Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini terdapat kesamaan pendapat, bahwa istilah tumbuhan dan hewan
sukar digunakan bagi organisme uniseluler, karena adanya kesamaan-kesamaan di
dalam semua organisme tersebut. Timbullah gagasan untuk menyebut organisme
uniseluler tersebut dengan Protista.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protozoa
B. Karakteristik Protozoa
2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu
getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
3
4.Organisme bersel tunggal
b. Habitat Protozoa
4
c. Reproduksi Protozoa
Protozoa yang mempunyai habitat atau inang lebih dari satu dapat
mempunyai beberapa cara perkembangbiakan. Sebagai contoh spesies
Plasmodium dapat melakukan schizogony secara aseksual di dalam
sel inang manusia, tetapi dalam sel inang nyamuk dapat terjadi
perkembangbiakan secara seksual. Protozoa umumnya berada dalam
bentuk diploid.
5
oleh membran sitoplasma tanpa adanya dinding sel. Umumnya
nukleus berjumlah satu, namun banyak ditemukan Protozoa yang
multinukleat hampir di sepanjang siklus hidupnya. Pada Ciliata
terdapat nukleus yang berukuran besar (makronukleus) yang
mengendalikan metabolisme dan pertumbuhan dan nukleus berukuran
kecil (mikronukleus) yang berperan dalam reproduksi.
C. Klasifikasi Protozoa
6
(pseudopodia yang runcing
Apicomplexa dan menyebar), memiliki rangka silika Radiozoa
Ciliophora Cilia digunakan untuk bergerak dan Stylonychia sp.,
memangsa, umumnya
Foraminifera uniseluler, beberapa sesil dan berkoloni Paramaecium sp.
7
sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui
keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera
karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat
bantu untuk menangkap makanan.
Berdasarkan alat bantu untuk menangkap makanan. Kelompok
Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.
Contohnya Euglena viridis, Noctiluca mliliaris, volvox globator.
2. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas), tidak dapt
berfotosintesis. Contohnya Trypanosoma gambiense, Leishmania.
Sebagian besar hidup bebas dan ada pula yang sebagai parasit pada
manusia dan hewan, atau saprofit pada organisme mati.
8
Tubuhnya berukuran besar dan biasanya hidup di habitat air laut.
Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri ciri
memiliki satu pasang flagella yang berukuran satu panjang dan
satu pendek, dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang
tertentu. Noctiluca miliaris dapat memancarkan sinar
(bioluminense) apabila tubuhnya terkena rangsangan mekanik.
2. Zooflagellata
Adalah flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan.
Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit.
Mempunyai :
a. Struktur tubuh
Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella
yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan
menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai
alat gerak.
b. Reproduksi
Dilakukan secara aseksual dengan membelah biner secara
longitudinal , sedangkan reproduksi seksual belum diketahui.
9
8. Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi olah
suatu selaput yang fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya
terdapat selaput plasma.).
3. Morfogenesis Flagellata
Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk
lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki
berbagai bentuk morfologi). Hidup secara soliter dan ada yang
berkoloni.
Fitoflagellata mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane
selulosa, misalnya volvox. ada pula yang memiliki lapisan pelikel,
misalnya euglena. pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari
selaput plasma yang mengandung protein.
Bentuk tubuh zooflagelata mirip dengan sel leher porifera.
Zooflagelata mempunyai flagel yang berfungsi untuk menghasilkan
aliran air dengan menggoyangkan flagel. Selain itu, flagella juga
berfungsi sebagai alat gerak.
Koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel dan diselubungi oleh
membrane selulosa. Salah satu spesies Fitoflagellata yang mudah
ditemukan dan diamati morfologinya yaitu Euglena viridis. Euglena
viridis berbentuk seperti gelendong dengan bagian anterior tubuh
tumpul dan bagian posterior meruncing. Struktur tubuh Euglena viridis
terlindungi oleh pelikel dan dilengkapi dengan satu flagel yang terletak
dibagian anterior. Flagel berfungsi sebagai alat gerak untuk berpindah
tempat dan berfungsi untuk mengumpulkan makanan.
Pada ujung anterior tubuh juga terdapat celah sempit yang
memanjang ke arah posterior dan melebar membentuk kantong
cadangan atau reservoir. Pada Euglena terdapat bintik mata atau
stigma. Stigma merupakan kumpulan pigmen yang sangat peka
terhadap cahaya, sehingga berfungsi sebagai penentu arah gerak aktif
yang berhubungan dengan intensitas cahaya di lingkungan. Di dalam
10
sitoplasma terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas,
nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil. Vakuola dapat
berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel,
atau untuk mengatur tekanan osmosis.
4. Fisiologi Flagellata
Pada umumnya Flagellata membutuhkan suhu optimum antara
16-25C, sedangkan pH antara pH 6-8. Flagellata memperoleh
nutrisi dengan beberapa cara yaitu bersifat holozoik (heterotrof),
apabila makanannya berupa organisme lain yang berukuran lebih
kecil, bersifat holofilik (autotrof), dapat mensintesis makanannya
sendiri dari zat organic yang berasal dari lingkungan karena
memiliki kloroplas, bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa
bahan organic dari organisme yang telah mati dan bersifat parasitik
dengan cara menempel pada inang untuk mendapat nutrisi.
Fitoflagellata bersifat aerobik fotosintetik, karena sebagian
besar spesies ini memiliki kloroplas, sehingga dapat menghasilkan
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Euglena viridis
dapat menghasilkan makanan sendiri (holofilik) dan mencerna
organisme lain (holozoik). Euglena dapat menghasilkan makanan
sendiri karena pada lapisan entoplasma terdapat kloroplas yang
mengandung klorofil a dan b. Pada keadaan lingkungan cukup
cahaya, terjadi fotosintesis yang menghasilkan zat tepung
(amilum). Amilum ini disimpan didalam sitoplasma dalam bentuk
butir-butir paramilum.
D. Habitat Flagellata
Air merupakan faktor penting keberaan Flagellata selain
ketersediaan makanan, pH dan suhu. Flagellata dapat ditemukan di
lingkungan air tawar, di danau, sungai, kolam, atau genangan air,
misalnya Euglenoida dan Volvocida, maupun air laut, misalnya
Dinoflagellata. Spesies zooflagellata sebagian besar bersifat
11
parasit, namun adapula yang bersimbiosis dengan organisme lain,
misalnya Myxotrica didalam usus rayap.
12
untuk bertahan hidup di luar tubuh inang, dan memungkinkan terjadinya
transmisi dari satu host ke host yang lain. Proses dimana terjadi perubahan
menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses
mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.
E. Peranan Flagellata
Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan.
Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa organisme
uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi
organisme dapat dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali,
Flagellata yang bersifat saprofitik berperan sebagai dekomposer dalam
rantai makanan.
Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai phytoplankton dan
zooplankton sebagai sumber pakan alami ikan dan udang. Euglena viridis
dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal (PST), karena
memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Trichonympha dan
Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim
selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan
dapat dicerna rayap.
Euglena viridis
13
1. Tripanosoma lewisi parasit pada darah tikus
14
B. Rhizopoda
1. Rhizopoda
Rhizopoda tersusun dari segumpal protoplasma (sitoplasma) dan berisi
sebutir nukleus. Membran sel sangat tipis dan elastis dikenal dengan
plasmolemma. Plasma disebelah luar disebut ektoplasma yang non
granuler berfungsi memberi bentuk tubuh sel. Plasma yang granuler dan
meruboakan bagian pokok terletak disebelah dalam disebut endoplasma
yang mempunyai fungsi untuk pergerakan. Endoplasma terdiri dari dua
lapisan, sebelah luar adalah plasmasol dan yang disebelah dalam adalah
plasmagel.
Organela yang dijumpai dalam sel antara lain nukleus, vakuola kontraktil
(berisi cairan yang secara periodik berkontraksi untuk mengeluarkan
isinya dan terbentuk kembali berfunsi emngatur kandungan air dalam
tubuh), vakuola non kontraktil (untuk mencernakan makanan dan
mengedarkan sekaligus keseluruhan tubuh.
