Anda di halaman 1dari 3

Teks Pidato Bahaya Narkoba

Syalom
Yang saya hormati bapak/ibu dewan juri
Yang saya hormati panitia pelaksana
Serta hadirin yang berbahagia. Perkenalkan nama saya Julian Turangan dari tingkat III B.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah, sebab atas berkat
rahmat-Nya sehingga kita dapat hadir bersama di tempat ini.
Hadirin yang saya hormati!
Pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya membawakan sebuah pidato dengan judul
Kerjasama Menyelamatkan Indonesia dari Narkoba. Saya mengangkat judul ini atas rasa
prihatin dan cita-cita untuk melihat Indonesia dan generasinya beberapa tahun ke depan bebas
dari narkoba dan menjadi percontohan International sebagai Negara bebas narkoba.
Saya tidak perlu membahas terlalu banyak mengenai pengertian Narkoba karena saya
tahu hampir semua orang telah mengetahui pengertian dari narkoba yaitu narkotika dan obat-
obatan berbahaya yang dapat merusak fungsi sistem saraf. Ektasi, kokain, kafein, Sabu-sabu
ganja dan beberapa obat terlarang lainnya tentu kita tahu. Namun yang perlu menjadi titik utama
dalam pidato saya kali ini yaitu mengenai upaya preventif dan komprehensif untuk
menanggulangi penyalahgunaan dan peredaan gelap narkoba. Karena di era sekarang ini banyak
orang pintar mengerti narkoba, tahu jenis-jenisnya tapi tidak menjauhi narkoba. Jangan sampai
hal ini disamakan dengan label peringatan dalam kemasan rokok yang menjadi hiasan belaka.
Karena sekali kita mencoba narkoba maka sekali itu akan membuat kita ketagihan dan akhinya
hancur.
Hadirin yang saya hormati!
Dalam hukum Internasional, lembaga United Nations Office on Drugs and
Crime(UNODC) yang menangani masalah Narkoba dan Kriminal, berada di bawah naungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara jelas menyatakan bahwa penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba merupakan salah satu kejahatan yang menghambat pembangunan secara
Global. Tindak pidana ini juga tentu menghambat program pembangunan Millenium (MDGs)
yang hendak dicapai 2015 mendatang. Bahkan untuk kejahatan ini, PBB selama 29 tahun telah
mengadakan konferensi anti narkotika terbesar. Pada tanggal 12 Juni 2013 lalu mengadakan
konferensi internasional anti narkotika di Bali International Convention Center (BICC) dengan
nama International Drugs Enforcement Conference (IDEC) yang menghadirkan 305 orang
penegak hukum anti narkoba dari 79 negara. Konferensi ini telah berlangsung selama 29 tahun
(Humas BNN, Drugs Education and Drugs Information). Narkoba merupakan transnational
crime atau tindak kejahatan transnasional yang melibatkan dunia Internasional sehingga Negara-
negara di dunia melakukan kerjasama untuk memberantasnya melalui pertukaran data dan
informasi, peningkatan Sumber Daya Manusia dan pelatihan.
Hadirin yang saya hormati!
Tidak hanya dalam hukum International, secara nasional kita diatur oleh Undang-undang
No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan beberapa aturan sebelumnya yaitu UU No. 9 tahun
1997, lalu UU No. 22 Tahun 1997 dan UU No. 5 tahun 1997 tentang Narkotika dan
psikotropika.
Saya juga akan mengungkap data tindak penyalahgunaan narkoba yaitu diantaranya,
menurut Direktur Eksekutif Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Yury
Fedotov Heroin, kokain dan narkoba lainnya terus membunuh sekitar 200.000 orang setiap
tahunnya, memecah-belah keluarga dan membawa penderitaan, rasa tidak aman dan
