Anda di halaman 1dari 2

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun tantangan ataupun kesulitan yang dihadapi perusahaan asuransi dalam
mengembangkan atau berinovasi dalam produk asuransi umum syariah antara lain
adalah :
1. Asuransi syariah belum memiliki peraturan khusus yang berkenaan dengan
produk asuransi umum dan masih ikut kepada peraturan asuransi konvensional.
2. Masih Minimnya sumber daya manusia yang profesional disebabkan karena
sebagian besar dari sumber daya manusia yang ada merupakan lulusan dari
program studi konvensional dan kurang paham mengenai asuransi syariah dan
mempunyai semangat perjuangan dalam pengembangan ekonomi syariah.
Sehingga pengembangan produk ini juga belum banyak sarjana yang mengerti dan
mendalami baik dari segi akad syariah maupun dari aspek hokum ekonominya
3. Ketidaktahuan mengenai produk asuransi umum syariah (takaful) dan mekanisme
kerja
4. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi masih sangat kurang (rendah).
5. Minimnya keuangan perusahaan
perkembangan asuransi syariah di Indonesia baru ada pada paruh akhir tahun
1994, yaitu dengan berdirinya Asuransi Takaful Indonesia pada tanggal 25
Agustus 1994. Setelah Asuransi Takaful Umum dibuka, selanjutnya sejumlah
lembaga ikut mendirikan asuransi syariah, yakni Asuransi Syariah Mubarakah,
Asuransi Jiwa Asih Great Eastern, MAA Life Insurance, Asuransi Bringin Jiwa
Sejahtera, Asuransi Tri Pakarta, AJB Bumiputera, dan lain-lain. Bahkan sejumlah
pemain asuransi besar dunia pun turut tertarik masuk dalam bisnis asuransi
syariah di Indonesia. Mereka menilai Indonesia sebagai negara berpenduduk
Muslim terbesar di dunia merupakan potensi pengembangan bisnis cukup besar
yang tidak dapat diabaikan. Di antara perusahaan asuransi global yang masuk
dalam bisnis asuransi syariah Indonesia adalah PT Asuransi Allianz Life
Indonesia dan PT Prudential Life Assurance.
B. Saran
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa prospek asuransi syariah
di Indonesia ini sangat baik, tetapi dengan syarat adanya perbaikan dan
penanggulangan terhadap tantangan dari asuransi syariah, yaitu: Persiapan SDM yang
handal. Sosialisasi terhadap masyarakat yang tidak mengetahui tentang asuransi
syariah serta perbedaan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional. Berikut
saran-saran yang diberikan penulis untuk kedepanya :
1. secepatnya diperlukan payung hukum yang kuat terhadap eksistensi asuransi
syariah di Indonesia.
2. perlunya sosialisasi yang masif terhadap masyarakat muslim sehingga mengetahui
apa pentingnya asuransi syariah dalam kehidupannya.
3. maksimalisasi fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang terdapat dalam setiap
perusahaan asuransi syariah.
4. perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dan mendalam tantang kesesuaian
praktik asuransi syariah dengan ketentuan dasar ekonomika Islam.

Anda mungkin juga menyukai