15
vakuola makanan secara enzimatis, kemudian sari makanan dengan enzim
pencerna diabsorbsi oleh sitoplasma secara difusi.
Contoh-contoh rhizopoda :
1. Entamoeba histolyca
Sebagai parasit yang hidup di rongga mulut dan penyebab sakit pada
gigi/gusi
3. Entamoeba colli
16
Hidup di usus besar untuk membantu proses oencernaan, tapi dalam
jumlah banyak dapat menimbulkan diarhea
4. Foraminifera
Tubuhnya tersusun dari zat kapur, hidup di laut dan endapannya dapat
berupa lapisan batuan membenruk globigerina sebagai petunjuk tempat
timbunan lapisan minyak bumi.
5. Radiolaria
Tubuh tersusun dari zat kersik, hidup di air tawar dan ada juga di laut,
endapan rangka membentuk lapisan radiolarisa yang dapat
dipergunakan sebagai bahan penggosok.
6. Heliozoa
17
Mempunyai banyak juluran halus pseudopodia yang menjari.
7. Difflugia
18
C. Sporozoa
b. Morfologi Sporozoa
1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya
dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.
2. Mempunyai spora berbentuk lonjong
3. Ukuran spora : 8 11 mikron pada dinding kitin
4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu,
berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung
posterior
5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior
6. Dinding katub tidak jelas
e. Sistem Pencernaan
Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari
tubuh hopesnya.
19
f. Sistem Respirasi Dan Ekskresi
Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi.
g. Sistem Reproduksi
Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran
reproduksi aseksual dan seksualnya komplek, dengan beberapa perubahan bentuk
serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakuka
denganpembelahan biner. Reprodusi seksual dilakukan dengan pembentukan
gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
1. Reproduksi Aseksual
Sporozoit yang terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah
manusia pada saat nyamuk menghisap darah, yang selanjutnya masuk dalam
system retikuloendotelial.
Setelah beberapa hari berada dalam system retikuloendotelial, barulah sporozoit
ini menyerang eritrosit dan berubah menjadi trofozoit yang mempunyai bentuk
seperti cincin. Selanjutnya, trofozoit berubah menjadi schizont, yang kemudian
membelah diri berulang-ulang menjadi 6-36 merozoit yang akan tumbuh menjadi
sporozoit-sporozoit baru,pembentukan merozoit-merozoit ini disebut sporulasi.
Sporozoit yang terbentuk akan menyerang eritrosit baru sehingga terulanglah
pembiakan vegetatif ini. Di antara sporozoit yang terdapat dalam eritrosit ada
yang membentuk gametosit. Gametosit jantan disebut mikrogamet, sedang
gametosit betina disebut makrogamet.
2. Reproduksi Seksual
Gametosit yang terisap ketika nyamuk mengisap darah penderita malaria, akan
berubah menjadi mikrogamet dan makrogamet.
Perkawinan antara mikrogamet dan makrogamet menghasilkan zigot. Selanjutnya
zigot akan berubah menjadi ookinet di dalam dinding usus nyamuk. Inti ookinet
membelah berulang-ulang, kemudian masing-masing inti baru membungkus diri
dengan sedikit protoplasma dan berubah menjadi sporozoit-sporozoit baru.
Selanjutnya sporozoit menyebar di dalam alat pencernaan nyamuk, sebagian ada
yang sampai di kelenjar ludah dan siap untuk dikeluarkan.
h. Klasifikasi Sporozoa
Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu
dengan genus yang lain, perbedaan itu berupa :
1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan
vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan
vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan
tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya,
sifat ini yang terdapat pada genus toxoplasma.
Parasit yang termasuk dalam kelas sporozoa berkembangbiak secara aseksual
(skizogoni) dan seksual (sporogoni) secara bergantian. Kedua cara berkembang
20
biak ini dapat berlangsung dalam satu hospes, seperti yang terjadi pada subkelas
Coccidia, sedangkan berlangsung dalam dua hospes yang berbeda terdapat pada
sub kelas haemosporidia (plasmodium).
