magnet
pada suatu konduktor yang dialiri arus listrik.

KONDUKTOR
BERTEGANGAN

MEDAN LISTRIK

+ +

MEDAN MAGNET
TANAH/BUMI TANAH/BUMI

Gambar 3 Gambar 4

8.2.5. Sumber Medan Listrik Dan Medan Magnet


a. Medan Listrik dan Medan Magnet Alam

ML dan MM telah ada sejak bumi dan alam semesta ini diciptakan seperti
pada Gambar 5.. Atmosfir yang menyelimuti bumi mempunyai lapisan ionosfir
yang menimbulkan ML alam. ML ini pada cuaca cerah berkisar antara 0,1 s/d
0,5 kV/m dan pada saat awan mendung berkisar antara 3 s/d 30 kV/m.

Bumi merupakan magnet raksasa yang menimbulkan MM dengan kuat medan


antara 40 s/d 70 T. MM bumi ini menyebabkan jarum kompas selalu
menunjuk arah Utara Selatan sebagai kutub - kutub bumi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
5
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Medan Listrik & Medan Magnet Alam (Gambar 5)

IONOSFIR
Medan Listrik IONOSFIR

Cuaca Cerah
0.1 - 0.5 kV / m

Awan
Mendung
3 - 30 kV / m

Medan Magnet BUMI


40-70 T

b. Medan Listrik dan Medan Magnet Buatan Manusia


ML & MM buatan manusia antara lain dapat dilihat seperti pada Gambar 6,
yaitu pada kawat penghantar SUTT / SUTET yang bertegangan akan timbul
ML, dan apabila pada kawat penghantar tersebut mengalir arus listrik maka
disamping ML juga akan dibangkitkan MM. Sebagai contoh lain, ML juga akan
timbul pada kabel lampu meja yang tersambung ke stop kontak, dan pada
saat lampu dinyalakan ( ada arus mengalir pada kabel ), maka disamping ML
juga timbul MM.

Gambar 6 :Medan Listrik & Medan Magnet Buatan Manusia

MM (B)

ML (E) LAMPU MEJA

SUTT / SUTET

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


6
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Besarnya ML dan MM pada beberapa peralatan listrik ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2
dibawah ini.
Medan listrik pada beberapa peralatan listrik (Tabel 1)

PERALATAN MEDAN LISTRIK


(VOLT / METER)

SELIMUT LISTRIK 250

STEREO SET 90

LEMARI PENDINGIN 60

SETRIKA LISTRIK 60

PENGERING RAMBUT 40

TV BERWARNA 30

PENYEDOT DEBU 16

LAMPU PIJAR 2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


7
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Medan magnet pada beberapa peralatan listrik (Tabel 2)

MEDAN MAGNET ( T)
PERALATAN 3 CM 30 CM 100 CM
PENGERING RAMBUT 6 - 2000 0,01 - 7 0,01 - 0,3
ALAT CUKUR 15 - 1500 0,08 - 5 0,01 - 0,3
BOR LISTRIK 4000 - 800 2 - 3,5 0,08 - 0,2
MIXER 60 - 700 0,6 - 10 0,02 - 0,025
TELEVISI 2,5 - 50 0,04 - 2 0,01 - 0,15
SETRIKA LISTRIK 8 - 30 0,12 - 0,3 0,01 - 0,025
LEMARI PENDINGIN 0,5 - 1,7 0,01 - 0,25 < 0,01

8.2.6. Frekuensi Medan Listrik Dan Medan Magnet


a. Spektrum Frekuensi Medan Listrik & Medan Magnet

Radiasi ML & MM mempunyai spektrum frekuensi yang luas, mulai dari tingkat
frekuensi ekstrim rendah ( ELF electromagnetic ) sampai dengan tingkat
frekuensi yang sangat tinggi.

Di dalam ruang hampa semua gelombang elektromagnet merambat dengan


kecepatan C = 300.000 ( km / detik ), dengan membawa Energi sebesar h

x f, dimana h adalah Konstanta Plank = 6,673 x 10 - 34 ( Joule / detik )


dan f adalah frekuensi.

Oleh karena besarnya energi berbanding lurus dengan frekuensi, maka untuk
frekuensi yang sangat tinggi akan membawa energi yang sangat tinggi pula.

Secara garis besar seperti terlihat pada Gambar 7. Radiasi ML & MM dapat
dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu radiasi pengion dan radiasi
bukan pengion.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


8
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Gambar 7.

