Anda di halaman 1dari 17

SALEP

ACIDUM BENZOICUM

I. Monografi
Acidum Benzoicum (FI Ed III Hal : 49)
Pemerian : Hablur halus dan ringan, tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol
(95%) dalam 8 bagian kloroform dan dalam 3 bagian eter
Suhu lebur : 121 - 124
Berat Molekul : 122,12
Khasiat : Antiseptikum ekstern, antijamur

II. Tinjauan Farmakologi


Asam benzoate merupakan zat aktif yang digunakan sebagai antijamur, bersifat asam lemah.
Pada lambung yang bersifat asam, akan terdapat dalam bentuk tidak terionisasi sehingga mudah larut
dalam lemak mudah menembus membran lambung.
Absorbsi obat melalui kulit, untuk memperoleh efek lokal (setempat) sehingga sangat
tergantung pada kelarutan obat dalam lemak, karena epidermis kulit juga berfungsi sebagai membran
lemak biologis.
Efek farmakologinya, asam inti dan ester hidroksinya dalam konsentrasi 0,1 % berkhasiat
sebagai fungistatis dan bakteriostatik lemah. Biasanya digunakan bersamaan dengan asam salisilat
juga sebagai pengawet makanan dan minuman (0,5-1mg) dank rim (1-5mg/ml), daya pengawet hanya
efektif pada pH dibawah 5.

III. Tinjauan Formulasi


A. Preformulasi
1. Adeps Lanae
Monografi (FI Edisi III Hal 61)
Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus
cahaya, bau lemah dan khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), mudah larut
dalam kloroform dan dalam eter
Khasiat : Zat tambahan (Basis Salep)
2. Kamfer
Monografi (FI Edisi III Hal 130)
Pemerian : Hablur putih atau massa hablur, tidak berwarna atau putih, bau khas, tajam, rasa
pedas dan aromatic
Kelarutan : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%), dalam 0,25 bagian
kloroform, sangat mudah larut dalam eter, mudah larut dalam minyak lemak.
Khasiat : Antiiritan

3. Vaselin Album
Monografi (FI Edisi III Hal 633)
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan,
tidak berbau, hamper tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam kloroform,
dalam eter dan dalam eter minyak tanah, larutan kadang-kadang beropalesensi
lemah.
Khasiat : Zat Tambahan (Basis Salep)

B. Formula Standart
Salep White Field (Fornas Hal 9)
Komposisi
Tiap 10g mengandung :
R/ Acidum Benzoicum 500mg
Acidum Salicylicum 500mg
Lanolinum 4,5 g
Vaselin Flavum Ad 10g

C. Formula yang Beredar


1. Oskasal (ISO Hal 369)
Tiap 10g mengandung :
R/ Acid Salicyl 6%
Benzoic Acid 12%
Sulfur Praecipitat 7%
Menthol 2%
Camphora 3%
Base ad 100%
2. Urticalin (ISO Hal 258)
Tiap gram salep kulit :
R/ Klorheksidin 5mg
Asam benzoate50mg
Asam salicylat 100mg
Titan dioksida 1000mg

D. Formula yang direncanakan


Tiap gram salep mengandung :
R/ Acidum Benzoicum 400mg
Lanolin 4,5 g
Kamfer 1%
Vaselin Album ad 10g

E. Alasan Pengambilan Bahan


Acid Benzoicum : Sebagai bahan aktif bersifat fungistatik digunakan secara topical
Camphora : Antiiritan, membantu mengelupasnya jamur dari permukaan kulit
Lanolin : terdiri dari 75% adeps lanae dan 25% air merupakan basis salep serap
Vaselin Album : Basis salep hidrokarbon
Etanol : digunakan untuk melarutkan bahan aktif

IV. Perhitungan Bahan


a. Skala Laboratorium (50g)
50
1. Asam Benzoat 400mg = 400 = 2000
10
50
2. Lanolin 4,5 g = 4,5 = 22,5
10
Mengandung :
75
Adeps Lanae = 100 22,5 = 16,875
25
Air = 100
22,5 = 5,625 = 5,625 ml
1
3. Camphora 1% = 100
50 = 0,5

