Anda di halaman 1dari 24

BAB II

RUANG LINGKUP STUDI AMDAL

2.1 Status dan Lingkup Rencana Kegiatan yang Akan Ditelaah


2.1.1 Status Studi AMDAL
Studi AMDAL rencana kegiatan pembangunan Fabian Mall, Apartemen
dan Hotel di Kampung Cileuweung Kota Cimahi Utara mengacu kepada
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006
tentang jenis-jenis Rencana Usaha dan/atau tanpa kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup kegiatan Pembangunan
Fabian Mall, Apartemen dan Hotel di Kampung Cileuweung Kota Cimahi wajib
dilengkapi AMDAL, karena luas lahannya 12.000 5 ha. Kegiatan ini masuk
pada kategori Bidang Pekerjaan Umum dengan jenis kegiatan Pembangunan Pusat
Perkantoran, Pendidikan, Olahraga, Kesenian, Tempat Ibadah, Pusat
perdagangan/perbelanjaan relatif terkonsentrasi: luas lahan 5ha, atau bangunan
10.000 m2.

2.1.2 Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang


Berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Cimahi
berfungsi sebagai kawasan lindung dan kawasan budidaya perkotaan. Dilihat dari
RTRW tersebut pembangunan Fabian Mall, Apartemen dan Hotel telah sesuai
dengan Perda Nomor 4 2013 tentang RTRW yang ada di kota cimahi.

2.1.3 Uraian Pekerjaan


Dilokasi Fabian Mall, Apartemen dan Hotel dengan luas tanah 12.000m2
akan dibangun 2 basement, 8 lantai mall, 3 lantai lounge center dan 18 lantai hotel
yang dilengkapi dengan ruang tebuka hijau, instalasi air limbah, air bersih dan
kebakaran sebagai sarana penunjang.
2.1.4 Kegiatan yang Ada Di Sekitar Rencana Lokasi Beserta Dampaknya
Lokasi kegiatan berada di wilayah kota comahi. Akses menuju rencan
Pembangunan Fabian Mall, Apartement dan Hotel melalui jalan utama yaitu Jalan
Raya Barat. Lokasi kegiatan berbatasan dengan kegiatan lain di sekitarnya yaitu :
a) Sebelah Barat : Terdapat pemukiman warga
b) Sebelah Timur : Terdapat pemukiman warga
c) Sebelah Selatan : Terdapat jalan raya barat
d) Sebelah Utara : Terdapat sekolah SMK Ti Garuda Nusantara

2.2 Lingkup Rona Lingkungan Awal


2.2.1 Penduduk
Wilayah Cimahi Tengah memiliki jumlah penduduk yang lebih sedikit jika
dibandingkan dengan penduduk di wilayah Cimahi Selatan dan Cimahi Utara,
akan tetapi jika dibandingkan dengan penduduk di Kota Cimahi, jumlah
penduduk di Cimahi Tengah terdata lebih banyak. Data jumlah penduduk di
Cimahi Tengah selama 10 tahun dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Cimahi Tengah


Jumlah Penduduk
Tahun
Laki-Laki Perempuan Total
2003 57976 62261 120237
2004 64513 58520 123033
2005 66829 60709 127538
2006 69412 63052 132464
2007 72084 65538 137622
2008 74958 68059 143017
2009 77988 70672 148660
2010 74832 72652 147484
2011 76660 74502 151162
2012 78136 75697 153833
Sumber : BPS Kota Cimahi
2.2.2 Iklim
Kota Cimahi merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Barat. Iklim di Jawa
Barat adalah tropis, dengan suhu 9 C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 C di
Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah
pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.

2.2.3 Fisiografi
Kota Cimahi terletak diantara 1073030 BT - 1073430 dan
65000 - 65600 Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Cimahi yang sebesar
40,2 Km2 menurut UU No. 9 Tahun 2001 dengan batas-batas administratif
sebagai berikut :
Sebelah Utara :
Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat
Sebelah Timur :
Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo dan Kec.
Andir Kota Bandung
Sebelah Selatan :
Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat
dan Bandung Kulon Kota Bandung
Sebelah Barat :
Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat

Rencana lokasi kegiatan berada di Stadion Sangkuriang yang merupakan


sebuah stadion yang terletak di Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Stadion ini
dipergunakan untuk menggelar pertandingan-pertandingan sepak bola. Stadion ini
merupakan bekas markas dari tim Persikab yang bermain di Divisi Tiga Liga
Indonesia. mulai tahun 2005 Persikab menggunakan Stadion Si Jalak Harupat di
Kabupaten Bandung. tahun 2010 dijadikan homebase Bandung FC, Stadion ini
memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 12.000 orang. Stadion sangkuriang ini
terletak di Jalan Cisangkan, Kelurahan Padasuka, Cimahi Tengah.
2.2.4 Geografi
Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Propinsi Jawa Barat dan
meliputi 3 Kecamatan yang terdiri dari 15 Kelurahan, yaitu : Kecamatan Cimahi
Utara terdiri dari 4 Kelurahan, Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan
dan Kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 5 Kelurahan.
Secara geografis wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai
ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara 1,040 meter dpl (Kelurahan
Cipageran Kecamatan Cimahi Utara), yang merupakan lereng Gunung
Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian selatan
sekitar 685 meter dpl (Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan) yang
mengarah ke Sungai Citarum.

2.2.5 Kualitas air


Sungai yang melalui Kota Cimahi adalah Sungai Cimahi dengan debit air
rata-rata 3.830 l/dt, dengan anak sungainya ada lima yaitu Kali Cibodas, Ciputri,
Cimindi, Cibeureum (masing-masing di bawah 200 l/dt) dan Kali Cisangkan (496
l/dt), sementara itu mata air yang terdapat di Kota Cimahi adalah mata air Cikuda
dengan debit air 4 l/dt dan mata air Cisintok (93 l/dt).
Akan tetapi,rencana lokasi kegiatan terbilang jauh dari sungai-sungai yang
melalui Kota Cimahi ini. Untuk itu pengujian kualitas air dilakukan hanya untuk
air tanah/sumur dan air PDAM yang diambil dari rumah warga sekitar.
Berikut ini adalah tabel hasil dari pengujian kualitas air sederhana
terhadap air sumur dan air PDAM warga sekitar lokasi yang direncanakan.

Tabel 2.2 Kualitas Air


Parameter Air Sumur Air PDAM
pH 7,6 7,5
TDS 2,84 0,40
Sumber : Hasil Analisa
2.2.6 Kegempaan
Secara umum morfologi daerah Cimahi merupakan perbukitan agak terjal
hingga terjal dengan kemiringan lereng antara 15 - 25. Daerah bencana berada
pada ketinggian diatas 750 mdpl. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Lembar
Bandung, Jawa (P.H. Silitonga, 1973) batuan penyusun daerah bencana adalah
tuff pasiran yang berasal dari G. Dano dan G. Tangkubanperahu.
Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah di
Provinsi Jawa Barat bulan Maret 2014 (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi), Rencana lokasi kegiatan terletak di Kecamatan
Cimahi Tengah termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah menengah sampai
tinggi artinya pada daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas
normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir,
tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat
aktif kembali.

2.2.7 Kebisingan
Rencana lokasi kegiatan terletak pada daerah sibuk, dekat dengan jalan
utama dan terdapat beberapa sekolah serta perkantoran di sekitarnya. Sehingga
kemacetan sudah terbiasa terjadi pada pagi dan sore hari yang merupakan jam
pergi dan pulang kerja.
Pengujian tingkat kebisingan dilakukan pada jam 2 yang merupakan jam
pulang sekolah. Pengujian dilakukan dalam rentang waktu 5 menit dengan
pencatatan data setiap 10 detik dan didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 2.3 Data Pengujian Kebisingan


