Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
e-mail:{siskaag111@gmail.com, ediesujana_bali@yahoo.com.,
wahyuni-arie@yahoo.com}@undiksha.ac.id
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh whistleblowing
system dan kompetensi sumber daya manusia terhadap pencegahan fraud.
Penelitian ini bertempat di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data dari
kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert/ordinal. Populasi dalam
penelitian ini yakni seluruh pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Buleleng. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling,
dengan jumlah sampel 90 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini yakni data primer. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan bantuan program SPSS 19 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh
signifikan antara whistleblowing system dan komptensi sumber daya manusia
terhadap pencegahan fraud. Secara simultan whistleblowing system dan
komptensi sumber daya manusia berpengaruh simultan terhadap pencegahan
fraud.
Abstract
The purpose of this study was to analyze the effects of whistleblowing
system and the competence of human resources to the prevention of fraud.
Research in Dispenda haused in Buleleng regency. This research is a quantitative
study using data from questionnaires and measured using a likert scala/ordinal.
the population in this study that all employees Dispenda Buleleng regency.
Sampling was done by purposive sampling technique, with a sample of 102
respondents. Data used in this study the primary data. Data were analyzed using
multiple linear regression analysis with the help of the program SPSS 19 for
windows.
hukum, terutama korupsi atau fraud, di yang kompeten, yang didukung dengan
dalam organisasi atau institusi tempat ia latar belakang pendidikan akuntansi,
bekerja. Orang ini biasanya mempunyai sering mengikuti pendidikan dan
data atau bukti yang memadai terkait pelatihan, dan mempunyai pengalaman di
tindakan yang melawan hukum tersebut. bidang keuangan. Terdapat beberapa
Peran whistleblower sangatlah permasalahan yang perlu dikaji lebih
penting dalam mengungkap suatu lanjut, yaitu apakah whistleblowing system
tindakan melawan hukum di dalam berpengaruh terhadap pencegahan fraud
internal organisasi. Namun, banyak orang pada pengelolaan keuangan penerimaan
yang takut untuk mengadukan tindak PAD pada dinas pendapatan daerah
kecurangan, karena tak sedikit risiko yang kabupaten Buleleng, apakah kompetensi
harus dihadapi, bahkan sulit dihindari dan sumber daya manusia berpengaruh
solusinya mereka lebih memilih untuk terhadap pencegahan fraud pada
diam. Mulai dari ancaman terlapor pada pengelolaan keuangan penerimaan PAD
dirinya maupun keluarganya dan ancaman pada dinas pendapatan daerah kabupaten
pemecatan. Jaminan keamanan dan Buleleng, dan apakah whistleblowing
perlindungan hukum terhadap system dan kompetensi sumber daya
whistleblower juga sudah ada sejak tahun manusia berpengaruh terhadap
2006 dengan lahirnya UU 13/2006 tentang pencegahan fraud pada pengelolaan
Perlindungan Saksi dan Korban. Hal keuangan penerimaan PAD pada dinas
tersebut merupakan salah satu pendorong pendapatan daerah kabupaten Buleleng.
atau motivasi seseorang untuk menjadi Dalam rangka menjawab
whistleblower. Seorang whistleblower permasalahan tersebut, penelitian ini
dalam upaya mengungkap suatu tindak bertujuan untuk membuktikan secara
pelanggaran dan kecurangan, baik di empiris pengaruh whistleblowing system
perusahaan atau suatu lembaga dan kompetensi sumber daya manusia
pemerintahan, memang dapat berpengaruh terhadap pencegahan fraud
dilatarbelakangi berbagai motivasi, seperti pada pengelolaan keuangan penerimaan
pembalasan dendam ingin menjatuhkan PAD pada dinas pendapatan daerah
perusahaan tempatnya bekerja, mencari kabupaten Buleleng. Berdasarkan tujuan
selamat, atau niat untuk menciptakan dalam penelitian ini maka ditarik beberapa
lingkungan perusahaan tempatnya bekerja hipotesis dalam penelitian ini yaitu
menjadi lebih baik dan lebih beretika. Menurut Komite Nasional Kebijakan
Yang jelas seorang whistleblower memiliki Governance (2008:2) salah satu manfaat
motivasi yang kuat untuk berani dari penyelenggaraan whistleblowing
mengungkap skandal kejahatan terhadap system yang baik adalah timbulnya
publik. Whistleblower memiliki suara hati keengganan untuk melakukan
yang memberi petunjuk kuat mengenai pelanggaran, karena kepercayaan
pentingnya sebuah skandal untuk terhadap sistem pelaporan yang efektif.