4. Vaselin Album ad 50g = 50 (2 + 22,5 + 0,5)


= 25 g
b. Skala Industri (20 kg)
20.000
1. Asam Benzoat = 10
400 = 80.000 (800 )
20.000
2. Lanolin = 10
4,5 = 9000 (9 )

Mengandung :
75
Adeps Lanae = 100
9 = 6,75
25
Air = 100
9 = 2,25
1
3. Camphora 1% = 20 = 0,2
100

4. Vaselin Album = 20 (0,8 + 9 + 0,2 )


= 10

V. Penimbangan Bahan
a. Skala Laboratorium
1. Asam Benzoat 2g
2. Lanolin 22,5 g
Terdiri dari : Adeps Lanae 16,875 g
Air 5,625 ml
3. Camphora 0,5 g
4. Vaselin Album 25g

b. Skala Industri
1. Asam Benzoat 0,8kg
2. Lanolin 9kg
Terdiri dari : Adeps Lanae 6,75 kg
Air 2,25 kg = 2,25 l
5. Camphora 0,2 kg
6. Vaselin Album 10kg

VI. Cara Kerja


Skala Laboratorium
Siapkan alat dan bahan
Timbang semua bahan
Buat Lanolin :
16,875g Adeps Lanae + 5,625 ml air gerus hingga homogen
Campurkan vaselin album kedalam lanolin gerus homogen (basis salep)
Asam benzoat dilarutkan dengan etanol gerus hingga larut, tambahkan sedikit basis salep gerus
homogen (massa1)
Camphora dilarutkan dengan etanol gerus hingga larut, tambahkan sedikit basis salep geys
homogeny (massa 2)
Campurkan massa 1 dan massa 2 gerus homogen, tambahkan sedikit demi sedikit sisa basis
salep gerus homogeny
Timbang salep sebanyak 10g masukkan kedlm tube
Beri etiket masukkan kedalam kotak kemasan

Skala Industri
Lanolin dan vaselin album digerus didlm mesin penggerus hingga homogen (basis salep)
Asam benzoate dilarutkan dengan etanol, lalu tambahkan sedikit basis salep gerus homogen
(massa1)
Camphora digerus dengnan sedikit basis salep gerus homogeny (massa 2)
Campurkan massa 1 dan massa 2 gerus, tambahkan sedikit demi sedikit sisa basis salep
homogenkan dengan homogenizer
Masukkan kedalam tube
Beri etiket dan masukkan dalam kotak kemasan

VII Evaluasi
a. Homogenitas
Objek glass dioleskan sedikit sediaan salep kemudian tutup dengan kaca penutup
Amati, jika tidak terdapat partikel berarti sediaan tersebut homogeny
b. Daya Tercuci
Ambil sedikit sediaan salep, oleskan pada tangan
Hitung berapa ml air yang dibutuhkan untuk mencuci sediaan salep sampai bersih
c. pH
Sediaan salep dicampurkan/ditambahkan dengan air
Celupkan kertas indikator universal kedalam sediaan, diamkan selama 2 menit
Angkat, kemudian dilap sedikit kertas indikator universal tsb
Lihat dan catat pH nya
TABLET PARACETAMOL

I. Monografi
Paracetamol (FI Ed III Hal 37)
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%), dalam 13 bagian
aseton
dalam 40 bagian gliserol dan dalam 9 bagian propilenglicol, larut dalam larutan
alkali hidroksida
Suhu Lebur : 169-172
Berat molekul : 151,16
Khasiat : Analgetikum dan antipiretikum

II. Tinjauan Farmakologi


a. Farmakokinetika
Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam
plasma dicapai dalam waktu jam dan massa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar
keseluruh cairan tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terkait protein plasma. Obat ini
dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian paracetamol (80%) dikonjugasi dengan
asam glukuronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat selain itu obat ini juga dapat
mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil hidroksilasi ini dapat menimbulkan
methemeglobinemia dan hemolisis eritrosit Obat inidiekskresi melalui ginjal sebagian kecil
sebagai paracetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi.

b. Farmakodinamika
Parasetamol adalah derivate P-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik-analgesik. Sifat
antipiretiknya disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek
sentral. Efek analgesic parasetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai
sedang. Efek antiinflamasinya sangat lemah oleh karena itu parasetamol tidak digunakan
sebagai antireumatik.

c. Dosis
Umur 6-12 bulan : DL 1x = 50 mg , 1hari = 200mg
Umur 1-5 tahun : DL 1x = 50mg - 100mg , 1hari = 200mg - 400mg
Umur 5-10 tahun : DL 1x = 100mg 200mg, 1hari = 400mg 800mg
Umur > 10 tahun : DL 1x = 250mg , 1hari = 1g
Dewasa : DL 1x = 500mg, 1 hari = 2g

III. Tinjauan Formulasi


A. Preformulasi
1. Lactosum
Monografi (FI Ed III Hal 338)
Pemerian : Serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam
etanol (95%), praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Khasiat : Zat tambahan (bahan pengisi)

2. Amilum Manihot
Monografi (FI Ed III Hal 338)
Pemerian : serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil,putih, tidak berbau, tidak
berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%)
Khasiat : Zat tambahan (Bahan penghancur fase dalam)

3. Polivinil Pirolidon (PVP)


Monografi (HOPE Hal 611)
Pemerian : Massa berwarna, putih atau krem, tidak berbau, bersifat higroskopis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol
dalam air, mudah larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral. Sangat
mudah larut dalam etanol 95%
Fungsi : Bahan pengikat

4. Asam Stearat
Monografi (FI Ed III Hal 57-58)
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih atau kuning
pucat mirip lemak lilin
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%), dalam 2
bagian kloroform dan dalam 3 bagian eter
Fungsi : Agen pengemulsi, agen pelumas, lubrikan tablet dan kapsul
5. Talcum
Monografi (FI Ed III Hal 591-592)
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran,
warna putih atau putih kelabu
Kelarutan : Tidak larut dalam hamper semua pelarut
Fungsi : Anticaking agent, glidan, pengencer tablet dan kapsul, pelumas tablet dan
kapsul, antiadheren

6. Aerosil
Monografi (HOPE Hal 188)
Pemerian : bentuk serbuk yang sangat halus, ringan berwrna putih, tidak berbau dengan
sedikit rasa sabun
Stabilitas : mempunyai kemampuan yang tinggi dala mengabsorbsi air yaitu 50% dari
beratnya tanpa kehilangan/menganggu daya alirnya
Fungsi : adsorben, agent anticaking, glidan, zat pensuspensi, desintegran tablet, agent
peningkat viskositas

7. Explotab
Monografi (HOPE Hal 701)
Pembuatan : sodium starch glycolate, subsitusidicarbxymethyl starch. Granul explotab
mengabsorbsi air dengan cepat dan mengembng tetapi tidak pecah, granul
mengembang tetap utuh.
Stabilitas : Kadar kelembabannya rendah sekali. Efektifitasnya sebagai penghanur tidak
hilang, sepanjang waktu, namun penggunaannya untuk tablet yang
mengandung bahan obatyang tidak larut
Fungsi : disintegran tablet dan kapsul

B. Formula Standart
Tablet Asetaminofen (FI Ed III Hal 3)
Tiap tablet mengandung :
R/ Acetaminophen 500mg
Zat tambahan yang cocok qs

C. Formula yang Beredar


Saridon Tablet (ISO Vol.4 Hal 223)
Tiap tablet mengandung :
R/ Paracetamol 250mg
Propifenazon 150mg
Kafeina 50mg
D. Formula yang direncanakan
R/ Paracetamol 500mg
Lactosum qs
PVP 5%
Amilum manihot 5%
Asam Stearat 1,2 %
Talcum 2,5%
Aerosil 0,3%
Explotab 4%

E. Alasan Pengambilan Bahan


Paracetamol : Sebagai zat aktif
Lactosa : Sebagai pengisi
PVP : Sebagai pengikat
Amilum Manihot : Sebagai penghancur fase dalam
Asam Stearat : Sebagai lubricant
Talcum : Sebagai adheran
Aerosil : Sebagai adsorben
Explotab : Sebagai penghancur fase luar

III. Perhitungan Dosis


Paracetamol
Dosis umur 5-10 tahun
DL 1x = 100mg 200mg = 1/5 tablet 2/5 tablet
400
1h = 400mg 800mg = 100 = 4

= 4 kali sehari 1/5 tablet 2/5 tablet


Dosis umur < 10 tahun
DL 1x = 250mg = 1/2 tablet
1000
1h = 1g = 250
=4

= 4 kali sehari 1/2 tablet


Dosis lazim dewasa
DL 1x = 500mg = 1 tablet
2000
1h = 2g = 500
=4

= 4 kali sehari 1tablet

IV. Perhitungan Bahan


Tablet mengandung bahan aktif 0,5 70%
Zat aktif = paracetamol 500mg
70% X = 500mg
100 500
X= = 714,285 ~ 750 /
70

a. Skala Laboratorium
Untuk 100 tablet @ 750mg
Total serbuk = 100 750 = 75.000 = 75
Fase dalam (92%)
92
75 = 69
100
1. Paracetamol 500mg = 500 100 = 50.000 = 50
Sisa fase dalam = 69 50 = 19
5
2. PVP 5% = 100 19 = 0,95
Etanol untuk PVP :1 bagian PVP sangat mudah larut dalam 0,9 bagian etanol
= 0,9 0,95 = 0,855
1 = 16
855
= 16
= 53,43 ~ 53
5
3. Amilum Manihot kering 5% = 100 19 = 0,95

4. Lactosum qs = 19 (0,95 + 0,855 + 0,95)


= 16,245g

Fase Luar (8%)


8
75 = 6
100
1,2
1. Asam Stearat 1,2% = 100
75 = 0,9
2,5
2. Talcum 2,5 % = 75 = 1,875
100
0,3
3. Aerosil 0,3 % = 100
75 = 0,225
4
4. Eksplotab 4% = 100
75 = 3

b. Skala Industri
Untuk 10.000 tablet @ 750mg
Total Serbuk = 10.000 750 = 7500.000 = 7500 = 7,5
Fase dalam (92%)
92
7500 = 6900
100
5. Paracetamol 500mg = 500 10.000 = 5000.000 = 5000
Sisa fase dalam = 6900 5000 = 1900
5
6. PVP 5% = 100 1900 = 95

Etanol untuk PVP = 0,9 95 = 85,5 = 85,5


5
7. Amilum Manihot kering 5% = 1900 = 95
100

8. Lactosum qs = 1900 (95 + 85,5 + 95)


= 1624,5g

Fase Luar (8%)


8
7500 = 600
100
1,2
5. Asam Stearat 1,2% = 7500 = 90
100
2,5
6. Talcum 2,5 % = 100
7500 = 187,5
0,3
7. Aerosil 0,3 % = 100
7500 = 22,5
4
8. Eksplotab 4% = 100
7500 = 300

V. Penimbangan Bahan
a. Skala Laboratorium
1. Paracetamol 50g
2. Lactosa 16,245g
3. PVP 0,95g etanol utk PVP = 53,43 tetes ~ 53 tetes
4. Amilum Manihot 0,95g
5. Asam Stearat 0,9 g
6. Talcum 1,875g
7. Aerosil 0,225g
8. Explotab 3g

b. Skala Industri
1. Paracetamol 5000g
2. Lactosa 1624,5g
3. PVP 95g etanol utk PVP = 85,5 ml
c. Amilum Manihot 95g
d. Asam Stearat 90 g
e. Talcum 187,5g
f. Aerosil 22,5g
g. Explotab 300g

VI Cara Kerja
Siapkan alat dan bahan
Gerus paracetamol dalam lumping tambahkan sedikit lactose gerus homogeb
Tambahkan amilum manihot gerus homogeny
Tambahkan PVP gerus homogeny
Tambahkan sedikit demi sedikit sisa talcum gerus homogen
Tambahkan etanol sedikit demi sedikit sampai terbentuk massa yang mudah dikepal
Kemudian diayak paksa dengan ayakan mesh 12 sampai didapat granul basah dengan ukuran
yang sama
Keringkan granul basah dioven pada suhu 50-60 C selama 8-24 jam
Ayak granul kering dengan ayakan mesh 14
Lakukan evaluasi granul
Setelah dievaluasi, tambahkan explotab, asam stearat, aerosil, sedikit demi sedikit talcum gerus
sampai homogeny
Lakukan pencetakan tablet
Lakukan evaluasi tablet

VII. Evaluasi
Evaluasi Granul
a. Porositas
1. Penentuan bobot jenis benar

Bobot jenis pelarut =
/
()
Bobot jenis benar granul = (+) ()
/

Cara penetapan bobot jenis benar :