Tingkat Kebisingan
No Waktu
(dBA)
1 10 detik 62,0
2 20 detik 55,9
3 30 detik 52,3
4 40 detik 62,4
5 50 detik 60,9
Tingkat Kebisingan
No Waktu
(dBA)
6 60 detik 60,3
1 menit
7 10 detik 61,5
8 20 detik 57,6
9 30 detik 66,7
10 40 detik 57,4
11 50 detik 57,3
12 60 detik 54,1
2 menit
13 10 detik 55,4
14 20 detik 58,1
15 30 detik 59,2
16 40 detik 62,6
17 50 detik 61,0
18 60 detik 62,7
3 menit
19 10 detik 59,9
20 20 detik 56,0
21 30 detik 63,9
22 40 detik 60,2
23 50 detik 57,9
24 60 detik 57,4
4 menit
19 10 detik 58,5
20 20 detik 57,3
21 30 detik 57,8
22 40 detik 59,5
23 50 detik 59,6
24 60 detik 64,4
Sumber : Hasil pengujian di lapangan
Jumlah sampel (300/24) = 12,5
ti untuk tiap sampel = 8/100 = (24/300) = 0,08
62,0 55,9 64,4
Leq = 10 log 24
=1 [(10
10 0,08) + (10 10 0,08) + + (10 10 0,08)]

= 64,27 dBA

2.2.8 Sosial ekonomi


Penduduk kota cimahi sebagian besar bekerja sebagai pegawai dan buruh
industri serta petani. Hal tersebut dikarenakan Cimahi memang merupakan daerah
industri.
Kegiatan yang menopang ekonomi masyarakat Cimahi adalah bidang
pertanian dan perindustrian. Potensi wilayah yang terdapat dari sektor pertanian
yakni tanaman padi dan jagung yang lebih dominan di Kecamatan Cimahi Utara,
sedangkan komoditi lainnya seperti ubi kayu, ubi jalar, berada di Cimahi Tengah.
Kegiatan industri di Cimahi didominasi oleh industri tekstil, sandang dan
kulit yakni sebanyak 113 unit atau mencangkup 28% dari jumlah industri kecil
yang ada. Sedangkan untuk industri yang berskala menengah dan besar berjumlah
sebanyak 92 unit. Lapangan usaha industri di Kota Cimahi yang masih tergolong
muda ini memang merupakan penyangga utama perekonomian. Dari total
perekonomian senilai Rp. 4,6 triliun pada tahun 2002 sektor ndustri menyumbang
68,11% yakni senilai dengan Rp. 3,1 triliun.

2.3 Pelingkupan
Pelingkupan (scooping) merupakan proses awal pada studi AMDAL yang
dimaksudkan untuk menentukan lingkup permasalahan, mengidentifikasi dampak
potensial dan dampak penting hipotetik yang mungkin ditimbulkan pada proyek
Pembangunan Grand Java. Langkah-langkah dalam pelingkupan meliputi:

(1) Identifikasi dampak


(2) Evaluasi dampak potensial
(3) Klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik
Proyek Pembangunan Grand Java Mall, Hotel, Apartemen berpotensi
menimbulkan dampak terhadap komponen-komponen lingkungan sebagai berikut:
Komponen lingkungan fisik-kimia
(1) Kualitas udara
(2) Kebisingan
(3) Kualitas air sungai
1) Komponen lingkungan biologi
(1) Vegetasi
2) Komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
(1) Kesempatan kerja dan berusaha
(2) Pendapatan masyarakat
(3) Lalu lintas
(4) Keamanan
(5) Persepsi masyarakat
3) Komponen kesehatan masyarakat
(1) Kesehatan masyarakat

2.3.1 Identifikasi Dampak Potensial


Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi
segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara
potensial akan timbul sebagai akibat adanya usaha dan/atau kegiatan tanpa
memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak. Dengan
demikian pada tahap ini belum ada upaya untuk menilai apakah dampak
potensiaal tersebut merupakan dampak penting.
Rencana kegiatan pembangunan proyek diperkirakan akan menimbulkan
dampak potensialterhadap komponen lingkungan fisik-kimia, biologi, sosekbud
dan kesehatan masyarakat.
Tabel 2.4 Identifikasi Dampak Potensial
Komponen Kegiatan
Pasca -
Pra Konstruksi Konstruksi Operasional
Operasional
Komponen

Karyawan Hotel
Hubungan kerja

Pembongkaran
Mob Peralatan
Sosialisasi rencana
No

Gedung hotel
Pembangunn
Perencanaan

dan material

Gedung dan
Gedung Hotel
Tenaga Kerja

dan Tenaga
Pembebasn

Bangunan /
Pemutusan
Survei dan

Perawatan
Operasional
Rekruitmen

Bangunan
Lingkungan

Peralatan
Konstruksi
Perijinan

Kegiatan
Kegiatan

Utilitas
Demob
kegiatan

Kerja
lahan

Fisik
A. FISIKA-KIMIA

1. Kualitas Udara - - - - - N N N - N - N
2. Kebisingan - - - - - N N N N N N N
3. Kualitas Air Sungai - - - - - - - - N - - -
B. BIOLOGI

1. Vegetasi - - - - - - - - P - - N
C. SOSEKBUD
Kesempatan Kerja dan
1. Berusaha
- - - P P P P - P P N -
2. Pendapatan Masyarakat - - P - P P P - P P N -
3. Lalu Lintas - - - - - N - N N N - N
4. Keamanan - - - - - N N N N N - N
5. Persepsi Masyarakat N N N N P N N N N N N P
D. KESMAS
1. Kesehatan Masyarakat - - - - - N N N P N N N
Keterangan :
P = Dianggap akan memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan/masyarakat sekitar
N = Dianggap akan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan/masyarakat sekitar

Sumber : Hasil analisa


2.3.2 Evaluasi Dampak Potensial

Tabel 2.5 Evaluasi Dampak Potensial

Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik


I. Tahap Prakonstruksi
Sosial Ekonomi Budaya
1) Kesempatan bekerja Proses survey perencanaan, perijinan dan pembebasan lahan pada rencana -
dan berusaha pembangunan Fabian Regency tidak akan menimbulkan dampak terhadap
mata pencaharian karena pada kondisi saat ini masyarakat sebagian besar
bekerja sebagi pegawai baik di perkantoran, pertokoan maupun di
perindustrian. Pada proses sosialisasi rencana kegiatan, masyarakat bisa
mengetahui tentang lowongan pekerjaan pada proyek ini merupakan peluang
bagi masyarakat sekitar yang sedang menganggur untuk dapat bekerja maka
dampak kegiatan pembebasan lahan terhadap aspek kesempatan kerja
berusaha dinilai sebagai dampak tidak penting hipotetik.
2) Pendapatan Proses survey perencanaan, perijinan dan pada rencana pembangunan Fabian -
masyarakat Regency tidak akan menimbulkan dampak terhadap pendapatan masyarakat,
kecuali jika dalam kegiatan pembebasan lahan ada tanah masyarakat yang
terkena ganti rugi, maka itu akan menambah pendapatan masyarakat, maka
dampak kegiatan pembebasan lahan terhadap aspek pendapatan masyarakat
dinilai sebagai dampak tidak penting hipotetik.
3) Persepsi masyarakat Kegiatan survey lapangan termasuk sosial dala rencana pebangunan Fabian -
Mall, Hotel dan Apartemen diperkirakan menimbulkan dampak positif dan
negatif terhadap komponen sosial ekonomi dan budaya pada aspek persepsi
masyarakat yang mana akan menimbulkan rumor di masyarakat bila informasi
rencana kegiatan kepada masyarakat tidak tersampaikan dengan jelas.
Sehingga dampak kegiatan akan timbulnya persepsi negatif diperkirakan akan
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
terjadi. Oleh karena penyampaian informasi terkait dengan rencana
pebangunan proyek ini harus disampaikan dengan jelas. Dampak kegiatan ini
dikategorikan sebagai dampak tidak penting hipotetik.
Kegiatan pembebasan lahan akan menyebabkan timbulnya persepsi negatif di
masyarakat apabila harga yang diajukan oleh pihak pemrakarsa proyek tidak
sesuai dengan harga pasaran khususnya untuk masyarakat peilik lahan yang
belum terbebaskan. Namun pada kondisi sekarang, lahan telah dibebaskan
sepenuhnya. Dengan demikian karena penyelesaian pembebasan lahan telah
cukup jelas, hal ini menjadi dampak tidak penting hipotetik terhadap
timbulnya konflik sosial di masyarakat.
II. Tahap Konstruksi
Fisik Kimia
1) Kualitas Udara Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pebangunan fisik bangunan serta Penurunan kualitas udara
demobilisasi peralatan dan tenaga kerja dapat menyebabkan penurunan
kualitas udara sekitar karena peningkatan debu yang disebabkan oleh lalu
lalang kendaraan dan alat berat yang mengangkut material konstruksi.
Kendaraan ini akan melalui jalan yang berbatasan dengan pemukiman
penduduk dan kawasan komersildisekitarnya sehingga jelas sekali hal inii
