Anda di halaman 1dari 20

[FSI IBNU SINA] AKADEMIK

MODUL 5 : PENCERNAAN

1. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan bagian atas meliputi rongga mulut, gigi, faring, es
ofagus, gaster, duodenum dan kelenjar ludah.

1.1 Cavum Oris


Cavum Oris terdiri dari:
- Vestibulum Oris
Batas-batas:
Anterior: Labium Oris
Posterior: Arcus Dentalis, Frenulum Labiarum superior et inferior
- Cavum Oris Propria
Batas-batas:
Anterior dan lateral: Proc. Alveolaris, Arcus Dentalis
Posterior: Isthmus Faucium
Superior: Palatum Durum, Palatum Mollae
Inferior: Diafragma Oris

1.2 Dental
Dewasa Anak-anak
Incicus 2 pasang 2 pasang
Caninus 1 pasang 1 pasang
Premolar 2 pasang -
Molar 3 pasang 2 pasang

1.3 Lingual
Terdiri dari Corpus Linguae dan Radix Linguae yang dipisahkan oleh Sulcus Terminalis Linguae.
Terdapat 4 jenis Papilla Linguae:
- Papilla Circumvallata
- Papilla Folliata
- Papilla Fungiformis
- Papilla Viliformis

1.4 Glandula Salivaria


Terdapat 3 Glandula Saliva Major:
- Glandula Parotidea
Terletak di depan telinga luar dan ditutupi oleh Fascia Parotidea. Glandula Protidea me
ngekskresikan saliva melalui Ductus Parotideus (Stensen) ke Papilla Ductus Parotidea
yang terletak berhadapan dengan Molar ke-2 dalam vestibulum oris.
- Glandula Submandibularis
Terletak di Trigonum Submandibulare. Glandula Submandibularis mengekskresikan sa
liva melalui Ductus Submandibularis (Ductus Whartons) dan bergabung dengan Ductu
s Sublingualis Major dari Glandula Submandibularis ke Caruncula Sublingualis di kedu
a sisi Frenulum Linguae di belakang Incicus dalam Cavum Oris.
- Glandula Sublingual
Terletak di atas M. Mylohyoideus dan lateral dari M. Genioglossus.
[FSI IBNU SINA] AKADEMIK

1.5 Pharynx
Pharynx dibagi menjadi tiga bagian: Nasopharynx, Oropharynx, dan Laryngopharynx.
Isthmus Pharyngis adalah batas antara Nasopharynx dan Oropharynx.
Isthmus Faucium adalah batas antara Cavum Oris Propria dan Oropharynx.

1.6 Esophagus
Esophagus merupakan pipa penghubung dari Pharynx ke Gaster, berada tepat di belaka
ng Trachea.

Esophagus terdiri dari 3 bagian:


- Pars cervicalis, terdapat otot rangka.
- Pars thoracalis, terdapat otot rangka dan otot polos.
- Pars abdominis, terdapat otot polos.

Vaskularisasi:
- A. Thyroidea inferior, A. Esophagica, A. Bronchialis, dan cabang A. Gastrica sinistra

Drainase:
- Aliran drainase vena mengikuti arterinya. Bagian tengah menuju V. Azygos dan V. Hemiazyg
os. Bagian akhir menuju V. Porta Hepatica melalui V. Gastrica sinistra.
- V. Azygos dan V. Gastrica beranastomosis di Plexus Esophagus.

Inervasi:
- Simpatis: Rr. Esophagus dan N. Splanchnicus Mayor
- Parasimpatis: Plexus Esophagus (N. Vagus)

1.7 Gaster
Terletak di Hypocondrium sinistra sampai Epigastrium.
Bagian-bagian Gaster:
- Cardiac: bagian dekat Esophagus, terdapat Sfingter Esophageal inferior
- Fundus: puncak Gaster, terletak dibawah Diafragma
- Corpus: terletak diantara Fundus dan Pylorus
- Antrum Pyloric
- Pylorus: bagian dekat Duodenum, terdapat Sfingter Pylorus
Inervasi:
- Simpatis: Ganglia Coeliaca, N. Splanchnicus Mayor
- Parasimpatis: N. Vagus

1.8 Duodenum
Duodenum berawal dari Pylorus dan berakhir di Duodenojejunal Junction. Ditutupi oleh Mesentrium p
ada 2 cm pertama.

Terdapat 4 bagian Duodenum:


- Pars Cranialis
- Pars Descendens, terdapat Papilla Duodeni Major et Minor
[FSI IBNU SINA] AKADEMIK

- Pars Horizontal
- Pars Ascendens, terdapat Lig. Treitz (M. Suspensorius Duodeni)
Vaskularisasi:
- Berasal dari Truncus Coeliacus dan A. Mesentrica superior
Drainase:
- Aliran drainase mengikuti arterinya dan bermuara ke dalam V. Porta Hepatica

Inervasi:
- Simpatis: Plexus Coeliacus
- Parasimpatis: N. Vagus

2. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan bagian bawah (jejunum, ileum, colon, colon sigmoid
, rektum)

2.1 Jejunum dan Ileum


Jejunum dan Ileum dimulai dari Flexura Duodenojejunalis sampai ke Ostium Ileale (Bauhin
Valve), mengisi Cavitas Abdominis sampai Cavitas Pelvis.

Vaskularisasi:
- Cabang A. Mesentrica superior

Drainase:
- Bermuara ke V. Mesentrica superior
Perbedaan Jejunum dan Ileum
[FSI IBNU SINA] AKADEMIK

2.2 Intestinum Crassum


Intestinum Crassum dimulai dari Ileum sampai Anus. Terdiri dari:
- Caecum
Terletak pada Fossa Illiaca dextra. Terdapat titik Mc Burney pada muara Ileum ke Caecum.
Vaskularisasi: A. Ileocolica
- Appendix Vermiformis
Merupakan pipa buntu yang berbentuk seperti cacing. Muara Proc. Vermiformis disebut Titik
Lanz.
Vaskularisasi: A. Appendicularis cabang A. Ileocolica
- Colon
Terdapat 4 bagian colon:
- Pars ascendens, terdapat Flexura Coli dextra
- Pars transversum, terdapat Flexura Coli sinistra
- Pars descendens
- Colon Sigmoideum
Vascularisasi: cabang A. Mesentrica superior et Inferior

2.3 Rectum
Rectum berhubungan dengan Colon Sigmoideum di proximal dan Canalis Anal di distal. Terdapat
Ampula Rectii yang merupakan temoat penyimpanan feses sementara.

Vaskularisasi:
- A. Rectalis superior, A. Rectalis media, dan A. Rectalis inferior

Drainase:
- V. Rectalis superior bermuara ke V. Porta Hepatica
- V. Rectalis media et inferir bermuara ke V. Sistemik

2.4 Canalis Analis


Merupakan terminal dari Intestinum Crassum. Canalis Anal di lingkari oleh Sfingter Ani Internus
et Externus. Terdapat penanda bagian luar dan bagian dalam Anal yang disebut Linea Pectinata
Vaskularisasi:
- A. Rectalis superior, A. Rectalis media, dan A. Rectalis inferior
[FSI IBNU SINA] AKADEMIK

3. Menjelaskan struktur mikroskopis rongga mulut, gigi, faring esophagus dan


kelenjar ludah.
Struktur umum lapisan cerna ada 4 lapis :
o Mukosa : terdiri dari epitel pelapis
o Submukosa : terdiri atas jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh
darah dan limfe
o Muskularis : tebal, mengandung sel-sel otot polos yang tersusun sebagai sp
iral dan terbagi menjadi 2 lapis
o Serosa : lapisan tipis jaringan ikat yang kaya pembuluh darah dan limfe, dan
jaringan lemak serta epitel selapis gepeng

Rongga mulut
Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan selama
mengunyah dan hanya terdapat pada gingiva dan palatum durum
Lapisan tidak berkeratin menutup palatum molle, bibir, pipi dan dasar
mulut
[FSI IBNU SINA] AKADEMIK

Lidah
1/3 posterior dipisahkan dengan 2/3 anterior oleh sulcus terminalis yang
berbentuk huruf V
Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut papilla
Jenis-jenis papilla :
- Papilla filiformis
Berjumlah cukup banyak, berbentuk kerucut memanjang dan memiliki
banyak lapis.Pada epitelnya tidak terdapat kuncup kecap.Fungsinya untuk
mempermudah pergerakan makanan selama mengunyah.
- Papilla fungiformis
Berjumlah sedikit, sedikit bertanduk dan berbentuk jamur dengan inti
jaringan ikat dan sebaran kuncup kecap diatasnya. Letaknya acak diantara
papilla filiformis
- Papilla foliata
Kurang berkembang pada orang dewasa, terdiri atas rigi, (ridge) dan alur
parallel pada permukaan lidah dengan kuncup kecap
- Papilla valiata/circumvalata
Sedikit dan merupakan papilla terbesar di lidah dan memiliki lebih dari
separuh kuncup kecap pada lidah manusia.
Kuncup kecap merupakan struktur avoid yang terdiri atas sel gustatorik, sel
penyangga, sel miniature dan sel punca
Kuncup kecap mendeteksi lima kategori umum sensasi kecap :

- Asin - manis
- Asam - pahit
- Umami

Gigi
Setiap gigi memiliki :
- Mahkota : yang menonjol diatas gigi dan ditutupi oleh email
- Leher
- Akar gigi : dibawah gingiva yang menahan gigi pada kantung tulang yang disebut
alveoli dna dilapisi sementum
Dentin adalah jaringan berkapur yang terdiri dari 70% hidroksiapatit
Dihasilkan sel-sel ectodermal dan merupakan komponen tubuh paling keras
Pulpa terdiri atas jaringan ikat longgar menyerupai mesenkim
Periodonsium adalah struktur yang berguna untuk mempertahankan gigi di dalam
tulang maksila dan mandibular.

Faring
Yang berlanjut dengan esophagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tak
bertanduk
Yang berlanjut dekat rongga hidung dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia
dengan sel goblet

Esophagus
1/3 superior : otot rangka
1/3 media : otot rangka dan otot polos
1/3 inferior : otot polos

Kelenjar ludah
Sel-sel utama kelenjar ludah:
- Sel serosa :penghasil protein terpolarisasi, biasanya berbentuk pyramid,
membentuk masa sferis disebut asinus
- Sel mukosa : berbentuk kuboid / kolumnar sampai silindris dengan inti
terdesar ke basal dan hasilkan mucus
- Sel sel mioepitel : ditemukan di bagian dalam lamina basal
Kelenjar parotis : sel serosa lebih banyak
Kelenjar Submandibula : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel serosa
dominan
Kelenjar sublingual : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel mukosa yang
dominan. Dengan produk utamanya adalah mucus
4. Menjelaskan struktur mikroskopis gaster, usus halus, usus besar, appendiks
dan anal kanal

Gaster ( lambung )
Mukosa dan submukosa memperlihatkan lipatan memanjang yang disebut rugae
Lamina propria mengandung sel otot polos dan sel limfoid
Diantara mukosa dan submukosa terdapat muscularis mucosae
Jenis sel sekretorik lambung
- Sel eksokrin
Mucous cell : mukus basa, melindungi mukosa dari cederan mekanis,
pepsin, asam
Chief cell : pepsinogen, diaktifkan oleh asam klorida menjadi pepisn yang
memutus ikatan peptida dari protein (menjadi peptida kecil) memulai
pencernaan protein
Sel parietal : asam klorida, mengaktifkan pepsinogen

- Sel endokrin
Sel ECL : histamin, merangsang sel parietal
Sel G : gastrin, merangsang sel parietal, chief cell, dan sel ECL
Sel D : somatostatin, menghambat sel perietal, G, dan sel ECL
Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
diantara lambaung dan usus besar. Usua halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong ( jejenum), dan usus penyerapan (ileum).

Usus dua belas jari (duodenum)


Duodenum panjangnya sekitar 25 cm Duodenum, yang dimulai dari pyloric
sphincter di perut sampai jejunum.Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri,
pada lengkungan ini terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat
bermuaranya pancreas dan kantung empedu.Usus dua belas jari bertanggung
jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus.Secara histologis, terdapat
kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari
tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa
otot.Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah
pemaparan.Bagian pertama, yaitu pars suoerior dimulai dari akhir pilorus.
Kemudian saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian ini memiliki
panjang 5 cm.Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan
berakhir pada awal usus kosong (jejunum). Yang memebedakan duodenum
denagn usus lainnya adalah adanya kelenjar brunner.

