Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERBENGKELAN PERTANIAN
Sheet Metalworking
Disusun oleh :
Nama : Tiara Putri Dwi D.
NPM : 240110150063
Hari, tanggal : Jumat, 6 Okktober 2017
Praktikum ke :3
Asisten : 1. Ujang Suandi A.L
2. Candra Melati
3. Eka Aria Putra W
4. Raka Rabean A.
5. Wisnu Febriana R
(Halim, 2012)
Gambar 3. Persiapan akan memotong plat Gambar 4. Pisau yang bergerak mulai
dimana benda kerja dijepit diantara dua menekan papan dengan F, v tertentu*.
buah pisau Pada langkah ini benda sampai pada
plastic limit
Gambar 5. ada langkah ini benda kerja Gambar 6. Benda kerja yang ditekan
sudah melewati Plastilk limit sehingga sudah mengalami pematahan akibat dari
tidak bias kembali ke bentuk semula tekanan dari pisau yang bergerak dengan
Pisau sudah melakukan penetrasi F,v tertentu
kebenda kerja
Dalam proses pemotongan plat (Cutting Forces) terdapat 2 macam pemotongan
berdasarkan potongan yang diinginkan, diantaraya sebagai berikut : (Yusuf, 2014)
a. Blanking : pemotongan plat untuk memisahkan potongan dari plat awal,
sehingga membentuk lubang. Potongan (part) adalah yang diinginkan dan
biasanya disebut blank.
b. Punching : pemotongan plat yang hamper sama dengan balnking tapi hasil
potongannya disebut slug. Potongan sisa atau slugnya (scrap) yang diinginkan.
2.2 Bending
Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat
adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual
digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk
pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang
maksimal 1,5 meter. (Sulistiyo, 2014)
Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami
penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan,
hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perobahan panjang yakni
perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. Proses
ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit
selanjutnya bilah penekuk diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang akan
mengalami penekukan. (Sulistiyo, 2014)
Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan
sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka
akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari pelat
yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen pelat
yang akan dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada
bagian tepi maupun body pelat ini diantaranya adalah untuk memberikan kekakuan
pada bentangan pelat.
Gambar 7. Sudut tekuk
(Sulistiyo, 2014)
2.3 Drawing
Cold drawing merupakan proses pembentukan dingin secara plastis dari metal
sepanjang sumbunya.Proses ini dapat dibagi 5 kelompok besar, diantaranya :
(Mahadi, 2007)
1. Bar and Tube Drawing
Hasil dari bar drawing adalah penegecilan penampang melintang dan
pemanjangan batang dengan konsekuensinya timbul strain. Hardening pada
umumnya dilakukan secara bertahap. Proses bar drawing ini biasanya diikuti
dengan proses annealing jika reduksi penampangnya melebihi 30-50 %. Proses
tube drawing digunakan untuk membuat pipa tanpa sambungan.
Bahan dasar yang digunakan berbentuk pipa sehingga kualitas pipa yang
dihasilkan memiliki permukaan yang halus, berdinding tipis dan keakuratannya
tinggi serta kekuatannya naik.Mandrel dipergunakan dalam proses ini untuk
diameter tube 1/2-10.
2. Wire Drawing
Prinsipnya sama dengan bar drawing. Hanya saja diameternya lebih kecil, dan
dikerjakan secara kontinu melalui beberapa die.
Jika diperlukan kawat yang lunak, annealing dilakukan didalam dapur dengan
mengontrol temperaturnya setelah proses drawing terakhir.
Pada proses penarikan kontinu, kawat ditarik melalui beberapa die dan rol
penarik yang disusun seri.
3. Stretch Forming
Pada proses ini, die (form block) hanya dikenai tegangan kompresi, benda kerja
yang diikat dengan grip dan ditarik ke arah horisontal. Die umumnya
terbuat/dapat dibuat dari kayu atau plastik. Stretch forming merupakan proses
yang dikembangkan dari aerospace dalam pembuatan penampang yang lebar
dari sheet dan ditarik untuk membentuk lengkungan penampang.
4. Deep Drawing
Proses ini ditujukan untuk membuat tangki dengan berbagai bentuk dimana
kedalamannya lebih besar dibandingkan dengan ukuran diameter, dan
disamping itu dikenal juga istilah shallow drawing.
5. Forming with Ruber
Pada proses ini karet dipakai sebagai penekan, ditujukan untuk mengeliminir
salah satu die aas atau bawah. Proses guerin forming didasarkan pada kenyataan
bahwa sifat konsisten dari karet dapat mentransfer seluruh tekanan yang
diberikannya secara uniform ke segala arah.
2.7 Pengecatan
Setelah proses diatas selesai dan benda kerja juga telah terbentuk sesuai dengan
perencanaan. Kemudian kita dapat melakukan pengecatan untuk melapisi
permukaan benda kerja agar tidak berkarat. Akan tetapi sebelum dilakukan
pengecatan sebaiknya dilakukan proses pengamplasan agar hasil pengecatan lebih
maksimal. (Saksomo, 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Halim G, 2012. Pengertian Kerja Plat dan Cara Kerjanya. Terdapat pada
http://gusti-rahadian.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-kerja-pelat.html.
(Diakses pada hari Senin, 9 Oktober 2017 pukul 05.39 WIB)