Spektrum Frekuensi Medan Listrik & Medan Magnet

ELECTROMAGNETIC SPECTRUM Hz
22
SINAR 10
GAMMA 20 RADIASI
10 PENGION
18 N
SINAR X 10
SEBAGIAN SINAR ULTRA VIOLET
16
10
CAHAYA 10
14

TERLIHAT
12
MICROWAV 10
E
HP 2.450 MHz 10
( dalam oven )
10
1234
8
5678
#90# 800 - 900 10 RADIASI
MHz 6 BUKAN
10 PENGION

15 - 30 4
10
KHz
& 2
50 Hz 10
50 - 90 Hz 10
0
ARUS 0
SEARAH

b. Radiasi Pengion

Dari rumus panjang gelombang ( )= C / f , terlihat bahwa panjang


gelombang ( )berbanding terbalik dengan frekuensi ( f ), sehingga semakin
pendek panjang gelombang maka frekuensinya semakin tinggi dan tingkat
energi yang dibangkitkannya akan semakin besar.

Radiasi pengion adalah radiasi dari gelombang elektromagnet dengan


frekuensi diatas 1016 Hz yang membawa energi sangat tinggi sehingga dapat
menyebabkan ionisasi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
9
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Sinar X, sinar Gamma dan sebagian sinar Ultra Violet mempunyai tingkat
frekuensi sangat tinggi yaitu berkisar antara 1016 Hz sampai dengan 1022 Hz,
dan itu adalah termasuk kedalam kelompok radiasi pengion yang dapat
mengakibatkan ionisasi yang menghancurkan ikatan ikatan molekul dan
merusak material genetik.

c. Radiasi bukan Pengion

Berbeda dengan sinar X, sinar Gamma ( ) dan sebagian dari sinar Ultra
Violet yang radiasinya dapat menyebabkan ionisasi, kelompok radiasi bukan
pengion mempunyai tingkat frekuensi yang lebih kecil dari 1016 Hz, sehingga
energi yang dibawanya tidak sampai mengakibatkan ionisasi yang
menghancurkan ikatan ikatan molekul dan merusak material genetik.

Sebagai contoh radiasi yang dibangkitkan oleh microwave oven dengan


frekuensi f = 2.450 ( Mhz ) atau 2.450.000.000 ( Hz ) dan panjang

gelombang ( ) = 12,2 ( Cm ) tidak mengakibatkan ionisasi, namun energi


yang dibangkitkannya cukup untuk menimbulkan pemanasan yang dapat
dimanfaatkan untuk memasak.

d. Radiasi Medan Listrik & Medan Magnet dari SUTT / SUTET

Dengan frekuensi f = 50 (Hz), maka ML & MM dari SUTT / SUTET tidak


termasuk kedalam kelompok Radiasi Pengion, dan gelombang ML & MM dari
SUTT / SUTET pada kecepatan merambat C = 300.000 (Km/detik) akan
mempunyai panjang gelombang ( ) 6.000 (Km). Panjang gelombang ini
relatif sangat besar bila dibandingkan dengan dimensi organ tubuh sehingga
interaksi ML & MM dari SUTT / SUTET terhadap organ tubuh dapat dianggap
sebagai kuasi statis.

Sebagai perbandingan, microwave oven dengan frekuensi f = 2.450 (Mhz)


atau 2.450.000.000 (Hz), energi yang dibangkitkannya cukup untuk
menimbulkan pemanasan. Sedangkan SUTT / SUTET dengan frekuensi f =
50 (Hz) mempunyai tingkat energi yang sangat rendah sehingga tidak
mengakibatkan pemanasan ataupun ionisasi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
10
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

8.2.7 Ambang Batas Kuat Medan Listrik dan Kuat Medan Maknit
a. Rekomendasi IRPA 1990

Rekomendasi IRPA tahun 1990 untuk ambang batas pajanan medan listrik
dan medan magnet pada frekuensi 50 - 60 Hz dapat dilihat pada Tabel 7.
Rekomendasi IRPA ini dipakai pula sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI
04 6950 2003 ) tahun 2003.

b. Pedoman / standar PLN 1996

Pedoman / standar untuk nilai ambang batas kuat medan listrik dan kuat
medan magnet yang dipakai oleh PLN seperti terdapat dalam PLNs General
Policy The Establishment of Overhead Transmission Lines, January 26, 1996
adalah mengacu kepada apa yang direkomendasikan oleh INIRC guidelines
limits of exposure to 50 / 60 Hz electric and magnetic field / WHO
recommendation - IRPA 1990 dapat dilihat pada Tabel 8.
han, (1992) ; WHO (World Helth Organization), 1987.
Tabel 7.

Rekomendasi IRPA tahun 1990 untuk batas pajanan


Medan Listrik dan Medan Magnet pada Frekuensi 50 - 60 Hz

ML MM
KLASIFIKASI KETERANGAN
(Kv/m) (mT)

1. Lingkungan kerja :

Sepanjang hari 10 0,5 a) Lama pajanan untuk kuat medan


kerja antara 10 s/d 30 kV/m dapat
30 a) 5 b)
dihitung dengan rumus t < 80/E
Waktu singkat
(t = lama pajanan jam; E = kuat
- 25
Anggota tubuh
medan listrik kV/m)
(limbs)
b) Lama pajanan maksimum / hari 2
jam

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


11
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

2. Lingkungan umum :
c) Untuk ruang terbuka, tempat
5 0,1
Sampai 24 jam/hari rekreasi, lapangan dan
c) sebagainya
10 1

Beberapa jam/hari
d) Batas pajanan dapat dilampaui
d)
beberapa menit / hari dengan
syarat dicegah effek gandeng tak
langsung

Diangkat menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI 04 6950 2003 ) Tahun 2003

Tabel 8.

Pedoman / standar Medan listrik dan Medan Magnet yang dipakai PLN

PEDOMAN / STANDAR MEDAN MEDAN MAGNET


LISTRIK

PLN Standar ( SPLN No. 112/1994 ) Working hour Working hour


E (max) : 10 B (max) : 0,5 mT
kV/m
INIRC guidelines limits of exposure to Continuously
50/60 hZ electric and magnetic field . Continuously B (max) : 0,1 mT
E (max) : 5 kV/m
WHO recommendation 1987

IRPA 1990

PLNs General Policy Concerning The Establishment of Overhead Transmission


Lines, january 26,1996.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


12
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

8.2.8. Macam-macam Tegangan yang Timbul


Sulit untuk menentukan secara tepat mengenai perhitungan tegangan yang
mungkin timbul akibat kesalahan ke tanah, terhadap orang yang berada di
dalam atau di sekitar instalasi tenaga listrik, karena banyaknya faktor yang
mempengaruhi dan tidak diketahui. Untuk menganalisa keadaan ini maka
diambil beberapa pendekatan sesuai dengan kondisi orang yang sedang
berada di dalam atau di sekitar instalasi tenaga listrik tersebut pada waktu
terjadi kesalahan ke tanah. Pendekatan yang diambil berdasarkan dengan
kemungkinan timbulnya tegangan adalah sebagai berikut :
1. Timbulnya tegangan sentuh.
2. Timbulnya tegangan langkah.
3. Timbulnya tegangan pindah.

a. Tegangan Sentuh
Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara peralatan yang
dipegang dengan elektrode pentanahan yang ditanam di bawah telapak kaki
orang yang sedang berdiri. Arus kesalahan tersebut dibatasi oleh tahanan
orang dan tahanan kontak ke tanah dari kaki orang tersebut.
Tabel 14,dibawah ini menunjukkan Besar dan Lama Tegangan Sentuh
maksimum.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


13
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Tabel 14:

TABEL : BESAR DAN LAMA TEGANGAN SENTUH MAKSIMUM


BESAR TEGANGAN SENTUH (V) LAMA SENTUHAN
MAKSIMUM (DETIK)
AC (RMS) DC
< 50 < 120 -
50 120 5,0
75 140 1,0
90 160 0,5
110 175 0,2
150 200 0,1
220 250 0,05
280 310 0,03

ATURAN UMUM :
Seseorang Tidak Boleh Menyentuh Walau Sekejappun Peralatan Dengan Tegangan Di
Atas 100 Volt

b. Tegangan Langkah
Tegangan langkah adalah tegangan yang timbul diantara dua kaki orang
yang sedang berdiri di atas tanah yang sedang dialiri oleh arus kesalahan
ke tanah.
c. Tegangan Pindah
Tegangan pindah adalah hal khusus dari tegangan sentuh, dimana
tegangan ini terjadi pada saat terjadi kesalahan orang berdiri di dalam
instalasi tenaga listrik, dan memegang suatu peralatan yang ditanahkan
pada titik yang jauh sedangkan alat tersebut dialiri arus kesalahan ke
tanah.

