Anda di halaman 1dari 40

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA

MEMPERKUAT
MOMENTUM

PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA

2017
Jakarta, 28 November 2017
Daftar Isi
Salam Pembuka ...................................................................................................................... 1
Pendahuluan ............................................................................................................................. 2
Dinamika Ekonomi Global ................................................................................................... 3
Dinamika Ekonomi Domestik ............................................................................................. 5
Tantangan Perekonomian ................................................................................................... 12
Prinsip Dasar Kebijakan Publik dan Elemen Utama Pertumbuhan Ekonomi ..... 22
Arah Kebijakan Bank Indonesia ......................................................................................... 25
Koordinasi Kebijakan ............................................................................................................. 34
Prospek Perekonomian ........................................................................................................ 35
Penutup ..................................................................................................................................... 37
Memperkuat Momentum
Agus D.W. Martowardojo
Gubernur Bank Indonesia

Sambutan Gubernur Bank Indonesia pada


Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Jakarta, 28 November 2017

Yang kami muliakan dan kami banggakan,


Presiden Republik Indonesia, Kepala Pemerintahan, dan Kepala Negara Kesatuan
RI : Bapak Joko Widodo

Yang kami hormati,


Para Pimpinan Lembaga Negara: MPR, DPR, DPD, BPK, Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial
Para Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan Lembaga Pemerintah
Kepala Kepolisian RI, Jaksa Agung dan Ketua KPK
Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Komisioner OJK
Ketua dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan
Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi XI DPR RI
Para Gubernur Kepala Daerah dari Seluruh Indonesia
Para Pendahulu kami sebagai Gubernur Bank Indonesia
Para Pimpinan Perbankan dan Korporasi Non-Bank
Para Akademisi, Pengamat Ekonomi, Pemimpin Media Nasional
Undangan lain yang kami hormati

1
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya.

Perkenankan kami mengajak para hadirin untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, karena hanya atas rahmat dan perkenan-Nya kita
semua dapat berkumpul malam ini, dalam keadaan sehat dan baik, di Pertemuan
Tahunan Bank Indonesia 2017.

Dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan terima kasih atas kehadiran Bapak
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dan seluruh undangan. Kehadiran Bapak
Presiden dan para hadirin menunjukkan adanya keinginan kita semua untuk menyatukan
derap langkah ke depan guna membangun perekonomian Indonesia menjadi ekonomi
yang makmur, sejahtera, dan berkeadilan.

Momentum pemulihan ekonomi yang sedang berjalan merupakan tahapan awal yang
harus kita rawat dan perkuat agar dapat tertransformasikan menjadi pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Kompleksitas
permasalahan yang ada menyiratkan perlunya upaya yang tersinergi untuk menjaga
kesinambungan dan keseimbangan kebijakan pada tiap tahapan menuju terwujudnya
cita-cita mulia bersama ini.

Pada pertemuan malam ini, perkenankan kami menyampaikan pemikiran Bank Indone-
sia tentang kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah
kebijakan Bank Indonesia yang dirangkum dalam paparan bertema Memperkuat
Momentum. Tema tersebut menurut kami sangat relevan untuk mengawal langkah
maju perekonomian Indonesia ke depan.

2
Dinamika Ekonomi Global

Dinamika Ekonomi Global perbaikan ekonomi AS yang didukung


oleh membaiknya kondisi tenaga kerja
Tahun 2017 adalah tahun pemulihan dan investasi. Ekonomi Eropa dan Jepang
ekonomi global, di mana kita menyaksi- juga mengindikasikan berlanjutnya
kan bangkitnya momentum pemulihan proses pemulihan ekonomi.
ekonomi global setelah menyentuh titik
terendah (turning point) pertumbuhan Negara berkembang juga mencatat
ekonomi pada tahun 2016. Pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
ekonomi global tidak hanya lebih tinggi pada 2017. Tiongkok, perekonomian
dari tahun sebelumnya namun juga terbesar kedua di dunia dan mitra dagang
terjadi secara lebih merata. Membaiknya utama Indonesia, terhindar dari risiko
pertumbuhan ekonomi global diikuti penurunan laju pertumbuhan ekonomi
meningkatnya harga komoditas interna- secara drastis dengan mengimplemen-
sional dan respons pengetatan kebijakan tasikan secara lebih gradual program
moneter di beberapa negara maju secara rebalancing ekonomi, yang memfokus-
gradual yang telah diantisipasi oleh pasar kan pertumbuhan pada permintaan
dengan baik, sehingga berdampak positif domestik. Strategi ini juga dipadukan
terhadap stabilitas pasar keuangan dengan berbagai kebijakan lain untuk
internasional tahun ini. mengurangi kerentanan sektor keuangan
dan tekanan capital outflows, termasuk
Ekonomi global tahun ini kami perkirakan melalui relaksasi aturan investasi asing,
dapat tumbuh hingga 3,6%, lebih tinggi dan kebijakan struktural. Dengan bauran
baik dibandingkan perkiraan kami pada kebijakan tersebut, ekonomi Tiongkok
awal tahun maupun capaian tahun diperkirakan mampu tumbuh 6,8% pada
sebelumnya (Tabel 1). Kami juga mencatat 2017 (Grafik 1).
adanya sumber pertumbuhan ekonomi
global yang lebih merata, di mana motor Kinerja ekonomi Tiongkok yang solid
pertumbuhan ekonomi dunia tidak hanya berdampak pada perbaikan ekonomi
bersumber dari negara maju, namun juga negara berkembang yang lain. Dampak
dari negara berkembang. Di negara maju, perbaikan ekonomi Tiongkok terutama
perkembangan sampai triwulan III 2017 terjadi pada negara-negara penghasil
mengonfirmasi berlanjutnya proses komoditas seperti negara-negara

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Dunia Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok

Persen, yoy
Pertumbuhan Ekonomi 9
(Persen, yoy) 8
Negara / Kawasan
7
2015 2015 2016 2017* 6
Dunia 3,4 3,4 3,2 3,6 5
4
Negara Maju 1,8 2,1 1,7 2,1
3
Jepang (0,1) 1,2 1,0 1,4 2
Amerika Serikat 2,4 2,6 1,5 2,2 1
0
Uni Eropa 0,9 2,0 1,8 2,2
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
Negara Berkembang 4,6 4,3 4,3 4,6
Tiongkok 7,3 6,9 6,7 6,8 2013 2014 2015 2016 2017

India 7,3 7,9 7,1 6,9


Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier PDB

Sumber: World Economic Outlook Database. Sumber: National Bureau of Statistics of China, diolah.
*Proyeksi Bank Indonesia.

3
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Amerika Latin yang diperkirakan tumbuh ekspor non migas Indonesia dapat
1% pada 2017 setelah mengalami kontrak- tumbuh hingga 22% pada 2017 (Grafik 3).
si ekonomi -1% pada tahun sebelumnya. Di sisi komoditas energi, harga minyak
Kondisi ini mencerminkan pentingnya meningkat seiring dengan realisasi
posisi Tiongkok sebagai salah satu kesepakatan (compliance rate) pemo-
sumber pertumbuhan utama ekonomi tongan produksi minyak negara-negara
dunia (Grafik 2). Perbaikan ekonomi Organization of the Petroleum
Tiongkok ini pula yang menyebabkan Exporting Countries (OPEC) dan Non
peningkatan volume perdagangan dunia OPEC yang cukup baik dan naiknya
pada 2017. Di tengah berlanjutnya pemu- permintaan minyak dunia sejalan dengan
lihan ekonomi negara berkembang, perbaikan ekonomi global.
kinerja ekonomi India justru melemah
akibat berbagai kebijakan dan permasa- Menguatnya perbaikan ekonomi global
lahan domestik di India. direspons secara berhati-hati oleh
otoritas moneter di negara maju. The Fed
Perbaikan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melanjutkan normalisasi
membawa dampak pada peningkatan kebijakan moneter AS secara gradual
harga komoditas internasional. Melanjut- melalui kenaikan Fed Fund Rate (FFR)
kan tren perbaikan sejak pertengahan secara bertahap sebanyak 3 kali pada
2016, harga komoditas internasional tahun ini dan dimulainya balance sheet
seperti batubara dan mineral, kembali reduction yang terukur sejak Oktober
menguat pada tahun ini sejalan dengan 2017. Pengetatan kebijakan moneter juga
masih tingginya permintaan dari Tiong- ditempuh di Kanada dan Inggris, semen-
kok. Dengan perkembangan tersebut, tara European Central Bank (ECB) telah
kami memperkirakan harga komoditas mulai mengurangi stimulus moneter.

Grafik 2. Dampak Permintaan Tiongkok Terhadap Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Ekspor
Ekspor Negara Lain1 Indonesia

Persen
Persen, yoy
1
50
0.9
0.8 40
0.7
30
0.6
0.5 20
0.4
10
0.3
0.2 0
0.1
-10
0
Asia Eksportir Negara Maju Eropa Timur Negara Lainnya -20
Komoditas Sistemik
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV*

Sumber: IMF, 2016. 2014 2015 2016 2017


Keterangan: dampak shock 1% permintaan Tiongkok ke ekspor
negara lain di tahun berikutnya. Pertumbuhan Indeks Harga Komoditas Ekspor Indonesia (IHKEI)
Rata-rata Pertumbuhan Tahunan

Sumber: Bank Indonesia.


*Proyeksi.

1. Asia: HKG, IDN, KOR, PHL, SGP, THA. Eksportir Komoditas: AUS, BRA, CHL, COL, RUS, ZAF. Eropa Timur: CZE, EST, HUN, LTU, LVA, POL,
SVK, SVN, TUR. Negara Maju Sistemik: DEU, JPN, USA. Negara Lainnya: ARG, AUT, BEL, CAN, CHE, DNK, ESP, FRA, FIN, GBR, GRC, ISR, IRL,
ISL, ITA, LUX, MEX, NLD, NOR, NZL, PRT, SWE.

4
Dinamika Ekonomi Domestik

Kami menilai bahwa strategi komunikasi Dinamika Ekonomi Domestik


yang tepat dan transparan dalam
menyampaikan rencana pengetatan Perkembangan ekonomi Indonesia
kebijakan moneter telah membantu sebagai suatu perekonomian yang terbu-
pelaku pasar untuk melakukan ka tentunya tidak bisa terlepas dari
langkah-langkah antisipasi sehingga tidak berbagai perkembangan eksternal yang
mendorong gejolak yang berlebihan di terjadi. Asesmen terkini kami menunjuk-
pasar keuangan internasional. kan bahwa perbaikan kondisi eksternal
yang terjadi telah berdampak positif
Secara keseluruhan, risiko eksternal tahun terhadap pemulihan ekonomi domestik.
2017 membaik sehingga ketidakpastian
pasar keuangan global menurun. Perbai- Momentum pertumbuhan ekonomi
kan risiko ditopang oleh menguatnya domestik kembali menguat pada paruh
pemulihan ekonomi global dan penge- kedua 2017, setelah sempat tertahan
tatan kebijakan moneter di beberapa pada semester I 2017. Perbaikan kinerja
negara maju yang gradual dan telah ekspor telah memberikan dorongan bagi
diantisipasi oleh pasar secara baik. Risiko peningkatan investasi oleh swasta pada
geopolitik secara umum telah mereda, 2017. Strategi Pemerintah mempercepat
sejalan dengan berakhirnya pemilu di penyaluran belanja pada semester II
berbagai negara maju, meski kita tetap dengan tetap memelihara governance
harus mencermati perkembangan politik yang baik dan menyeimbangkan kebija-
di semenanjung Korea yang cenderung kan jangka pendek dengan jangka
memanas akhir-akhir ini. Sejauh ini kami panjang terbukti mampu mendorong
memandang bahwa pelaku pasar ekonomi tumbuh lebih tinggi. Kami
internasional nampaknya telah mengan- memperkirakan ekonomi Indonesia akan
tisipasi dengan baik berbagai riak-riak tumbuh sekitar 5,1% tahun ini, angka
kecil konstelasi politik global tersebut pertumbuhan yang patut disyukuri karena
sehingga tidak berdampak signifikan lebih baik dibandingkan dengan mayori-
terhadap stabilitas pasar keuangan tas pertumbuhan ekonomi negara
internasional. berkembang lain (Grafik 4).

Grafik 4. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Negara Peers 2017

Persen, yoy

8
6,9
6,8 6,6
7

6 5,4
5,1
5 Rata-rata = 4,1
3,7
4

2 1,4
0,7 0,7
1

-
Brazil Chili Tiongkok* India* Indonesia* Malaysia Filipina Afrika Selatan Thailand

Sumber: World Economic Outlook Database, October 2017.


*Proyeksi Bank Indonesia.

5
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 5. Inflasi Daerah

ACEH
3,9

KALIMANTAN
UTARA
SUMATERA 2,9
UTARA
3,0

KEPULAUAN
RIAU
4,3
KALIMANTAN
RIAU TIMUR
4,7 3,5
KALIMANTAN
BARAT
4,8
SUMATERA
BARAT
2,0
JAMBI KALIMANTAN
1,5 KEPULAUAN TENGAH
BANGKA BELITUNG 4,0
3,8

SUMATERA KALIMANTAN
SELATAN SELATAN
3,1 3,9

BENGKULU
2,9
LAMPUNG
3,5
DKI
JAKARTA
3,5

Inf>5.0% JAWA
BARAT JAWA
4.0%<Inf<5.0% BANTEN
4,1
3,8 TENGAH JAWA
3,5 TIMUR BALI
3.0%<Inf<4.0% 4,0 2,8

DI YOGYAKARTA
Inf<3.0% 3,8

Keterangan: inflasi yoy, Oktober 2017.


Sumber: BPS, diolah.

Stabilitas makroekonomi dan sistem Indonesia selama ini. Masih segar di


keuangan tetap terjaga pada tahun 2017. ingatan kami terganggunya stabilitas
Inflasi terus dalam tren menurun dan perekonomian Indonesia pada 2013
akan berada dalam kisaran sasarannya berupa meningkatnya inflasi melebihi
pada 2017. Sementara itu, defisit transaksi targetnya dan memburuknya defisit
berjalan juga tetap terpelihara di bawah transaksi berjalan hingga sempat
level yang aman. Di sisi sistem keuangan, menyentuh 4,2% PDB pada triwulan II
stabilitas industri perbankan tetap terjaga 2013. Menyikapi hal tersebut, kami
ditopang oleh kondisi permodalan yang memandang perlunya mengedepankan
kuat dan risiko kredit yang masih jauh strategi stability over growth untuk
berada di bawah batas aman. menstabilkan perekonomian sehingga
tercipta pijakan yang kuat bagi pertum-
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari buhan ekonomi yang berkelanjutan.
konsistensi implementasi bauran kebija- Strategi ini kami terjemahkan dengan
kan dalam menstabilkan perekonomian memperkuat bauran kebijakan untuk

6
Dinamika Ekonomi Domestik

SULAWESI
UTARA
3,3
GORONTALO
4,5

MALUKU
UTARA
SULAWESI 2,3
TENGAH
4,2
PAPUA
BARAT
2,4
SULAWESI
BARAT
4,2

SULAWESI
TENGGARA PAPUA
2,1 1,6
SULAWESI
SELATAN MALUKU
3,9 2,2

NUSA TENGGARA
BARAT
3,3

NUSA TENGGARA
TIMUR
2,8

stabilisasi melalui penyesuaian suku perkirakan mencapai 3,0-3,5%, sesuai


bunga kebijakan, penguatan operasi dengan sasaran inflasi 2017, di tengah
moneter, stabilisasi nilai tukar rupiah tekanan kenaikan inflasi administered
sesuai dengan fundamentalnya, prices akibat kenaikan tarif tenaga listrik
penguatan kebijakan makroprudensial, sebagai bagian dari reformasi energi
dan koordinasi yang erat dengan Pemer- (Grafik 6). Tetap terkendalinya inflasi ini
intah dan otoritas kebijakan yang lain. ditopang oleh terjangkarnya ekspektasi
inflasi, nilai tukar yang stabil, minimalnya
Tanpa bermaksud berpuas diri, koordina- inflasi dari sisi permintaan, harga pangan
si erat dengan Pemerintah dan konsisten- global yang turun, dan terkelolanya inflasi
si kebijakan yang ditempuh selama ini volatile food. Terjaganya inflasi volatile
berhasil mengembalikan stabilitas food juga merupakan kunci bagi
perekonomian. Inflasi selama tiga tahun penurunan inflasi di hampir seluruh
terakhir berhasil dikendalikan sesuai wilayah Indonesia (Grafik 5). Untuk itu,
dengan targetnya. Inflasi 2017 kami kami menyampaikan apresiasi yang

7
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

sebesar-besarnya terhadap upaya sejak akhir September 2017 yang dipicu


Pemerintah dalam mengelola inflasi oleh penguatan mata uang dolar AS
pangan melalui pengendalian harga- secara global, sejalan dengan perbaikan
harga komoditas strategis, memperlancar ekonomi AS. Secara rata-rata tahunan,
distribusi, dan menurunkan biaya logistik rupiah sampai Oktober 2017 hanya terde-
di seluruh wilayah Indonesia. Kami juga presiasi sekitar 0,36% dengan volatilitas
memberikan apresiasi yang setinggi- yang terjaga di level 3,2% (ytd), lebih
tingginya kepada Tim Pengendalian rendah dari negara peers (Grafik 8). Kiner-
Inflasi Daerah (TPID) atas kerja keras yang ja positif rupiah ini tidak lepas dari terja-
telah dilakukan dalam mengendalikan ganya persepsi positif investor terhadap
inflasi di daerah. risiko investasi di Indonesia (Grafik 9),
dan konsistensi Bank Indonesia dalam
Stabilitas makroekonomi yang terjaga mengelola ketersediaan likuiditas valuta
juga tercermin pada defisit transaksi asing di pasar dengan tetap mendukung
berjalan yang terus menunjukkan perbai- bekerjanya mekanisme pasar. Konsistensi
kan. Terkendalinya permintaan domestik, kebijakan yang ditempuh ini mampu
nilai tukar yang stabil, dan membaiknya meningkatkan confidence pelaku pasar
ekonomi global berkontribusi positif domestik untuk mulai menjadi penyedia
terhadap perkembangan defisit tranksasi valuta asing di pasar valuta asing di
berjalan 2017, yang kami perkirakan mem- Indonesia.
baik di bawah 2% dari PDB. Surplus
neraca transaksi modal dan finansial Stabilnya nilai tukar rupiah juga ditopang
masih tinggi ditopang peningkatan aliran oleh adanya perbaikan struktural di pasar
modal asing pada 2017 seiring dengan keuangan domestik. Upaya pendalaman
kuatnya keyakinan investor terhadap pasar keuangan yang ditempuh Bank
ekonomi Indonesia dan meredanya risiko Indonesia mulai menunjukkan hasil yang
eksternal (Grafik 7). menggembirakan. Volume transaksi pasar
uang dan pasar valas semakin meningkat
Nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah disertai dengan semakin efisiennya harga
meningkatnya tekanan dari eksternal transaksi, mencerminkan tingginya

Grafik 6. Inflasi IHK dan Kisaran Target Grafik 7. Transaksi Berjalan dan Transaksi Modal
dan Finansial
Persen, yoy
18 Miliar USD

16 50

14 40
30
12
20
10 10
0
8
-10
6
-20
4 -30
-40
2
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*
0
Transaksi Berjalan Investasi Langsung Investasi
05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

*
17
20

20
20

20
20

20
20
20

20
20

20
20

20

Portofolio
Investasi Lainnya Neraca Keseluruhan
Kisaran Target Aktual Nilai Tengah

Sumber: BPS dan Bank Indonesia. Sumber: Bank Indonesia.


*Proyeksi Bank Indonesia. *Angka sementara.

8
Dinamika Ekonomi Domestik

Grafik 8. Volatilitas Rupiah Grafik 9. CBOE Volatility Index (VIX) dan Credit
Default Swap (CDS) Indonesia
Persen

30 Indeks Indeks
25,2 18 140
25 16 120
20,7 14
20 18,2 17,2 100
16,3 12
10 80
15 13,5 13,3 8,5 13,7
8 60
10
8,7 8,4 6
7,1 7,3 40
6,1 6,0 4
5,0 5,1 4,8 4,7 4,5 20
5 3,2 2
0 0
0
ZAR TRY BRL KRW INR PHP SGD THB MYR IDR Mei Jun Jul Ags Sep Okt

2016 ytd Oktober 2017 Rata-rata ytd Oktober 2017 2017


VIX Index CDS (skala kanan)

Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah. Sumber: Bloomberg, diolah.

confidence pelaku pasar terhadap arah tinggi dan likuiditas yang memadai. Meski
pasar keuangan Indonesia yang semakin demikian, fungsi intermediasi perbankan
likuid, dalam, dan efisien (Grafik 10 dan 11). belum sepenuhnya pulih seperti yang
Perbaikan kondisi pasar keuangan juga diharapkan. Kredit tahun 2017 diperkira-
ditopang oleh penerbitan regulasi kan tumbuh sekitar 8%, membaik dari
Sertifikat Deposito dan Surat Berharga pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar
Komersial yang mendukung inovasi 7,86% namun lebih rendah dari perkiraan
instrumen keuangan dengan membuka kami pada awal tahun (Grafik 12). Lambat-
alternatif-alternatif pendanaan baru bagi nya pertumbuhan kredit tersebut
pelaku pasar. disebabkan tidak hanya oleh masih
terbatasnya permintaan kredit akibat dari
Stabilitas sistem keuangan juga tetap strategi konsolidasi yang ditempuh dunia
terjaga di tengah intermediasi perbankan usaha, namun juga permasalahan suplai
yang masih belum sepenuhnya pulih. kredit akibat perilaku bank yang masih
Resiliensi industri perbankan masih kuat selektif dalam memberikan kredit baru.
ditopang oleh kecukupan modal yang Sejalan dengan intermediasi bank yang

Grafik 10. Indikator Pasar Valuta Asing Indonesia Grafik 11. Indikator Pasar Uang Rupiah Indonesia

Miliar USD Rp Triliun Rp Persen

6 25 35 3,0

30 2,5
5
20
25
2,0
4
15 20
1,5
3 15
10 1,0
10
2
5 0,5
5
1
0 0,0
0 0 2013 2014 2015 2016 2017
2013 2014 2015 2016 2017
Rata-rata Harian Volume Transaksi Pasar Uang
Rata-rata Harian Volume Transaksi Pasar Valuta asing
Outstanding Pasar Uang Rupiah/PDB (skala kanan)
Bid-Ask Spread USD/IDR (skala kanan)

Sumber: Bloomberg dan Bank Indonesia. Sumber: Bank Indonesia, KSEI, dan Kemenkeu.

9
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 12. Pertumbuhan Kredit Perbankan Grafik 13. Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal
Minimum dan Non Performing Loan
Persen, yoy
Persen Persen
45
40 24
3,9
35
30 23
25 3,4
20 22
15 2,9
10 21
5
- 2,4
20
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9
2012 2013 2014 2015 2016 2017 19 1,9
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

Total Kredit Kredit Investasi 2014 2015 2016 2017


Kredit Modal Kerja Kredit Konsumsi
Capital Adequacy Ratio (CAR) NPL (skala kanan)

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan. Sumber: Otoritas Jasa Keuangan.

terbatas, risiko kredit perbankan triliun. Semakin bergairahnya pembia-


cenderung naik meski masih jauh di yaan dari pasar keuangan tidak terlepas
bawah batas aman NPL (Grafik 13). dari positifnya ekspektasi prospek
ekonomi Indonesia dan masih derasnya
Di tengah terbatasnya kredit, pembiayaan aliran masuk modal asing yang
non perbankan semakin marak pada berdampak pada penurunan tingkat yield
tahun 2017 (Grafik 14). Total pembiayaan obligasi pemerintah dan swasta (Grafik
dari pasar keuangan (gross) yang 15). Perkembangan ini kami pandang
bersumber dari pasar modal, pasar positif karena memperluas alternatif
obligasi, dan pasar uang sampai dengan pembiayaan aktivitas ekonomi, mening-
Oktober 2017 sudah mencapai Rp256 katkan resiliensi sistem keuangan secara
triliun, jauh lebih besar dari periode yang keseluruhan terhadap shock likuiditas,
sama tahun 2016 yang mencapai Rp 177 dan mendukung terbentuknya suku
bunga pembiayaan yang lebih efisien.

Grafik 14. Pembiayaan Bank dan Non Bank (Flows) Grafik 15. Yield Obligasi Korporasi

Triliun Rp Persen

600 14

500 12

400 10
300 8
200 6
100
4
0
2
-100
0
-200
01/2016
02/2016
03/2016
04/2016
05/2016
06/2016
07/2016
08/2016
09/2016
10/2016
11/2016
12/2016
01/2017
02/2017
03/2017
04/2017
05/2017
06/2017
07/2017
08/2017
09/2017

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017


Kredit Korporasi Non Keuangan

Pembiayaan Non Bank Kredit Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

Sumber: KPEI dan Otoritas Jasa Keuangan, diolah. Sumber: KPEI dan Bank Indonesia.
Keterangan: data flow kumulatif tahun berjalan.