Gambar Kelenjar brunner


Usus kosong ( jejenum)
Usus kosong terletak di antara usus 12 jari dan usus penyerapan. Panjangnya
sekitar 2,5 m. Di dalam usus kosong masih terjadi proses pencernaan kimiawi.
Dinding usus kosong mempunyai kelenjar yang menghasilkan getah
pencernaan, tetapi tidak sebanyak di usus 12 jari.Berikut adalh histologi
jejenum.

Gambar jejenum
Usus penyerapan ( ileum )
Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna secara sempurna.Usus
penyerapan sari- sari makanan.Terdapat ujung-ujung pembuluh darah pada
seluruh permukaan dinding usus. Sari makanan diserap oleh pembuluh darah
sehingga masuk ke dalam aliran darah. Kemudiaan, darah membawa sari
makanan tersebut ke seluruh bagian tubuh.

Gambar ileum

Gambar ileum
Usus Besar

Pada usus besar tidak terdapat vili


Appendix
Gambaran mikroskopis appendix vermiformis secara struktural mirip kolon ,
terdapat empat lapisan yaitu, mukosa, submukosa, tunika muskularis, dan tunika
serosa. kecuali beberapa modifikasi yang khas untuk appendix. Terdapat beberapa
persamaan antara mukosa appendix dan kolon: epitel pelapis dengan banyak sel
goblet; lamina propria di bawahnya yang mengandung kelenjar intestinal (kripti
lieberkuhn) dan mukosa muskularis. Kelenjar intestinal pada appendix kurang
berkembang, lebih pendek, dan sering terlihat berjauhan letaknya.Jaringan limfoid
diffus di dalam lamina propria sangat banyak dan sering terlihat sampai ke
submukosa berdekatan.
Di sini terdapat sangat banyak limfonoduli dengan pusat germinal, dan sangat
khas untuk appendix.Noduli ini berawal di lamina propria namun karena
ukurannnya besar, noduli ini meluas dari epitel permukaan sampai ke
submukosa.Di tunika muskularis terdapat tempat pertemuan gabungan dari taenia
coli.
Submukosanya sangat vaskular dengan banyak pembuluh darah.Muskularis
eksterna terdiri atas lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar.Ketebalan lapisan
otot ini bervariasi.Ganglia parasimpatis pleksus meienterikus Auerbach terlihat di
antara lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar.Lapisan terluar appendix adalah
serosa.
5. Menjelaskan struktur mikroskopis hepar, vesica felea dan pancreas

Hepar
Hepar tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit.Sel-sel membentuk lobulus
hati. Celah portal, terletak pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati) dan diduduki
oleh trias porta (terdiri atas vena porta, arteri hepatica, ductus biliaris). Sinusoid
kapiler memisahkan sel-sel hati. Pada sinusoid mengandung sel-sel fagosit disebut
sel kupffer.

Vesica Felea (kandung empedu)


Berbentuk buah pear berongga, yang melekat pada permukaan bawah hati.
Terdiri atas lapisan-lapisan :
Lapisan mukosa
Ada epitel thorax dan lamina propria dekat duktus sistikus, epitel mengalami
invaginasi ke dalam lamina propria, membentuk kelenjar tubule-asinar dengan lumen
yang luas
Lapisan otot polos tipis dan teratur.
Lapisan jaringan penyambung perimuskuler yang berkembang baik.
Membrane mukosa
Pancreas
Pankreas merupakan kelenjar yang penting dengan kedua fungsi eksokrin dan
endokrin dengan jaringan ikat fibrosa tipis yang membungkus jaringan. Bagian
eksokrin berbentuk seperti setandan buah anggur yang terdiri atas sel asinar pankreas
yang disebut asinar, sel ini mensintesis dan menyekresikan enzim pencernaan ke
dalam duodenum melalui sistem duktus. Sel asinar pankreas tampak berbentuk
piramid dengan apikal sitoplasma yang mengandung granula zimogen dan nukleus
yang menonjol yang terletak dekat ke basolateral membran sel. Bagian endokrin dari
pankreas membentuk sekitar 1-2% dari total massa, dan bagian ini terdiri dari pulau
(pulau kecil) pankreas yang disebut pulau langerhans yang tersebar yang
mengandung sekelompok sel pemproduksi hormon yang berbeda.

Sumber: Histologi Junqueirra


6. Menjelaskan proses ingesti makanan, fungsi motoric lambung, pergerakan usus
halus, pergerakan kolon dan reflex otonom yang mempengaruhi aktivitas usus besar.

Ingesti adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh.


Empat proses pencernaan dasar
Motilitas
Kontraksi otot polos mencampur dan mendorong isi saluran cerna
Tonus : kontraksi otot polos tingkat rendah yang tetap.

2 tipe dasar motilitas tonus :


- Gerakan propulsive
Gerakan mendorong maju isi saluran cerna dengan kecepatan yang
bervariasi tergantung pada fungsi saluran cerna masing-masing. Contoh:
pada esofagus, gerakan mendorong makanan cendrung cepat karena
fungsinya hanya sebagai saluran. Sedangkan pada usus halus, gerakan
mendorong makan cendrung lambat karena fungsinya untuk penguraian
dan penyerapan makanan.
- Gerakan mencampur
Gerakan mencampurkan isi saluran cerna dengan getah pencernaan,
memudahkan proses penyerapan makanan pada permukaan serap

Sekresi
Kelenjar eksokrin mensekresikan getah pencernaan berupa air, elektrolit,
enzim, garam empedu atau mucus.Kelenjar endokrin mensekresikan
hormone pencernaan dalam fungsi regulator motilitasdan sekresi kelenjar
eksokrin.Sekresi dibebaskan ke dalam lumen saluran cerna.

Pencernaan (digesti)
Penguraian biokimia struktur kompleks makanan menjadi material yang
lebih sederhana sehingga mampus diserap oleh sel-sel tubuh. Dibantu
oleh katalisator berupa enzim dalam proses pemecahan atau penguraian
makanan tuntas pada usus halus
Karbohidrat : diserap dalam monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa).
Protein : diserap dalam asam amino.
Lemak : diserap dalam monogliserida dan asam lemak bebas. Makanan
berupa trigliserida (3 asam lemak yang melekat pada 1 molekul gliserol).
Penyerapan (absorpsi)
Banyak dilakukan pada usus halus. Hasil penyerapan bersama dengan
air, vitamin, dan eletrolit dibawa dari lumen ke dalam darah atau limfe
Fungsi motoric lambung, ada 3 :
- Penyimpanan makanan sampai dapat dicerna atau diproses di dalam
lambung, duodenum dan traktus intestinal bawah
- Pencampuran makanan dengan sekresi dari lambung hingga membentuk
cuatu campuran setengah cair disebut kimus
- Pengosongan kimus dengan lambat dari lambung ke usus halus dengan
kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorbs usus halus.

Refleks otonom usus besar, ketika ada makanan masuk :

- Refleks gastrokolon
Diperantarai dari lambung ke kolon oleh gastrin dan saraf otonom
ekstrinsik. Merupakan pemicu utama gerakan massa di kolon.
- Reflex gastroileum
Memindahkan isi usus halus yang masih ada ke usus besar
- Reflex gastrokolon
Mendorong isi kolon ke dalam rectum, memicu reflex defekasi.

11. Menjelaskan Enzim Sistem Gastrointestinal dan Mekanisme Kerjanya

Enzim Saliva

a) Amilase saliva dihasilkan oleh galndula saliva


Mengubah polisakarida menjadi maltosa, maltotriose, alfa-dekstrins
b) Lipase lingual dihasilkan oleh glandula lingualis
Mengubah trigliserida dan lipid lain menjadi asam lemak dan digliserida

Cairan Gastric
a) Pepsin dihasilkan oleh Chief Cell
Menguraikan protein menjadi peptida
b) Gastric Lipase dihasilkan oleh Chief Cell
Menguraikan trigliserida menjadi asam lemak dan monogliserida

Cairan Pancreatic
a) Amilase Pancreatic
Mengubah polisakarida menjadi maltosa, maltotriose, alfa-dekstrins
b) Tripsin
Mengubah protein menjadi peptida
c) Elastase
Mengubah protein menjadi peptida
d) Carboxypeptidase
Mengubah asam amino pada ujung karboksil peptida menjadi peptida dan asam amino
e) Lipase Pancreatic
Mengubah trigliserida yang telah mengemulsikan menjadi asam lemak dan
monogliserida

Nuklease
a) Ribonuklease
Mengubah asam ribonuklease menjadi nukleotida
b) Deoxyribonuclease
Mengubah asam deoxyribonuclease menjadi nukleotida

Brush Border Enzim Pada Membran Plasma


a) Alfa-dextrinase
Mengubah alfa-dextrins menjadi glukosa
b) Maltase
Mengubah maltosa menjadi glukosa
c) Sukrase
Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
d) Laktase
Mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
e) Enterokinase
Mengubah tripsinogen menjadi tripsin
f) Peptidase
Aminopeptidase
Mengubah asam amino menjadi peptida
Dipeptidase
Mengubah dipeptida menjadi asam amino
g) Nukliosidase dan Fosfatase
Mengubah nukleotida menjadi basa nitrogen, pentosa dan fosfat

Mekanisme Kerja Enzim

Enzim berikatan dengan substrat tertentu. Bekerja pada suhu optimum dan ionisasi asam.
Ketika suhu dinaikkan maka enzim menjadi tidak aktif. Enzim dan substrat membentuk
kompleks enzim-substrat yang bekerja, menurut :
a) Teory Induced Fit
b) Teory Lock and Key

Source :
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC
Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC
12. Menjelaskan Tentang Sistem Transport Zat Makanan setelah Melalui Rangkaian
Proses Pencernaan

Terdiri dari 2 rute berbeda :


1. Water, ion, water soluble product hasil pencernaan transpor melalui sistem porta
hepatica
2. Produk pencernaan lipid, traanspor melalui sistem limfatik ke sistem sirkulatori

Transpor Monosakarida
Karbohidrat terdiri dari pati, glikogen, sukrosa, laktosa, glukosa dan fruktosa
a) Polisakarida dipecah menjadi monosakarida
b) Monosakarida diserap oleh sel-sel epitel usus oleh transpor aktif atau difusi
terfasilitasi
c) Monosakarida dibawa ke hati lalu dikonversi menjadi glukosa
d) Glukosa diangkut ke sel-sel yang butuh energi melalui difusi terfasilitasi dan dibawah
pengaruh insulin

Transpor Lipid
a) Lipid yaitu trigliserida, fosfolipid, steroid, dan vitamin yang larut dalam lemak
b) Emulsifikasi adalah transformasi tetesan lipid besar menjadi tetesan kecil dibantu oleh
garam empedu
c) Lipase mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol
d) Missel merupakan produk pencernaan lipid dan pindah ke sel dengan difusi sederhana
e) Dalam sel-sel epitel, asam lemak bebas dikombinasikan dengan gliserol membentuk
trigliserida
f) Trigliserida, fosfolipid dan kolesterol diubah mdalam bentuk kilomikron
g) Kilomikron masuk ke vili usus dengan sistem limfatik ke aliran darah
h) Trigliserida disimpan di jaringan adiposa, atau digunakan sebagai energi

Transpor LDL ke Sel


a) Lipoprotein termasuk kilomikron, VDLD, LDL, dan HDL
b) LDL mentranspor kolesterol ke sel, dan HDL ke hati
c) LDL yang dibawa ke sel oleh reseptor endositosis mediated yang dikendalikan oleh
mekanisme feedback negatif

Transpor Asam Amino


a) Pepsin di gaster, mengubah protein menjadi ikatan polipeptida
b) Enzim proteolitik dari pankreas mengubah ke dalam ikatan peptida
c) Peptidase berikatan dengan mikrovili usus kecil, memecah peptida
d) Asam amino di absorbsi oleh cotranspor melalui transpor sodium
e) Asam amino dibawa ke hati lalu dibawa dan dimodifikasi ke dalam pembuluh darah
f) Asam amino ditranspor ke sel dibawah kontrol Growth Hormon dan Insulin

Transpor Air
Air bergerak ke segala arah pada dinding usus halus tergantung pada gradien osmotik di
epitel
Transpor Ion
a) Natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat diangkut secara transpor aktif
b) Ion klorida bergerak secara pasif melalui dinding duodenum dan jejunum namun
secara transpor aktif dari ileum
c) Ion kalsium diangkut secara transpor aktif tetapi Vit.D diperlukan untuk transportasi,
transportasinya berada dibawah kontrol hormonal

Source :
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC
Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai