Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

Tanggal/ Jam Pengkajian : 15 November 2017 pukul 09.30 WIB

Diagnosa Medis : Obs. Febris + Allergi

No Reg : 445xxx

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : An. KA
b. Alamat : Sragen
c. Umur : 5 Tahun
d. Pendidikan: SD
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama : Ibu pasien mengatakan Anak. K panas
B. Riwayat penyakit sekarang :
Ibu pasien mengatakan anak K panas sejak 1 minggu yang lalu, dimulai pada tanggal 9
november 2017, setelah itu ibu memberikan obat paracetamol untuk An. K namun
panasnya tetap belum turun, setelah pemberian obat paracetamol An. K mengalami
bentol-bentol pada kulit wajah dan pada leher. Setelah itu pada tanggal, 15 november
2017 pasien dibawa ke poli anak RSUD dr. Soehadi prijonegoro Sragen untuk
pengobatan. Saat pengkajian ditemukan data bahwa suhu pasien adalah 37,6 C, pasien
tampak ada bentol-bentol seperti pulau-pulau pada wajah dan leher, serta pasien tampak
lemah.
C. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
NO Diagnosa Keperawatan DAR

1. Hipertermia b.d proses penyakit D : Faktor Risiko:


(infeksi) DS: Ibu pasien mengatakan Anak. K
panas
DO: An. K lemah, suhu 38 C

A:

- Melakukan penkes mengenai


penanganan hipertermi yaitu
kompres hangat di temporal,
lipatan ketiak, paha
- Menganjurkan untuk anak
diberikan baju tipis saat
mengalami hipertermi untuk
membantu dalam evaporasi
tubuh
- Anjurkan untuk anak minum
banyak air putih
- Mengkaji TTV pasien yaitu N,
RR, Temp
- Kolaborasi dalam obat penurun
panas
R:
- S: Ibu klien mengatakan
mengerti yang dijelaskan oleh
perawat
2 Kerusakan integritas kulit b.d D : Faktor Risiko:
allergi DS: Ibu pasien mengatakan Anak. K
mengalami bentol-bentol seperti pulau
setelah diber obat paracetamol
DO: Tampak bentol-bentol kemerahan
pada kulit wajah pasien dan sekitar leher

A:
- Melakukan pendidikan
kesehatan untuk memakai baju
yang tipis dan rendah kerutan
- Berkolaborasi dengan team
medis tentang pemberian terapi
allergi
Terapi medis: saran opname
untuk an. K, karenamemerlukan
observasi terhadap reaksi allergi
pasien

R:
S:
Orang tua pasien mengatakan menolak
pasien untuk dirawat di Rumah sakt dan
ingin obat jalan saja. Keluarga pasien
menandatangani surat penolakan untuk
opname
D. Pembahasan

1. Pada diagnose yang pertama adalah hipertermi, diagnose hipertermi ditegakkan karena
suhu pasien diatas normal yaitu 38 C, sehingga perawat memberikan intervensi
pendidikan kesehatan berupa pemberian kompres hangat pada pasien di bagian aksilla,
rasional dari intervensi ini adalah karena di aksilla aau dibagian tubuh yang lain yang
terdapat lipatan terdapat banyak pembuluh darah sehingga mentransfer ke pusat
pengaturan suhu tubuh untuk menurunkan suhu tubuh pasien. Respon dari pasien, ibu
pasien paham dan mengerti tentang pentingnya pemberian kompres hangat untuk
menurunkan suhu tubuh pasien ketika sedang panas. Dalam diagnose yang pertama ini
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
2. Pada diagnose yang kedua adalah keruskan integritas kulit, diagnose ini ditegakkan
karena sudah terbukti bahwa pasien tampak ada benjolan kemerah-merahan berbentuk
seperti pulau di sekitar wajah dan leher pasien. Dalam hal ini kolaborasi dengan tim
medis sangat diperlukan apakah pasien ada allergi atau tidak. Sehingga rekomendasi dari
medis adalah untuk merawat pasien di Rumah Sakit, namun keluarga pasien menolak,
karena adanya alasan pribadi. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik.

Anda mungkin juga menyukai