10
Dinamika Ekonomi Domestik

Dengan semakin kokohnya stabilitas Terjaganya stabilitas makroekonomi yang


makroekonomi dan sistem keuangan, ditopang oleh kredibilitas kebijakan dan
Bank Indonesia kembali melakukan prospek ekonomi yang positif mendapat
penyesuaian bauran kebijakan Bank pengakuan dari berbagai lembaga.
Indonesia. Melanjutkan berbagai langkah Standard & Poors (S&P) menaikkan rating
pelonggaran kebijakan yang telah kami kredit Indonesia menjadi investment
tempuh sejak 2016, suku bunga kebijakan grade (BBB-) dengan stable outlook
BI7DRR kembali kami turunkan 50 bps pada bulan Mei 2017 melengkapi penila-
tahun ini merespons menurunnya ian dari dua lembaga rating utama
ekspektasi dan perkiraan inflasi 2017 dan lainnya (Grafik 18). Hal ini merupakan
2018 serta proyeksi defisit transaksi perkembangan positif mengingat pada
berjalan yang masih aman. Penurunan tahun yang sama banyak negara peers
kembali BI7DRR telah melengkapi satu yang mengalami downgrade rating
siklus kebijakan moneter untuk stabilisasi seperti Turki, Brazil, dan Azerbaijan. Di
yang kami tempuh tahun 2013 (Grafik 16). sektor riil, kemajuan juga terlihat dari sisi
Konsistensi implementasi kebijakan daya saing. Setelah selama tiga tahun
moneter, kebijakan fiskal yang berha- peringkat daya saing (Global Competi-
ti-hati, dan koordinasi erat antara Bank tiveness Index (GCI)) Indonesia mengala-
Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan mi penurunan, pada tahun 2017 peringkat
Daerah serta otoritas lainnya terbukti GCI Indonesia meningkat ke 36 dari 137
mampu menciptakan stabilitas dan negara. Perbaikan nilai daya saing terjadi
resiliensi ekonomi yang lebih kuat dari di semua kategori utama, yaitu basic
sebelumnya (Grafik 17). Kami yakin bahwa requirement, efficiency enhancers, dan
kondisi ini akan menjadi fondasi yang innovation & sophistication factors.
kokoh bagi upaya memperkuat momen- Perbaikan iklim usaha Indonesia juga
tum pemulihan ekonomi menuju pertum- terus menunjukkan kemajuan tercermin
buhan ekonomi yang lebih kuat, pada membaiknya peringkat ease of
berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. doing business di Indonesia dari posisi 91
menjadi 72 untuk tahun 2018 (Grafik 19).

Grafik 16. Siklus Kebijakan Moneter Grafik 17. Indikator Stabilitas Ekonomi Makro

2013 2017
Persen

9 Inflasi
6,4%
8

7
3,5%**
6

5
99,4 M
4 3,2%* USD
Volatilitas Rupiah 8,4% 126,5 M Cadangan Devisa
3 USD*
2
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9
2013 2014 2015 2016 2017 Defisit
<2% PDB**

BI Rate Suku Bunga OM 12 Bulan


-3,2% PDB
BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Suku Bunga OM 1 Minggu
Neraca Transaksi
Sumber: Bank Indonesia. Berjalan

Sumber: BPS dan Bank Indonesia.


Keterangan: semakin kecil skor indikator, semakin baik stabilitas makroekonomi.
*Per Oktober 2017; **Proyeksi Bank Indonesia.

11
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 18. Peringkat Utang Indonesia Grafik 19. Peringkat Ease of Doing Business Indonesia

BBB-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Investment Grade
Below Investment Grade
Peringkat
BB+

72

BB
91

BB- 106
114
122 121 120
129 128
B+
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

JCRA Fitch Moody's R&I S&P

Sumber: JCRA, Fitch, Moodys, R&I, dan S&P. Sumber: Doing Business, World Bank.

Tantangan Perekonomian investor terhadap risiko investasi yang


diikuti oleh meningkatnya harga aset
Di tengah-tengah pemulihan ekonomi pasar keuangan secara signifikan. Hal ini
yang terjadi, kami memandang tercermin antara lain pada naiknya price
perekonomian masih akan dihadapkan earning ratio (PER) saham di berbagai
pada tantangan baik global dan domes- negara ke level PER sebelum terjadinya
tik. Di sisi global, tantangan berupa tren krisis keuangan dunia (Grafik 20). Di
pengetatan kebijakan moneter di bebe- samping itu, kerentanan juga bersumber
rapa negara maju, terutama kenaikan FFR dari kenaikan leverage perusahan-
dan pengurangan aset neraca The Fed perusahaan non keuangan yang diikuti
yang telah dimulai bulan Oktober 2017. kenaikan debt service ratio (Grafik 21),
Tantangan juga muncul dari sisi geopolitik seperti yang terjadi di negara anggota
berupa ketegangan di semenanjung G-20 (IMF, 2017). Berbagai kerentanan ini
Korea. Berbagai perkembangan ini akan berisiko termaterialisasi menjadi insta-
memengaruhi dinamika pasar keuangan bilitas dan menganggu pertumbuhan
global dan arah pergerakan likuiditas ekonomi global jika terjadi perubahan
dunia yang dapat memberikan tekanan
kenaikan tingkat suku bunga di negara-
negara berkembang. Selain itu, adanya Grafik 20. PER Beberapa Negara
gejala proteksionisme dapat meng-
ganggu prospek kesinambungan pertum- Persen
40
buhan ekonomi global dan perdagangan 35
internasional. 30
25
20

Prospek kesinambungan pertumbuhan 15


10
ekonomi dunia juga dihadapkan pada 5

meningkatnya akumulasi kerentanan 0


Tiongkok Amerika Afrika Argentina Brazil
sistem keuangan global. Rendahnya Serikat Selatan

volatilitas pasar keuangan internasional di Rata-rata 2000-2006 Terendah Pasca Krisis Keuangan Global 2017
tengah likuiditas global yang berlimpah
telah mendorong perbaikan persepsi Sumber: Bloomberg, diolah.

12
Tantangan Perekonomian

Grafik 21. Perubahan Utang Perusahaan Non Keuangan dan DSR 2006-2016

Poin Persentase

10

8
CHN
Peningkatan
6 TUR
Tekanan
BRA
Pembayaran RUS
4 CAN
Perubahan Debt Service Ratio

Hutang
IDN FRA
2
IND KOR
MEX

0
ZAF
JPN ITA AUS
DEU
-2
USA

-4

GBR Poin Persentase


-6
-40 -20 0 20 40 60 80 100 120

Perubahan Rasio Hutang terhadap PDB

Sumber: IMF, 2017.


Keterangan: ukuran lingkaran menggambarkan rasio hutang terhadap PDB tahun 2016.

persepsi risiko investor dalam penge- Belum pulihnya produktivitas tidak


lolaan investasi. terlepas dari investasi dunia yang masih
terbatas. Di samping faktor struktural
Dalam jangka menengah panjang, seperti population aging dan penurunan
berbagai kinerja positif ekonomi global perdagangan global, penyebab utama
saat ini belum menjamin terciptanya penurunan TFP global adalah rendahnya
keberlanjutan perbaikan pertumbuhan investasi yang kemudian berdampak
ekonomi global. Kami menilai bahwa pada lambatnya akumulasi capital dan
momentum pemulihan ekonomi global inovasi teknologi. Dalam hal ini, studi
saat ini masih rentan dan berisiko tempo- OECD (2017) menunjukkan bahwa meski
rer karena lebih bertumpu pada stimulus tingkat investasi negara-negara OECD
kebijakan moneter dan fiskal yang ditem- pasca krisis keuangan dunia telah mulai
puh di berbagai negara, bukan karena pulih, namun perbaikan ini masih jauh
perbaikan produktivitas. Dalam konteks lebih rendah dibandingkan dengan
ini, perkenankan kami merujuk hasil kajian historis pemulihan investasi pada krisis
IMF (2017) yang mengindikasikan bahwa sebelumnya (Grafik 23). Fenomena ini
tingkat produktivitas dunia, yang dilihat terutama disebabkan oleh belum kuatnya
dari Total Factor Productivity (TFP) pada ekspektasi perbaikan pertumbuhan
saat ini masih lebih rendah dibandingkan ekonomi dunia dan masih adanya
TFP periode sebelum krisis keuangan ketidakpastian kebijakan (policy uncer-
global (Grafik 22). tainty) jangka menengah.

13
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 22. Petumbuhan Total Factor Productivity (TFP) Negara-Negara di Dunia

Persen
3
Negara Maju Negara Berkembang Negara Low Income

2
Krisis Keuangan Global '08-'09

-1
Tidak TermasukTiongkok

-2

-3
1990 1995 2000 2005 2010 2015 1990 1995 2000 2005 2010 2015 1990 1995 2000 2005 2010 2015

Sumber: IMF, 2017.


Keterangan: rata-rata pertumbuhan 5 tahun.

Berbagai permasalahan struktural global bat bagi ekonomi dunia untuk tumbuh
tersebut berisiko menghambat kemam- lebih tinggi dari 4% dalam jangka mene-
puan ekonomi dunia untuk tumbuh lebih ngah.
tinggi dalam jangka menengah. Kami
meyakini bahwa pemulihan ekonomi Sementara di sisi domestik, kami melihat
global masih akan terus berlanjut pada pertumbuhan ekonomi 2017 masih
tahun 2018 yang diperkirakan tumbuh menyiratkan beberapa permasalahan
3,6% dengan lintasan pertumbuhan yang perlu mendapat perhatian bersama.
jangka menengah yang meningkat secara Kami menilai perekonomian domestik
gradual. Namun, permasalahan stuktural belum cukup responsif terhadap mem-
global yang ada akan menjadi pengham- baiknya ekonomi global pada tahun 2017.

Grafik 23. Perbandingan Pemulihan Investasi di Negara-Negara OECD

Peak pra resesi =100

140

130

120

110

100

90

80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Tahun Setelah Peak

Pemulihan Saat Ini Rata-rata 3 Pemulihan Sebelumnya

Sumber: OECD 2017.


Keterangan: pemulihan sejak triwulan I 2008, termasuk proyeksi (garis putus-putus).

14
Tantangan Perekonomian

Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang menurun (Grafik 24), serapan tenaga


domestik sampai dengan triwulan III 2017 kerja formal oleh industri mikro dan kecil
belum cukup kuat, di tengah meratanya yang terbatas, dan masih tingginya sektor
pemulihan ekonomi global dan masih informal yang banyak diisi oleh masya-
tingginya harga komoditas serta volume rakat kelas menengah ke bawah (Grafik
perdagangan dunia. Lebih lanjut, struktur 25). Hal ini perlu kita waspadai bersama
pertumbuhan ekonomi masih belum karena dapat berimbas pada ketidak-
cukup solid dalam beberapa hal. pastian pendapatan masyarakat golo-
ngan tersebut yang pada gilirannya dapat
Pertama, peran konsumsi rumah tangga bergulir menjadi pusaran risiko (vicious
sebagai sumber utama pertumbuhan circle) yang dapat menghambat pemuli-
ekonomi domestik masih terbatas. Di han ekonomi domestik yang tengah
tengah besarnya peran konsumsi rumah berlangsung.
tangga dalam perekonomian (54% PDB),
kontribusi konsumsi rumah tangga Kedua, struktur pertumbuhan ekonomi
terhadap pertumbuhan ekonomi dalam 2 yang sedang berlangsung kurang optimal
tahun terakhir tertahan pada level 2,7%, dalam mendukung penyerapan tenaga
lebih rendah dari rata-rata 2011-2014 yang kerja. Meski lebih baik dibandingkan
mencapai 2,9%. Tertahannya perbaikan triwulan sebelumnya, lapangan usaha
konsumsi rumah tangga ini antara lain (LU) yang tumbuh tinggi pada triwulan III
disebabkan oleh fenomena consumption 2017 adalah LU yang memiliki daya serap
smoothing, penundaaan konsumsi yang tenaga kerja terbatas, seperti LU kons-
diimbangi oleh peningkatan simpanan truksi, transportasi, pergudangan dan
baik ke perbankan maupun aset-aset komunikasi, serta jasa keuangan. Sebalik-
keuangan yang lain, dan adanya shifting nya, LU yang berdaya serap tenaga kerja
perilaku konsumsi yang dibarengi dengan tinggi, seperti LU industri dan pertanian,
perilaku konsumsi yang lebih rasional. tumbuh terbatas (Grafik 26). Struktur
Meski demikian, kita bersama perlu pertumbuhan ekonomi yang kurang
mencermati perkembangan indikator menguntungkan ini menjadi salah satu
mikro rumah tangga yang kurang meng- penyebab turunnya elastisitas penyera-
gembirakan seperti pertumbuhan upah pan tenaga kerja oleh perekonomian.
riil yang belum kuat, surplus usaha tani Lebih lanjut, terbatasnya penyerapan

Grafik 24. Nilai Tukar Petani dan Upah Riil Grafik 25. Pangsa Penyerapan Tenaga Kerja Formal
dan Informal
Persen, yoy Persen, yoy
1,5 5,2 Persen
1,0
5,0 100%
0,5
90%
0,0
4,8 80%
-0,5
70%
-1,0 4,6
60%
-1,5
4,4 50%
-2,0
40%
-2,5
4,2 30%
-3,0
20%
-3,5 4,0
I II III IV I II III IV I II III Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep 10%
2015 2016 2017 2017 0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Nilai Tukar Petani Upah Riil Buruh Bangunan
Upah Riil Buruh Tani Konsumsi RT dan LNPRT (skala kanan) Lapangan Kerja Formal Lapangan Kerja Informal

Sumber: BPS, diolah. Sumber: BPS, diolah.

15
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 26. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral dan Penyerapan Tenaga Kerja

Distribusi Tenaga Kerja Agustus 2017 (persen) Pertumbuhan Ekonomi Tw III 2017 (persen, yoy)

35 30 25 20 15 10 5 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

29,7 Pertanian 2,9

23,3 Perdagangan 5,4


Pertumbuhan Ekonomi
Jasa Kemasyarakatan Tw III 2017 : 5,06%
16,9 4,0

14,1 Industri 4,8

6,7 Konstruksi 7,1

4,8 Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 8,9

3,1 Keuangan 6,0

1,1 Pertambangan dan Penggalian 1,8

0,3 Listrik, Gas dan Air 4,9

Sumber: BPS, diolah.

tenaga kerja juga berdampak pada Pertumbuhan yang tinggi memicu impor
tertahannya perbaikan konsumsi rumah karena terbatasnya kapasitas perekono-
tangga yang selama ini menjadi tumpuan mian memenuhi permintaan domestik
pertumbuhan ekonomi domestik. yang pada gilirannya menghambat
ekonomi tumbuh lebih tinggi. Terlebih
Belum kuatnya struktur pertumbuhan dengan meningkatnya kelas menengah
ekonomi yang terjadi tidak terlepas dari dengan konsumsi yang semakin kompleks
belum tuntasnya permasalahan struktural mendorong impor menjadi lebih tinggi.
yang kita hadapi sampai saat ini. Terbatasnya kapasitas perekonomian ini
Permasalahan struktural ini memengaruhi disebabkan antara lain oleh produktivitas
sisi suplai perekonomian sehingga setiap yang belum tinggi, infrastruktur fisik yang
upaya kita memacu pertumbuhan belum memadai, dan iklim investasi yang
ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi belum kondusif.
seringkali diikuti dengan meningkatnya
kerentanan atau instabilitas dalam Kapasitas industri yang terbatas juga
perekonomian. Secara empiris terlihat tercermin pada struktur ekspor kita yang
bahwa pada periode-periode saat belum broad-based, masih terpaku
pertumbuhan tinggi, seringkali diwarnai pada komoditas. Ekspor kita masih
dengan defisit transaksi berjalan yang mengandalkan komoditas sumber daya
meningkat (Tabel 2). alam mentah, yang dalam catatan kami,
pangsa ekspor terkait komoditas ini lebih
dari 50%, sementara ekpor barang manu-
faktur belum mengindikasikan perbaikan
Tabel 2. PDB dan Rasio Neraca Transaksi Berjalan yang signifikan. Ketergantungan ini sangat
terhadap PDB
memengaruhi dinamika pertumbuhan
Variabel 1981 - 1997 1998 - 2011 2012 - 2016 spasial Indonesia. Wilayah Sumatera yang
Current Account / PDB -2,5 % 2,2 % -2,5 % kaya akan minyak dan gas alam (migas)
Pertumbuhan Ekonomi 6,8 % 3,8 % 5,3 % mengalami tekanan pada semester I 2017
Sumber: BPS dan Bank Indonesia. seiring dengan masih rendahnya harga

16
Tantangan Perekonomian

minyak. Di sisi lain, ekonomi Kalimantan ekonomi Tiongkok, terlebih pertumbuhan


bangkit seiring dengan perbaikan harga ekonomi Tiongkok ke depan yang
batu bara serta minyak kelapa sawit diperkirakan melambat.
(CPO) di pasar global. Ketergantungan
pada komoditas juga terlihat pada fluktu- Terbatasnya kapasitas perekonomian
asi pertumbuhan ekonomi di Maluku- dalam memenuhi permintaan domestik
Papua serta Bali dan Nusa Tenggara yang maupun ekspor erat kaitannya dengan
sangat dipengaruhi oleh kinerja produksi pertumbuhan industri pengolahan yang
dan ekspor mineral tembaga. Adapun terbatas. Sejak 2011, pertumbuhan sektor
Sulawesi juga merupakan wilayah yang industri menurun dan selalu berada di
pertumbuhan ekonominya kerap kali bawah pertumbuhan ekonomi (Grafik 29).
mengikuti kinerja mineral nikel (Grafik 27). Di sisi lain, sektor yang terkait komoditas
mulai meningkat mendekati pertumbu-
Tidak hanya dari sisi jenis produk ekspor, han sektor industri. Pangsa sektor industri
kerentanan ekspor Indonesia juga tercer- juga turun drastis sejak tahun 2000.
min pada berkurangnya tingkat penye- Lebih jauh lagi, penurunan pangsa sektor
baran perdagangan Indonesia. Berbeda industri ini terjadi pada saat pendapatan
dengan tren perdagangan global yang per kapita yang relatif masih rendah
lebih menyebar, tingkat penyebaran dibandingkan negara lain (Grafik 30).
perdagangan Indonesia menjadi lebih Pada umumnya penurunan pangsa
terpusat ke Tiongkok (Grafik 28). Keter- sektor industri terjadi pada saat suatu
gantungan ini menyebabkan Indonesia negara sudah mencapai pendapatan per
menjadi lebih rentan terhadap shock kapita yang tinggi, di mana sektor industri
diambil alih oleh sektor jasa.

Grafik 28. Ketergantungan Perdagangan Indonesia ke Tiongkok

2007 2016

Sumber: Bank Indonesia.

17
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 27. Pertumbuhan Ekonomi Regional

Sumatera (22%) Kalimantan (8%)


4,29 4,09 4,11 4,43 4,92
4,44 4,67
3,53
ACEH
4,78
2,01
1,37

KALIMANTAN
2015 2016 I'17 II'17 III'17 2015 2016 I'17 II'17 III'17 UTARA
SUMATERA 6,62
UTARA
5,21

KALIMANTAN
RIAU TIMUR
2,85 KEPULAUAN 3,54
RIAU KALIMANTAN
2,41 BARAT
5,13
SUMATERA
BARAT
5,38
JAMBI KALIMANTAN
4,76 KEPULAUAN TENGAH
BANGKA BELITUNG 6,13
3,69

SUMATERA KALIMANTAN
SELATAN SELATAN
5,56 6,44

BENGKULU
4,83
LAMPUNG
5,21
DKI
JAKARTA
6,29

JAWA
BARAT
BANTEN 5,19 JAWA
TENGAH JAWA
Jawa (58%) 5,62
5,13 TIMUR BALI
5,16 6,22
5,68
5,59 DI YOGYAKARTA
5,51 5,41
5,47 5,43

2015 2016 I'17 II'17 III'17

PDRB 7,0% 6,0% PDRB < 7,0% 5,0% PDRB < 6,0%

Keterangan: pertumbuhan PDRB triwulan III 2017, dalam persen, yoy.


Sumber: BPS, diolah.

Terbatasnya kapasitas industri juga ditan- didominasi oleh perusahaan skala kecil.
dai dengan fenomena missing in the Perusahaan-perusahaan skala kecil ini
middle dalam piramida distribusi industri kurang mampu memenuhi kebutuhan
kita. Industri skala menengah jumlahnya domestik karena kapasitasnya terbatas,
sangat kecil jika dibandingkan dengan terlebih untuk memenuhi ekspor dengan
jumlah perusahaan-perusahaan mene- standar kualitas yang lebih tinggi. Bebe-
ngah di beberapa negara sekelas (Grafik rapa faktor yang menyebabkan sulitnya
31). Di sisi lain, distribusi industri kita lebih perusahaan kecil untuk naik kelas men-

18
Tantangan Perekonomian

NASIONAL
Sulawesi (6%) Maluku-Papua (3%) 5,06
5,02 5,01 5,01
8,19
7,42 6,83 6,49 6,69 6,35
7,45 4,88
3,99 4,49 3,98

2015 2016 I'17 II'17 III'17 2015 2016 I'17 II'17 III'17
2015 2016 I'17 II'17 III'17
SULAWESI
UTARA
6,49
GORONTALO
5,29

MALUKU
UTARA
SULAWESI 7,78
TENGAH
8,68
PAPUA
BARAT
3,48
SULAWESI
BARAT
6,94

SULAWESI
TENGGARA PAPUA
6,54 3,40
MALUKU
SULAWESI 5,26
SELATAN
6,25

NUSA TENGGARA
BARAT
4,09
Bali-Nusa
Tenggara (3%)
NUSA TENGGARA
TIMUR 10,45
4,91
5,89 5,24
2,47 3,24

2015 2016 I'17 II'17 III17

4,0% PDRB < 5,0% 0% PDRB < 4,0% PDRB < 0%

jadi industri menengah dan besar adalah defisit ini lebih banyak terjadi pada jasa
hambatan dari sisi legal baik perizinan transportasi, asuransi dan keuangan
serta masalah akses pembiayaan. (Grafik 32). Defisit di jasa transportasi yang
Terbatasnya kapasitas perekonomian menduduki porsi terbesar, atau sekitar
tidak hanya terjadi di sektor barang, 80%, terkait dengan kegiatan ekspor-
namun terjadi juga di sektor jasa yang impor. Tidak hanya mayoritas ekspor
tercermin pada neraca jasa yang selalu Indonesia diangkut oleh armada asing,
mengalami defisit. Jika dilihat lebih jauh, bahkan seluruh produk impor diangkut

19
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Grafik 29. Pertumbuhan PDB Menurut Sektor Grafik 30. Pangsa Industri Pengolahan Beberapa
Negara
Persen, yoy
8,0 Industri Pengolahan (% terhadap PDB)

7,0 35
Tiongkok '95
6,0 Thailand
Tiongkok '10 Malaysia'00
30 Tiongkok '90
5,0 '13
Thailand
4,0 '95
Indonesia Thailand
3,0 25 '00
Malaysia '15
2,0 '90
Malaysia'15
1,0 20 Indonesia '15
Indonesia '90
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016 15

Komoditas Industri Lainnya PDB


PDB Per Kapita, PPP (USD,konstan 2011)
10
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000
Sumber: BPS, diolah.
Sumber: World Development Indicator, World Bank.

oleh armada asing melalui Singapura dan asuransi dan keuangan. Selain di sektor
Malaysia. Kondisi ini antara lain disebab- riil, permasalahan struktural juga terjadi di
kan oleh terbatasnya kapabilitas jasa sektor keuangan. Sumber pembiayaan
pelayaran domestik, sehingga setiap domestik masih terbatas dalam mem-
kenaikan ekspor impor akan selalu diikuti biayai proyek-proyek jangka menengah-
oleh kenaikan defisit jasa transportasi. panjang yang dapat meningkatkan
Kondisi serupa juga terjadi di jasa kapasitas produksi dan daya saing

Grafik 31. Distribusi Industri

1,5%
Besar
5,1%
MISSING
Sedang
MIDDLE

93,4%
Kecil

13,0% 7,4% 16,9%


Besar Besar Besar

27,4% 28,0%
Sedang Sedang 46,5%
Sedang

59,6% 64,6%
Kecil Kecil 36,6%
Kecil

VIETNAM FILIPINA BRAZIL

Sumber: World Bank.

20
Tantangan Perekonomian

Grafik 32. Neraca Jasa Indonesia Grafik 33. Tren Posisi Kepemilikan SBN

Juta USD Triliun Rp Persen


5000
1,400 45
0 40
1,200
35
-5000 1,000
30
-10000 800 25

600 20
-15000
15
400
-20000 10
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 200
5
Transportasi Perjalanan
- 0
Biaya Penggunaan Kekayaan Intelektual Jasa bisnis lainnya
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*
Lainnya Neraca Jasa
Non Residen Residen Porsi Non Residen (skala kanan)

Sumber: Bank Indonesia.


Sumber: KPEI.
*Per September 2017.

nasional. Keterbatasan ini mendorong rimaan ekspor yang kurang optimal


ketergantungan terhadap luar negeri berisiko mengganggu ketahanan ekonomi
dalam pembiayaan pembangunan. Kita domestik yang berasal dari eksternal. Hal
tidak bisa menghindari peran luar negeri ini terlihat misalnya pada debt service
ini meski besarnya porsi dana luar negeri, ratio yang cukup tinggi dengan kecen-
khususnya jangka pendek, berpotensi derungan yang meningkat (Grafik 34).
mengganggu stabilitas makroekonomi Untuk itu, upaya-upaya untuk mengim-
saat terjadi gejolak global (Grafik 33). bangi beban utang luar negeri melalui
Dalam kondisi ini, pembiayaan asing yang peningkatan nilai tambah ekspor barang
bersifat jangka panjang lebih diutamakan, dan jasa menjadi penting. Upaya tersebut
terlebih jika ditujukan untuk pembiayaan perlu dibarengi peningkatan mobilisasi
investasi yang meningkatkan ekspor dan sumber dana domestik. Dalam kaitan ini,
menyerap tenaga kerja. reformasi fiskal untuk meningkatkan
penerimaan negara perlu terus diupaya-
Kombinasi dari ketergantungan pada kan agar dapat membiayai pengeluaran
pembiayaan luar negeri dengan pene- pembangunan dan menurunkan

Grafik 34. Debt Service Ratio Indonesia Grafik 35. Perbandingan Rasio Penerimaan Pajak

Persen Persen terhadap PDB


70 19

60 18
17
50
16
40
15
30 14

20 13

10 12
11
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tw II 2017* 10
2012 2013 2014 2015 2016
Tier 1 Tier 2
IDN MYS PHL BRA IND TUR THA

Sumber: Bank Indonesia. Sumber: CEIC.


*Annualised.

21
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

ketergantungan pada utang luar negeri. Prinsip Dasar Kebijakan Publik dan
Saat ini rasio penerimaan pajak terhadap Elemen Utama Pertumbuhan Ekonomi
PDB masih rendah dan cenderung
menurun (Grafik 35). Dalam menyikapi tantangan ini, kami
memandang, semua pemangku kebijakan
Tantangan struktural lainnya berasal dari telah melakukan langkah-langkah
perkembangan pesat teknologi digital. pembenahan. Di sektor riil, proyek-
Tren ini tidak hanya memengaruhi proses proyek infrastruktur telah diakselerasi.
produksi, namun juga mengubah setiap Reformasi struktural dalam bentuk dere-
aspek kehidupan manusia seperti cara gulasi dan debirokratisasi juga digalakkan.
kita membuat keputusan, cara kita berint- Di sektor keuangan, kami, Pemerintah,
eraksi, dan sekaligus telah mendorong dan otoritas keuangan terkait telah
munculnya model-model bisnis baru berupaya melakukan langkah-langkah
yang jauh lebih efisien dan inovatif. pendalaman pasar keuangan untuk
Perkembangan teknologi digital ini, mendukung stabilitas sistem keuangan
apabila dapat dimanfaatkan dengan baik, dan mendorong sumber pembiayaan
akan memberikan digital dividens dalam pembangunan. Langkah-langkah dalam
bentuk peningkatan efisiensi dan produk- mengantisipasi pesatnya perkembangan
tivitas di berbagai sektor ekonomi, inovasi teknologi di pasar keuangan juga
mendorong terciptanya inovasi-inovasi telah kami lakukan bersama otoritas
baru, dan menciptakan ekosistem terkait.
perekonomian yang lebih inklusif. Hal
tersebut akan membawa perekonomian Namun demikian, jalan panjang reformasi
kepada lintasan pertumbuhan ekonomi struktural masih terbentang dan mem-
yang lebih tinggi. Di sisi lain, perkem- bumikannya bukanlah pekerjaan yang
bangan ini juga akan mengubah proses mudah. Upaya-upaya yang telah dilaku-
bisnis, meningkatkan otomasi dan kan perlu diperkuat dari sisi implementasi
mengurangi peran sektor-sektor tertentu kebijakan agar berdampak kuat pada
sehingga akan berdampak pada penyera- proses pemulihan. Kita perlu mem-
pan tenaga kerja dalam jangka pendek. perkuat momentum pemulihan ini,
mengingat keberhasilan ekonomi untuk
Di sektor keuangan, teknologi digital melalui fase pemulihan ekonomi akan
menawarkan perluasan akses, kecepatan menjadi fondasi bagi upaya menciptakan
transaksi, dan biaya yang murah. Namun, pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat,
inovasi model bisnis dan teknologi digital berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
juga mengubah fungsi konvensional, Guna mencapai tujuan tersebut, kita
khususnya perbankan. Risiko di sektor harus menempuh kebijakan ekonomi
keuangan juga akan semakin kompleks yang progresif yang dapat mentransfor-
seperti risiko pencucian uang dan kemu- masikan perekonomian Indonesia secara
ngkinan pendanaan terorisme, cyber baik. Kebijakan ekonomi agar diarahkan
threat, risiko pada aspek perlindungan terutama pada beberapa area yang
konsumen, serta risiko sistemik yang masih perlu penguatan yakni institusi,
dapat mengganggu stabilitas sistem sumber daya manusia, dan inovasi
keuangan. (Gambar 1).

22
Prinsip Dasar Kebijakan Publik dan
Elemen Utama Pertumbuhan Ekonomi

Gambar 1. Distance to Frontier Indicators

72% 35% 38% 47%


1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4

Quality of Overall Human Capital & Innovation Institutions


Infrastructure Research
Frontier= Korea Frontier= Korea Frontier= USA Frontier= Hungary
(Global Competitiveness Index 2017) (Global Innovation Index 2017) (Global Innovation Index 2017) (Product Market Regulation OECD 2013)

1. Roads 1. Research & development


2. Railroad infrastructure 1. Knowledge creation 1. Barriers to trade and investment
(R&D)
3. Port infrastructure 2. Knowledge diffusion 2. Barriers to entrepreneurship
2. Tertiary education
4. Air transport infrastructure 3. Knowledge impact 3. State control
3. Basic education

Sumber: INSEAD, World Intellectual Property Organization, IMF, OECD, Bank Indonesia.

Dalam konteks ini, kami perlu mengajak lintas sektor atau pengaruh dinamika
kita semua untuk kembali berpegang politik. Dengan menjaga kesinambungan
teguh pada tiga prinsip dasar kebijakan kebijakan, kepastian jangka panjang akan
publik, dengan strategi yang terfokus dapat terbentuk sehingga mendorong
kepada tiga elemen utama pertumbuhan confidence pelaku usaha untuk peren-
ekonomi. canaan dan investasi jangka panjang.

Prinsip dasar yang pertama, kebijakan Ketiga, kebijakan harus berimbang. Dalam
harus berorientasi ke masa depan konteks kebijakan yang berimbang, ada
(forward looking). Dalam kaitan ini, kita tiga dimensi keseimbangan yang dalam
harus memiliki dan menyepakati sasaran pandangan kami relevan dengan kondisi
akhir dari perekonomian yang akan saat ini.
menjadi basis perumusan kebijakan yang
diperlukan untuk melakukan transformasi Dimensi pertama, yaitu keseimbangan
ekonomi saat ini. Sasaran akhir ini harus antara kebijakan struktural dengan siklikal
bersifat forward looking dalam arti telah atau antara kebijakan yang berorientasi
memperhitungkan dinamika perekono- jangka panjang dengan jangka pendek.
mian dunia ke depan. Kami memandang bahwa kebijakan
struktural merupakan suatu keniscayaan
Kedua, kebijakan harus berkesinam- yang harus ditempuh untuk menciptakan
bungan dan tersinergi. Dalam konteks ini, pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat.
kebijakan ekonomi harus terstruktur dan Namun demikian, reformasi struktural
jelas pentahapannya untuk mencapai seringkali membutuhkan waktu yang
sasaran akhir yang sudah ditetapkan. cukup lama untuk berbuah dan membu-
Pemangku kebijakan harus menghindari tuhkan pengorbanan dalam jangka
terjadinya perubahan substansi kebijakan pendek berupa perlambatan ekonomi.
dalam jangka waktu yang terlalu pendek, Pada saat yang sama kita juga dihadap-
misalnya karena kurangnya koordinasi kan pada berbagai permasalahan siklikal,

23
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

yang perlu segera diselesaikan. Untuk itu, manfaat pada perekonomian. Di sisi lain,
kebijakan struktural yang diarahkan untuk sektor ekonomi yang berbasis teknologi
memperbaiki sendi-sendi dasar pereko- konvensional seperti manufaktur juga
nomian perlu diimbangi kebijakan siklikal perlu dikembangkan. Pada saat bersa-
yang terukur guna mengatasi permasala- maan sektor konvensional yang masih
han jangka pendek. relevan perlu diperkuat dengan meman-
faatkan berbagai kesempatan baru yang
Dimensi kedua, yaitu keseimbangan ditawarkan oleh ekonomi digital.
antara kuantitas dan kualitas pertumbu-
han ekonomi. Pertumbuhan yang tinggi Di sisi implementasi, penguatan kebijakan
semestinya diiringi dengan perbaikan perlu difokuskan pada tiga elemen utama
kualitas pertumbuhan. Kami memandang pertumbuhan ekonomi. Pertama,
bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi penguatan modal fisik melalui akselera-
tidak serta merta menjamin adanya si proyek infrastruktur. Kami sangat
keterlibatan semua elemen masyarakat mengapresiasi seluruh upaya Pemerintah
baik dalam bentuk partisipasi aktivitas selama ini dalam membangun dan mem-
perekonomian maupun dalam menikmati percepat penyelesaian proyek-proyek
hasil pembangunan. Untuk itu, perlu infrastruktur di seluruh wilayah NKRI.
dukungan kebijakan agar pertumbuhan Kami memandang kebijakan yang sedang
ekonomi yang tinggi dapat berjalan berjalan akan memberikan hasil yang
beriringan dengan membaiknya ketimpa- lebih baik jika diberikan penguatan dari
ngan pendapatan dan meningkatnya aspek pembiayaan dan keikutsertaan
kesempatan berpartisipasi dalam pihak swasta. Kedua, kebijakan untuk
pembangunan. Ketimpangan antar memperkuat modal manusia. Dalam
daerah juga perlu diperhatikan. Perbaikan kaitan ini, kita perlu memperkuat
ketimpangan pendapatan dan ketimpan- pendidikan dan keahlian sumber daya
gan antar daerah akan berdampak positif manusia yang ada, agar sesuai dengan
pada pertumbuhan ekonomi itu sendiri. kebutuhan, antara lain dalam bentuk
Sebaliknya, ketimpangan pada tingkat sekolah kejuruan. Hal tersebut semakin
tertentu berpotensi mengganggu stabili- relevan dan mendesak untuk dilakukan
tas politik yang berisiko mengganggu agar bonus demografi yang dalam bebe-
stabilitas ekonomi. Dalam kaitan ini, kami rapa waktu ke depan akan mencapai
sangat mengapresiasi upaya Pemerintah puncaknya dapat dioptimalkan dampak
dalam membangun infrastruktur di positifnya. Selain itu, reformasi di bidang
daerah-daerah. kesehatan juga perlu diteruskan dan
diperkuat. Ketiga, yang tidak kalah
Dimensi ketiga, yaitu keseimbangan pentingnya, adalah upaya untuk melipat-
antara pengembangan sektor konven- gandakan nilai tambah faktor-faktor
sional dengan modern. Kami meman- produksi tadi melalui kebijakan yang
dang teknologi digital akan membawa difokuskan pada peningkatan produk-
perubahan besar dan ketidakpastian tivitas. Reformasi di sektor ketenaga-
yang tinggi pada model ekonomi ke kerjaan, penerimaan negara, kepastian
depan. Kita sebagai pemangku kebijakan regulasi bisnis, pemberantasan korupsi,
perlu mengantisipasi perkembangan- pendalaman pasar keuangan, dan
perkembangan yang dibawa oleh penguatan inovasi adalah beberapa area
perubahan fundamental ini. Sektor- yang perlu diperkuat untuk meningkatkan
sektor terkait dengan arus perubahan ini produktivitas perekonomian. Dengan
perlu dikembangkan untuk memberikan produktivitas yang tinggi, niscaya kita

24
Arah Kebijakan Bank Indonesia

mampu secara bertahap menjadi negara bauran kebijakan nasional yang tersinergi
berpendapatan tinggi. sangat diperlukan untuk menjaga keber-
langsungan, bahkan memperkuat
Terkait dengan upaya penguatan kapasi- momentum pemulihan ekonomi domes-
tas industri, kami memandang investasi di tik (Gambar 3).
sektor industri harus didasarkan potensi
dan karakteristik daerah masing-masing. Di sisi Bank Indonesia, bauran kebijakan
Dari hasil kajian Growth Strategy, kami akan tetap difokuskan untuk menjaga
telah mengidentifikasi industri potensial stabilitas makroekonomi dan sistem
kompetitif daerah (IPKD) berdasarkan keuangan yang telah tercapai. Kami
ketersediaan bahan baku dan tenaga percaya bahwa terjaganya stabilitas
kerja yang ada, kondisi permintaan dunia, ekonomi makro merupakan prasyarat
keterkaitan dengan industri lain, serta pokok bagi terciptanya pemulihan
potensi penyerapan tenaga kerja (Gam- ekonomi yang lebih berkesinambungan.
bar 2). Arah kebijakan ini kami perkuat dengan
berbagai kebijakan untuk mendukung
Arah Kebijakan Bank Indonesia peningkatan efisiensi dan produktivitas
sehingga pemulihan ekonomi dapat
Berbagai risiko dan tantangan yang segera tertransformasikan menjadi
mengemuka dapat menganggu proses pertumbuhan ekonomi yang kuat,
pemulihan yang sedang terjadi. Untuk itu, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
kerjasama dan koordinasi seluruh Arah kebijakan ini kami terjemahkan ke
pemangku kebijakan dalam merumuskan dalam bauran kebijakan Bank Indonesia

Gambar 3. State Perekonomian Indonesia

Pertumbuhan Meningkat

2022

2018

2013
2017
Pemulihan Ekspansi

Tingkat Utang Tingkat Utang


Menurun Meningkat

Konsolidasi Penurunan 2014


2016

2015

Pertumbuhan Menurun

25
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

Gambar 2. Fokus Industri Potensial Kompetitif Daerah (IPKD) Pilihan

KALIMANTAN
Industri Oleokimia Industri Pembekuan Udang
Industri Pengolahan Biodiesel Industri Decorative Plywood
Industri Pengolahan Lidah Buaya Industri Jasa Pariwisata
Industri Pengolahan Alumina

SUMATERA
Industri Jasa Pariwisata
Industri Pengolahan Perikanan
Industri Semikonduktor
LAMPUNG
Industri Pembuatan Logam Dasar 3.90
Industri Pengolahan Kopi
Industri Kimia

JAWA
Industri Karoseri Industri Batu Baterai Primer
Industri Jasa Pariwisata Industri Pengolahan Kopi dan Teh
Industri Obat Tradisional Industri Kapal dan Perahu
Industri Pengolahan Perikanan Industri Kreatif (Animasi, Film, Aplikasi,
Industri Makanan Games dan Fashion)
Industri Serat/Benang/Strip Filamen

Sumber: Bank Indonesia.

yang terdiri dari tiga pilar kebijakan, yakni dalam kisaran sasarannya, serta mengen-
kebijakan moneter, kebijakan makro- dalikan defisit transaksi berjalan dalam
prudensial, dan kebijakan sistem pemba- tingkat yang aman. Untuk meningkatkan
yaran dan pengelolaan uang rupiah. efektivitas kebijakan moneter, Bank Indo-
nesia akan terus memperkuat operasi
Dalam konteks kebijakan moneter, Bank moneter, menempuh kebijakan nilai tukar
Indonesia akan terus menempuh stance untuk menjaga stabilitas nilai tukar sesuai
kebijakan moneter yang terukur dan dengan fundamentalnya, dan melanjut-
sesuai dengan upaya menjaga inflasi kan upaya pendalaman pasar keuangan.

26
Arah Kebijakan Bank Indonesia

SULAWESI
Industri Pengolahan Kelapa

Industri Pengolahan Kakao


Industri Pengolahan Rumput Laut MALUKU-PAPUA
Industri Manufaktur Perkapalan Industri Pengolahan Perikanan
Industri Jasa Reparasi Kapal Industri Manufaktur Perkapalan
Industri Jasa Pariwisata Industri Pengolahan Kelapa
Industri Jasa Pariwisata

BALI-NUSA TENGGARA
Industri Pengolahan Kopi dan Teh Industri Pengolahan Rumput Laut
Industri Jasa Pariwisata Industri Kreatif dan Agrowisata
Industri Pengolahan Jagung

Penguatan operasi moneter terus ditem- kebijakan yang telah diimplementasikan


puh untuk memberikan ruang fleksibilitas sejak Juli tahun ini berdampak positif baik
pengelolaan likuiditas bank dalam bagi ekonomi makro maupun mikro
mengelola likuiditas, yang kami yakini perbankan. Di sisi makro, kebijakan ini
akan membantu terjaganya stabilitas membantu percepatan pendalaman
suku bunga pasar uang. Dalam kaitan ini, pasar keuangan, melalui penciptaan
kami akan memperkuat implementasi instrumen-instrumen baru untuk
Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah menyerap tambahan likuditas pada masa
Rata-rata. Kami memandang bahwa pemenuhan GWM Rupiah Rata-rata, dan

27
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

memperkuat stabilitas pasar uang. Di sisi Mitigasi risiko nilai tukar dari utang luar
mikro, kebijakan ini membantu bank negeri juga akan terus kami perkuat. Bank
meningkatkan efisiensi pengelolaan Indonesia akan menyempurnakan peng-
likuiditas harian dan mengoptimalkan aturan penerapan prinsip kehati-hatian
pendapatan dengan tetap menjaga dalam pengelolaan utang luar negeri
prinsip kehati-hatian. Penyempurnaan korporasi non bank, khususnya perluasan
kebijakan akan ditempuh dengan mem- cakupan utang luar negeri. Sejalan
perluas implementasi GWM Rata-rata dengan itu, kami akan terus mendorong
hingga mencakup GWM rupiah dan GWM perbankan domestik untuk mampu
valuta asing baik bank konvensional menyediakan instrumen lindung nilai
maupun bank syariah. Penyempurnaan yang lebih efisien bagi korporasi, antara
juga akan kami tempuh dengan lain melalui penggunaan structured
menyesuaikan rasio dan memperpanjang product seperti Call-Spread Options.
masa pemenuhan GWM Rata-rata.
Penyempurnaan ini tentunya akan Bank Indonesia juga akan terus mening-
dilakukan secara bertahap dan terukur, katkan efisiensi dan kredibilitas di pasar
dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan dengan melakukan penguatan
keuangan dan kesiapan perbankan. baik di sisi regulasi maupun kelembagaan.
Dari sisi regulasi, kami akan menerbitkan
Upaya pengelolaan nilai tukar juga akan regulasi mengenai penyelenggara sarana
tetap ditempuh secara terukur dan transaksi pasar uang dan pasar valuta
berhati-hati untuk menjaga stabilitas nilai asing (market operator) untuk mencipta-
tukar sesuai dengan fundamentalnya, kan pasar keuangan yang adil, teratur,
dengan tetap mendukung bekerjanya dan transparan. Di sisi kelembagaan,
mekanisme pasar. Guna memperkuat Bank Indonesia dan otoritas terkait akan
pengelolaan stabilitas rupiah, Bank membentuk lembaga penyelesaian tran-
Indonesia terus mendorong upaya saksi keuangan (Central Clearing Coun-
mengurangi ketergantungan terhadap terparty) untuk transaksi keuangan
mata uang tertentu. Untuk itu, kami akan derivatif yang dilakukan secara over-the-
memperkuat kerjasama bilateral untuk counter. Di samping itu, kami terus mem-
meningkatkan penyelesaian transaksi perkuat kredibilitas pasar keuangan
perdagangan bilateral dengan mengggu- dengan mendorong pelaku pasar untuk
nakan mata uang lokal atau Local memenuhi kewajiban sertifikasi tresuri
Currency Settlement (LCS). Upaya ini guna meningkatkan profesionalisme dan
ditempuh melalui pengembangan skema daya saing di tingkat global.
LCS yang difasilitasi oleh otoritas/bank
sentral seperti Bilateral Currency Swap Tidak berhenti di sana, Bank Indonesia
Arrangement (BCSA) dan skema LCS senantiasa membangun sinergi dengan
berbasis Appointed Cross Currency otoritas terkait untuk menciptakan
Dealers (ACCD) yang melibatkan peran sumber-sumber pembiayaan ekonomi
otoritas dan sektor swasta, yang di imple- baru. Melalui Forum Koordinasi
mentasikan mulai awal tahun depan. Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar
Selain itu, kami akan terus mengembang- Keuangan (FK-PPPK), Bank Indonesia,
kan swap lindung nilai non dolar AS Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa
kepada Bank Indonesia dengan memper- Keuangan akan menyusun Strategi
luas jenis mata uang yang dapat Nasional Pengembangan dan Pendala-
ditransaksikan. man Pasar Keuangan (SN-PPPK).
SN-PPPK akan memuat elaborasi

28
Arah Kebijakan Bank Indonesia

rencana kerja yang dibangun atas tiga LFR, RIMP akan mengakomodasi adanya
pilar pengembangan yang meliputi: 1) keberagaman bentuk intermediasi
sumber pembiayaan ekonomi dan perbankan dengan memasukkan inves-
pengelolaan risiko, 2) pengembangan tasi bank pada surat berharga seperti
infrastruktur pasar keuangan, dan 3) obligasi korporasi, Medium Term Notes
koordinasi kebijakan, harmonisasi keten- (MTN), dan Floating Rate Notes (FRN)
tuan, dan edukasi. Melalui SN-PPPK ini yang memenuhi persyaratan tertentu ke
untuk pertama kalinya Indonesia akan dalam perhitungan.
memiliki visi bersama dan program kerja
yang terukur menuju terbentuknya pasar Dari aspek peningkatan efektivitas instru-
keuangan Indonesia yang lebih kuat. men, kami akan terus menempuh upaya
peningkatan efektivitas instrumen makro-
Di sisi makroprudensial, Bank Indonesia prudensial, termasuk opsi penerapan
sebagai otoritas di bidang makropruden- Loan to Value (LTV) secara targeted
sial akan melanjutkan penguatan kebija- untuk memitigasi risiko terjadinya bubble
kan makroprudensial guna meningkatkan sektor tertentu secara lebih spesifik.
resiliensi sistem keuangan terhadap
potensi risiko sistemik di tengah tantan- Sesuai mandat Bank Indonesia untuk
gan dan kompleksitas dinamika sistem mengelola stabilitas harga, kebijakan
keuangan yang ada. Bank Indonesia dalam mengembangkan
usaha Menengah, Kecil, dan Mikro
Penguatan kebijakan makroprudensial (UMKM) akan diselaraskan dengan upaya
akan difokuskan pada tiga aspek penting. pengendalian inflasi dari sisi suplai.
Dari aspek penguatan likuiditas, Bank Dalam kaitan ini, kami akan memperkuat
Indonesia akan mengimplementasikan pengembangan klaster UMKM yang
Buffer Likuiditas Makroprudensial terkait dengan upaya pengendalian inflasi
(Macroprudential Liquidity Buffer, MPLB) dari sisi suplai, khususnya pada komodi-
sebagai bentuk penyempurnaan Giro tas pangan yang memengaruhi inflasi
Wajib Minimum Sekunder (GWM volatile food yaitu bawang merah, cabai
Sekunder). Di dalam MPLB, bank wajib merah, bawang putih, daging sapi, dan
memelihara instrumen likuid dalam beras. Pengembangan dilakukan dengan
jumlah tertentu yang mencakup seluruh pendekatan value chain (hulu-hilir) mulai
surat berharga bank yang dapat direpo- dari mendorong anggota kelompok tani
kan ke Bank Indonesia sesuai ketentuan memproduksi suatu komoditi, mempro-
Operasi Moneter. Besaran rasio MPLB sesnya untuk meningkatkan nilai tambah,
akan kami tentukan antara lain dengan sampai memasarkannya. Di samping
mempertimbangkan siklus keuangan dan terus memperkuat inovasi pada klaster
kondisi likuiditas di sistem keuangan. yang telah ada, kami akan melakukan
Berbeda dengan Liquidity Coverage pula penambahan klaster baru serta
Ratio (LCR), MPLB akan dikenakan pengembangan klaster komoditas
kepada seluruh bank. pangan lainnya untuk wilayah yang
mengalami kesulitan dalam mengem-
Dari aspek penguatan fungsi intermediasi bangkan komoditas volatile food sesuai
yang berkualitas, Bank Indonesia akan hasil pemetaan masing-masing daerah
mengimplementasikan Rasio Interme- yang dimuat dalam blueprint TPI/TPID.
diasi Makroprudensial (RIMP) sebagai
bentuk penguatan dari Loan to Funding Untuk meningkatkan kapabilitas UMKM,
Ratio (LFR). Berbeda dengan konsep Bank Indonesia akan menyiapkan kebija-

