Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 23 April 2016
Halaman : 1/4

PUSKESMAS SUHARDINA
DONGI NIP. 19730129 199203 2 004

1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah


sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
penyakit hipertensi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Dongi Nomor Tahun 2016
Tentang Pemberian Layanan Klinis.
4. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2104 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitis Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur Alat:
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Timbangan
Bahan :
1. Lembar resep
2. Lembar laboratorium
3. Lembar rujukan
6. Langkah-langkah 7. Diagram Alir
1. Petugas melakukan anamnesis
(keluhan utama, riwayat penyakit Petugas melakukan
Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat alergi dan riwayat penyakit anamnesis yang diperlukan
keluarga).
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital
sign yang diperlukan. Jika ada indikasi petugas Petugas melakukan
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik melakukan pemeriksaan pemeriksaan fisik
yang diperlukan/ yang sesuai. penunjang
4. Jika ada indikasi petugas melakukan
pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosa dan Petugas menentukan Petugas memberikan
atau differntial diagnosis berdasarkan klasifikasi hipertensi terapi sesuai dengan
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, menurut Joint National diagnosa yang
dan pemeriksaan penunjang. Commitee (JNC) VII ditegakkan
6. Petugas menentukan klasifikasi
hipertensi menurut Joint National
Commitee (JNC) VII. Bila ada indikasi Pre-Hipertensi
hipertensi dengan Modifikasi gaya hidup
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik penyakit penyerta/ Hipertensi stage I
(mmHg) (mmHg) indikasi khusus petugas Modifikasi gaya hidup
Normal <120 < 80 memberikan terapi Diuretik tiazid
Pre- 120-139 80-89 Dapat dipertimbangkan
sesuai indikasi tersebut,
Hipertensi : ACE Inhibitor, BB,
ditambah obat anti CCB.
Hipertensi 140-159 80-99 hipertensi lain sesuai Hipertensi stage II
stage -1 kebutuhan Modifikasi gaya hidup
Hipertensi 160 100 Kombinasi 2 obat :
stage -2 diuretik dengan ACE
inhibitor, atau BB, atau
7. Petugas memberikan terapi sesuai CCB.
dengan diagnosa yang ditegakkan :
a. Pre-Hipertensi
Modifikasi gaya hidup (diet kaya
buah dan sayuran, pembatasan
intake natrium/garam, gula dan
HIPERTENSI
No. Dokumen :
PUSKESMAS SUHARDINA
No. Revisi :
DONGI SOP Tanggal Terbit : 22 April 2016
NIP. 19730129 199203 2 004
Halaman : 3/4
lemak, memperthankan berat
badan, olahraga teratur, stop Petugas menentukan target tekanan
merokok, stop/membatasi darah :
konsumsi alkohol, manajemen
<140/90 mmHg
stres.
<130/80 mmHg pada pasien DM,
b. Hipertensi stage I
penyakit ginjal kronik, memiliki 3
Modifikasi gaya hidup
faktor resiko, ada penyakit tertentu
Diuretik tiazid
Dapat dipertimbangkan : ACE
Inhibitor, Beta Blocker (BB),
Calsium Channel Blocker (CCB). Petugas menentukan target tekanan
c. Hipertensi stage II darah :
Modifikasi gaya hidup <140/90 mmHg
Kombinasi 2 obat : diuretik dengan <130/80 mmHg pada pasien DM,
ACE inhibitor, atau BB, atau CCB. penyakit ginjal kronik, memiliki 3
DIURETIK faktor resiko, ada penyakit tertentu
HCT Dewasa : 12,5-50 mg/hari
Furosemid Dewasa : 50-100 mg/hari
dosis tunggal/terbagi. Bila target tekanan darah belum
ACE INHIBITOR tercapai setelah observasi selama 2
Captopril 12,5-25 mg tiap 8-12 jam minggu petugas mengoptimalkan
CALSIUM CHANNEL BLOCKER dosis atau menambah obat anti
Amlodipin 5 mg tiap 24 jam maksimal hipertensi yang lain
10 mg/hari
Nifedipin 5-30 mg tiap 8 jam
BETA BLOCKER Bila dengan mengoptimalkan dosis
Propanolol Awal : 40 mg tiap 8-12 atau menambah obat anti hipertensi
jam yang lain target tekanan darah
Pemeliharaan : 120-240 belum tercapai petugas
mg/hari mempertimbangkan dengan pasien
untuk melakukan rujukan ke dokter
8. Bila ada indikasi hipertensi dengan spesialis
penyakit penyerta/ indikasi khusus
petugas memberikan terapi sesuai
indikasi tersebut, ditambah obat anti
Petugas memberikan edukasi
hipertensi lain sesuai kebutuhan.
kepada pasien atau keluarganya
9. Petugas menentukan target tekanan
tentang modifikasi gaya hidup.
darah yaitu :
a. <140/90 mmHg
b. <130/80 mmHg pada pasien DM,
penyakit ginjal kronik, memiliki 3 Jika ada indikasi petugas
faktor resiko, ada penyakit tertentu. melakukan rujukan ke unit yang
10. Bila target tekanan darah belum lain.
tercapai setelah observasi selama 2
minggu petugas mengoptimalkan
dosis atau menambah obat anti
hipertensi yang lain. Petugas memberikan resep
11. Bila dengan mengoptimalkan dosis kepada pasien untuk
atau menambah obat anti hipertensi diserahkan ke ruang obat
yang lain target tekanan darah belum
tercapai petugas mempertimbangkan
dengan pasien untuk melakukan
rujukan ke dokter spesialis.
HIPERTENSI
No. Dokumen :
PUSKESMAS SUHARDINA
No. Revisi :
DONGI SOP Tanggal Terbit : 22 April 2016
NIP. 19730129 199203 2 004
Halaman : 4/4
12. Petugas memberikan edukasi kepada
pasien atau keluarganya tentang Petugas mendokumentasikan semua
modifikasi gaya hidup. hasil anamnesis, pemeriksaan,
13. Jika ada indikasi petugas melakukan diagnosa, terapi, rujukan yang telah
rujukan ke unit yang lain. dilakukan di rekam medis pasien.
14. Petugas memberikan resep kepada
pasien untuk diserahkan ke ruang
obat.
15. Petugas mendokumentasikan semua
hasil anamnesis, pemeriksaan, Petugas
diagnosa, terapi, rujukan yang telah mendokumentasikan
dilakukan di rekam medis pasien. identitas, diagnosa dan
16. Petugas mendokumentasikan terapi yang diberikan di
identitas, diagnosa dan terapi yang buku register pasien
diberikan di buku register pasien

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Poliklinik umum
9. Unit terkait 2. UGD
3. Rawat Inap
1. Rekam Medis
2. Buku register pasien
8. Dokumen Terkait 3. Buku register rujukan

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


4. Rekaman historis perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai