A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG
kebutuhan akan logam timah dituntut lebih besar agar dapat mengiringi
timah, maka manusia terus berusaha mencari dan menggali sumber daya alam
penambangan laut menggunakan Kapal Keruk (KK) dan Kapal Isap Produksi
(KIP), dan juga penambangan darat dengan metoda tambang semprot. Untuk
yang sudah tidak efisien lagi. KIP seperti halnya Kapal Keruk dapat
2
merupakan salah satu kapal isap produksi yang dimiliki oleh PT. Timah
penggalian tanah oleh cutter selanjutnya memasuki pompa hisap, pipa tekan
penggunaan bahan bakar pada setiap unit yang bekerja untuk menurunkan
ini penulis dapat melakukan analisis terhadap tingkat konsumsi bahan bakar
tingkat konsumsi bahan bakar (HSD) setiap bulannya analisis ini juga dapat
penelitian ini.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
2. Kajian teknis mengenai konsumsi bahan bakar (HSD) di KIP Timah 14.
3. Kajian ekonomis terhadap konsumsi bahan bakar (HSD) di KIP Timah 14.
4. Mengkaji hubungan antara konsumsi bahan bakar dan jam jalan produksi
D. BATASAN MASALAH
berikut:
dua parameter, yaitu jam jalan operasional KIP Timah 14 dan faktor
bahan bakar saja dan terlepas dari faktor produktifitas alat dan biaya
operasional lainnya.
4
E. RUMUSAN MASALAH
berikut:
1. Apa saja yang mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar (HSD) dalam
proses penambangan?
efektif?
1. MAKSUD
dan menentukan hunbungan antara bahan bakar (HSD) dengan jam jalan
2. TUJUAN
G. LANDASAN TEORI
dimiliki oleh PT. Timah (Persero), Tbk. KIP Timah 14 dibuat pada tahun
2011 dari hasil kerjasama antara PT. Timah (Persero), Tbk dan PT. Dok
dan Perkapalan Air Kantung (PT. DAK) dan mulai beroperasi sejak tahun
2012.
meter, lebar total 18,6 meter, dan tinggi total 11,4 meter. KIP Timah 14
merupakan kapal dengan tipe cutter suction dregger, dimana dalam proses
yaitu panjang ladder dan sudut maksimum ladder dengan permukaan air
operasi KIP yaitu banyaknya material yang dapat di hisap oleh pipa isap
dan pompa tanah per jam. Setiap KIP memiliki spesifikasi yang berbeda-
beda sehingga kemampuan dari suatu kapal berbeda dengan kapal lainnya.
6
percepatan jatuh dan besar kecil ukuran material. Massa jenis dari suatu
material yang memiliki massa jenis yang tinggi akan lebih cepat
yaitu:
a. metode rotary
b. Metode spudding
pada daerah yang banyak mengandung timah. Selain itu metode ini juga
7
c. Metode kombinasi
mundur.
a. Jam Jalan
(persero) Tbk.
8
b. Jam Stop
Hal ini bisa berupa kerusakan pada KIP, cuaca buruk, gangguan
stop dapat juga diartikan sebagai sisa waktu dari total jam jalan sebulan.
1) Panjang ladder
buka juga lebih besar. Pada daerah yang sama, Dengan panjang
Timah 14
10 10,07 m
20 19,83 m
30 29 m
58 m 40 37,28 m
50 44,43 m
60 50,22 m
10
hingga lapisan batuan dasar yang tidak dapat di gali lagi (kong).
penggunaan ladder yang sama dan juga kedalaman air laut yang
semakin kecil.
operasi di KIP.
11
d. Volume Penggalian
produksi KIP.
R2
energi utama di KIP Timah 14. Semua aktifitas mesin yang beroperasi
Swing Kanan, Mesin Genset 150 KVA, dan Mesin Genset 50 KVA.
metode regresi sederhana dimana dari metode ini akan dihasilkan tiga
1) Kemiringan (m)
2) Koefisien (c)
Koefisien adalah besarnya nilai yang akan selalu ada meskipun jam
jalan di KIP sama dengan nol jam. Nilai koefisien ini secara
langsung menjadi angka konsumsi bbm setiap hari jika KIP Timah
3) Regresi (R)
bahan bakar (HSD) terhadap jam jalan operasional KIP Timah 14.
adalah lebih besar dari 0,8. Nilai ini akan mewakili hubungan
persamaan.
I. KERANGKA PENELITIAN
Orientasi Lapangan
Keefektifitasan
penggunaan
Permasalahan
bahan Bahan
Bakar (HSD) di
KIP Timah 14
Studi Literatur
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Perencanaan
Kesimpulan
15
J. METODOLOGI PENELITIAN
1. Persiapan
yang meliputi :
perusahaan
berakhir.
a. Orientasi lapangan
KIP Timah 14 seperti jam jalan, jam stop, dan konsumsi HSD.
c. Validasi data
lapangan.
5. Penyusunan Laporan
dan kaidah penulisan skripsi yang telah ditetapkan Program Studi Teknik
dari para dosen penguji. Draft Tugas Akhir kemudian diserahkan ke ketua
K. TEMPAT PENELITIAN
Tempat penelitian tugas akhir ini diusulkan pada PT. Timah (Persero)
Tbk Unit Laut Bangka yang berlokasi di Belinyu, Provinsi Bangka Belitung.
L. JADWAL PENELITIAN
berikut:
1 Orientasi Lapangan
3 Pengolahan Data
5 Penyusunan Laporan
18
M. PENUTUP
sebagai acuan dalam melakukan tugas akhir juga diharapkan bisa menjadi
yang dimaksud.