Buletin Jadi
Buletin Jadi
Kami berharap sajian buletin ini dapat memberikan gambaran dan manfaat
bagi para pembaca serta pengguna jasa geofisika, namun kami menyadari buletin
ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tampilan. Untuk itu,
kami mengharapkan masukan, koreksi, dan saran untuk penyempurnaan buletin
ini di masa mendatang. Terima kasih
Petir
Petir merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan
dimana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan dan beberapa
saat kemudian disusul oleh suara yang menggelegar.
Badai Guntur
Disebut juga badai listrik, merupakan suatu karakter cuaca dimana terjadi petir
dan guntur, biasanya disertai dengan hujan lebat, hujan es
Plasma
Istilah ilmu fisika, Gas yang terionisasi sehingga fase materinya berbeda dengan
gas itu sendiri
Guntur
Bunyi dari getaran gelombang yang disebabkan oleh petir yang memanaskan
udara sampai 30.000 o C. Udara yang sangat panas itu mengembang dengan cepat
dan mengerut ketika dingin. Proses ini menimbulkan gelombang bunyi
Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi.
Proses terjadinya muatan pada awan karena pergerakannya yang terus menerus
secara teratur, dan selama pergerakan itu dia akan berinteraksi dengan awan
lainnya sehingga muatan negative akan berkumpul pada salah satu sisi, dan
muatan positif pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan
bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negative (electron)
untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses ini, media yang dilalui electron
adalah udara, dan pada saat electron mampu menembus ambang batas isolasi
udara inilah akan terjadi ledakan suara yang menggelegar. Petir lebih sering
terjadi pada musim hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar
air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah
mengalir. Karena adanya awan yang bermuatan positif dan negatif, maka petir
juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Petir jenis ini dapat
mengganggu aktifitas penerbangan.
Awan, pada umumnya kurang lebih mengandung listrik. Secara mekanik,
thermodinamika, energi kimia diubah menjadi energi listrik dengan kutub yang
terpisah. Kebanyakan petir memiliki fase waktu, antara lain:
1. Fase Waktu Pertumbuhan, sekitar 10 20 menit
2. Fase Waktu Puncak, sekitar 15 - 30 menit
3. Fase Wktu Menghilang, sekitar 30 menit
Sistem deteksi petir yang digunakan adalah Sistem deteksi dan analisa petir
secara real-time menggunakan software Lightning/2000 yang dirangkai dengan
Boltek Lightning Detection System. StormTracker ini dapat mendeteksi strokes
petir secara optimal sekitar 300 mil yang kemudian akan diplot secara otomatis
dan real-time ke sistem, dimana semakin banyak strokes maka semaikin maksimal
penentuan posisi dari system. StormTracker bekerja dengan mendeteksi sinyal
radio yang dihasilkan oleh petir, dengan kata lain, antena StormTracker dapat
memberikan informasi arah dan jarak thunderstorm yang dikalkulasikan dengan
kekuatan sinyal yang diterima.
5. Energy Ratio adalah Energi rata-rata kejadian petir, energi rata rata petir
diasumsikan bernilai 1, namun semakin kecil jarak petir dengan detector
energy ratio semakin besar dari 1 ( 1=100%).