Nama :
2. PRATIWI
1. Turner Syndrome
Syndrome dengan kariotipe (22AA + X0). Jumlah kromosom 45 dan kehilangan satu kromosom seks pada
kromosom nomor.
2. Klinefelter Syndrome
Kariotipe (22 AA + XXY), telah trisomik pada gonosom kromosom nomor 23 dan 24. Ciri fisik penderita sindrom
ini :
Gejala klinis dari sindrom klinefelter ditandai dengan
perkembangan ciri-ciri seksual yang abnormal atau tidak
berkembang, seperti testis yang kecil dan aspermatogenesis
(kegagalan memproduksi sperma).
Testis yang kecil diakibatkan oleh sel germinal testis dan sel
selitan (interstital cell) gagal berkembang secara normal. Sel
selitan adalah sel yang ada di antara sel gonad dan dapat
menentukan hormon seks pria.
Kariotipe (22AA + XYY), mengalami kelainan pada kromosom no.13 berupa trisomik. Ciri-ciri penderita sindrom
ini :
Pada saat lahir, bayi biasanya tampak normal, lahir dengan berat dan panjang badan
yang normal, tanpa kelainan fisik dan organ seksualnya normal.
Postur tubuhnya normal, tetapi berat badan nya relatif lebih rendah jika
dibandingkan terhadap tinggi badannya.
Pada masa kanak-kanak, mereka lebih aktif dan cenderung mengalami penundaan
kematangan mental, meskipun fisiknya berkembang secara normal dan tingkat
kecerdasannya berada dalam kisaran normal.
Perkembangan seksual fisiknya normal, dimana organ seksual dan ciri seksual
sekundernya berkembang secara normal. Pubertas terjadi pada waktunya.
Pria XYY tidak mandul, mereka memilki testis yang berukuran normal serta memiliki
potensi dan gairah seksual yang normal.
Anak laki-laki dengan sindroma XYY seirngkali secara fisik lebih aktif daripada
saudara kandungnya dan jika aktivitas ini ditanggapi dan disalurkan dengan baik,
biasanya tidak akan menimbulkan masalah.
Pria XYY memiliki keadaan hormon seks yang normal dan tidak perlu menjalani
terapi hormonal.
4. Patau Syndrome
Sindrom tangisan kucing, disebut juga Sindrom Cri du Chat atau Sindrom
Lejeune, adalah suatu kelainan genetik akibat adanya delesi (hilangnya sedikit
bagian) pada lengan pendek kromosom nomor 5 manusia.
Individu dengan sindrom ini bisanya meninggal ketika masih bayi atau anak-
anak
Penderita sindrom ini lahir dengan berat badan yang di bawah normal.
Selama masa pertumbuhan pun, tubuh penderita kecil dengan tinggi badan
di bawah rata-rata.
Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi
98% penderita pada umur otak
memiliki 22 ia mempunyai
yang alat kelamin
kecil (mikrochepal) luar bentuk
sehingga seperti
kepala juga kecil kepunyaan
saat lahir. bayi.
Alat dan
Pertumbuhan badan kelamin dalam
kepala dan payudara tidak berkembang dan ia
lambat.
sediit mendapat gangguan mental.
Ciri fisik lain meliputi bentuk wajah bulat dengan pipi besar, jari-jari yang
pendek, dan bentuk menstruasi sangat
kuping yang tidakletaknya
rendah teratur.
karakteristik fisik orang dengan Stickler dapat mencakup pipi datar, jembatan hidung datar, rahang atas kecil,
alur diu capkan bibir atas, rahang bawah kecil, dan kelainan langit-langit, ini cenderung untuk mengurangi
dengan usia dan pertumbuhan normal dan kelainan langit-langit bisa diobati dengan operasi rutin
9. Down Syndrome
Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada
kromosom 21 pada berkas q22 genSLC5A3,[1] yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup
khas. Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah :
penampilan fisik yang menonjol berupa ben tuk kepala yang relatif kecil
dari normal (microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala
mendatar.
Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang
mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart disease.
kelainan ini yang biasanya berakibat fatal karena bayi dapat meninggal
dengan cepat. Pada sistim pencernaan dapat ditemui kelainan berupa
sumbatan pada esofagus (esophageal atresia) atauduodenum (duodenal
atresia).
Penyakit darah kental atau sindrom ACA atau sering juga dikenal dengan sindrom hughes sesuai dengan
nama penemunya, merupakan sebuah penyakit autoimun dimana tubuh memproduksi antibodi yang menyerang
bagian tubuh sendiri. Sindrom ACA sendiri merupakan indikasi dari APS (antibody antiphospholipid syndrome)
yaitu kekurangan cairan dalam darah yang menyebabkan mudahnya terjadi perlekatan antar trombosit
yangmenyebabkan darah membeku (thrombosis).
Vertigo
Tuli sesaat