Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PKSDA B

Pengolahan Residu Minyak Menjadi PVC

Disusun Oleh :

M. Luthfi Fadlillah 12/333602/TK/39950

Yasinta Wahyu F 14/363488/TK/41606

Devi Sepmita W 14/363563/TK/41660

Adinda Rizka F 14/367070/TK/42322

Sangga Hadi P 14/367126/TK/42362

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2017
A. Potensi minyak bumi di dunia
Negara-negara produsen minyak terbesar, yang bila dikombinasikan memproduksi
hampir 45% dari total produksi minyak mentah dunia, adalah Amerika Serikat (AS), Arab
Saudi, Russia, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Daftar negara penghasil minyak bumi:

Meskipun saat ini banyak negara yang mendalami potensi energi terbarukan,
pentingnya - dan ketergantungan pada - minyak di dunia tidak bisa dipungkiri, ataupun
diabaikan. Bahan bakar fosil akan tetap menjadi sumber energi paling penting, dengan
minyak berkontribusi 33%, batubara 28% dan gas alam 23% dari total sumber energi (IMF:
April 2011). Sumber energi terbarukan hanya berkontribusi sedikit pada total suplai energi
primer dunia (energi primer termasuk bahan bakar fosil - minyak, batubara dan gas alam -,
energi nuklir dan energi terbarukan - geotermal, tenaga air, sinar matahari dan angin).
Harga minyak mentah dunia:

B. Potensi Minyak Bumi di Indonesia


Daftar Produksi Minyak Bumi di Indonesia dari tahun 2006-2015:

Kurangnya eksplorasi dan investasi-investasi lain di sektor minyak ini telah


menyebabkan penurunan dalam produksi minyak Indonesia yang disebabkan karena
manajemen yang lemah dari pemerintah, birokrasi yang berlebihan, kerangka peraturan yang
tidak jelas serta ketidakjelasan hukum mengenai kontrak. Hal ini menciptakan iklim investasi
yang tidak menarik bagi para investor, terutama bila melibatkan investasi jangka panjang
yang mahal.

Konsumsi Minyak di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2015:

Kebanyakan proses produksi minyak Indonesia terkonsentrasi di cekungan-cekungan


yang ada di wilayah barat negara ini. Namun, karena hanya sedikit penemuan minyak baru
yang signifikan di wilayah Barat ini, Pemerintah telah mengubah fokusnya ke wilayah Timur
Indonesia. Kendati begitu, cadangan minyak yang terbukti di seluruh negara ini telah turun
dengan cepat menurut sebuah publikasi dari perusahaan minyak BP. Di 1991 Indonesia
memiliki 5,9 miliar barel cadangan minyak terbukti namun jumlah ini telah menurun menjadi
3,7 miliar barel pada akhir 2014. Sekitar 60% dari potensi ladang minyak baru Indonesia
berlokasi di laut dalam yang membutuhkan teknologi maju dan investasi modal yang besar
untuk memulai produksi.

C. Potensi PVC di dunia


Berbagai negara secara masiv melakukan ekspor PVC, berikut data negara
pengekspor dari tahun 2010 hingga tahun 2014:

Pipa PVC diperlukan untuk pembangunan saluran air minum, instalasi listrik dan
pembenahan kabel-kabel yang cenderung kelihatan sangat tidak rapi dan sangat merusak
pemandangan. Kebutuhan dunia akan pipa PVC cukup besar, selain kebutuhan pipa PVC
untuk dalam negeri juga mengekspor pipa PVC ke negara lainnya.

D. Potensi PVC di Indonesia


(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik
urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di
seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan
bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis
dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel
umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl).
Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku
minyak bumi terendah di antara polimer lainnya.
Berikut daftar ekspor produk PVC dari Indonesia:

Industri Pipa PVC di Indonesia saat ini terus berkembang pesat, selain produksi untuk
memenuhi kebutuhan dalam negari juga untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Saat ini jenis
pipa yang dikembangkan atau diproduksi di Indonesia juga sangat beragam dan diantaranya
adalah jenis pipa berbahan PE atau polyethylene yang lebih ramah lingkungan dibandingkan
jenis polyvinyl chloride (PVC resin). Penjualan pada 2014 sebanyak 235.000 ton, yang
disumbang oleh pipa PVC sebesar 195.000 dan PE sebesar 40.000 ton. Pada tahun 2015
penjualan PE ditargetkan meningkat signifikan, sedangkan Pipa PVC tidak bertumbuah
dengan signifikan atau sebesar 2.5%. Target penjualan pipa jenis polyethylene (PE) naik dari
20% tahun sebelumnya yang hanya 40.000 ton. Kenaikan signifikan ini berdampak penjualan
pipa secara keseluruhan yang ditarget naik 8% dari tahun lalu 250.000 ton.

Gambar 1. Cadangan minyak bumi di Indonesia


E. Proses Produksi PVC

1. Proses Pengolahan Minyak Bumi

Pada primary process pengolahan minyak bumi dilakukan melalui proses distilasi
bertingkat. Proses distilasi bertingkat ini adalah pemisahan minyak bumi ke dalam
fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi. Komponen dengan titik
didih yang lebih tinggi akan tetap berwujud cairan dan turun ke bawah dan untuk
komponen yang memiliki titik didih rendah akan menguap. Hasil-hasil dari
fraksionasi minyak bumi :

a. Fraksi pertama : LNG, LPG


b. Fraksi kedua : Petroleum eter
c. Fraksi ketiga : Gasoline
d. Fraksi keempat : nafta
e. Fraksi kelima : kerosin
f. Fraksi keenam : minyak solar
g. Fraksi ketujuh : residu