Timbang piknometer kosong (a)
Piknometer diisi dengan pelarut organic dan timbang (d)
Lebih kurang 2g granul dimasukkan kedalam piknometer kemudian timbang (b)
Pelarut ditambahkan kedalam piknometer sampai penuh dan timbang (c)
2. Penentuan bobot jenis nyata, bobot jenis mapat
Timbang 20g granul kemudia masukkan kedalam gelas ukur 50ml, ratakan permukaannya
dan catat volumenya (Vo)
Lakukan pengetukan dengan alat yang memberikan ketukan 85 kali/menit
Volume ketukan ke-10 dalam ke 500 dicatat (V10 dan V500)
100
BJ nyata = /

100
BJ mampat = 500
/
BJ nyata atau BJ mampat
Porositas dihitung, = 1 100%
BJ mampat

b. Volume
Kemampuan partikel serbuk atau granul untuk mengisi rongga antar partikel dapat diukur dengan
V500
500 = 1 Vo
100%

c. Sifat Alir
Untuk menentukan sifat alir yaitu dengan menentukan sudut istirahat dan waktu yang diperlukan
sejumlah serbuk untuk melalui suatu lubang.
Cara penetapan sudut istirahat :
Cara silinder
Cara corong
Cara drum, kedalam drum dimasukkan granul, kemudian digulirkan pada permukaan bidang
datar
Cara menghitung sudut istirahat
tingginya puncak timbunan
Tangens = 1
diameter
2

d. Distribusi ukuran granul yaitu untuk melihat keseragaman bentuk granul


e. Penentuan kadar fine (kecil dari 100 mikron)
Timbang 10g granul dan ayak diatas pengayakno.140 selama 5 menit diatas shaker, dan timbang
fine yg terdapat diatas nampan/wadah penampung.
f. Penentuan kekerasan granul
Letakkan sebuah granul diatas bidang datar, dibawah piring timbang, letakkan sedikit demi
sedikit pemberat, diatas piring sampai granul retak atau pecah
g. Kadar air didalam granul
1. Perhitungan losson drying (LOD)/susut pengeringan
X
% LOD = 100% XY

2. Perhitungan moisture content (persen kelembaban)


X
% MC = 100%
X+Y
Kombinasi perhitungan LOD dan MC
Persen LOD
% MC = 100%
100Persen LOD

Evaluasi Tablet
a. Bobot rata-rata tablet
Sejumlah 20 tablet yang telah dibersihkan, ditimbang satu persatu hitung bobot rata-rata ny.
Dalam farmakope Indonesia Ed III menyatakan bahwa tidak lebih dari 2 tablet mempunyai
penyimpangan lebih besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai
penyimpangan lebih besar dari kolom B yang tertera pada daftar berikut

Penyimpangan bobot rata-rata (%)


Bobot Rata-Rata
A B
< 25 mg 15 30
26mg 150mg 10 20

151mg 300mg 7,5 15


> 300 mg 5 10

Dari data tersebut, deviasi standar ke-20 tablet:

