Revisi Ok
Revisi Ok
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Definisi Hemangioma
2. Mengetahui Macam-macam Hemangioma
3. Mengetahui Hemangioma
4. Mengetahui Manifestasi Klinis Hemangioma
5. Mengetahui Patofisiologi Dan Patogenesis
6. Mengetahui Komplikasi
7. Mengetahui Penegakkan Diagnosa
8. Mengetahui Pencegahan Hemangioma
9. Mengetahui Penatalaksanaan Hemangioma
10. Mengetahui Asuhan Kebidanan yang dapat diaplikasikan kepada anak dengan
Hemangioma
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Hemangioma adalah proliferasi dari pembuluh darah yang tidak normal dan
dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma adalah suatu tumor
jinak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1
tahun.
Hemangioma dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan berbagai kelainan
perkembangan vaskular, termasuk di dalamnya penyakit akibat malformasi vaskular.
Banyaknya klasifikasi-klasifikasi serta kemiripannya secara klinis membuat klinisi
sulit membedakan lesi/tumor akibat malformasi vaskular dengan lesi/tumor
hemangioma. Adanya kesalahpahaman konsep bahwa kebanyakan dari lesi/tumor ini
akan menghilang secara spontan dalam tahun-tahun awal kehidupan mengakibatkan
terjadinya kesalahan diagnosa. Akibatnya, lesi/tumor yang seharusnya dirawat, malah
dibiarkan tanpa perawatan. Hal itu tentu sangat merugikan pasien.
Untuk mengurangi kesalahan akibat banyaknya klasifikasi kelainan vaskular,
maka pada tahun 1982 John Mulliken dan Julie Glowacki membuat klasifikasi tumor
vasoformatif yang didasarkan pada gambaran histologi dan perilaku biologi lesi ke
dalam 2 kelompok besar, yaitu hemangioma dan malformasi vaskular. Klasifikasi ini
paling banyak diterima dan dipakai di dunia.
Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak.
Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua, contohnya adalah
cherry hemangioma atau angioma senilis yang biasanya jinak, kecil, red-purple papule
pada kulit orang tua. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian
besar kasus hemangioma dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan kemudian
setelah kelahiran. Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang
vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar
tempat tersebut akan mengganggu proses makan dan penglihatan, atau bila
hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat
mengganggu proses kerja organ tersebut. Hemangioma lebih mengganggu bagi para
orang tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau kepala bayi.
2.2 KLASIFIKASI
Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler dan
hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma) terjadi pada
kulit bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada kulit yang lebih
dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis.
A. Hemangioma kapiler
1. Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)
Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari
sesudah lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan
menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu . Tampak sebagai
bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah
menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada
perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah
sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar .
2. Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah
trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering
disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua
umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang
sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan
pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan
dapat bertangkai, mudah berdarah .
B. Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau
nodus yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan
cepat mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskular yang
matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.
Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan
jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam .
C. Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis
kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis
tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya
unilateral, soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa
tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada
perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa . Lokasi
hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial dan dalam, atau organ
dalam.
Hemangioma yang lain diantaranya:
1. Intramuscular hemangioma
Intramuscular hemangioma sering terjadi pada dewasa muda,
80-90% diderita oleh orang yang berumur kurang dari 30 tahun.
Hemangioma ini lebih sering terjadi pada ekstremitas inferior,
terutama di paha dan khas ditunjukkan dengan massa pada palpasi
dan perubahan warna pada permukaan kulit di sekitar area
hemangioma. Intramuscular hemangioma bisa asimptomatik atau
dapat juga muncul dengan gejala-gejala seperti pembesaran
ekstremitas, peningkatan suhu pada area hemangioma, perubahan
warna pada permukaan kulit, dan sakit.
2. Synovial hemangioma
Synovial hemangioma kasusnya jarang terjadi. Pada artikulasio
sinovial terdapat eksudat cairan yang berulang, nyeri, dan
menunjukkan gejala gangguan mekanik.
3. Osseus hemangioma
Osseus hemangioma sering ditemukan dalam bentuk kecil-
kecil, tetapi dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Pada tulang
tengkorak dapat berhubungan dengan bengkak, eritema, lunak, atau
kelainan bentuk. Pada kasus-kasus yang jarang, vertebrae
hemangioma bisa menyebabkan penekanan pada korda dan fraktur,
tapi kebanyakan vertebrae hemangioma biasanya asimptomatik.
Osseus hemangioma biasanya solid (melibatkan satu tulang)
atau fokal (melibatkan satu tulang atau tulang di dekatnya pada
satu area). hemangiomatosis merupakan multipel hemangioma
yang berlokasi di antara tulang yang saling berdekatan atau
bersebelahan. Multipel hemangioma juga dihubungkan
dengancystic angiomatosis tulang dimana tidak didapatkan
komponen jaringan lunak. Skeletal-ektraskeletal angiomatosis
diartikan sebagai hemangioma yang mempengaruhi kanalis
vertebralis, selama tidak berada satu tempat .
