Anda di halaman 1dari 6

1.

dagang ini melindungi penjualan dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek
dan atau tanda merek.asadasdas
2. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk
memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.
Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi
merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen
terhadap merek yang tinggi. Dan Merk juga sangat memungkinkan konsumen untuk
mengatur dengan lebih baik pengalaman tempat belanja mereka membantu mereka
mencari dan menemukan keterangan produk. Adapun fungsi merek adalah untuk
membedakan kepentingan perusahaan, penawaran dari semuanya.
Dengan adanya merk, dapatlah membuat produk yang satu beda dengan yang lain
sehingga diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang
akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan
terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau
brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merk dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex,
sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada
windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot
pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony
ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-
hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si
domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.

1. B. JENIS-JENIS DAN MACAM-MACAM MERK


Jenis-jenis terdiri dari beberapa macam yakni :
1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu
perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos,
ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan
lain-lain.
1. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang
dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant
yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek
bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa
menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari
produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu
gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
Merk terdiri dari 3 (Tiga) macam Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001, yaitu
:
a) Merk Dagang :
Merk yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-

1
barang sejenis lainnya.(Pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang
Merk)
b) Merk Jasa :
Merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa
sejenis lainnya. (Pasal 1 angka (3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merk)
c) Merk Kolektif :
Merk yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. (Pasal 1 angka (4) Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merk)

1. C. STRATEGI MEREK / MERK (BRAND STRATEGIES)


Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai
berikut di bawah ini :
1. Individual Branding / Merek Individu
Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada
deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti
halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen
pasar yang beda.
1. Family Branding / Merek Keluarga
Family branding adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan
mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding
yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan
banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya
toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang
mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder,
suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
1. D. SYARAT DAN TATA CARA PERMOHONAN PENDAFTARANA MERK
Ketentuan yang mengatur mengenai syarat dan tata cara Permohonan Merk berdasarkan
Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 diatur dalam :
1) Pasal 7 sampai dengan pasal 10 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001
2) Pasal 1 hingga Pasal 6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1993 tentang tata cara Permintaan Pendaftaran Merk.
Tata cara pengajuan Merk yakni ;
1. Tata cara pengajuan permohonan
Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat Merk
dengan ketentuan:
a) Permohonan diajukan dengan menggunakan formulir yang bentuk dan isinya
seperti contoh yang dilampirkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23
Tahun 1993 tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merk.
b) Pengisian formulir Permohonan tersebut wajib dilakukan dalam rangkap empat
dengan mencantumkan:
a) Tanggal, bulan dan tahun
b) Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon
Pemohon dapat terdiri dari satu orang atau beberapa orang secara bersama, atau badan
hukum
Dalam hal Permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara bersama-
sama berhak atas Merk tersebut, semua nama Pemohon dicantumkan dengan memilih
salah satu alamat sebagai alamat mereka.
c) Nama lengkap dan alamat kuasa apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa
d) Tempat tinggal Kuasa yang dipilih sebagai domisili hukumnya di Indonesia, apabila
Pemohon bertempat tinggal atau berkedudukan tetap diluar Negara Republik Indonesia
e) Warna-warni apabila merk yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan unsur-
unsur warna
f) Jenis barang dan/atau jasa yang termasuk dalam kelas yang dimohonkan
pendaftarannya
Permohonan untuk dua kelas barang atau lebih dan/atau jasa dapat diajukan dalam satu
Permohonan.
g) Nama Negara dan tanggal permintaan merk yang pertama kali dalam hal
permohonan diajukan dengan hak Prioritas
1. Menandatangani Permohonan
A. Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya, dengan ketentuan dalam hal
permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara bersama-sama berhak
atas Merk tersebut, Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu Pemohon yang
berhak atas Merk tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para pemohon
yang mewakili.
B. Dalam hal Permohonan tersebut diajukan melalui Kuasa (Konsultan Hak Kekayaan
Intelektual), Permohonan ditandatangani oleh Kuasa dengan ketentuan:
i. Surat Kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang berhak atas Merk
tersebut
ii. Jika penerima Kuasa lebih dari satu orang, dan dalam surat kuasa tidak terdapat
klausul surat kuasa diberikan kepada kuasa-kuasa tersebut untuk bertindak, baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama, menurut pendapat penulis, Permohonan
harus ditandatangani oleh semua penerima kuasa.
Syarat Permohonan
Setiap Permohonan wajib dilengkapi dengan:
1) Surat pernyataan pemilikan Merk
1. Tanda tangan dan isi
Surat pernyataan itu harus ditandatangani oleh pemilik merk dan bermeterei cukup yang
dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa:
Merk yang dimohonkan pendaftaran adalah miliknya
Merk yang dimohonkan pendaftaran tidak meniru merk orang lain baik untuk keseluruhan
maupun pada pokoknya.
1. Terjemahan
Apabila tidak menggunakan bahasa Indonesia, surat pernyataan itu harus disertai
terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
2) Etiket Merk
Jumlah etika merk yang diperlukan adalah sebanyak dua puluh helai dengan ketentuan:
Ukuran
Etiket itu berukuran maksimal 9X9 cm dan minimal 2X2 cm
Warna
Apabila etiket merk berwarna, harus disertai pula satu lembar etiket yang tidak berwarna
(hitam putih)
Terjemahan
Etiket merk yang yang menggunkan bahasa asing dan atau di dalamnya terdapat huruf
selain huruf latin atau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa indonesia wajib
disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia, dalam huruf lain, dan dalam angka yang
lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.
3) Akta pendirian badan hukum
Apabila pemohon adalah badan hukum Indonesia, dilengkapi:
Akta pendirian badan hukum yang termuat di dalam Tambahan Berita Negara
Salinan yang sah akta pendirian badan hukum.
4) Surat Kuasa Khusus
Surat kuasa khusus diperlukan apabila permohonan diajukan melaui kuasa, dengan
ketentuan Surat Kuasa Khusus itu selain harus menyebutkan untuk mengajukan
Permohonan dengan menyebutkan Merknya.
Namun, Surat Kuasa Khusus ini mutlak diperlukan jika Permohonan diajukan oleh
Pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di luar wilayah Negara
Republik Indonesia. Hal ini disebabkan, menurut ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-
undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk, Permohonan yang diajukan oleh Pemohon
yang disebutkan di atas wajib diajukan melalui kuasanya di Indonesia.
5) Pembayaran biaya
Permohonan harus disertai pembayaran biaya dalam rangka Permohonan, sesuai dengan
jenis dan besar yang ditetapkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
6) Bukti Penerimaan Permohonan
Apabila Permohonan diajukan dengan menggunakan hak prioritas, Permohonan harus
disertai bukti penerimaan Permohonan yang pertama kali yang menimbulkan hak
prioritas, dengan disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
7) Salinan peraturan penggunaan merk koletif
Apabila merk yang dimohonkan pendaftaran akan digunakan sebagai merk kolektif,
Permohonan harus disertai salinan peraturan penggunaan merk kolektif, dengan
ketentuan salinan peraturan penggunaan merk yang tidak menggunakan bahasa
Indonesia harus disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

1. E. RUANG LINGKUP MERK YANG TIDAK DAPAT DIDAFTARKAN &


DITOLAK
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 yakni :
1. Merek yang didaftarkan atas dasar Itikad Tidak Baik. (Pasal 4 Undang-undang No. 15 tahun
2001 tentang Merk)
2. Merek yang bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, moralitas agama,
kesusilaan, ketertiban umum; Tidak memiliki daya pembeda; Telah menjadi milik umum;
Merupakan keterangan yang berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya. (Pasal 5 Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merk)
3. Memiliki persamaan pada pokoknya/keseluruhan dengan merek milik pihak lain yang sudah
terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis, Merk yang sudah terkenal
milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa yang sejenis, dan indikasi geografis yang sudah
dikenal. (Pasal 6 ayat (1) Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merk)

