Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HUKUM DAGANG

Di ajukan untuk salah satu mata kuliah hukum dan etika bisnis
M. Lucky Nara Rosmadi, SH., SE., S.Sos., MM.

Nama : Heri setiawan


Nim : 1516.3.040

STIE GEMA WIDYA BANGSA


JL.TAGOG CIMEKAR NO.28 CILEUNYI KAB.BANDUNG

1
KATA PENGANTAR

HUKUM DAGANG

Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, yang telah memberikan kepada
kami rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
PERSEROAN TERBATAS (PT) atau

Dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak umumnya dan anggota kelompok
ini khususnya atas partisipasi dan kekompakannya sehingga kita telah dapat menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah terstrukur
dalam mata kuliah Hukum Dagang, akan tetapi selain bertujuan untuk itu penulis juga berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan kita.

Selain itu, penulis juga menyadari bahwa tidak ada yang sempurna.Begitu juga dalam pembuatan
makalah ini, penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar akan ada
perubahan yang berarti kepada arah yang lebih baik dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya
untuk masa yang akan datang. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.

Akhir kata penulis berharap agar kita semua berada dalam lindungan rahmat Allah dan hidayah-Nya,
aamiin ya rabbal alamin.

Bandung , 23 oktober 2016

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i

DAFTAR ISI..ii

BAB I PENDAHULUAN.......i

1.1 Latar Belakang1


1.2 Rumusan masalah1
1.3 Tujuan penulisan..1

BAB II PEMBAHASAN....2

2.1 perseroan terbatas....3


2.2 badan hukum dari PT.3
2.3 prosedur pendirian..3
2.4 organ perseroan...3
2.5 cara mendirikan perseroan terbatas ....4
2.6dasar hukum berdirinya PT.4
2.7 pendirian PT...5
2.8 saham..7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....8

DAFTAR PUSTAKA .9

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar belakang
PT merupakan suatu perseroan yang di lakukan antra ua orang atau lebih yang seoakat melakukan
sebuah perseroan .yang mana perseroan memiliki orang atau badan yang di susun dan di akui oleh
pemerintah.

B.Rumusan masalah
Dari latar belakang masalah di atas , penulis dapat merumuskan masalah nya dengan :

1. Apa pengertian dari PT ?


2. Bagaimana organ dalam perseroan itu ?
3. Bagaimana cara pengangkatan dan pembubaran nya ?

C. Tujuan penulisan
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas tersruktur dalam mata kuliah hukum dagang penulisan
makalah ini juga bertujuan supaya para pembaca dapat memahami apa itu makelar atau pembantu
perusahaan di luar perusahaan dngan baik .

4
BAB II
PEMBAHASAN

PERSEROAN TERBATAS (PT)


(Naamloze Vennootschap (NV) Atau Company Limited BY Shares (LTD)
A. Pengertian
KUHD tidak memberikan definisi tentang perseroaan terbatas dan KUHD hanyalah mengatur
bentuk persoalan ini secara terbatas dan sederhana. Hanya ada 20 buah pasal dalam KUHD
yang khusus mengatur PT. yaitu pasal 36 s/d 56

Pada umum ya , orang berpendapat bahwa PT adalah persekutuan yang terbentuk badan
hukum , badan hukum ini tidak di sebut persekutuan tetapi perseroan , sebab modal
badan hukum itu terdiri dari sero sero atau saham saham , atau suatu bentuk perseroan yang
didirikn untuk menjalankan perusahaan dagang modal perseroan tertentu yang terbagi atas
saham saham , dan para pemegang saham ikut serta dengan mengambil suatu saham atau
lebih dan melakukan perbuatan perbuatan hukum di buat oleh nama bersama ,dengan tidak
bertanggung jawab sendiri untuk persetujuan perseroan itu

PT menanggung persetujuan dalam pihak ketiga dengan siapa ia melakukan hubungan


perdagangan .pemegang saham yang bertanggung jawab terhadap para kreditur . para
pemegang suatu PT hanya bertanggung jawab terhadap PT untuk menyerahkan sepenuh nya
jumlah saham untuk apa mereka itu turut serta dalam PT itu . PT adalah suatu badan hukum
berarti dapat melakukan perbuatan hukum

Pengertian perseroan terbatas lain nya dalam pasal 1 angka 1 UU PT 1995 .disana di sebutkan
PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian . melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhu persyaratan yang
di tetapkan dalam UU ini dan peraturan pelaksanaanya.

5
B. Badan Hukum dari PT
Seperti yang dikutip dari soedjono dirdjo sisworo , PT mampu bertindak melakukan
perbuatan hukum melalui wakilnya untuk itu ada yang di sebut agent yaitu orang yang
mewakili perseroan serta bertindan dan untuk perseroan . dengan demikian perseroan juga
merupakan subjek hukum , yaitu subjek hukum mandiri atau perseroanstandi in judicio . dia
bias mempunyai hak dan kewajiban dalam hubungan hukum sama seperti manusia
biasa.(natural person) atau natuurlijk person , dan bias menggugt atau di gugat , bias
mambuat keputusan dan bias mempunyai hak dan kewajiban , utang piutang , mempunyai
kekayaan seperti layak nya manusia biasa .

a. Syarat syarat PT sebagai badan hukum :


1. Pemisahan harta kekayaan
2. Mempunyai tujuan tertentu
3. Melakukan hubungan hukum sendiri
4. Mempunyai organisasi yang teratur

b. Persyaratan pendirian perseroan


Dalam pasal 8 UU 1995 di sebutkan akta pendirian perseroan tersebut sekurang
kurangnya berisi :
1. Nama lengkap , Tempat tanggal lahir , pekerjaan , tempat tinggal , dan
kewarganegaraan sendiri.
2. Susunan , nama lengkap , tempat dan tanggal lahir , pekerjaan dan tempat tinggal ,dan
pekerjaan direksi dan komisaris ,yang pertama kali di angkat .
3. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham , rincian jumlah saham ,
dan nilai nominal atau nulai yang di perjanjikan dari saham yang telah di tempatkan
dan telah di setor pada saat pendiriaan .
4. Tidak boleh memuat ketentuan tenang penerimaan buga tetap

c. Prosedur pendirian
Setelah akta pendirian di buat , para pendiri mengajukan permohonan tertulis agar
perseroan di sahkan dengan melampirkan akta pendirian .akta tersebut di berikan dalam
waktu paling lama 60 hari setelah permohonan di terima dan telah memenuhi syarat dan
dinyatakan syah oleh mentri kehakiman .
Dalam pasal 23 UU PT 1995 di katakana selama pendaftaran dan pengumumam
perseroan belum di lakukan , maka direksi secara tanggung rentang bertanggung jawab
atas segala perbuatan hukum yang di lakukan perseroan .

6
d. Organ perseroan
1. Rapat umum pemegang saham
Dalam pasal 1 butir UU PT di sebutkan rapat umum pemegang saham adalah organ
perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak di berikan kepada direksi atau
dewn komisaris dalam batas waktu yang di tentukan dalam UU PT atau AD perseroan

2. Dewan komisaris
Dalam pasal 1 butir 6 UU PT di sebutkan :
Dewan komisaris adalah organ perseroan , yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasehat
kepada direksi dalam menjalankan perseroan
3. Direksi
Dalam pasal 1 butir 5 UU PT di sebutkan direksi adalah organ perseroan yang
bertanggung jawab penuh atas pengurusan dan kepentingan dalam tujuan perseroan
serta mewakili perseroan , baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar
Unsur unsur badan hukum
Organisasi yang teratur
Kekayaan yang teratur
Melakukan hubungan hukum sendiri
Unsur unsur definisi perseroan
Badan hukum
Didirikan berdasarkan perjanjian
Melakukan kegiatan usaha
Modal dasar
Memenuhi persyaratan undang undang

A. Cara mendirikan perseroan terbatas


Cara mendirikan PT , di dalam KUHD tidak di tetapkan beberapa orang sedikitnya secara
syah mendirikan PT , menurut prof , sukardono di Indonesia paling sedikit 2 orang

Berdasrkan pasal 38 (1) pasal 36 (2) KUHD, PT harus didirikan dengan akta notaries ,
ancaman tidak syah apabila tidak demikian , akta notaris ini tidak mutlak untuk mensyahkan
pendirian PT, yang di dalam nya di masukan anggaran dasar PT yang memuat :
a. Nama PT
b. Tempat kedudukan
c. Lamanya akan bekerja
d. Cara cara bekerja dan bertindak kepada pihak ketiga
e. Maksud dan tujuan
f. Hak dan kewajiban persero dan pengurus.

7
Sebagai nama PT tidak di bolehkan mempergunakan nama salah seorang persero atau lebih
.nama harus di ambil dari objek perusahaan

B. Dasar hukum berdirinya PT , di antaranya


a. Undang undang no 40 tahun 2007 tentang PT
b. Undang undang no 8 tahun 1997 tentang dokumen perusahaan
c. PP no 26 tahun 1998 tentang pemakain nama PT
d. PP no 27 tahun 1998 tentang pembangunan , peleburan , dan pengambil alihan PT
e. Pp no 28 tahun 1998 tentang marger , konsolidasi , dan akuisi bank

C. Pendirian PT
Menurut pasal 7 ayat 1 UU PT :
Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaries yang di buat dalam bahasa
Indonesia .pasal 7 ayat 2
Setiap Pendiri pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan
a. Prosedur mendirikan PT
1. Para pendiri dating ke kantor notaries untuk di buatkan akta pendirian PT
2. Setelah pembuatan akta selesai , notaries mengirim akta tersebut kepada kepala
direktorat perdata , departemen kehakiman
3. Para pendiri membawa akta pendirian ke kantor kepaniteraan pengadilan negri
4. Dan melakukan pendaftaran percetakan Negara
b. Hal hal penting dalam pembentukan PT
1. Menurut polka , jumlah pendiri PT di Indonesia paling sedikit 2 orang
2. Akta pendirian harus otentik
3. Akta pendirian merupakan alat bukti dari PT
4. Pengesahan dari mentri kehakiman
c. Syarat syarat pengesahan
1. Tidak bertentangan dengan norma kesusilaan dan ketertiban umum
2. Akta pendirian , termasuk anggaran dasar nya tidak melanggar pasal 38 s/d 55 KUHD
3. PT harus berdomisili di indonesia
4. Tidaak ada keberatan penting terhadap PT yang bersangkutan
d. Pendaftaran dan pengumuman
1. Akta pedirian PT termasuk anggaran dasar nya
2. Surat keputusan mentri kehakiman

8
e. Anggaran dasar PT
Isi anggaran dasar PT :
1. Nama dan tempat kedudukan
2. Maksud dan tujuan
3. Waktu perseroan
4. Modal
5. Saham saham
6. Bukti sebagai pendiri
7. Pengurusan dan pengawasan
8. Neraca perhitungan laba dan rugi
9. Pembagian keuntungan
10. Dana cadangan
11. Rapat umum pemegang saham
12. Perubahan anggaran dasar dan perubahan
13. Hal hal yang belum di atur
14. Penutup

f. Modal dan saham


Modal perseroan di sebut juga modal masyarakat yaitu jumlah modal yang di sebut dalam
akte pendirian dan merupakan suatu jumlah maksimum sampai jumlah mana dapat di
keluarkan surat surat saham .modal perseroan dalam neraca merupakan jumlah yang tetap
kecuali modal ini di tambah / dikurang dengan jalan memperbesar atau memperkecil
modal .
Sperseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekeyaan masing masing
pemegang saham .harta kekayaan saham adalah modal , terdiri dari
a. Modal perseroan atau modal dasar , yaitu jumlah maksimum modal yang disebutkan
dalam akta pendirian , minimal 50 juta
b. Modal yang di sanggupkan atau di tempatkan ,yakni sebagian dari modal dasar
perseroan yang telah di tujui untuk di ambil oleh para pendiri
c. Modal di setor , yakni modal telah benar benar di setor oleh pemegang saham pada
khas perseroan.

Modal yang di sebut sebagai aktifa :

a. Modal yang di setor


b. Tagihan perseroan terhadap pemegang saham
c. Tagihan terhadap pihak ketiga
d. Benda bergerak dan tetap mikik perseroan

9
SAHAM

Saham adalah suatu tanda masuk ikut serta dalam modal perseroan .saham saham yang di tuliskan
atas nama yang di sebutkan saham atas nama dan saham blanco yang di sebut saham tunjuk atau di
sebut aantoonder . saham yang telah di tempatkan namjun di bayar penuh harus di tulis atas nama

Hak dan kewajiban saham

Hak hak pemegang saham

1. Menerima deviden untuk setiap saham yang di mikiki


2. Mengunjungi rapat umum pemegang saham
3. Mengeluarkan suara padat pada PT
4. Mendapatkan pembayaran kembali saham yang telah di bayar penuh

Kewajiban pemegang saham


1. Mengurus harta kekayaan perseorangan
2. Mengemudi usaha usaha perseroan
3. Mewakili PT di dalam dan di luar hukum

Berakhirnya perseroan
Berdasarkan UU PT 1995 , maka perseroan di bubarkan atau berakhir karena
a. Keputusan rapat umum pemegang saham
b. Jangka waktu berdiri telah berakhir
c. Adanya penetapan penggadaian
d. Karena adanya insolvensi , setelah di nyatakan pailit
e. Karena moda perseroannya berkurang 75% atau lebih

Sifat pembubaran
Pembubaran perseroan adalah penghentian sebagai alat persekutuan .mekanik perseroan sementara
tetap berjalan , tetapi tetapi motor penggerkknya sudah tidak ada lagi . hubungan hukum sifatnya ,
kehilangan kesatuannya yang di arahkan tujuannya.

Alas an bubarnya perseroan


a. Masa hidupnya telah berakhir
b. Pemegang saham menghendaki bubarnya perseroan
c. Kerugian telah mencapai 75% dari modal tetap
d. Adanya keadaan insolvensi
e. Keputusan mentri kehakiman
f. Keputusan dari mentri kehakiman dari mahkamah agung

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perseroan terbatas di sebut juga perseroan yaitu badan hukum yang merupakan persekutuan
modal , didirikan berdsarkan perjanjian , melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang di tetapkan dalam undang
undang serta peraturan pelaksanaannya.
Perseroan ini mempunyai organ organ , tanggung jawab , direksi , dewan komisaris ,
peleburan , pengambilalihan , pemisahan dan lain sebagainya . dan juga perseroan ini bias
berakhir dan bias di akhiri oleh kementrian dan kehakiman

11
DAFTAR PUSTAKA

Hasyim, Farida. Hukum dagang.Jakarta : Sinar Grafika. 2009.


Kansil, C.S.T. Pokok-Pokok Pengetahuan Hokum Dagang Indonesia. Jakarta : Sinar
Grafika. 1994.
____________. Hokum Perusahaan Indonesia.Jakarta : PT Pradnya Paramita. 1995.
Purwosutjipto, H.M.N. Pengertian Pokok Hokum Dagang Indonesia. Jakarta : Djambatan.
1991.
Undang-Undang R.I Nomor 40 taHun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Bandung: Citra
Umbara. 2007.
Usman, rachmadi. Hokum Ekonomi Dalam Dinamika.Jakarta : Djambatan. 2000.

[1] Kansil. Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang. (Jakarta : Sinar Grafika). Hal. 89.
[2] Purwosutjipto. Pengertian Pokok hokum Dagang Indonesia. (Jakarta : Djambtan). Hal.
87.
[3] Hasyim, Farida. Hukum Dagang. (Jakarta: Sinar Grafika). Hal. 147.
[4] Usman, Rachmadi. Hukum Ekonomi dalam Dinamika. (Jakarata: Djambatan). Hal. 42.
[5] Usman, Rachmadi. Ibid., hal. 42-47.
[6] Hasyim, Farida. Op,.cit. hal. 153.
[7] Ibid,.hal. 147
[8] Kansil. Op,.cit. hal. 24.
[9] Hasyim, Farida. Op,.cit. hal. 149.
[10] Kansil. Op,.cit,. hal. 99.
[11] Purwosutjipto. Pengertian poko hukm dagang inonesia. (Jakarta : Djambatan). Hal. 103.
[12] Hasyim, Farida. Op,.cit,. hal. 152.
[13] Ibid.,
[14] Usman, Rachmadi. Hokum ekonomi dalam dinamika. (Jakarta : Djambatan). Hal. 52.
[15] Kansil. Op., cit. hal. 111.
[16] Purwosutjipto. Pengertian pokok hokum dagang Indonesia. (Jakarta : Djambatan).
Hal.172-173.

12

Anda mungkin juga menyukai