Anda di halaman 1dari 4

Stroke dengan Penurunan Kesadaran

Dear Dokter,

Apakah penurunan kesadaran akibat stroke dapat dipulihkan? Pasien


memejamkan mata seperti orang tidur (sudah 5 hari ini). Kadang menguap,
kadang garuk-garuk ke bagian badan yang gatal akibat gigitan nyamuk. Menekuk
kedua kaki bila kencing (pakai kateter) atau buang air besar. Bila membuka mata
tidak lebih 1 menit melihat tapi sepertinya tidak mengenali objek. Lidah kadang
dijulurkan hingga ke bibir tapi kembali jatuh ke langit-langit, hal ini nampaknya
yang membuatnya bernafas dengan mulut dan tidak mampu bicara.
Apakah pasien mengalami pendarahan otak? Apakah posisi lidah dan
kesadarannya dapat dipulihkan ? Terimakasih.

Jawaban Dari :
Dr Mulyadi Tedjapranata

Dear Aga di Malang,yo opo kabare rek ?

Kasus yang anda tanyakan merupakan salah satu bentuk stroke,untuk jelasnya
sebagai berikut :

Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi
otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vascular.(Kelompok Studi Serebrovaskuler & Neurogeriatri Perdossi,1999)
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai
dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya
aliran darah dan oksigen ke otak.

WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan


saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang
lain dari itu.

Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis
(penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang
telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien
atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.

Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran


darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita
hipertensi.

Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah
arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna
dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta
jantung.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri
karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat
serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal
memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari
dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang
lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa
juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain,
misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli
serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering
terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita
kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak
dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya
bergabung di dalam sebuah arteri. Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan
atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak.
Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh
darah di otak dan menyebabkan stroke.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran


darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi
jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika
seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau
pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Dari gejala-gejala yang anda sampaikan kemungkinan pasien mengalami stroke


hemorrhagic(perdarahan) intra serebral,diagnostic pasti ditegakkan dengan
pemeriksaan MRI .

Stroke perdarahan intraserebral atau perdarahan intraserebral primer adalah suatu


sindroma yang ditandai adanya perdarahan spontan ke dalam substansi otak
(Gilroy, 2000).
Perdarahan intraserebral dua kali lebih banyak dibanding perdarahan
subarakhnoid (PSA) dan lebih berpotensi menyebabkan kematian atau disabilitas
dibanding infark serebri atau PSA (Broderick dkk, 1999)
Sekitar 10% kasus stroke disebabkan oleh PIS. Sumber data dari Stroke Data
Bank (SDB), (Caplan,2000) menyebutkan bahwa setidaknya 1 dari 10 kasus
stroke disebabkan oleh perdarahan parenkim otak. Populasi dimana frekuensi
hipertensinya tinggi, seperti Amerika-Afrika dan orang-orang Cina.
Mayoritas pasien mengalami nyeri kepala akut dan penurunan kesadaran yang
berkembang cepat sampai keadaan koma. Pada pemeriksaaan biasanya di dapati
hipertensi kronik. Gejala dan tanda tergantung lokasi perdarahan. Herniasi uncal
dengan hiiangnya fungsi batang otak dapat terjadi. Pasien yang selamat secara
bertahap mengalami pemulihan kesadaran dalam beberapa hari. Pasien dengan
perdarahan pada lobus temporal atau lobus frontal dapat mengalami seizure tiba-
tiba yang dapat diikuti kelumpuhan kontralateral (Caplan,2000; Gilroy,2000;
Ropper,2005)

Pasien usia tua dengan tekanan darah normal yang mengalami PIS atau
perdarahan intraserebellar karena amyloid angiopathy biasanya telah menderita
penyakit Alzheimer atau demensia progresif tipe Alzheimer dan dalam
perjalanannnya perdarahan dapat memasuki rongga subarakhnoid.(Gilroy,2000)

Glasgow Outcome Scale (GOS) adalah skala yang digunakan untuk mengukur
outcome yang pada awal penggunaannya ditujukan pada pasien trauma kapitis.
Skala ini diciptakan oleh Jennet dkk pada tahun 1975 dan dipakai untuk
mengalokasikan orang-orang yang menderita cedera otak akut pada cedera otak
traumatik maupun non-traumatik ke dalam kategori outcome. Skala ini
menggambarkan disabilitas dan kecacatan dibandingkan gangguan, yang
difokuskan pada bagaimana trauma mempengaruhi fungsi kehidupan (Leon-
Carrion,2006)

Skala yang asli terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut (Leon-Carrion, 2006 ;
Capruso dan Levin, 1996) :

1. Vegetative State
Tanda dari vegetative state adalah ketiadaan fungsi kognItif yang ditunjukkan
oleh hilangnya komunikasi total, yang menandakan bahwa korteks serebral
tidak berfungsi lagi. Tidak seperti pada pasien koma, pasien pada keadaan
vegetative state memiliki respon buka mata, gerakan bola mata, dan siklus tidur-
bangun. Meskipun pasien dengan
vegetative state dapat menunjukkan berbagai aksi motorik yang reflektif,
kebiasaan ini tidak dapat menunjukkan kesadaran.

2. Severe disability
Pasien sadar, namun membutuhkan pertolongan. Meskipun tingkat
ketergantungan bervariasi, yang termasuk dalam kategori ini adalah pasien yang
bergantung kepada seorang pengasuh untuk seluruh aktifitas sepanyang hari.
Pasien yang tidak dapat ditinggal sendiri dan tidak dapat merawat diri mereka
sendiri selama interval 24 jam termasuk dalam kategori ini.

3. Moderate disability
Pasien dalam kategori ini dapat ditinggal sendiri, namun memiliki tingkat
kecacatan fisik dan kognitif yang membatasi mereka dibandingkan tingkat
kehidupan sebelum trauma. Banyak pasien pada kategori ini dapat kembali
bekerja, meskipun dalam pekerjaan mereka diberikan kelonggaran khusus dan
asisten untuk mereka, dan tidak dapat memikul pekerjaan sebesar tanggungjawab
mereka sebelum sakit.

4. Good recovery
Jadi kemungkinan pulihnya kesadaran dan gejala klinis penderita stroke dengan
perdarahan intra serebral ,tergantung dari penatalaksanaan saat golden periode dan
lokasi serta luasnya perdarahan.

Warm regards

Mulyadi Tedjapranata.MD
http://www.inspirasisehat.com/ask-the-expert/432-stroke-dengan-penurunan-

kesadaran-

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=9&ved=0CEgQFjAI&url=htt

p%3A%2F%2Flibrary.usu.ac.id%2Fdownload%2Ffk%2Fpenysaraf-

kiking.pdf&rct=j&q=penurunan%20kesadaran%20pada%20stroke&ei=QslqTrqK

AcizrAf-pdTFBQ&usg=AFQjCNEbaty-nF-57siEnmljAVxKQO7npg&cad=rja

http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/case-s-t-r-o-k-e.pdf

Anda mungkin juga menyukai