4. Choroidal hemangioma
Choroidal hemangioma dapat tumbuh di dalam pembuluh
darah retina yang disebut koroid. Jika terdapat pada makula (pusat
penglihatan) atau terdapat kebocoran cairan dapat menyebabkan
pelepasan jaringan retina (retinal detachment). Perubahan ini dapat
mempengaruhi penglihatan.
Kebanyakan choroidal hemangioma tidak pernah tumbuh atau
terjadi kebocoran cairan dan mungkin dapat diobservasi tanpa
pengobatan.
5. Spindle cell hemangioma
Spindle cell hemangioma (hemangioendothelioma) merupakan
lesi vaskular yang tidak jelas dimana biasanya berlokasi di dermis
atau subkutis dari ekstremitas distal (terutama sekali pada tangan).
6. Gorham disease
Gorham disease dapat menimbulkan nyeri tumpul atau lemah
dan jarang dicurigai lebih awal pada evaluasi dengan radiografi.
Penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Secara
histologiGorham disease khas menampakkan hipervaskularisasi
dari tulang. Proliferasi vaskular sering mengisi kanalis medularis.
2.3 ETIOLOGI
Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum diketahui,
namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari kontrol pertumbuhan
pembuluh darah. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh
darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis.
Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar
angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factorbeta, dan
transforming growth factorbeta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.
2.4 PATOFISIOLOGIS
Hemangioma merupakan proliferasi sel endothel. Hemangioma merupakan suatu tipe
angiogenesis murni yang mampu meningkatnya faktor angiogenesis dan berkurangnya
faktor supresi sel-sel.
Hemangioma superfisial dan dalam mengalami fase pertumbuhan cepat, ukuran dan
volume bertambah secara progresif kemudian membelah dengan sangat cepat. Fase ini
diikuti dengan fase istirahat , perubahan hemangioma sangat sedikit, serta fase involusi
dimana aktivitas endotel berkurang dalam beberapa waktu mengalami regresi secara
spontan. hemangioma dapat hilang tanpa bekas (hemangioma kapiler) & meninggalkan
bekas (hemangioma Kavernosa
gejala klinis
Tergantung macamnya :
2.6 DIAGNOSA
Penentuan diagnosis hemangioma dilihat dari riwayat pasien dan pemeriksaan klinis
yang tepat. Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau tidak
menonjol dengan warna kemerah-merahan,Tumor bersifat compressible. Bisa
ditunjang dengan pemeriksaan angiografi.
Diagnosis banding dari hemangioma adalah terhadap tumor kulit lainnya yaitu
limfangioma, higroma, lipoma, neurofibroma, malformasi vaskular kongenital, venous
stars, dan herediter hemorragik telangiektasis (Rendu-Osler-Weber Syndrome).
Saat timbul Saat lahir lesi samara atau Sejak lahir sudah nampak
belum tampak sama sekali
lahir
2.7 PENATALAKSANAAN
2.7.1 Medis / Pengobatan
a) Cara Konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami
pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai pembesaran
maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan,
lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun. Hemangioma
superfisial atau hemangioma kapiler atau hemangioma strawberry sering
tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila dibiarkan akan hilang
dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.
b) Cara Aktif
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan
tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma
yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami
infeksi;hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan
menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan. Penatalaksanaan
hemangioma secara aktif, antara lain :
Pemeriksaan penunjang
Kebanyakan hemangioma mudah didiagnosis tanpa memerlukan
pemeriksaan penunjang. Namun demikian hemangioma profunda atau lesi
superfisialis yang meragukan memerlukan pemeriksaan penunjang untuk
komfirmasi diagnosis dan evaluasi ekstensinya.
1. Radiografi
Radiografi mempunyai manfaat yang terbatas dalam
penegakan diagnosis hemangioma. Gambaran yang ditunjukan bisa
berupa bayangan masa yang isodens dengan otot, bila di dekat
tulang dapat memberikan gambaran periosteal reaction.
2. Ultrasonografi (USG)
USG merupakan pemeriksaan nonivasif yang umumnya
digunakan sebagai penunjang diagnosis untuk hemangioma
profunda dan viseralis. Gambaran USG hemangioma bervariasi dan
tidak spesifik misalnya pada hemangioma hepar, yang memberikan
gambaran ekogenic.
3. CT-Scan
Pada CT-Scan tanpa kontras, hemangioma akan tampak sebagai
lesi hipodens (low-density mass) dan adanya pendesakan
terhadap jaringan normal sekitarnya.
2.7.2 Kebidanan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah
dengan memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan
mengenai apa yang dimaksud dengan Hemangioma, menjelaskan macam-
macam hemangioma, dan penangannya.
Untuk hemangioma kapiler atau superfisial tidak perlu penanganan
khusus, oleh karena akan menghilang dan kulit terlihat normal. Namun, untuk
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan
tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang
mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi;hemangioma yang
mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan)
jaringan, harus segera dilakukan penanganan. Bantu ibu untuk dilakukan
rujukan untuk pemeriksaan lanjutan.
2.8 PROGNOSA
Pada umumnya prognosis bergantung pada letak tumor, komplikasi serta penanganan
yang baik.
2.9 KOMPLIKASI
1. Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya.
Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah
karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah
di bawahnya terus tumbuh.
2. Ulkus
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan,
dan sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat
ruptur. Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan ulserasi dan
infeksi sekunder.
3. Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu
dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata
kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit
yang mengalami sekuesterisasi.
4. Gangguan Penglihatan
Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan
harus lebih sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan
pada sumbu penglihatan (visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah
astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desakan
tumor ke ruang retrobulbar. Hemangioma pada kelopak mata bisa mengganggu
perkembangan penglihatan normal dan harus diterapi pada beberapa bulan
pertama kehidupan.
5. Masalah Psikososial
6. Dengan persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan obstruksi
jalan nafas, gagal jantung.
2.10 PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah hemangioma, baik yang dilakukan sebelum maupun
selama kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Leher
Terdapat benjolan sebesar telur puyuh pada area sebelah
kanan belakang (tengkuk), mengeluarkan darah, tidak
terdapat kaku kuduk,tidak ada pembesaran kelenjaran
thyroid dan vena jugularis.
Dada
Kanan dan kiri simetris, tidak ada ronchi/wheezing, tidak
ada retraksi dada saat bernafas,tidak tampak adanya chest
indrawing.
Perut
Normal tidak ada pembengkakan hepar,tidak distensi, tidak
ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat, tidak ada kembung,
tidak ada perdarahan pada tali pusat.
Punggung
Tidak ada benjolan spina bifida, bentuk punggung
lordosis,banyak bekas cacar air dan terdapat bintik biang
keringat.
Genetalia
tidak dikaji
Anus
tidak dikaji
Ekstremitas
Jari lengkap, normal, tidak ada polidaktili/sindaktili
(kanan/kiri).
1.2.4 Antopometri
Ukuran kepala :
Suboccipito bregmatika :-
Fronto occipitalis :-
Mento occipitalis :-
Dx/Masalah/
Data Subjektif Data Objektif
Kebutuhan
Identifikasi Masalah
Nama ibu : Ny. K
Usia : 25
Parietas :
Alamat : Polowijen RT06/RW07 No.10, Malang
Nama Suami : Tn. J
Usia : 26
Kronologi Kejadian :
Pada hari Jumat, 1 September 2016 Ny. K datang ke BPS Polowijen untuk
memeriksakan keadaan anaknya yang berusia 9 bulan karena bayinya rewel, badan teraba
panas, dan ada Benjolan pada tengkuk dengan kemerahan pada area tengkuk kanan
kemudian semakin membesar. Pada pemeriksaan suhu bayi 38 drajat Celsius dan pada
pemeriksaan fisik ditemukan benjolan sebesar telur puyuh pada area sebelah kanan belakang
(tengkuk), mengeluarkan darah, tidak terdapat kaku kuduk.
Bidan melakukan perawatan luka pada bayi dengan hemangioma yang mengakibatkan
perdarahan dan menjelasan untuk tempat rujukan segera agar mendapat penanganan lebih
lanjut.
1. Definisi Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jinak yang sering terjadi pada bayi baru lahir
dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun.
Pada bayi Ny. K ditemukan benjolan sebesar telur puyuh pada tekuk dengan
kemerahan pada area tengkuk kanan dan semakin membesar.
Adanya kesesuaian antara teori dengan kasus.
2. Tanda dan gejala
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan tanda dan gejala hemangioma
kavernosa karena terdapat benjolan yang berwarna merah dan semakin membesar.
Adanya kesesuaian antara teori dengan kasus.
3. Komplikasi
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan,
dan sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat
ruptur. Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan ulserasi dan
infeksi sekunder.
Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan komplikasi ulkus karena terdapan
gejala inveksi yaitu demam, adanya perdarahan pada hemangioma.
Adanya kesesuaian antara teori dengan kasus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hemangioma adalah suatu tumor jinak yang bisa berupa lesi berwarna merah terang dan
benjolan dengan berbagai klasifikasinya. Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua
yaitu hemangioma kapiler dan hemangioma kavernosum. Pada penatalaksanaannya
seorang bidan dapat memberikan konseling pada saat sebelum hamil dan saat hamil untuk
mencegah terjadinya hemangioma. Bila pada BBL memberikan konseling dan asuhan
kepada keluarga tentang hemangioma agar tidak menjadi khawatir.
5.2 Saran
Sebaiknya orang tua memantau bayinya agar dapat mengetahui masalah-masalah
yang terjadi pada bayi sedini mungkin. Karena jika salah satu dari masalah tersebut tidak
segera diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Deslidel, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta: EGC.
Dewi Vivian N. L.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Sudarti, dan Endang Khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yeyeh, Ai.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: CV. Trans InfoMedika.
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4, Volume 2.Jakarta : EGC.
Prawirahardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiraharjo.