Laporan Tetap ALB
Laporan Tetap ALB
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan asam lemak bebas pada minyak goreng
dengan cara titrasi.
CH2 O C R CH2 CH
PANAS AIR
O CH OH + R C OH
CH O C R KEASAMAN ENZM
CH2 O C R CH2 OH
R C OH + KOH R C OK + H2O
Penentuan ALB pada CPO menggunakan metode titrasi asam basa, dengan
menggunakan titran larutan KOH dengan indicator thymol blue. Sebelumnya larutan
baku KOH distandardisasi terlebih dahulu dengan asam palmitat.
Asam Palmitat
Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat
atau heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae seperti kelapa dan
kelapa sawit merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak kelapa bahkan
mengandung sekitar 50% palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam
lemak ini (dari mentega, keju, susu, dan juga daging).
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih.
Titik lebutnya 63,1 C.
IX. PERHITUNGAN
56,1 /
= 0,1 ek/l x 0,25 l x
1 /
V KOH x N KOH =
1000
31,16 ml x N KOH = 256,43 /
1 /
3,89
N KOH =
31,16
N KOH = 0,12 N
% kesalahan = x 100%
0,12 0,1
= x 100%
0,12
= 16,67%
256
% ALB = x 100
1000
= 32,04 %
256
% ALB = x 100
1000
= 13,70 %
256
% ALB = x 100
1000
= 25,80 %
X. PERTANYAAN
Standar primer
Standar sekunder
Analit
Indikator
10.2. Tuliskan standar primer yang digunakan pada titrasi asam basa!
Jawab:
10.2. Standar primer yang dipergunakan pada titrasi asam basa, yaitu:
KHP
Asam sulfat
Natrium karbonat
Kalium hidrogen iodat
Natrium oksalat
IX. ANALISA DATA
Pada percobaan ini dilakukan penentuan asam lemak bebas pada minyak
goreng, percobaan dilakukan dengan standardisasi larutan baku KOH dengan asam palmitat,
penentuan kadar ALB pada CPO, minyak curah dan minyak jelantah. Standardisasi dilakukan
dengan membuat larutan 0,1 N sebanyak 250 ml, menimbsng 1 gram asam palmitat yang
dilarutkan dengan etanol 96 % 25 ml, menambahkan 3 tetes indikator thymol blue, kemudian
mentitrasikan dengan KOH dan mencatat volume titrannya. Penentuan kadar ALB pada CPO,
minyak curah dan minyak jelantah, sampel masing-masing ditimbang sebanyak 1 gram,
melarutkannya dengan etanol 96 % 25 ml, menambahkan 3 tetes indikator thymol blue dan
mentitrasikan dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dari kuning bening menjadi
kebiru-biruan.
Pada standardisasi larutan baku KOH dengan asam palmitat, volume yang
didapatkan, yaitu 34,5 ml, 31 ml dan 28 ml sehingga volume rata-rata yang didapatkan 31,16
ml dan N KOH yang didapatkan, yaitu 0,12 N dan % kesalahannya 16,67%. Pada penentuan
kadar ALB pada CPO, volume KOH yang didapatkan 9,8 ml, 11 ml dan 10,5 ml dan volume
rata-ratanya 10,43ml. Volume tersebut dimasukkan ke dalam persamaan, sehingga dapat
ditentukan kadar ALB dalam CPO adalah 32,04%. Pada penentuan kadar ALB pada minyak
curah , volume KOH yang didapatkan 4 ml, 4,6 ml dan 4,8 ml dan volume rata-ratanya 4,46
ml. Volume tersebut dimasukkan ke dalam persamaan, sehingga dapat ditentukan kadar ALB
pada minyak curah adalah 13,70%. Penentuan kadar ALB pada minyak jelantah volume
KOH yang didapatkan 8 ml, 8,5 ml dan 8,7 ml dan volume rata-ratanya yaitu 8,4 ml. Volume
tersebut dimasukkan ke dalam persamaan, sehingga dapat ditentukan kadar ALB pada
minyak jelantah adalah 25,80%. Penentuan kadar ALB pada CPO lebih tinggi daripada
penentuan kadar ALB pada minyak curah dan minyak jelantah, sehingga mutu CPO lebih
rendah dibandingkan minyak curah dan minyak jelantah.
XII. KESIMPULAN
Erlenmeyer
Bola Karet
Pipet ukur
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB)
PADA MINYAK GORENG
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
2015/2016