Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kemeja adalah sebuah baju yang biasanya di kenakan oleh kaum pria. Pada
umumnya kemeja menutupi bagian lengan, dada, bahu, berkerah dam menutupi
tubuh sampai bagian perut. Kemeja biasanya dibuat menurut selera orang yang
mengenakannya, kadang kemeja bisa dibuat berlengan panjang maupun
berlengan pendek. Biasanya kemeja terbuat dari bahan katun, linen dan yang
lainnya. Kerah dalam kemeja biasanya di beri kancing depan.
Dalam bahasa Portugis, Kemeja sring disebut Camisa. Nama lain dari kemeja
adalah Kamisa yang di ambil dari bahasa portugis. Yang hampir sama dengan
kemeja sering kita sebut dengan istilah Blus untuk kemeja wanita yang di ambil
dari bahasa Perancis dan Han dari bahasa Belanda.
Gambar 1 : Contoh Gambar Kemeja
Kemeja merupakan salah satu kebutuhan sandang yang dapat di pakai oleh
semua kalangan,. Semenjak awal sekolah dari taman kanak-kanak sampai
perkuliahan bahkan dalam dunia kerja juga memakai kemeja. Hingga saat
ini kemeja pada aktivitas kampus jarang dipakai, kebanyakan dari mereka lebih
suka berpenampilan santai seperti mengenakan kaos, terkecuali pada saat
moment-moment tertentu seperti saat menhadapi persidangan ataupun saat
melamar pekerjaan yang mewajibkan mereka memakai Kemeja.
Kemeja sering disebut pakaian yang terlalu formal atau resmi, sehingga
kebanyakan masyarakat jarang mengenakannya pada kegiatan sehari-hari, akan
tetapi sekarang ini banyak model-model kemeja yang terlihat tidak resmi,
tergantung bagaimana kita untuk memadupadankannya dengan pakaian lain.
Sekarang ini Kemeja tidak hanya di pakai oleh kebanyakan kaum Adam, kaum
hawapun banyak yang mulai memakai kemeja dikarenakan tuntutan pekerjaan
atau bidang-bidang tertentu yang mereka geluti. Bahkan banyak model-model
kemeja yang lebih simple dan unik untuk dikenakan sehari-hari.
Gambar 2 : Contoh Gambar Kemeja Wanita
3.1 Acuan
SNI 0051, Kain tenun untuk kemeja.
SNI 0276, Cara uji kekuatan tarik dan mulur kain.
SNI 0285, Cara uji tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga
dan komersial.
SNI 0287, Cara uji tahan luntur warna terhadap keringat.
SNI 0288, Cara uji tahan luntur warna terhadap gosokan.
SNI 0293, Cara uji perubahan dimensi bahan tekstil dalam proses
pencucian dan pengeringan .
SNI 0338, Cara uji kekuatan sobek kain tenun dengan alat pendulum
(Elmendorf).
SNI 0614, Cara pengambilan contoh kain untuk pengujian dan
penerimaan lot.
SNI 0616, Pemeriksaan contoh tunggal untuk penerimaan lot cara
variable.
SNI 1271, Cara uji tahan selip benang dalam kain tenun pada jahitan.
3.2 Cara Uji
3.2.1 Kondisi ruang pengujian
Pengujian dilakukan pada kondisi ruangan RH (65 2) % dan suhu (27 2) C.
3.2.2 Kekuatan tarik kain
Kekuatan tarik kain ditentukan menurut SNI 0276, Cara uji kekuatan tarik dan
mulur kain, cara pita tiras.
3.2.3 Kekuatan sobek
Kekuatan sobek ditentukan menurut SNI 0338, Cara uji kekuatan sobek kain
tenun dengan alat pendulum (Elmendorf).
3.2.4 Tahan selip benang dalam kain tenun pada jahitan
Tahan selip benang dalam kain tenun pada jahitan ditentukan menurut SNI 1271,
Cara uji tahan selip benang dalam kain tenun pada jahitan.
3.2.5 Perubahan dimensi setelah pencucian dan pengeringan
Perubahan dimensi kain dalam pencucian dan pengeringan ditentukan menurut
SNI 0293, Cara uji perubahan dimensi bahan tekstil dalam proses pencucian dan
pengeringan, prosedur 5A maksimum dan pengeringan gantung atau putar.
3.2.6 Tahan luntur warna
3.2.6.1 Pencucian
Tahan luntur warna terhadap pencucian ditentukan menurut SNI 0285, Cara uji
tahan luntur warna terhadap pencucian rumah tangga dan komersial, metoda
A2S.
3.2.6.2 Keringat asam dan basa
Tahan luntur warna terhadap keringat asam dan basa ditentukan menurut SNI
0287, Cara uji tahan luntur warna terhadap keringat.
3.2.6.3 Gosokan
Tahan luntur warna terhadap gosokan kering dan basah ditentukan menurut SNI
0288, Cara uji tahan luntur warna terhadap gosokan.
3.3 Hasil Uji
Berikut ini adalah hasil dari pengujian mutu kain kemeja:
IV. PEMBAHASAN
Untuk menentukan mutu dari kain tenun untuk kemeja yang diuji, maka hasil
pengujian dari contoh uji harus dibandingkan dengan nilai standar, tujuannya
adalah untuk menentukan apakah kain tenun untuk kemeja yang diuji memenuhi
standar atau tidak. Kain tenun untuk kemeja memenuhi syarat mutu, apabila
berdasarkan SNI 0616, Pemeriksaan contoh tunggal untuk penerimaan lot cara
variable, AQL 2,5% dan memenuhi semua persyaratan yang tercantum pada
Tabel 1 yang terdapat dalam standar SNI 08-0051-2008.
Berikut ini merupakan tabel perbandingan antara hasil pengujian dengan nilai
standar mutu SNI:
Nilai
Hasil
No Jenis Pengujian Syarat Satuan Keterangan
Uji
SNI
Kekuatan tarik kain Lusi 18.33 min 11 Kg Memenuhi
1
per 2,5 cm Pakan 15.1 min 11 Kg Memenuhi
Lusi 1.258 min 0,7 Kg Memenuhi
2 Kekuatan Sobek Kain
Pakan 0.837 min 0,7 Kg Memenuhi
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa tahan slip benang dalam kain
tidak memenuhi standar karena kurang dari 8 kg nilainya baik untuk hasil lusi
maupun pakannya. Meskipun parameter kualitas lainnya sudah memenuhi
standar SNI, namun jika ada salah satu parameter kualitas tidak terpenuhi, maka
dapat dikatakan bahwa kain tenun untuk bahan kemeja ini Tidak memenuhi
Standar sesuai dengan SNI 08-0051-2006.
V. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa kain tenun untuk kemeja ini tidak memenuhi nilai
standar SNI 08-0051-2006.