diungkap. (Lembaga Perlindungan Saksi Keberadaan whistleblowing system tidak
dan korban, 2011). BPK RI menemukan hanya sebagai saluran pelaporan
permasalahan yakni masih rendahnya kecurangan yang terjadi, namun juga
kualitas informasi laporan keuangan sebagai bentuk pengawasan. Karyawan
daerah yang disebabkan oleh menjadi takut untuk melakukan
pemahaman akuntansi dari penyusun kecurangan karena sistem ini bisa
laporan itu sendiri yang berhubungan digunakan oleh seluruh karyawan,
langsung dengan kompetensi sumber sehingga sesama karyawan menjadi
daya manusia, belum diterapkannya saling mengawasi satu sama lain dan
secara optimal sistem akuntansi keuangan takut untuk dilaporkan karyawan lain
dan masih lemahnya sistem pengendalian karena melakukan kecurangan. Hal ini
internal. Menurut Warisno (2008) dalam dapat mencegah fraud yang akan terjadi
Sukmaningrum (2012) dalam pengelolaan pada pengelolaan keuangan desa. Hal ini
keuangan daerah yang baik, karyawan didukung oleh penelitian yang dilakukan
harus memiliki sumber daya manusia oleh Vredy Octaviari Nugroho (2015) yang
e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 3 Tahun 2016)
Pengujian instrumen yang deviasi yang jauh lebih kecil dari mean,
digunakan dalam penelitian ini meliputi uji yang mengindikasikan bahwa
statistik deskriptif, uji validitas dan uji penyimpangan data cukup rendah.
reliabilitas. Teknik analisis data dalam Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan uji asumsi penelitian ini dilakukan dengan melakukan
klasik yaitu uji normalitas, uji korelasi bivariate antara masing-masing
multikolinearitas, dan uji skor indikator dengan total skor kontruk
heterokedastisitas. Metode pengujian dengan bantuan program SPSS 19,0 for
hipotesis menggunakan analisis regresi windows. Bila korelasi antar masing-
berganda yaitu uji t, uji F, dan koefisien masing indikator terhadap skor kontruk
determinasi (R2). Uji hipotesis menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu
menggunakan analisis regresi berganda bernilai <0,05 maka indikator dinyatakan
yang digunakan untuk melihat pengaruh valid. Hasilnya menunjukkan bahwa
beberapa variabel independen terhadap korelasi antara masing-masing
variabel dependen. indikator/pertanyaan terdapat total skor
konstruk menunjukkan hasil yang
HASIL DAN PEMBAHASAN signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Jumlah kuesioner yang disebar masing-masing indikator variabel adalah
dalam penelitian ini adalah sebanyak 102 valid.
buah. Namun kuesioner yang kembali Hasil uji reliabilitas dilihat dari nilai
sebanyak 100 kuesioner dan 10 kuesioner Cronbachs Alpha yang variabel
yang tidak memenuhi syarat untuk diolah whistleblowing system memiliki nilai
sehingga kuesioner yang dapat diolah sebesar 0,737. Variabel kompetensi
sebanyak 90 kuesioner dengan sumber daya manusia memiliki nilai
menggunakan program SPSS. Cronbachs Alpha sebesar 0,722, variable
Pengujian statistik deskriptif dalam pencegahan fraud memiliki nilai
penelitian ini untuk mengetahui besarnya Cronbachs Alpha sebesar 0,713.
nilai rata-rata, nilai minimum, nilai Sehingga dapat disimpulkan bahwa
maximum dan standar deviasi dari seluruh butir pertanyaan dalam variabel-
masing-masing variabel. Hasil yang variabel tersebut adalah reliabel.Karena
ditunjukkan ialah hasil yang baik, karena seruluh variabel mempunyai nilai
masing-masing variabel memiliki standar Cronbachs Alpha > 0,
Tabel 1.hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 90
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1.81513554
Most Extreme Differences Absolute ,097
Positive ,097
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z .918
Asymp. Sig. (2-tailed) ,368
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data primer diolah,2016
Hasil perhitungan uji multikolinearitas 0,10 dan nilai VIF variabel whistleblowing
menunjukkan bahwa nilai tolerance system sebesar 1,127 dan nilai VIF
variabel whistleblowing system sebesar variabel kompetensi sumber daya
0,888 dan nilai tolerance varibel manusia sebesar 1,127 yang berate lebih
kompetensi sumber daya manusia kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan
sebesar 0,888 yang berati lebih besar dari tidak terjadi multikolinearitas.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.587 2.246 -1.597 .114
X1 .117 .091 .143 1.293 .199
X2 .101 .078 .142 1.286 .202
a. Dependent Variable:
pencegahan fraud
Sumber: data primer diolah
2016
Terjadinya heterokedastisitas ditunjukkan whistleblowing system dan kompetensi
apabila nilai signifikan variabel bebas < sumber daya manusia tidak terjadi
0,05. Berdasarkan hasil uji glejser heterokedastisitas karena nilai signifikan
menunjukkan bahwa variabel lebih besar dari 0,05.
a. Dependent Variable:
pencegahan fraud
Sumber: data primer diolah
2016
e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 6 No: 3 Tahun 2016)