Gambar 2. Primary Process Pengolahan Minyak Bumi

2. Produksi Ethylene sebagai bahan baku PVC

Ethylene berasal dari residu minyak bumi yang telah melewati proses thermal
cracking. Thermal cracking adalah proses penguraian fraksi minyak bumi dengan
menggunakan suhu tinggi dan tekanan rendah. Reaksi yang terjadi proses ini adalah
memproduksi alkena yang menjadi bahan dasar untuk memproduksi polimer secara
ekonomis. Proses pemecahan metana menjadi ethylene:

C2H8 --> C2H4 + 2H 2

3. Produksi PVC

Ethylene dan klorin yang dikombinasikan untuk membentuk dichloride,


ethylene cair (i) yang kemudian dipanaskan untuk memberikan vinil klorida (ii) yang
kemudian disuling dan memberikan gas hidrogen klorida;
H2C = CH2 + Cl-Cl --> H2C = CHCl + HCl
Proses polimerisasi vinil klorida pada ruang tekanan tinggi pada suhu 50-70C
agar terdispersi dalam air sebagai suspensi atau emulsi. Peran air adalah untuk
menghapus dan mengontrol panas yang dilepaskan dalam proses polimerisasi. PVC
bentuk partikel kecil yang tumbuh dan ketika mereka mencapai ukuran yang
diinginkan reaksi dihentikan dan setiap vinil klorida tidak bereaksi disuling dan
digunakan kembali. PVC dipisahkan dan dikeringkan untuk membentuk serbuk putih.

Gambar 3. Reaksi Polimerisasi Vinil Klorida

F. Analisis Pasar Produk PVC

Produk Poli-Vinyl-Chloride (PVC) sangat mudah ditemui di sekitar, mulai


dari pakaian, bahan konstruksi bangunan, hingga kabel listrik.. PVC tahan secara
biologi dan kimia, membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan pembuat
pipa pembuangan dalam rumah tangga dan pipa lainnya di mana korosi menjadi
kelemahan dari penggunaan pipa logam dan ini tidak akan terjadi pada pipa yang
terbuat dari PVC.
Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan dan stabilizer, PVC menjadi
bahan yang umum digunakan sebagai bingkai jendela dan pintu. Dengan penambahan
plasticizer, PVC menjadi cukup elastis untuk digunakan sebagai insulator kabel.
Berikut ini adalah pangsa pasar yang sudah umum menjadi sasaran para produsen
PVC untuk menjual produk-produknya:
1. Pakaian
PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu untuk membuat
bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga
digunakan secara masiv di industri sandang. PVC juga waterproof atau anti air
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.

Gambar 4. Contoh Pakaian yang Memanfaatkan Sifat Fisis dari PVC

2. Kabel listrik
PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer
agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan
menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Asap HCl akan sangat bahaya jika terjadi di ruang tertutup seperti
terowongan. Untuk mengatasinya, akhirnya digunakan bahan PVC jenis PVC
LSOH (low smoke, zero halogen) sebagai bahan insulasi yang biasanya dipilih

Gambar 5. Pipa Pembungkus Kabel Mayoritas terbuat dari PVC


3. Perpipaan
Jika dikalkulasi secara kasar, setengah dari produksi resin PVC di dunia
diproduksi menjadi pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan industri.
Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah, menjadikannya
cocok untuk berbagai keperluan tersebut. Pipa PVC juga bisa dicampur dengan
berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE dengan media
panas, sehingga akan menciptakan sambungan permanen yang tahan terhadap
kebocoran.

Gambar 6. Pipa PVC pada Berbagai Ukuran

Ketiga prospek pasar di atas cukup menjanjikan bagi produsen PVC baik yang
masih berbentuk polimer mentah ataupun yang sudah diolah menjadi aneka
produk seperti di atas. Sebagai contoh, pakaian dengan kulit sintetis memang
tidak populer digunakan sehari-hari namun memiliki segmen pasar yang
berbeda. Bahan sintetis kulit tersebut biasa digunakan untuk peragaan busana
dan biasanya dijual dengan harga yang tinggi karena merupakan sebuah karya
seni tersendiri sehingga nilai tambahnya pun akan tinggi

Berikutnya adalah PVC sebagai isolator baik listrik maupun panas, meskipun
beberapa pihak menyangsikan kemampuan isolasi panas dari PVC. Namun,
jika dilihat dari keekonomisan harga yang ditawarkan oleh isolasi PVC maka
tidak mengherankan apabila banyak yang menggunakan PVC sebagai isolasi
listrik.

PVC paling banyak digunakan sebagai produk pipa. Pipa yang dibuat dari
polimer vinyl chloride ini memiliki kelebihan seperti ringan, relatif rigid, tidak
terkorosi, selain keekonomisan harga tentunya. Oleh karenanya, pipa PVC
banyak digunakan untuk menyalurkan air maupun limbah di dalam pekerjaan
bangunan atau konstruksi lain. Meskipun beberapa sudah beralih dari pipa
PVC ke HDPE (High Density Poly-Ethylene), namun harga murah yang
ditawarkan pipa PVC tetap menjadi driving force terkuat terkait pemilihan
pipa untuk suatu maksud tertentu. Terlebih, dewasa ini semakin banyak
sambungan atau fitting yang dijual di pasaran sehingga kekurangan pipa PVC
berupa ketidaklenturannya dapat diminimalisasi. Selain itu, sekarang juga
sudah tersedia pipa PVC yang bebas kandungan timbal sehingga lebih aman
untuk distribusi air untuk keperluan konsumsi manusia.

Anda mungkin juga menyukai