Alkohol
Alkohol
TINJAUAN PUSTAKA
A. Alkohol
fermentasi yang banyak ditemui dalam produk bir, anggur dan sebagainya.
mempunyai densitas 0,78506 g/ml pada 250C, titik didih 78,40C, tidak berwarna
dan mempunyai bau serta rasa yang spesifik (Kartika,B., dkk, 1992).
H H
H C C OH
H H
Secara alami alkohol dapat terjadi pada buah-buahan yang sudah masak
seperti durian, nangka, dll, namun kadarnya kecil. Sedangkan alkohol yang
didapat dari proses fermentasi banyak ditemui dalam produk makanan dan
minuman. Selain itu alkohol juga dapat dibuat dari berbagai macam bahan dasar,
diantaranya : bahan berpati, bahan berselulosa atau bahan berserat, serta bahan
5
6
toleran terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi
dan tetap aktif melakukan aktifitas pada suhu 4 320C (Kartika,B., dkk, 1992).
1. Definisi
Kadar alkohol adalah persen volume atau persen bobot (% v/v atau % b/b)
2. Dasar Penetapan
3. Cara Uji
Pemisahan alkohol dari zat-zat tambahan dengan cara destilasi. Piknometer yang
sudah diketahui beratnya diisi sampel dan ditetapkan beratnya dengan timbangan
pada suhu 200C. dari berat jenisnya maka akan diketahui kadar alkohol pada
b. Perhitungan
Hitung kadar alkohol menggunakan daftar bobot jenis dan kadar alkohol
menunjukkan hubungan antara bobot jenis dengan kadar alkohol pada suhu 200C
1. Definisi
buah atau karbohidrat yang telah diragikan (fermentasi) menjadi alkohol ( Depkes
RI,1989).
untuk minuman keras oplosan adalah tuak, brem Bali / arak Bali, dan minuman
berenergi.
e. Kandungan asam volatil maksimal 0,2% yang dinyatakan dalam asam asetat.
a. Tuak
Minuman tuak adalah suatu cairan yang dihasilkan dari nira kelapa atau
pohon penghasil nira lainnya seperti aren, siwalan dan lontar yang disadap dan
hasil penyadapan tersebut didiamkan selama beberapa hari. Dalam keadaan segar
nira mempunyai rasa manis berbau harum dan tidak berwarna (Muchtadi, T.R.,
Sugiono, 1992).
9
penyadapan ataupun sesudah penyadapan. Hal ini karena nira merupakan cairan
yang mengandung kadar gula tertentu dan merupakan media yang baik untuk
merupakan salah satu bakteri penghasil alkohol (Muchtadi, T.R., Sugiono, 1992).
Menurut Prescott dan Dunn (1982) reaksi fermentasi pada nira ketika
Mikroba yang terdapat dalam nira adalah khamir dan bakteri. Khamir yang
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal dua macam brem, yaitu brem
cair dan brem padat, dan kedua-duanya dibuat dari tape ketan. Brem padat banyak
dibuat di daerah Madiun, sedang brem cair banyak di buat di daerah Bali atau
10
10
disebut dengan Brem bali dan di daerah Kragan Rembang popular dengan nama
Proses pengolahan brem cair dan brem padat dimulai dengan tahap awal
yang sama, yaitu pengepresan tape ketan dengan menggunakan alat pengepres
1990).
Sari tape yang diperoleh diperam pada suhu kamar sampai menimbulkan
bau alkohol. Setelah pemeraman selesai, brem yang terbentuk dibotolkan. Botol
yang akan digunakan harus di sterilkan dengan cara direbus dalam air mendidih
15 menit, pada proses pengisian ini harus disisakan ruang kosong sekitar 11 2 cm
dari permukaan atas botol. Botol-botol yang telah diisi dalam keadaan masih
terbuka direbus kembali dalam air mendidih selama 15 menit, air direbus kira-kira
3
4 dari tinggi botol. Dalam keadaan masih panas botol ditutup dengan alat
penutup botol dan dipasteurisasi dengan suhu 900C selama 15 menit. Selanjutnya
botol disimpan pada suhu 100C 150C selama tiga bulan atau lebih. Hal ini untuk
c. Minuman Berenergi
merk minuman berenergi ialah Extra joss, Hemaviton jreng, Kuku bima ener-G,
M-150, Kratingdaeng dll. Extra joss adalah salah satu minuman berenergi yang di
produksi dalam bentuk kaleng dan bentuk sachet yang harus dicampur dengan air,
The hijau, Zat pewarna, Zat perasa, dll. Karena minuman berenergi mengandung
tubuh dan mengandung cafein yang merupakan kandungan utama bagi minuman
berenergi, maka jika dikonsumsi secara terus menerus dan berlabihan maka dapat