Sporozoa terbagi dalam sub class:
1. Sub class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo:
a) Ordo Hoemosporidia, misalnya Plasmodium.
Hidup di dalam darah, jaringan parenkim pada burung dan mamalia.
b) Ordo Gregarinida, misalnya Gregarina.
Parasit intra dan ekstra pada inver lain, monocytst spec hidup dalam
kencing cacing tanah.
c) Ordo Coccidia, misalnya Coccidium.
Hidup di sel epitel hewan vertebrate dan beberapa Myriaphoda atau
invertebrata.
2. Sub class Acnidosporidia
Terbagi dalam 2 ordo:
a) Ordo Haplosporidia, misalnya Haplosproridium.
b) Ordo Sarcosporidia, misalnya Sarcocystis.
21
1) Bila seekor nyamuk anopheles menghisap darah , maka dikeluarkanlah zat
anti pembekuan darah agar darah korban tidak membeku . zat ini disebut
dengan anti kougulan. Bersamaan dengan zat anti kogulan maka keluarlah
sporozoit zporozoit dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di
tubuh korban.
2) Setelah tiga hari sporozoit keluar dari inti, kemudian menyerang sel-sel
darah merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer.
3) Sporozoit di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Setelah sel-sel darah
merah pecah, merezoit keluar dan mencari sel-sel darah merah yang baru .
kejadian ini berulang beberapa kali. Bersama dengan pecahnya sel-sel
darah merah itu, penderita merasa demam (panas).
4) Setelah beberapa waktu mengalami skizogami, beberapa merezoit berubah
menjadi gametogenesit yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan
betina.
5) Jika saat itu sel darah manusia ini dihisap oleh nyamuk anopheles betina,
maka di dalam tubuh nyamuk , gametosit akan berubah menjadi gamet
jantan dan betina, dua gamet ini kemudia melebur menjadi satu
membentuk zigot. Zigot ini akan menjadi ookinet, dan pengisap makanan
dari nyamuk.
6) Ookinet berubah menjadi bulat disebut oosita. Menghasilkan beribu-ribu
sporozoit dengan cara sporozoit. Dari tahapan inilah kemudian sporozoit
akan sampai pada kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan .
2. Suctoria
Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel
(sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma. Suctoria yang
masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga
mempunyai silia, hidup bebas berenang. Suctoria muda ini berenang-renang
beberapa waktu untuk kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya
berubah ke tingkat dewasa.
22
1.Bentuk tubuhnya
Berbentuk bola panjang. Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai
tangkai atau kaki untuk melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada
species yang berbeda).
2.Bentuk tentakel
a) Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat
bergerak. Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang
berupa ciliata-ciliata kecil.
b) Runcing
Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang
baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut
sampai ke dalam sel-sel tubuh.
3.Contoh
a) Podophyra, hidup bebas dalam air yang sejuk
b) Dendrosoma, bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
c) Sphaerophrya, berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
d) Trichophrya Micropteri, hidup pada insang ikan laut
e) Allantosoma, hidup pada usus besar kuda.
3. Eimeria
Eimeria merupakan parasit pada hewan. Hidup di dalam jaringan epitel
usus, saluran empedu, ginjal, testes, pembuluh darah, dan coelom. Beberapa
spesies dari Eimeria banyak merugikan usaha pe ternakan karena menimbulkan
penyakit. Misalnya :
1) E. stiedae dan E. perforans hidup dalam jaringan epitel usus kelinci.
2)E. clupearum hidup dalam hti ikan haring.
3)E. sardinae hidup dalam hati ikan sardin.
4. Isospora
Parasit ini hidup dalam jaringan epitel usus manusia, dan menimbulkan
isosporiasis. Contoh : I. belli dan I. hominis.Habitat sporozoa adalah pada tanah
yang lembab. Ada juga yang hidup di tubuh manusia atau makhluk hidup melalui
perantara nyamuk Anopheles betina, yaitu Plasmodium.
Gregarina
23
Coccidium
plasmodium
D. Cilliata
a. Pengertian
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak
dengan cilia (rambut getar). Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya
pada bagian tertentu. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma.
Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila
telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola
makanan. Sel Ciliata memiliki dua inti: makronucle dan mikronuclei.
Makronukleus memiliki fungsi vegetatif. Mikronukleus memiliki fungsi
reproduktif, yaitu pada konjugasi. Ciliata hidup bebas dilingkungan berair, baik
air tawar maupun laut. Ciliata dapat hidup secara baik parasit maupun simbiosis.
Contoh dari Ciliata adalah Balantidium coli,Vorticella, dan paramecium
b.Morfologi
2
Tropozoit berbentuk lonjong, ukuran 60-70 x 40-50 m. Tubuh tertutup silia
pendek, kecuali di daerah mulut silia lebih panjang (adoral cilia). Bagian anterior
terdapat cekungan dinamakan peristom dan terdapat mulut (sitostom), tidak
memiliki usus namun dibagian posterior memiliki anus (cy;cytoyge). Terdapat 2
inti yang terdiri dari makronukleus (maN;berbentuk ginjal) dan mikronukleus
24
(miN;berbentuk bintik kecil) yang terdapat pada cekungan makronukleus.
Terdapat vakuole makanan (berisi sisa makanan ; bakteri, leukosit, erithrosit, dll)
dan vakuole kontraktil (cv)
Kista berbentuk bulat, ukuran 50-60 , dinding dua lapis, sitoplasma
bergranul, terdapat makro & mikronukleus serta sebuah badan refraktil. Tropozoit
hidup dalam mukosa dan sub mukosa usus besar, terutama di daerah sekum
bagian terminal daripada illeum. Bergerak ritmis dengan perantaraan cilia.
Tropozoit tidak dapat lama hidup di luar badan, tetapi kista tetap hidup selama
beberapa minggu. Kista yang dapat hidup di luar badan adalah bentuk infektif.
Bila tertelan oleh hospes baru, maka dinding kista hancur dan trofozoit yang
dilepaskan masuk dinding usus, dan memperbanyak diri.
c.Siklus Hidup
Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes.
Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan hospes insidentil. Jika kista
infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk tropozoit. Di
lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit tumbuh dan memperbanyak
diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi tropozoit akan
berubah menjadi kista.
d.Reproduksi
Berlangsung secara binary transverse fission (belah diri melintang), yaitu
tropozoit melakukan pembelahan diri dan secara konjugasi, dimana 2 tropozoit
membentuk kista bersama, dan kemudian bertukar material dari inti dan berpisah
kembali menjadi 2 tropozoit baru.
Ciri lain dari ciliata adalah adanya 2 inti sel, yaitu makronu kleus
dan mikronukleus. Makronukleus merupakan inti sel berukur an besar
berfungsi dalam reproduksi aseksual (vegetatif), sedangkan
mikronukleus merupakan inti sel berukuran kecil diperlukan untuk
bereproduksi secara seksual dengan cara konjugasi. Selain bereproduksi secara
seksual, Ciliata juga bereproduksi secara aseksual dengan cara membelah
diri. Reproduksi salah satu anggota Ciliata secara konjugasi dapat kalian
lihat pada Gambar 1.
25
Gambar 1. Reproduksi secara konjugasi pada Paramaecium caudatum
26
Gambar 2. Sistem organela Paramaecium.
Gambar 3. Beberapa anggota Ciliata (a) Stentor, (b) Vorticella, (c) Stylonichia,
27
(d) Didinium
BAB III
28
PENUTUP
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dwiastuti,Sri.2003.Keanekaragaman Dan Klasifikasi Hewan I.Surakarta: UNS Press.
Dwidjoseputro.2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta:Djambatan.
29
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/ciliata-filum-ciliophora-
pengertian-ciri-ciri-reproduksi-struktur-sel.html#ixzz2vdED6kJg
diakses pada tanggal11 Maret 2014 pukul 13.48
http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-protozoa.html diakses pada 11 maret
2014pukul13.08
Isnaini, wiwi.2006.Fisiologi hewan.Yogyakarta:Kanisius.
Sumiati Saadah. 2010.Materi Pokok Zologi Invertebrata. Bandung.
30