PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA diserahi tugas mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan
NO.: Per.03/MEN/1984 ketenagakerjaan secara preventip;
TENTANG: (c) Pegawai Pengawas Spesialis ialah Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan yang PENGAWASAN KETENAGARERJAAN TERPADU diserahi tugas mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan MENTERI TENAGA KERJA: ketenagakerjaan baik secara preventip maupun represip: (d) Pengawasan Ketenagakerjaan Terpadu adalah suatu sistem pengawasan Menimbang : a. bahwa keberhasilan pengawasan ketenagakerjaan merupakan salah pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang merupakan rangkaian satu faktor yang sangat menentukan bagi terciptanya kegiatan: keserasian hubungan :{kerja antara pengusaha dan tenaga penyusunan rencana; kerja bagi keberhasilan pembangunan. OIeh karena itu pemeriksaan di perusahaan atau di tempat kerja; diperlukan adanya penanganan yang lebih sungguhsungguh. penindakan korektif baik secara preventip maupun secara represip: di samping adanya aparat pelaksana yang tanggap, tangguh pelaporan hasil pemeriksaan. dan tangkas dalam menangani masalah ketenagakerjaan pada umumnya dan pengawasan pada khususnya; Pasal 2 b. bahwa pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan Pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan terpadu bertujuan untuk: memerlukan kesatuan gerak, untuk itu diperlukan a. Mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan: keterpaduan pengawasan sehingga tidak terjadi tumpang b. Memberi penerangan tehnis serta nasehat kepada pengusaha atau pengurus dan tindih, kesimpang-siuran dan pemborosan: atau tenaga kerja tentang hal-hal yang dapat menjamin pelaksanaan efektip c. bahwa untuk itu perlu diatur dengan Peraturan Menteri. daripada peraturan, perundang-undangan ketenagakerjaan; c. Mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang hubungan kerja dan keadaan Mengingat: ketenagakerjaan dalam arti yang luas guna pembentukan dan penyempumaan 1. Undang-undang Uap Tahun 1930; peraruran perundangundangan ketenagakerjaan. 2. Undang-undang No. 14 Tahun 1969: 3. Undang-undang No. 3 Tahun 1951; Pasal 3 4. Undang-undang No. 1 Tahun 1970: 5. Undang-undang No. Pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan terpadu didasarkan atas rencana kerja 8 Tahun 1981; pengawasan: 5. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983: a. Kepala Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan menyusun rencana kerja 6. Keputusan Presiden R.1. No. 45/M Tahun 1983: Pengawasan di Kantor Departemen Tenaga Kerja dengan memperhatikan 7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. keadaan ketenagakerjaan di daerahnya. setelah berkonsultasi dengan Kepala Kep.199/MEN/1983. Kantor Departemen Tenaga Kerja: b. Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan wajib membina dan memberi petuniukpetunjuk tehnis dalam menyusun rencana kerja pengawasan seperti MEMUTUSKAN: tersebut sub (a). Menetapkan. : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA TENTANG Pasal 4 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN TERPADU. Tahap pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan terpadu dilakukan: a. Pemeriksaan pertama, adalah pemeriksaan lengkap yang dilakukan kepada Pasal 1 perusahaan atau tempat kerja baru atau yang belum pernah diperiksa; Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: b. Kontrol, adalah pemeriksaan ulang yang dilakukan setelah pemeriksaan pertama (a) Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan ialah Pegawai Departemen Tenaga Kerja yang baik secara lengkap maupun tidak: diserahi 'tugas mengawasi peiaksanaan peraturan perundang-undangan Pemeriksaan khusus, adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap masalah ketenagakerjaan yang terdiri. ketenagakerjaan yang bersifat khusus seperti pengujian, kecelakaan, adanya dari Pegawai Pengawas Umum dan Pegawai Pengawas Spesialis. laporan pihak ketiga, perintah atasan. (b) Pegawai Pengawas Umum ialah Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan yang g. Meminta pengusaha atau pengurus seorang pengantar untuk mendampingi dalam me-Iakukan pemeriksaan. Pasal 5 (1) Pengawasan ketenagakerjaan dilaksanakan oleh Pegawai Pengawas Umum dan Pasal 9 oleh Pegawai Pengawas Spesialis. Pegawai Pengawas Umum mempunyai tugas dan kewajiban: (2) Pegawai Pengawas tersebut ayat (1) ditunjuk oleh Menteri dan diberi legitimasi a. Melaksanakan pemeriksaan pertama dan kontrol di perusahaan atau di tempat sesuai dengan bidangnya masing-masing. kerja: (3) Pegawai Pengawas tersebut ayat (1) dalam menjalankan tugas pengawasan b. Memberikan bimbingan, pembinazn dan penyuluhan kepada tenaga kerja dan menggunakan bentuk-bentuk sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan pengusaha atau pengurus tentang peraturan perundang-undangan ini. ketenagakerjaan: (4) Bentuk-bentuk Pengawasan yang telah ada masih tetap berlaku sepanjang belum c. Merahasiakan segala sesuatu yang diperoleh yang perlu dirahasiakan dalam tercakup dalam bentuk-bentuk sebagaimana terlampir. mer,ialankan tugas dan kewajibannya: d. Melaporkan semua kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban: Pasal 6 e. Mencatat hasil pemeriksaan dalarn buku Akte Pengawas Ketenagakerjaan dan ( 1) untuk dapat ditunjuk sebagai Pegawai Pengawas Umum harus memenuhi syarat: disimpan oleh pengusaha atau Pengurus. a. Pegawai Departemen Tenaga Kerja; b. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sarjana Muda atau pangkat Pengatur Muda Pasal 10 Tk. 1 (GoL II/b); Pegawai Pengawas Spesialis berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan peraturan c. Telah mengikuti pendidikan sebagai Pegawai Pengawas Umum. perundangundangan ketenagakerjaan baik bersifat preventip maupun represip. (2) Untuk dapat ditunjuk sebagai Pegawai Pengawas Spesialis harus memenuhi syarat: a. Telah menjabat sebagai Pegawai Pengawas Umum sekurang-kurangnya 4 Pasal 11 (empat) tahun; Pegawai Pengawas Spesialis berwenang: b. Mempunyai keahlian khusus; a. Memasuki tempat kerja: c. Teiah mengikuti pendidikan sebagai Pegawai Pengawas Spesialis. b. Meminta keterangan baik lisan maupun tertulis kepada pengusaha atau pengurus dan atau tenaga kerja atau serikat buruh tanpa dihadiri oleh pihak Pasal 7 ketiga: Pegawai Pengawas Umum berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan peraturan c. Menjaga, membantu dan memerintahkan pengusaha atau pengurus dan tenaga perundangundangan ketenagakerjaan yang bersifat preventip dan represip non kerja agar mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan: yusticial. d. Memberikan peringatan atau tegoran terhadap penyimpangan peraturan pemndangundangan yang telah ditentukan: Pasal 8 e. Melakukan pengujian tehnik persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja: Pegawai Pengawas Umum berwenang: f. Menetapkan dan menyelesaikan masalah kecelakaan yang berhubungan dengan a. Memasuki tempat kerja: hubungan kerja: b. Meminta keterangan baik lisan maupun tertulis kepada pengusaha atau pengurus, g. Memanggil pengusaha atau pengurus dan atau tenaga kerja atau serikat buruh; dan atau tenaga kerja atau serikat buruh/serikat tenaga kerja tanpa dihadiri h. Membuat berita acara setiap pelanggaran; oleh pihak ketiga: i. Melarang pemakaian atau penggunaan bahan/alat pesawat yang berbahaya: c. Menjaga, membantu dan memerintahkan pengusaha atau pengurus dan atau Meminta bantuan polisi apabila ditolak memasuki perusahaan atau tempat kerja tenaga kerja agar mentaati peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan; atau pihak-pihak yang dipanggil tidak memenuhi panggilan; d. Menyelidiki keadaan ketenagakerjaan yang belum jelas dan atau tidak diatur Meminta pengusaha atau pengurus seorang pengantar untuk mendarnpingi dalam peraturan perundang-undangan: dalam melaku kan pemeriksaan: e. Memberikan peringatan atau tegoran terhadap penyimpangan peraturan- Melaksanakan penyidikan setiap pelanggaran peraturan perundang-undangan. peraturan yang telah ditetapkan: f. Meminta bantuan polisi apabila ditolak memasuki perusahaan atau tempat Pasal 12 kerja atau pihak-pihak yang dipanggil tidak memenuhi panggilan: Pegawai Pengawas Spesialis mempunyai tugas dan kewajiban: 1. Melaksanakan kontrol dan pemeriksaan di perusahaan atau di tempat kerja: DEPARTEMEN TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA 2. Memberikan bimbingan, pembinaan dan penyuluhan kepada tenaga kerja dan DIREKTORAT JENDERAL pengusaha atau pengurus tentang peraturan perundangundangan BLNA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN ketenagakerjaan: NORMA KERJA 3. Merahasiakan segala sesuatu yang diperoleh yang perlu dirahasiakan dalam J. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Jakarta menjalankan tugas dan kewajibannya: Kanu Pemeriksaan No. (x). 4. Melaporkan semua kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan kewajibannya Tanggal Pemeriksaan Pegawai yang melakukan pemeriksaan Kandep : ........................... sesuai dengan kebutuhan: ....................................... Nama: ................................................................................................... 5. Mencatat hasil pemeriksaan dalam Buku Akte Pengawasan Ketenagakerjaan dan Tanggal Pemeriksaan Pangkat/Jabatan: ......................................Wilayah: ........................... disimpan oleh pengusaha atau pengurus. Kontrol terakhir: ........................................................................................................................... Jenis Perusahaan Jumlah ................................................................ No. Klasifiks Pasal 13 Selama Pegawai Pengawas sebagaimana dimaksud pasal 5 belum ditunjuk. Pegawai Peng- awas Perburuhan dan Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja . . . . .. . . . . .. . . . . . WNI WNA ILO: yang telah ada berfungsi sebagai Pegawai Pengawas Umum dan Pegawai Pengawas . . . . .. . . . .. . . . . . . Laki laki Wanita Laki laki Wanita Spesialis. ................. D M D M A D M A D M A Pasal 14 _ Dengan dikeluarkannya Peraturan ini, semua -peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang wewenang, fungsi serta tugas dan tanggung jawab Pegawai Pengawas Perburuhan dan Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bertentangan dengan Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi. 1. Nama Perusahaan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Alamat dan Nomor Telephon : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pasal 15 3. Kalau perusahaan tersebut di atas merupakan cabang : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.- Kantor Pusat terletak di . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . dltetapkan di : J A K A R T A. 4. Jumlah tenaga kuda dan kendaraan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . pada tanggal : 23 Agustus 1984. yang dipergunakan perusahaan 5. Pengurus perusahaan tersebut : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . MENTERI TENAGA KERJA R.I. (Nama dan Alamat) ttd. 6. a. Nama SB yang berada di perusahaan . . . . . . . . . . . . .................. b. Nama pengurus SB : 1. Ketua ............................................................. SUDOMO. 2. Sekretaris . . . . 7. Status perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . PMA/PMDN/Patungan/dll :