2

19

b. Kekerasan tablet
Pengukuran kekerasan tablet dilakukan terhadap sebuah tablet, memakai alat-alat scong cob,
stokes dan lainnya.
Cara melakukan penilaian kekerasan tablet dengan alat Pfizer
Letakkan sebuah tablet diantara anvil dengan punch, tablet dijepit dengan cara menjepit
alat sampai tablet pecah atau retak. Pada saat tsb angka yang ditunjukkan oleh jarum
pada skala dicatat, maka kekerasan tablet oleh bilangan yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk pada skala tsb. Kekerasan tablet berkaitan dengan waktu hancur maupun
kerapuhan tablet
c. Perbandingan diameter dengan tebal tablet
FI menyatakan bahwa kecuali dinyatakan lain, garis tengah tidak lebih 3x, tidak kurang dari
1/3 kali tebal tablet. Petbandingan ini ada kaitannya dengan penampilan yang menarik.
d. Kerapuhan Tablet
Tes kerapuhan merupakan tes untuk menentukan kemampuan dan daya bahan tablet terhadap
gesekan dan guncangan selama processing, packing, transportasi sampai kepada konsumen.
Pengukuran dilakukan terhadap 20 tablet yang sebelumnya telah dibersihkan dan debu
pengukuran ini mengguakan obat roche friabilater yang mampu berputar 25/menit
e. Waktu hancur tablet
Waktu hancur tablet berkaitan erat dengan ketersediaan biologis obat, kecuali dinyatakan lain
farmakope menyatakan bahwa untuk tablet tak bersalut waktu hancurnya tidak boleh lebih
dari 15 menit dan untuk tablet bersalut gula 60menit.
f. Penetapan kadar
Penetapan kadar obat sesuai dengan monografi yang terdapat difarmakope untuk penetapan
kadar. Menurut farmakope Indonesia, membutuhkan 30 tablet memenuhi syarat jika
memberikan hasil antara 95-105% dengan persyaratanrata-rata dalam monografinya. Jika
hanya 1 tablet memberikan hasil yang menyimpang dari persyaratan diatas 20 tablet sisa
ditetapkan kadarnya. Tablet memenuhi persyaratan jika hanya 1 tablet dari 30 tablet
memberikan hasil diluar batas.
g. Disolusi
Merupakan suatu proses dimana bahan padat melarut kedalam medium disolusi dan laju
disolusi senyawa padat ditentukan oleh laju difusi suatu lapisan yangs angat tipis dari larutan
jenuh yang terbentuk disekeliling bahan padat.

SYRUP PIPERAZIN

I. Monografi
Piperazini Citras (FI Ed III Hal 501)
Pemerian : serbuk hablur putih, hamper tidak berbau, rasa asam
Kelarutan : Larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol (95%) dan dalam eter
Khasiat : Antelmintikum

II. Tinjauan Farmakologi


Penyerapan piperazin melalui saluran cerna, baik. Kadar puncak plasma dicapai dalam 2-4 jam.
Ekskresi melalui urin, selama 2-6 jam sebagian besar obat diekskresi dalam bentuk utuh. Tidak ada
perbedaan yang berarti antara garam sitrat, fosfat dan adipat dalam kecepatan ekskresinya melalui urin.
Tetapi ditemukan variasi yang besar pada kecepatan ekskresi lewat urin sebanyak 20% dalam bentuk
uth. Obat yang diekskresi lewat urin sebanyak 20% dalam bentuk utuh. Obat yang diekskresi lewat
urin ini berlangsung selama 24 jam.
III. Tinjauan Formulasi
A. Preformulasi
1. Sirup simplex
Monografi (FI Ed III Hal 567)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna
Pembuatan : larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metal paraben 0,25% b/v secukupnya
hingga diperoleh 100 bagian sirup.

2. Sorbitol
Monografi (FI ED III Hal 567)
Pemerian : serbuk, butiran atau kepingan, putih, rasa manis, higroskopis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%), dalam methanol
dan dalam asam asetat.

B. Formula yang direncanakan


R/ Piperazin Sitrat 0,5 g/5ml
Sorbitol 5ml
Corrigens coloris qs
Corrigens odoris qs
Sirup simplex ad 60 ml

IV. Cara Kerja


Kalibrasi Erlenmeyer
Timbang Piperazin sitrat, masukkan dalam erlenmeyer yang sudah dikalibrasi
Ukur sirup simplex, masukkan sebagian kedalam erlenmeyer hingga larut
Tambahkan corrigen secukupnya
Tambahkan sorbitol kedalam Erlenmeyer
Tambahkan sirup simplex sampai tanda dan homogenkan dengan bantuan magnetik stirrer
Ukur 60ml masukkan botol untuk diserahkan
Sisa sediaan sirup digunakan untuk evaluasi

V. Evaluasi
1. Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan cara memeriksa bau,warna, dan rasa dari sediaan
apakah sesuai dengan formula yang dibuat.
2. Bobot jenis
Dilakukan dengan cara :
Timbang pikno kosong, catat beratnya
Kemudian isi pikno dengan sediaan syrup kemudian timbang lagi dan catat beratnya
Setelah itu hitung bobot jenis dengan cara
( + )
=

3. pH Sediaan
Ambil sediaan syrup, masukkan kedalam erlemeyer/beaker glass
Kemudian celupkan kertas pH kedalam sediaan
Diamkan selamat 2 menit
Setelah 2 menit ambil kertas pH amati dan catat pH nya

Anda mungkin juga menyukai