April 2015
ISSN : 2338 - 4336
ABSTRACT
This study aims to elucidate the potency of antagonistic microbial consortium
that consist of Bacillus sp., Pseudomonas sp., and Trichoderma sp., as biological agents
to control damping off disease on soybean plants caused by Sclerotium rolfsii. Several
assays were conducted in vitro(in Petridish) and inplanta by comparing the treatment of
microbial antagonist in single and in consortium manner with control treatment of
aquadest as well as fungicide. The resultsshowed that themicrobial consortium
significantly inhibit the growth of S. rolfsiiin vitro. The antagonistic microbial
consortium also significantly suppressed the damping off disease incidence onsoybean
seedlings. The result indicated that the best treatment to suppress the damping off
disease incidence was theantagonistic microbial consortium at a dose of 30 ml/L.
Keywords: consortium, antagonistic microbes, damping off disease,Sclerotium rolfsii,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi konsorsium mikroba
antagonis yang terdiri dariBacillus sp., Pseudomonas sp., serta Trichoderma sp., sebagai
agens hayati untuk mengendalikan penyakit rebah semai pada tanaman kedelai yang
disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii. Beberapa pengujian dilakukan baik secara in
vivo dalam cawan Petri maupun in planta dengan membandingkan perlakuan mikroba
antagonis secara tunggal dan dalam konsorsium dengan perlakuan kontrol aquades
maupun fungisida.Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsorsium mikroba antagonis
secara nyata dapat menghambat pertumbuhan jamur S. rolfsii pada pengujianin
vitro.Konsorsium mikroba antagonis juga secara nyata menekan presentase kejadian
penyakit rebah semai pada persemaian tanaman kedelai.Hasil tersebut menunjukkan
bahwa perlakuan terbaik untuk menekan kejadian penyakit rebah kecambah pada
tanaman kedelai adalah konsorsium mikroba antagonis dengan dosis 30 ml/L.
Kata kunci: Konsorsium, mikroba antagonis, penyakit rebah kecambah, Sclerotium
rolfsii
100
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015
101
Silaban et al., Pengujian konsorsium mikroba antagonis untuk...
102
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015
Tabel 1. Perlakuan Uji Penekanan Kejadian Penyakit pada Tanaman Kedelai secara
In Vivo
Perlakuan Keterangan
Kontrol Tanpa pemberian mikroba antagonis.
KM10 Pemberian konsorsium mikroba antagonis dengan dosis 10 ml/l.
KM20 Pemberian konsorsium mikroba antagonis dengan dosis 20 ml/l
KM30 Pemerian konsorsium mikroba antagonisdengan dosis 30 ml/l
Bs PemberianB. subtilisdengan kerapatan10 cfu/ml
Pf PemberianP. fluorecensdengan kerapatan 10 cfu/ml
Tdr PemberianT. asperellum dengan kerapatan10 konidia/ml
Fgs Pemberian fungisida berbahan aktif bahan aktif pyraclostrobinsesuai dosis anjuran
103
Silaban et al., Pengujian konsorsium mikroba antagonis untuk...
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 1 1. Uji penghambatan
Gambar 1 jamur S.1 rolfsii dengan 1 menggunakan1
1 mikroba antagonis pada mediaPDA
metode oposisi langsung; (P0) Kontrol (P1) KM10, (P2) KM20, (P3) KM30, (P4) Bs, (P5) Pf, (P6) Tdr, (P7)
Fgs
Gambar tampak atas
104
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015
Tabel 3.Rerata Persentase Kejadian Penyakit Rebah Semai pada Tanaman Kedelai
Rerata persentase kejadian penyakit rebah semai
PERLAKUAN
2 HSI 4 HIS 6 HIS 8 HSI
Kontrol 15b 42,50d 51,25d 70d
KM 10 0a 17,50b 17,50b 21,25b
KM 20 0a 15,00b 17,50b 17,50ab
KM 30 0a 6,25a 8,70a 10,00a
Bs 0a 11,25ab 12,50ab 16,25ab
Pf 0a 12,5ab 13,75ab 17,00b
Tdr 0a 10ab 10,00ab 11,25ab
Fgs 0a 27,50c 31,25c 41,25c
Keterangan: Data ditransformasi ke Arc Sin + 0,5 untuk keperluan analisis statistik.Angka yang diikuti
huruf yang sama pada kolom pengamatan yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji Duncan
taraf 5%.
105
Silaban et al., Pengujian konsorsium mikroba antagonis untuk...
106
Jurnal HPT Volume 3 Nomor 2 April 2015
107