8.2.9. Pengaruh arus listrik pada tubuh manusia


Kemampuan tubuh manusia terbatas terhadap besarnya arus yang mengalir
didalamnya. Tetapi ketentuan yang pasti mengenai berapa besar dan lamanya
arus yang masih dapat ditahan oleh tubuh manusia sampai batas yang belum
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
14
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

membahayakan sukar untuk ditetapkan. Dalam hal ini telah banyak diselidiki oleh
para ahli dengan berbagai macam percobaan baik dengan tubuh manusia sendiri
maupun dengan menggunakan binatang tertentu. Dalam batas-batas tertentu
dimana besarnya arus belum berbahaya terhadap organ tubuh manusia, telah
diadakan berbagai percobaan terhadap beberapa orang sukarelawan yang
menghasilkan batas-batas besarnya arus dan pengaruhnya terhadap manusia
yang berbadan sehat. Batas-batas arus tersebut dibagi sebagai berikut :
1. Arus mulai terasa (Perception current).
2. Arus mempengaruhi otot (Let go current).
3. Arus mengakibatkan pingsan atau mati (Fibrillating current).
4. Arus reaksi (Reaction current).

a. Arus Persepsi (Perception Current)


Bila orang memegang penghantar yang diberi tegangan yang mempunyai
harga dari nol dinaikkan sedikit demi sedikit, arus listrik yang melalui tubuh
orang tersebut akan memberi pengaruh, mula-mula akan merangsang
syaraf sehingga akan terasa suatu geratan yang tidak berbahaya, bila
dengan arus bolak-balik. Tetapi bila dengan arus searah akan terasa
sedikit panas pada telapak tangan. Pada Electrical Testing Laboratory New
York tahun 1933 telah dilakukan pengetesan terhadap 40 orang baik laki-
laki maupun perempuan didapat arus rata-rata yang disebut threshold of
perception current sebagai berikut :
Untuk laki-laki : 1,1 mA.
Untuk perempuan : 0,7 mA.

b. Arus Mempengaruhi Otot (Let Go Current)


Bila tegangan yang menyebabkan terjadinya level arus perception
dinaikkan lagi maka orang akan merasakan sakit dan kalau terus dinaikkan
lagi maka otot-otot akan kaku sehingga orang tersebut tidak akan berdaya
lagi untuk melepaskan konduktor yang dipegangnya itu.
Di University of California Medical School telah dilakukan penyelidikan
terhadap 134 orang laki-laki dan 28 orang perempuan diperoleh angka
rata-rata untuk let go current sebagai berikut
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
15
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

- Untuk laki-laki : 9 mA
- Untuk perempuan : 6 mA

c. Arus Fibrilasi (Fibrillating Current)


Apabila arus yang melewati tubuh manusia lebih besar dari let go current
dapat mengakibatkan orang menjadi pingsan bahkan sampai mati. Hal ini
disebabkan arus listrik tersebut mempengaruhi jantung yang disebut
Ventricular Fibrillation yang menyebabkan jantung berhenti bekerja dan
peredaran darah tidak jalan dan orang segera akan mati. Untuk menyelidiki
keadaan ini tidak mungkin dilakukan terhadap manusia. Untuk
mendapatkan nilai pendekatan salah satu percobaan telah dilakukan pada
University of California oleh Dalzile pada tahun 1986 dengan
menggunakan binatang yang mempunyai berat badan dan jantung yang
kira-kira sama dengan manusia.
Dari percobaan tersebut Dalzile menarik kesimpulan bahwa 99% dari
semua orang masih dapat bertahan terhadap besar arus dan waktu yang
ditentukan oleh persamaan sebagai berikut :
Ik2. t = 0,027

0,165
Ik = -----------------
t

Dimana : Ik = besarnya arus lewat tubuh manusia (dalam Ampere)


t = waktu arus lewat tubuh manusia (dalam detik)

d. Arus Reaksi (Reaction Current)


Reaction current adalah arus yang terkecil yang dapat mengakibatkan
orang menjadi terkejut. Hal ini cukup berbahaya karena dapat
mengakibatkan kecelakaan sampingan. Karena terkejut orang dapat
jatuh dari tangga, melemparkan peralatan yang sedang dipegang yang
dapat mengenai bagian-bagian instalasi bertegangan tinggi sehingga
terjadi kecelakaan yang lebih fatal.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


16
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Penyelidikan terperinci telah dikemukakan oleh DR. Hans Frinz dimana


batasan-batasan arus tersebut disusun menurut tabel di bawah ini :