29
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

kan dan infrastruktur pada berbagai Kedua, pemberdayaan ekonomi syariah


aspek, di antaranya kemudahan berusa- akan dilaksanakan dengan melanjutkan
ha, produksi, pemasaran, dan keuangan. program pengembangan halal supply
Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan chain melalui penguatan dan implemen-
memperkuat program pengembangan tasi model-model bisnis pemberdayaan
wirausaha yang telah dilakukan selama ekonomi syariah, dukungan pendirian
ini. Melalui program ini, bonus demografi kawasan ekonomi syariah, penguatan
diharapkan dapat dimanfaatkan melalui kelembagaan dan infrastruktur pendu-
penciptaan wirausaha baru yang handal kung termasuk dukungan pendirian
dan inovatif yang akan mendorong World Islamic Investment Bank dan
pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru Islamic Inclusive Financial Service Board.
sehingga meningkatkan ketersediaan
lapangan pekerjaan baru. Peningkatan Ketiga, penguatan riset, asesmen, dan
kapabilitas yang dilakukan perlu di- edukasi untuk mengembangkan ekonomi
dukung peningkatan intermediasi oleh dan keuangan syariah akan ditempuh
perbankan kepada UMKM. Untuk itu kami antara lain dengan akselerasi aktivasi
akan memperkuat komitmen untuk sistem informasi zakat dan wakaf yang
mendorong bank umum memenuhi tengah dibangun bersama Kementerian
target rasio kredit UMKM sebesar 20% Agama, Badan Amil Zakat Nasional
tahun 2018 dengan tidak meninggalkan (BAZNAS), dan Badan Wakaf Indonesia
prinsip kehati-hatian. (BWI), serta memperkuat dukungan
penyusunan kurikulum ekonomi dan
Terkait dengan upaya mendorong keuangan syariah untuk berbagai jenjang
pengembangan ekonomi syariah sebagai tingkat pendidikan.
pelengkap ekonomi konvensional di
Indonesia, Bank Indonesia akan mendo- Di bidang Sistem Pembayaran, kami akan
rong implementasi blueprint ekonomi terus mendukung efisiensi perekonomian
dan keuangan syariah yang telah dengan berpedoman pada Blueprint
diluncurkan tahun ini. Kami akan mem- Sistem Pembayaran dan Pengelolaan
perkuat kerjasama dengan seluruh Uang Rupiah (SPPUR) 2017-2024. Kami
pemangku kebijakan terkait untuk secara akan memastikan setiap transaksi
konsisten mendorong tiga pilar strategi ekonomi, tunai dan non tunai,
pengembangan ekonomi dan keuangan berlangsung aman, efisien, dan lancar.
syariah. Hal ini kami perlukan guna memperkuat
pelaksanaan tugas kami dalam memeli-
Pertama, pendalaman pasar keuangan hara stabilitas makro dan sistem keuan-
syariah dan penguatan keuangan syariah gan, sekaligus mendukung Pemerintah
untuk pembangunan akan ditempuh merealisasikan 9 agenda prioritasnya.
dengan mendorong penerbitan instru-
men keuangan syariah berbasis wakaf, Pada sistem pembayaran non tunai,
penerbitan instrumen sukuk berbasis kebijakan diarahkan untuk membentuk
wakaf dan pembiayaan berbasis Islamic ekosistem pembayaran non tunai yang
Social Finance, dan penerbitan instru- saling terhubung, terjangkau, inovatif,
men likuiditas Bank Indonesia yang kompetitif, dan melindungi penggunanya
berbasis syariah seperti yang sudah kami melalui tiga strategi.
singgung sebelum ini.

30
Arah Kebijakan Bank Indonesia

Pertama, kami akan mendorong inter- dengan agen Laku Pandai akan kami
koneksi dan interoperabilitas instru- perkuat bersama OJK.
men, kanal, dan infrastruktur pembayaran
ritel domestik di bawah payung Gerbang Bank Indonesia juga akan mendukung
Pembayaran Nasional (GPN). Kedudukan upaya Pemerintah memperkuat efisiensi
dan fungsi Lembaga Standar, Services, dan tata kelola transaksi keuangan
dan Switching sebagai pihak penyeleng- pemerintah pusat dan daerah mulai
gara GPN akan diperkokoh guna menga- Januari 2018 sebagaimana instruksi
wal interoperabilitas sistem kartu debit Menteri Dalam Negeri. Hal ini akan kami
dan uang elektronik (UE). Bank Indonesia realisasikan melalui perluasan program
akan terus mendukung upaya mencapai elektronifikasi, di antaranya penyaluran
dan menjaga ekosistem sistem pemba- Dana Desa dan Bantuan Operasional
yaran non tunai yang saling interkoneksi, Sekolah secara non tunai, dan Smart City.
interoperabilitas, dan kapabel dalam
melakukan routing domestik. Untuk itu, Elektronifikasi sarana dan prasarana
standardisasi instrumen dan transaksi, transportasi publik untuk meningkatkan
baik teknologi, skema harga, aturan main, efisiensi dan tata kelola yang baik juga
maupun logo nasional telah kami formal- akan terus kami dorong. Interoperabilitas
kan dalam ketentuan GPN. Ke depan, uang elektronik sebagai basis pemba-
GPN akan menjadi tulang punggung yaran di sektor tersebut akan kami reali-
kemajuan pemrosesan transaksi pemba- sasikan dibawah payung GPN. Pendirian
yaran ritel nasional dan terus dikembang- Electronic Fare Collection akan kami
kan secara bertahap untuk mengakomo- dorong untuk mengintegrasikan sistem
dasi berbagai transaksi non tunai seperti pembayaran antar-moda dan antar-
Electronic Billing and Invoicing Present- operator sebagai persiapan integrasi
ment and Payment (EBIPP), kartu kredit, transportasi yang akan dimulai di Jabode-
e-commerce, payment hub, dan layanan tabek pada 2018. Solusi ini hadir dalam
pembayaran ritel lainnya. kelembagaan Electronic Toll Collection di
ruas jalan tol menuju transaksi dengan
Kedua, kami akan memperkuat elektroni- teknologi berbasis nirsentuh (Multilane
fikasi untuk mendukung berbagai Free Flow) mulai Desember 2018.
program pemerintah. Di bidang pengen-
tasan kemiskinan, sinergi elektronifikasi Ketiga, kami akan mengeluarkan aturan
dengan program pemerintah ditempuh bagi pelaku teknologi finansial (tekfin),
melalui peningkatan target penyaluran termasuk e-commerce, guna melaksana-
bantuan sosial secara non tunai, baik kan prinsip kehati-hatian, menjaga
Program Keluarga Harapan maupun persaingan usaha, pengendalian risiko,
Bantuan Pangan Non Tunai, menjadi 10 dan perlindungan konsumen. Level
juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) playing field dengan lembaga keuangan
pada tahun 2018. Realisasi pada tahun ini formal, perlu dijaga. Kami mewajibkan
yang mampu membukakan akses keua- seluruh penggiat tekfin yang bergerak di
ngan pada 24% keluarga dengan tingkat sistem pembayaran untuk mendaftarkan
kesejahteraan terendah akan dilipat- diri ke Bank Indonesia, melaporkan
gandakan, selaras dengan target yang kegiatan, dan melakukan uji coba dalam
ditetapkan dalam Strategi Nasional Regulatory Sandbox. Kami juga akan
Keuangan Inklusif. Untuk itu, sinergi berkolaborasi dengan OJK, Kementerian
antara agen Layanan Keuangan Digital Komunikasi dan Informatika, dan otoritas

31
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

terkait lainnya dalam mendata dan rupiah layak edar dalam jumlah yang
memetakan kegiatan tekfin dan e-com- cukup dengan pecahan yang sesuai, dan
merce secara utuh. Kami melarang terdistribusi ke seluruh pelosok wilayah
penyelenggara tekfin dan e-commerce NKRI melalui Centralized Cash Network
serta penyelenggara jasa sistem pemba- Planning (CCNP), serta melindungi
yaran menggunakan dan memproses masyarakat dari risiko uang palsu. Kebija-
virtual currency, serta bekerja sama kan ini akan kami tempuh dengan tiga
dengan pihak-pihak yang memfasilitasi strategi utama.
transaksi menggunakan virtual currency,
guna mencegah pencucian uang, Pertama, kami akan terus memperkuat
pendanaan terorisme, dan menjaga sinergi layanan kas dengan berbagai
kedaulatan rupiah sebagai legal tender di pihak. Melalui kerjasama dengan per-
NKRI. Kami juga mencegah peluang bankan dalam bentuk Kas Titipan,
arbitrase, praktik bisnis tak sehat, dan layanan kas telah dapat menjangkau
pengendalian bisnis oleh pihak-pihak di seluruh kabupaten/kota pada akhir tahun
luar jangkauan hukum NKRI yang dapat 2017. Bank Indonesia juga memperluas
merusak struktur industri. Peraturan telah jangkauan layanan kas hingga tingkat
kami tuangkan dalam ketentuan teknologi kecamatan dan di wilayah 3T yaitu Terde-
finansial dan penyempurnaan ketentuan pan, Terluar, dan Terdalam melalui
uang elektronik dan APU-PPT. program BI-Jangkau dan Kas Kepulauan.
Selain itu, sejalan dengan kebijakan
Kami menyambut baik kolaborasi dengan Pemerintah untuk mengembangkan
OJK, Kementerian Perdagangan, Kemen- wilayah perbatasan negara dan menjadi-
terian Ketenagakerjaan, dan Kementerian kan rupiah sebagai mata uang yang
Komunikasi dan Informatika. Sinergi berdaulat di seluruh wilayah Indonesia,
kebijakan yang baik antar otoritas kita kami bersama perbankan dan Badan
butuhkan untuk merespons pesatnya Nasional Pengelola Perbatasan telah
perkembangan teknologi digital saat ini. membangun dan menyediakan layanan
Di samping itu, kami menghimbau komit- ATM dan Money Changer di Pos Lintas
men dan kepatuhan seluruh pelaku tekfin Batas Negara (PLBN) Skouw (Papua),
untuk bersama-sama membangun Entikong (Kalimantan Barat), Badau
industri keuangan nasional secara sehat. (Kalimantan Barat), Aruk (Kalimantan
Berbagai kebijakan tersebut akan kami Barat), dan Motaain (Nusa Tenggara
kawal melalui fungsi pengawasan. Kami Timur). Kami juga sedang mempersiapkan
akan memperkuat kerangka pengawasan fasilitas yang sama di PLBN Motamasin
berbasis risiko dan penegakan hukum dan Wini di Nusa Tenggara Timur. Kedua,
atas praktek bisnis ilegal. Kami akan fokus kami akan memastikan terjaganya
pada pemenuhan komitmen kewajiban pasokan uang rupiah yang berkualitas
penggunaan rupiah, pemrosesan domes- dan terus memperkuat fitur keamanan-
tik, anti pencucian uang dan pendanaan nya. Ketiga, kami akan terus meningkat-
terorisme, perlindungan konsumen, kan kualitas uang rupiah dan melindungi
sekaligus mengawal tahapan operasio- masyarakat dari risiko uang rupiah palsu.
nalisasi GPN dan implementasi standar Untuk itu, pembinaan terhadap Perusa-
nasional kartu ATM/Debit. haan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah
(PJPUR) akan diintensifkan. Upaya ini kami
Pada area pengelolaan uang rupiah, kami padukan dengan peningkatan kualitas
akan memastikan pemenuhan uang edukasi dan koordinasi dengan aparat

32
Arah Kebijakan Bank Indonesia

dan instansi terkait, mengintegrasikan Makroprudensial, dan Sistem Pemba-


sistem informasi BI-Counterfeit Analysis yaran Pengelolaan Uang Rupiah. Di
Center dengan perbankan dan aparat samping itu, Bank Indonesia akan
kepolisian, serta mendirikan laboratorium melakukan penguatan pengelolaan aset
analisa uang palsu di Jawa Barat, Jawa valas untuk memitigasi risiko dan
Tengah, dan Jawa Timur. mengoptimalkan pengelolaan cadangan
devisa dengan tetap mengacu kepada
Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) best practice dalam peer group bank
Bank Indonesia akan terus diperkuat sentral.
untuk mendukung berjalannya transmisi
berbagai kebijakan di atas dengan baik di Di sisi pengembangan sumber daya
seluruh daerah, dan menegaskan komit- manusia, kami melakukan penguatan
men kami untuk menjadi mitra strategis riset dan publikasi riset srategis, menjadi
Pemerintah Daerah. Dalam kaitan ini, frontier untuk pembelajaran, serta
kami akan melanjutkan peningkatan berkontribusi mencari solusi permasa-
kualitas penyusunan asesmen dan pene- lahan ekonomi nasional. Untuk itu, kami
litian perekonomian daerah, pengenda- telah berkolaborasi dengan research
lian inflasi daerah, implementasi Region- fellow serta lembaga penelitian terke-
al Financial Surveillance untuk meman- muka di dalam dan luar negeri.
tau stabilitas keuangan daerah, dan
pengawasan bidang sistem pembayaran. Di sisi infrastruktur, kami melakukan
Sumber daya manusia di KPwDN juga penyempurnaan sistem informasi di Bank
diperkuat dengan rekruitmen talenta- Indonesia dengan mengembangkan
talenta terbaik dari seluruh Indonesia dan sistem informasi strategis 3 Commercial
pelatihan yang berkesinambungan dan Off The Shelf (COTS) yang berfungsi
berkualitas agar dapat menghasilkan sebagai penyedia layanan jasa bank
rekomendasi yang reliable, timely, dan kepada stakeholders, pengelolaan
applicable bagi daerah. devisa, dan kegiatan perencanaan, pelak-
sanaan, pengendalian dan pelaporan
Di sisi internal, Bank Indonesia terus proses bisnis keuangan guna menghasil-
melakukan penyempurnaan kapasitas kan informasi keuangan Bank Indonesia
dan kapabilitas internal untuk mengop- yang lebih baik. Bank Indonesia juga telah
timalkan kontribusi dalam perekonomian menginisiasi Bank Indonesia Export
nasional. Penyempurnaan akan difokus- Proceed Integrated Monitoring (BI
kan pada 3 (tiga) aspek utama organisasi EPIM) sebagai solusi ke depan bagi
yakni penguatan tata kelola dan manaje- pengelolaan transaksi devisa ekspor dan
men risiko, peningkatan kapasitas sumber impor yang terintegrasi dan komprehensif
daya manusia, dan penguatan infras- yang selama ini dikelola oleh beberapa
truktur. instansi. Kami juga terus memperkuat
penggunaan big data dalam proses
Dalam konteks penyempurnaan tata perumusan kebijakan. Dalam konteks ini,
kelola dan manajemen risiko di Bank Bank Indonesia dan Pemerintah terus
Indonesia, kami akan membentuk mengembangkan Pusat Informasi Harga
Pelayanan Perizinan Terpadu untuk Pangan Strategis (PIHPS) yang tidak
meningkatkan efisiensi proses perizinan hanya dapat digunakan oleh publik,
bagi Bank Umum yang akan melakukan namun juga oleh pemangku kebijakan
kegiatan tertentu dalam bidang Moneter, dalam merumuskan strategi kebijakan

33
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

pembangunan, termasuk di bidang Terkait stabilitas sistem keuangan, Bank


kedaulatan pangan nasional dan Indonesia akan terus memperkuat
pengembangan infrastruktur konektivitas koordinasi dengan Otoritas Jasa Keua-
antar daerah. ngan (OJK) dan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Koordinasi informasi
Koordinasi Kebijakan hasil pengawasan bank-bank yang
ditetapkan sebagai Bank Sistemik
Untuk mencapai cita-cita bersama dalam (Domestic Systemically Important-
meningkatkan kesejahteraan rakyat, kami Banks/DSIBs) telah dilaksanakan secara
menyadari bahwa kebijakan yang diambil periodik sebagaimana amanat pasal 17
oleh setiap otoritas terkait harus bersi- Undang-Undang Pencegahan dan
nergi satu sama lain. Maka dari itu, kebija- Penanganan Krisis Sistem Keuangan.
kan Bank Indonesia akan selalu dikoor- Kerjasama Bank Indonesia dengan LPS
dinasikan dan diselaraskan dengan akan terus diperkuat, termasuk dalam hal
pemangku kepentingan, baik di tingkat pertukaran data dan informasi kepemi-
pusat maupun tingkat daerah. likan SBN LPS, menyusul telah disepaka-
tinya Perjanjian Kerjasama Pembelian
Media koordinasi BI dan Pemerintah yang SBN LPS oleh Bank Indonesia.
selama ini sudah berjalan baik akan terus
diperkuat, termasuk dalam bentuk Round Terkait penyelenggaraan fungsi sistem
Table Policy Dialogue (RTPD), Tim pembayaran, penguatan koordinasi
Pengendalian Inflasi (TPI) dan Tim dilakukan terhadap seluruh unsur Badan
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Rapat Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu
Koordinasi Pemerintah Pusat/Daerah dan (Botasupal) yang terdiri dari BIN, Polri,
Bank Indonesia (Rakorpusda), Investor Kejaksaaan Agung, Kementerian Keua-
Relation Unit (IRU) baik di tingkat pusat ngan, dan Bank Indonesia dalam mence-
maupun daerah, Komite Stabilitas Sistem gah, mengungkap dan menindak tindak
Keuangan (KSSK), Komite Nasional pidana pemalsuan uang Rupiah. Bank
Keuangan Syariah (KNKS), Forum Koordi- Indonesia mengapresiasi kesungguhan
nasi Pembiayaan Pembangunan melalui aparat Polri dalam mengungkap jaringan
Pasar Keuangan (FKPPPK), serta Forum pembuat dan pengedar uang palsu
Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI). sampai kepada aktor intelektualnya, serta
mengenakan sanksi hukum yang maksi-
Dalam mewujudkan stabilitas pasar uang, mal bagi pelaku tindak pidana tersebut.
Bank Indonesia akan terus berkoordinasi
dengan pemerintah untuk mengelola Dalam tatanan internasional, kami
likuiditas secara optimal. Komunikasi memandang perlunya penguatan koordi-
bersama kedua lembaga kepada pelaku nasi untuk mengantisipasi meningkatnya
pasar mengenai komitmen menjaga intensitas kerja sama perjanjian perda-
likuiditas akan terus diperkuat sebagai gangan internasional di masa depan dan
langkah antisipatif, terutama saat terjadi kecenderungan negara peers dalam
lonjakan permintaan likuiditas pada menjalin kerja sama serupa. Untuk itu, kita
waktu-waktu tertentu. Kami mengapre- perlu mendesain suatu strategi dan
siasi komitmen pemerintah memperkuat mekanisme kerja yang komprehensif agar
sistem perencanaan dan pengelolaan Indonesia dapat memetik manfaat yang
likuiditas pemerintah ke depan. sebesar-besarnya dari keterbukaan

34
Koordinasi Kebijakan dan Prospek Perekonomian

tersebut. Dalam konteks kerjasama kilan Bank Indonesia di luar negeri.


internasional yang lebih luas, keterlibatan Penguatan dilakukan di tiga elemen
Bank Indonesia dalam Free Trade Agrre- utama unit hubungan investor, yakni:
ment (FTA)/Comprehensive Economic kelembagaan, strategi hubungan investor,
Partnership Agreement (CEPA) yang serta diseminasi data dan informasi.
dijalin Pemerintah dilakukan untuk
mengamankan ruang kebijakan serta Prospek Perekonomian
menjaga konsistensi komitmen liberali-
sasi dengan arah pengembangan sektor Dinamika perekonomian global, tanta-
jasa sistem pembayaran/tekfin yang ngan ekonomi, dan arah kebijakan
menjadi kewenangan Bank Indonesia. ekonomi yang ditempuh Pemerintah dan
Dalam kaitan ini, kami secara aktif Bank Indonesia akan menentukan
mendukung Pemerintah dalam proses prospek perekonomian ke depan. Kami
integrasi sektor jasa keuangan. Lebih memperkirakan pertumbuhan ekonomi
lanjut, untuk memperkuat proses global akan meningkat secara gradual
perumusan posisi Indonesia dan koordi- pada tahun-tahun mendatang. Dalam
nasi di level nasional, kami akan terus jangka pendek sumber pertumbuhan
mendukung dan memfasilitasi pelaksa- ekonomi akan merata, berasal dari negara
naan dedicated team meeting sektor maju maupun berkembang, namun
keuangan untuk dijadikan sarana koordi- dalam jangka menengah panjang, negara
nasi dan kalibrasi posisi masing-masing berkembang akan memainkan peranan
instansi terkait pada kerja sama FTA/ lebih besar sebagai sumber pertum-
CEPA. buhan ekonomi global. Negara-negara
berkembang diperkirakan tumbuh lebih
Bank Indonesia secara konsisten akan tinggi dengan Tiongkok dan India sebagai
mendukung Pemerintah dalam mendo- motor utamanya. Negara-negara maju
rong perbaikan Sovereign Credit Rating seperti Amerika Serikat, Eropa, dan
Indonesia, termasuk memastikan Jepang akan tumbuh lebih rendah karena
terciptanya persepsi positif terhadap permasalahan aging population dan
perekonomian Indonesia. Sejalan dengan produktivitas.
itu, Bank Indonesia akan terus mem-
perkuat Regional Investor Relation Unit Pertumbuhan ekonomi global yang
(RIRU) dan Global IRU (GIRU) melalui meningkat gradual ini akan diikuti oleh
penajaman fungsi hubungan investor di pertumbuhan harga komoditas dengan
kantor perwakilan Bank Indonesia di pola serupa. Pertumbuhan harga komo-
dalam negeri dan luar negeri. Penguatan ditas tahun depan kami perkirakan
fungsi RIRU dan GIRU ini diharapkan melambat, meskipun pada tahun-tahun
dapat membantu memfasilitasi aliran berikutnya harga komoditas akan tumbuh
modal asing ke Indonesia guna secara gradual sejalan dengan pertum-
mendukung pengembangan ekonomi buhan ekonomi global. Di sektor keua-
daerah, melalui linkage antar tiga unit ngan, kami memperkirakan suku bunga
hubungan investor yakni IRU (Investor dunia akan meningkat sejalan dengan
Relation Unit) di Kantor Pusat, RIRU di tren pengetatan kebijakan moneter di
kantor perwakilan Bank Indonesia di negara maju. Suku bunga kebijakan AS
dalam negeri, dan GIRU di kantor perwa- diperkirakan akan meningkat sekali lagi

35
MEMPERKUAT MOMENTUM
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017

tahun ini dan meningkat tiga kali pada gradual. Harga komoditas juga mulai
tahun depan. tumbuh positif sejalan dengan permin-
taan yang mulai meningkat. Di sisi
Dengan perkembangan ekonomi global domestik, kami meyakini, reformasi
tersebut, kami meyakini pertumbuhan struktural yang dicanangkan Pemerintah
ekonomi pada 2018 akan berada pada akan berjalan dengan baik, dilandasi oleh
kisaran 5,1-5,5% yang didorong terutama komitmen yang tinggi dari Pemerintah.
oleh permintaan domestik. Dalam jangka Proyek-proyek infrastruktur Pemerintah
pendek, stimulus dari Pemerintah akan akan terakselerasi dan berdampak signi-
berperan penting dalam mendorong fikan pada perekonomian. Paket-paket
perekonomian. Stimulus Pemerintah, kebijakan ekonomi yang diluncurkan
momen Pilkada, dan Asian Games pada Pemerintah juga akan memperbaiki iklim
2018 akan berpengaruh pada permintaan investasi di Indonesia. Reformulasi
domestik, khususnya konsumsi. Investasi regulasi-regulasi di berbagai kementerian
Pemerintah dalam bentuk proyek-proyek dan lembaga, di tingkat pusat dan
infrastruktur tetap akan mewarnai daerah, akan memberikan keyakinan dan
pertumbuhan investasi ke depan. Di sisi dampak signifikan pada minat berin-
lain, ekspor diperkirakan tetap tumbuh vestasi. Integrasi sistem perijinan dan
namun melambat dibandingkan tahun ini kemudahan berusaha akan mempermu-
dengan struktur ekspor yang masih dah aktivitas ekonomi. Percepatan
bertumpu pada komoditas. Sejalan reformasi struktural yang terjadi tentu saja
dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan produktivitas
ini, dan komitmen Bank Indonesia untuk perekonomian. Pertumbuhan ekonomi
mencapai target inflasi secara konsisten, yang disertai sisi suplai yang lebih kuat
inflasi 2018 akan berada dalam kisaran pada gilirannya memungkinkan pereko-
targetnya sebesar 3,51%. nomian tumbuh lebih tinggi tanpa meng-
ganggu stabilitas.
Dengan prospek perekonomian tersebut,
kami memperkirakan pertumbuhan dana Kami memperkirakan pertumbuhan
pihak ketiga dan kredit perbankan tahun ekonomi pada periode 2019-2022 akan
2018 masing-masing akan berada dalam berada dalam lintasan yang meningkat,
kisaran 9-11% dan 10-12%. Sementara itu, hingga mencapai kisaran 5,8-6,2% pada
sejalan dengan meningkatnya investasi 2022. Dengan sisi suplai yang lebih kuat
dan semakin intensifnya proyek-proyek dalam mengakomodasi permintaan,
infrastruktur, defisit transaksi berjalan inflasi akan terkendali dalam kisaran 31%
diperkirakan sedikit meningkat namun pada 2022, sementara defisit transaksi
tetap pada level yang sehat di bawah 3% berjalan akan menurun dan tetap berada
dari PDB. pada level yang sehat di bawah 3% dari
PDB. Kami berkeyakinan, kebijakan-
Prospek perekonomian dalam jangka kebijakan penguatan momentum pemuli-
pendek tersebut akan menjadi landasan han ekonomi jangka pendek yang
yang kuat bagi perekonomian dalam diimbangi kebijakan-kebijakan dalam
jangka menengah dan panjang. Dalam mempercepat transformasi ekonomi,
jangka menengah, perekonomian global dapat membawa perekonomian tumbuh
kami perkirakan mulai meningkat secara lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan
inklusif.

36
Penutup

Penutup

Demikian pemikiran dan arah kebijakan yang dapat kami sampaikan pada kesempatan
ini. Kami menyadari, di tengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung ini, masih
banyak tantangan yang kita hadapi baik dari dalam negeri maupun perubahan-peruba-
han yang mewarnai konstelasi global. Dalam menghadapi tantangan ini, kita tidak bisa
mengedepankan kepentingan sektoral. Kita tetap perlu menyamakan pandangan dan
terus bersinergi menyatukan gerak langkah ke depan. Langkah-langkah yang seirama
akan menambah kepercayaan masyarakat yang telah kita bangun selama ini.

Sebelum mengakhiri sambutan ini, secara khusus kami ingin menyampaikan penghar-
gaan, rasa terima kasih dan bangga kepada seluruh Anggota Dewan Gubernur dan
Pegawai Bank Indonesia, atas sumbangsih, dedikasi, dan kerja keras yang diberikan,
sehingga Bank Indonesia dapat secara konsisten menjalankan mandatnya dalam
menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Agus D.W. Martowardojo


Gubernur Bank Indonesia

37

Anda mungkin juga menyukai