akan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar dan jelas sekali hal ini menjadi
dampak penting hipotetik.
2) Kebisingan Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pebangunan fisik bangunan serta Kebisingan
demobilisasi peralatan dan tenaga kerja dapat menyebabkan timbulnya
kebisingan yang bersumber dari lalu lalang kendaraan dan alat berat yang
mengangkut material konstruksi ataupun peralatan-peralatan kerja, kegiatan
berlangsung di sekitar pemukiman penduduk dan kawasn komersil hal ini
dapat mengganggu masyarakat sekitar dan menjadi dampak penting
hipotetik.
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
3) Kualitas air Kegiatan pebangunan fisik bangunan akan menghasilkan limbah domestik dan -
dapat menyebabkan penurunan kualitas air sungai sekitar. Namun dalm
pengerjaan proyek ini akan disediakan bascamp untuk pekerja dari luar. Selain
itu pekerja konstruksi direncanakan banyak dari daerah sekitar yang dekat
dengan rumahnya masing-masing dan tidak menginap dilokasi tapak proyek,
sehingga penurunan kualitas air sungai tidak akan terjadi dan hal ini dianggap
menjadi dampak tidak penting hipotetik.
Biologi
1) Vegetasi Kegiatan pebangunan fisik bangunan akan menyebabkan pemangkasan -
beberapa vegetasi yang berada di sekitar lokasi kegiatan. Namun karena letak
tapak proyek berada di sekitar pemukiman dan kondisi tapak proyek yang
akan dibangun berupa stadion bola yang memang lahannya sudah kosong dan
pematangan lahan sudah dilakukan sebelumnya maka penurunan fungsi
komunitas sampai hilangnya vegetasi tidak akan terjadi sehingga hal ini
menjadi dampak tidak penting hipotetik.
Sosial Ekonomi Budaya
1) Kesempatan bekerja Kegiatan rekruitmen tenaga kerja konstruksi, mobilisasi peralatan dan -
dan berusaha material, pembangunan fisik bangunan akan memberikan kesempatan bekerja
dan berusaha bagi masyarakat sekitar. Akan tetapi pengrekrutan pekerja juga
akan memperhatikan keterampilan-keterampilan pelamar yang sesuai dengan
jenis pekerjaan yang sedang dibutuhkan. Pekerjaan ini hanya berlangsung
pada tahap konstruksi. Ketika pembangunan telah selesai akan ada kegiatan
demobilisasi tenaga kerja, yakni berupa pemutusan hubungan kerja. Setelah
tahap konstruksi, akan ada tahap operasional yang kembali mengadakan
rekruitmen pekerja dan bisa saja pekerja pada tahap konstruksi yang dinilai
berkualitas ditarik perusahaan menjadi pegawai dalam kegiatan operasional.
Maka dari itu hal ini dinilai sebagai dampak tidak penting hipotetik.
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
2) Pendapatan Kegiatan rekruitmen tenaga kerja konstruksi, mobilisasi peralatan dan -
masyarakat material, pembangunan fisik bangunan akan memberikan pemasukan untuk
pendapatan masyarakat sekitar yang terlibat bekerja dengan perusahaan.
Akan tetapi, pekerjaan ini hanya bersifat sementara, yang hanya berlangsung
pada tahap konstruksi,. Ketika pembangunan telah selesai akan ada kegiatan
demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, yakni berupa pemutusan hubungan
kerja dan pendapatan masyarakat menjadi berkurang.
Setelah tahap konstruksi, akan ada tahap operasional yang kembali
mengadakan rekruitmen pekerja dan bisa saja pekerja-pekerja pada tahap
operasional yang dinilai berkualitas akan ditarik perusahaan menjadi pegawai
dalam kegiatan operasional dan otomatis pendapatan pekerja tersebut akan
enjadi bertambah. Maka dari itu hal ini dinilai sebagai dampak tidak penting
hipotetik.

3) Lalu lintas Adanya kegiatan rekruitmen dan pembangunan fisik bangunan dinilai tidak Lalu lintas
akan menganggu lalu lintas jalanan sekitar. Akan tetapi pada kegiatan
mobilisasi dan demobilisasi peralatan otomatis akan menganggu lalu lintas
jalanan sekitar yang akan dilalui oleh kendaraan pberat dan mobil-mobil
penganggkut material dan peralatan konstruksi. Oleh sebab itu hal ini dinilai
sebagai hal yang harus diperhatikan dan menjadi dampak penting hipotetik.

4) Keamanan Kegiatan mobilisasi kendaraan, pembangunan fisik bangunan dan deobilisasi Keamanan
peralatan akan mempengaruhi lingkungan sekitar. Dalam hal keselamatan,
masyarakat sekitar rentan dengan adanya kecelakaan akibat lalu lalang
kendaraan proyek, karena daerah pebangunan proyek ini yang berada di
daerah komersil yang padat lalu lintas dan dikelilingi beberapa sekolahan.
Oleh sebab itu hal ini dinilai sebagai dampak penting hipotetik.
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
5) Persepsi masyarakat Dalam hal rekruitmen tenaga kerja, masyarakat mungkin saja menganggap ini -
adalah hal positif, akan tetapi dalam hal mobilisasi peralatan dan material,
pembangunan fisik bangunan serta demobilisasi peralatan dan tenaga kerja
masyarakat akan mempunyai persepsi negatif akibat dampak-dampak yang
terjadi karena kegiatan tersebut, seperi kebisingan, debu, lalu lintas yang padat
dan lain-lain. Dampak ini bisa ditekan jika pihak perusahaan mampu
menangani dan meredam dampak-dampak negatif yang terjadi selama
kegiatan pebangunan berlangsung. Hal ini menjadi dampak tidak penting
hipotetik.
Kesmas
1) Kesehatan Masyarakat Dengan adanya kegiatan konstruksi seperti mobilisasi peralatan dan material, Kesehatan masyarakat
pembangunan fisik bangunan dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja
akan mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar, baik secara langsung
seperti sesak napas dan gangguan penglihatan akibat debu, gangguan
pendengaran akibat kebisingan dan lain-lain, maupun secara tidak langsung
seperti gangguan psikologis akibat kebisingan yang terjadi, stress akibat
pemutusan hubungan kerja dan lain-lain. Oleh karena itu hal ini menjadi
dampak penting hipotetik yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
III. Tahap Operasional
Fisik Kimia
1) Kualitas Udara Kegiatan operasional gedung dan hotel dinilai tidak akan memberikan dampak -
negative terhadap kualitas udara lingkungan sekitar, dikarenakan kegiatn-
kegiatan yang terjadi di area gedung tersebut tidak akan menyebabkan adanya
emisi untuk udara sekitar
Kegiatan pemeliharaan gedung mungkin saja akan menyebabkan penurunan
kualitas udara seperti adanya debu, kan tetapi hal tersebut hanya bersifat
sementara dan perusahaan akan berusah untuk meredam dapak yang terjadi
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
akibat kegiatan ini. Oleh karena itu hal ini dinilai sebagai dampak tidak
penting hipotetik
2) Kebisingan Kegiatan operasional gedung dan hotel dinilai tidak akan memberikan dampak -
negative terhadap lingkungan sekitar, dikarenakan gedung dibuat dengan
sistem kedap suara sehingga kebisingan hanya terjadi di spot-spot tertentu di
dalam gedung dan direncanakan tidak akan menganggu aktivitas diluar
gedung atau di luar spot tersebut.
Kegiatan pemeliharaan gedung mungkin saja akan menyebabkan penurunan
kualitas udara dengan adanay kebisingan, kan tetapi hal tersebut hanya bersifat
sementara dan perusahaan akan berusah untuk meredam dapak yang terjadi
akibat kegiatan ini. Oleh karena itu hal ini dinilai sebagai dampak tidak
penting hipotetik
3) Kualitas air Kegiatan operasional gedung dan hotel serta pemeliharaan gedung dan utilitas -
dinilai tidak akan memberikan dampak yang berarti bagi kualitas air sungan
sekitar. Pada kegiatan opersional dan perawatan pasti akan menimbulkan libah
domestik dan sampah dalam jumlah yang besar, akan tetapi hal itu akan diatasi
dengan cara membuat pengolahan limbah skala kounal dan tempat
penampungan sampah di area kegiatan. Sehingga timbulan limbah dan sampah
tersebut tidak dibuang kesungai. Hal ini menjadi dampak tidak penting
hipotetik.
Biologi
1) Vegetasi Kegiatan operasional gedung dan hotel serta pemeliharaan gedung dan utilitas -
dinilai tidak akan memberikan dampak yang berarti bagi vegetasi sekitar.
Vegetasi yang tumbuh di area kegiatan akan diusahakan untuk tetap ada untuk
alasan estetika dan penyejuk. Perusahaan juga akan membuat rooftop garden
sebagai alternatif ruang hijau untuk lingkungan tersebut. Oleh karena itu hal
ini dinilai sebagai dampak tidak penting hipotetik
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
Sosial Ekonomi Budaya
1) Kesempatan bekerja Kegiatan operasional dan perawatan gedung dinilai akan memberikan dampak -
dan berusaha positif bagi masyarakat sekitar. Terdapat kesempatan bagi masyarakat sekitar
untuk bekerja pada perusahaan terkait. Oleh karena itu hal ini dinilai sebagai
dampak tidak penting hipotetik