Tabel 15,dibawah ini menunjukkan besarnya Arus dan Pengaruhnya


pada tubuh manusia.
Tabel 15
Besarnya Arus Pengaruh pada Tubuh Manusia
0 - - - - 0,9 mA Belum dirasakan pengaruhnya.
0,9 - - - - 1,2 mA Baru terasa adanya arus listrik.
1,2 - - - - 1,6 mA Mulai terasa seakan-akan ada yang
merayap di dalam tangan.
1,6 - - - - 6,0 mA Tangan sampai ke siku merasa
kesemutan.
6,0 - - - - 8,0 mA Tangan mulai kaku, rasa kesemutan
makin bertambah.
13 - - - - 15,0 mA Rasa sakit tidak tertahankan,
penghantar masih dapat dilepaskan
dengan gaya yang besar sekali.
15 - - - - 20,0 mA Otot tidak sanggup lagi melepaskan
penghantar.
20 - - - - 50,0 mA Dapat mengakibatkan kerusakan pada
tubuh manusia.
50 - - - - 100,0 mA Batas arus yang dapat menyebabkan
kematian.

8.2.10.Tahanan Tubuh Manusia


Tahanan tubuh manusia berkisar diantara 500 Ohm sampai 1000 Ohm
tergantung dari tegangan, keadaan kulit pada tempat kontak dan
jalannya arus dalam tubuh. Kulit yang terdiri dari lapisan tanduk
mempunyai tahanan tinggi, tetapi terhadap tegangan tinggi kulit yang
menyentuh konduktor langsung luka terbakar, jadi tahanan kulit ini tidak
berarti apa-apa. Jadi hanya tahanan tubuh yang dapat membatasi arus.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


17
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

Penyelidikan dan penelitian tahanan tubuh manusia yang diperoleh


beberapa orang ahli adalah sebagai berikut :
Diselidiki Oleh Tahanan Keterangan
(Ohm)
Dalzile 500 Dengan tegangan 60 cps.
AIEE Comite 2.330 Dengan tegangan 21 V tegangan
Report 1958 ke tangan Ik = 9 mA
1.130 Tangan ke kaki
1.680 Tangan ke tangan dengan arus
800 searah
Laurent 3.000 Tangan ke tangan dengan arus
searah.

Berdasarkan hasil penyelidikan di atas untuk pendekatan diambil harga


tahanan tubuh manusia sebesar 1000 Ohm.

8.2.11.Bahaya listrik bagi peralatan


Jika terjadi hubung singkat pada instalasi / peralatan listrik maka dapat
menimbulkan arus listrik yang besar,dimana arus listrik yang besar ini akan
menimbulkan panas yang berlebihan.
Timbulnya panas yang berlebihan inilah yang akhirnya dapat menimbulkan kebakaran
dan kerusakan pada peralatan / instalasi listrik serta gedung / bangunan dan seluruh
isinya.

8.2.12.Upaya pencegahan bahaya listrik


Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya listrik diantaranya
adalah :
a. Pemasangan instalasi / peralatan listrik harus sesuai dengan standar konstruksi
yang sudah ditetapkan.
b. Sebelum dioperasikan,instalasi / peralatan listrik yang sudah dipasang harus
dinyatakan laik operasi oleh pihak yang berwenang.
c. Setiap orang ( tenaga teknik ) yang bekerja pada bidang ketenagalistrikan haruslah
orang yang kompeten.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
18
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bahaya Listrik

d. Mentaati prosedur kerja (SOP) yang sudah ditetapkan untuk setiap pekerjaan yang
berkaitan dengan instalasi listrik.
e. Menggunakan alat kerja dan alat pelindung diri (APD) yang sudah ditentukan untuk
pekerjaan bidang listrik (memenuhi standar keselamatan).
f. Adanya pengawas pekerjaan ketika bekerja pada instalasi listrik
g. Selalu menjaga Safety Distance ( jarak aman) yang sudah ditentukan ketika
bekerja berdekatan dengan instalasi / peralatan yang bertegangan.
h. Mentaati semua himbauan / larangan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
listrik,misalnya;
- Dilarang menyentuh walau sekejappun peralatan dengan tegangan diatas
100 Volt.
- Dilarang bermain dibawah jaringan listrik tegangan tinggi
- Dilarang bermain layang layang dan membakar sampah disekitar SUTT
/ SUTET.
- Dilarang memasang tusuk kontak (steker) yang bertumpuk sehingga
melebihi kuat hantar arusnya.
- Mengganti pengaman lebur (Sekering) yang putus dengan kawat yang
tidak standar.
- Membiarkan ranting pohon menyentuh kawat jaringan listrik
- Membiarkan sambungan-sambungan hantaran listrik dalam keadaan
terbuka (tidak berisolasi)
- Menggunakan energi listrik secara salah dan bukan haknya.
- Tidak bekerja diluar ruangan ketika cuaca mendung dan banyak petir.
- Dan lain lain.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan


19

Anda mungkin juga menyukai