Oleh : Nama : Siti Suciani Fitriah NIM : A1A016025 Dosen : Dr. Ir. Suyono, M.S.
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2017 REVIEW JURNAL Potential and Problems of Small Medium Enterprise (SMEs) Coconut-Sugar: Case Study in Banyumas Regency, Central Java Indonesia
Judul Potential and Problems of Small Medium Enterprise (SMEs)
Coconut-Sugar: Case Study in Banyumas Regency, Central Java Indonesia Jurnal International Journal of Business and Management; Vol. 8, No. 3; 2013 Download http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/article/viewFile/2 2377/15183 Volume dan Vol. 8, No.3 : 18-26 halaman Tahun 2013 Penulis Suliyanto , Agus Suroso dan Dian Purnomo Jati Reviewer Siti Suciani Fitriah Tanggal 26 September 2017
Abstrak Jurnal yang berjudul Potential and Problems of Small Medium
Enterprise (SMEs) Coconut-Sugar: Case Study in Banyumas Regency, Central Java Indonesia ini berisi tentang Potensi dan Permasalahan Usaha Kecil Kelapa Sawit (UKM) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Indonesia Abstrak yang disajikan penulis menggunakan satu Bahasa yaitu Bahasa inggris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini. Pengantar Didalam pengantar, penulis menegaskan Usaha Kecil Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam sistem bisnis baik yang dikembangkan maupun negara berkembang. Industri kecil merupakan bagian dari industri nasional yang memiliki misi utama adalah lapangan kerja dan peluang bisnis, meningkatkan kesejahteraan pengusaha gula kelapa, penyediaan barang dan jasa serta berbagai komposisi baik untuk pasar domestik maupun pasar luar negeri. Saya pribadi setuju dengan hal tersebut, kemudian penulis mengatakan bahwa Kabupaten Banyumas memiliki potensi tinggi untuk pengembangan gula industri sebagai produk unggulan kelapa lokal. Saat ini, kegiatan produksi dilakukan pada individu dan usaha kecil. Namun, terdapat banyak permasalahan utama dan potensi di sektor industri mengenai gula kelapa. Pembahasan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Tinjauan Literatur - Karakteristik UKM UKM lebih dekat dengan pelanggan dan mampu merespon kebutuhan mereka dengan cepat dan fleksibel, mereka memiliki lebih sedikit birokrasi organisasi dan dengan demikian mereka dapat menyebarkan informasi pelanggan dengan cepat dan dengan lebih sedikit modifikasi, dan akhirnya, karena sifatnya yang lebih informal, mereka dapat menerapkan rencana pemasaran dengan cepat - Masalah UKM Penulis memaparkan berbagai masalah UKM menurut penelitian para ahli, dintaranya Khan dan Rocha (1982) mengidentifikasi empat area masalah utama, yaitu pemasaran, akuntansi, pengendalian persediaan, dan manajemen arus kas. - UKM Gula Kelapa di Indonesia Indonesia adalah penghasil gula kelapa terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi 120.000 ton per tahun, Kawasan Banyumas merupakan daerah yang cukup potensial untuk pengembangan gula kelapa. Sebanyak 70% pasokan gula kelapa nasional ada dari Karesidenan Banyumas. 2. Metode Penelitian ini menggunakan metode triangulasi sebagai metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi,kuesioner, dokumentasi, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pengusaha gula kelapa, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Forum Pembangunan Ekonomi dan Promosi Kerja (FEDEP) Banyumas, dll. 3. Diskusi - Potensi UKM Gula Kelapa di Kabupaten Banyumas Kawasan Banyumas merupakan daerah yang sangat potensial untuk pengembangan gula kelapa. Penulis memberikan data industri gula kelapa di Banyumas serta peluang gula kelapa untuk dijadikan UKM. - Masalah Produksi Penulis menyimpulkan bahwa kurang seriusnya penerapan kualitas program perbaikan dalam organisasi kecil (bisnis). Dalam pengaturan gula kelapa, inkonsistensi kelapa pengusaha gula dalam menerapkan program mutu berakar dari visi bisnis yang singkat; kebanyakan dari mereka tidak bisa melihat dampak panjang dari menjaga kualitas produk unggulan. - Masalah Sumber Daya Manusia Kekhawatiran untuk regenerasi pengusaha gula kelapa yang memiliki sedikit niat untuk menjadi pengusaha gula kelapa. - Masalah Keuangan Tidak bisa mengelola keuangan dengan baik seperti tidak adanya pencatatan keuangan. - Masalah Pemasaran Harga yang tidak stabil dan sangat mudah dimanipulasi oleh penjual tengah, produk berkualitas yang tidak standar, banyak pengusaha gula kelapa yang menggunakan sodium metabisulfit pengawet yang bisa membahayakan kesehatan. Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan cukup rinci bagaimana penelitian tersebut.Pembahasan yang dilakukan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca. Simpulan Bagian kesimpulan, penulis menjelaskan dan membuktikan bahwa produk gula kelapa memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan penulis memberikan solusi mengenai permasalahan gula kelapa di Indonesia. Namun penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini. Kekuatan Teori dan model analisis yang diguakan tepat Penelitian Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya cukup rinci dan mudah dipahami Kelemahan Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi Penelitian dari jurnal ini.