penyebaran HIV kepada orang lain,. Sedangkan di Indonesia Sendiri, Gerakan Nasional Anti
Narkoba (Granat) mencatat sebanyak lima juta jiwa menjadi pengguna dan pencandu Narkoba di
Indonesia pada tahun 2012, ini menujukkan peningkatan dibanding tahun 2011 lalu yang hanya
sekitar 3,3 juta jiwa.
Dari data tersebut, sudah sepatutnya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia menjadi
salah satu penggerak untuk memberantas tindak penyalahgunaan dan penyebaran gelap narkoba.
Dunia internasional telah bekerjasama dan kerjasama itu akan sulit terwujud jika masyarakat kita
tidak memahami tentang bahaya narkoba.
Hadirin yang saya hormati,
Kita hanya memiliki dua pilihan, yaitu bertahan hidup dan menyelamatkan generasi
bangsa dari bahaya narkoba atau ikut menjadi korban keganasan narkoba. Dan hanya dua
pilihan untuk orang yang berani mencoba narkoba yaitu sekarat di rumah sakit atau langsung ke
liang kubur. Anekdotnya adalah kebanyakan korban meninggal di rumah sakit bukan pengguna
narkoba karena pengguna narkoba belum sempat dirawat di rumah sakit mereka sudah
meninggal. Lalu apa upaya yang dapat kita lakukan? Hmm!. yang perlu kita lakukan adalah
upayakan sesuatu yang dimulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan lakukan mulai
sekarang. Lingkungan keluarga yang menjadi pondasi utama dalam hal ini, karena disitulah
anak-anak mulai membangun karakternya. Lalu yang kedua adalah lingkungan sekolah sebagai
tempat generasi Indonesia belajar, berikutnya adalah lingkungan masyarakat yaitu dengan
melaksanakan kegiatan seperti ini,
Hadirin yang saya hormati.
Saya ingatkan sekali lagi bahwa jangan sekali-kali untuk mencoba narkoba karena selain
merusak diri sendiri, ini akan merusak orang lain serta merusak eksistensi republik ini. Berapa
lagi generasi kita yang harus hancur karena narkoba? Sampai kapan kita mau berubah?
Apakah kita tega melihat 200.000 orang pertahun meregang nyawa karena narkoba? Lalu apakah
kita hanya tinggal diam?. Siapakah yang harus betindak, apakah kamu? atau kamu? Ya, kita
semualah yang harus bertindak. Intinya adalah penyalahgunaan narkoba tidak memiliki nilai
positif sama sekali melainkan hanya menciptakan kerusakan atau dampak negatif, kerugian bagi
diri sendiri, merugikan Negara milayaran hingga triliunan rupiah dan menghambat pembangunan
secara global. Mari kita bekerjasama memberantas narkoba karena titik utama dan senjata utama
untuk melawan narkoba adalah kerjasama kita semua. Untuk teman-teman calon generasi pelurus
Indonesia, jangan pernah mencoba narkoba karena narkoba akan merusak masa depan kita , akan
membuyarkan mimpi-mimpi kita dan tentu mengecewakan orang tua kita, mari kita jadikan
kebebasan Anak Indonesia dari narkoba sebagai kado ulang tahun terindah untuk Tuhan dan
untuk orang-orang yang kita sayangi. Hidup Indonesia anti narkoba.!
Hadirin yang hormati,
Demikian pidato saya kali ini, atas perhatian bapak/ibu dan teman-teman, saya haturkan
terima kasih, saya berharap acara seperti ini tidak sekedar kompetisi belaka tetapi juga sebagai
media kita bersama untuk saling mengingatkan. Saya juga berharap yang hadir pada hari ini
dapat menjadi penyambung lidah untuk saudara-saudara kita di luar sana agar kita bersama-
sama melawan narkoba.
Apabila ada kebenaran dalam pidato saya itu semata-mata adalah kebenaran dari Tuhan
dan apabila ada kekurangan, itu semata-mata adalah kekurangan saya sebagai manusia biasa jadi
sekiranya mohon dimaafkan.
Terima kasih dan Syalom.

Anda mungkin juga menyukai