1. Merek yang menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki
orang lain; Tiruan atau menyerupai nama atau singkatan sinkatan nama, bendera, lambing
atau symbol atau emblem Negara atau lembaga nasional maupun internasional; Tiruan atau
menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh Negara atau lembaga
pemerintahan. (Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merk)

1. F.
2. RUANG LINGKUP MERK YANG TIDAK DAPAT DIDAFTARKAN & DITOLAK
3. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG MERK TERKENAL
Menurut Sudikno Mertokusumo memberikan gambaran terhadap pengertian
Perlindungan hukum , yaitu segala upaya yang dilakukan untuk menjamin adanya
kepastian hukum yang didasarkan pada keseluruhan peraturan atau kaidah-kaidah yang
ada dalam suatu kehidupan bersama. Keseluruhan peraturan itu dapat dilihat baik dari
Undang-Undang maupun Ratifikasi Konvensi Internasional.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis beranggapan bahwa perlindungan hak
kekayaan intelektual khususnya terhadap Merk Terkenal bersifat preventif dan repressif.
Perlindungan secara preventif dititkberatkan pada upaya untuk mencegah agar merk terkenal
tidak dapat dipakai oleh orang lain secara salah. Upaya itu dapat berupa :
1. Penolakan pendaftaran oleh kantor Merk
2. Pembatalan Merk terdaftar yang melanggar hak merk orang lain. Akibat kesalahan
pendaftaran yang dilakukan oleh petugas kantor merk, suatu merk yang seharusnya tidak
dapat didaftar tetapi akhirnya didaftar dalam daftar umum merk(DUM) yang mengesahkan
merk tersebut. Padahal merk tersebut jelas-jelas melanggar merk orang lain, karena berbagai
hal antara lain mirip atau sama dengan merk lain yang telah terdaftar sebelumnya.
Perlindungan secara Represif dititikberatkan pada pemberian hukuman kepada barang siapa
yang telah melakukan kejahatan dan pelanggaran merk sebagaimana diatur dalam pasal 90,
91, 94 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk.

BAB III
KESIMPULAN
Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana merek suatu
produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah
nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari
produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk
tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan
memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut. Pada dasarnya merek terdiri
dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang
dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.
Kini masyarakat dalam melakukan pengajuan permohonan sudah tidak mengalami
kesulitan karena Pemerintah melalui DITJEN HKI telah banyak melakukan sosialisasi
baik lewat masmedia maupun forum-forum yang yang telah dibentuk. Sehingga akhirnya
bagi pemilik hak tersebut tidak usah khawatir akan adanya kerugian yang diakibatkan
oleh oknum yangtak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan kepopuleran merk
suatu produk tertentu.
Bahwa telah kita bahas dihalaman sebelumnya tentang upaya pemerintah melakukan
perlindungan terhadap pemilik hak merk sudah sangat ketat dengan melalui beberapa
tahap proses penyeleksian terhadap pendaftaran merk dan itu dibuktikannya dengan
beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah Republik Indonesia yang selalu di
perbaharui seiring perkembangan dan semakin maraknya persaingan di dunia
perdagangan baik nasional maupun internasional. Sehingga dengan adanya beberapa
regulasi tersebut dapat menekan berbagai macam tindak kejahatan dibidang Hak
Kekayaan Intelektual khususnya Merk.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Kompilasi Peraturan Perundang-undangan tahun 2011, HKI
Sumber dari Internet, www. Google.com
Pendapat Prof. dr Sudikno Mertokusumo
Blog seperti http://www.mukahukum blogspot.com/2011/02/Perlindungan hukum
terhadap merk-merk.
Blog www.philipjusuf.com/2011/03/syarat dan tata cara permohonan pendaftaran
Merk.

Anda mungkin juga menyukai