2) Pendapatan Kegiatan operasional dan perawatan gedung dinilai akan memberikan dampak -
masyarakat positif bagi masyarakat sekitar. Terdapat kesempatan bagi masyarakat sekitar
untuk bekerja dan memperoleh pendapat dari hal tersebut. Oleh karena itu hal
ini dinilai sebagai dampak tidak penting hipotetik

3) Lalu lintas Dengan adanaya kegiatan operasional dan perawatan akan memberikan Lalu lintas
pengaruh negaitf bagi lalu lintas jalanan sekitar, dikarenakan kegiatan
operasional akan menyebabkan pengunjung berdatangan ke area hiburan di
dalam gedung ini sehingga menimbulkan potensi kemacetan. Untuk kegiatan
perwatan, adanya kendaraan yang membawa peralatan dan materialpun akan
menjadi potensi kemacetan walaupun dalm kegiatan peawatan hal ini hanya
akan berlangsung sementara. Hal ini dinilai sebagai dampak penting
hipotetik.
4) Keamanan Dengan adanaya kegiatan operasional dan perawatan akan memberikan Keamanan
pengaruh negaitf bagi keamanan lingkungan sekitar, dikarenakan kegiatan
operasional akan menyebabkan pengunjung berdatangan ke area hiburan di
dalam gedung ini sehingga menimbulkan potensi kecelakann. Untuk kegiatan
perwatan, adanya kendaraan yang membawa peralatan dan materialpun akan
menjadi potensi kecelakaan walaupun dalm kegiatan peawatan hal ini hanya
akan berlangsung sementara. Hal ini dinilai sebagai dampak penting
hipotetik.
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
5) Persepsi masyarakat Dengan adanaya kegiatan operasional dan perawatan dinilai tidak akan -
memberikan pengaruh negaitf bagi persepsi masyarakat sekitar apabila
operasional gedung tidak menganggu kenyamanan masyarakat dan adanya
hubungan baik antara pihak perusahaan dengan masyarakat. Sehingga hal ini
harus menjadi dampak tidak penting hipotetik.

Kesmas
1) Kesehatan Masyarakat Kegiatan opersional diyakini memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan -
masyarakat karena adanya area hiburan ditengah-tengah masyarakat dan
adanya area kebugaran di dalam gedung ini. Masyarakat sekitar bisa
memanfaatkan fasilitas kebugaraan tersebut secara rutin untuk
menjagakesehatan mereka.
Pada kegiatan perawatan, ungkin saja terdapat kegiatan yang berpotensi
mengganggu kesehatan masyarakat sekitar, akan tetapi hal itu hanya bersifat
sementara dan pihak perusahaan akan berusaha meredam dampak yang akan
terjadi akibat kegiatan tersebut agar tidak mengganggu kesehatan masyarakat
sekitar. Hal ini dinilai sebagai dampak tidak penting hipotetik.

IV. Tahap Pasca Operasional


Fisik Kimia
1) Kualitas Udara Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan hotel akibat kegiatan Kualitas udara
perusahaan yang terhenti tidak akan menimbulkan penurunan kualitas udara
lingkungan sekitar. Akan tetapi kegiatan pembongkaran bangunan/gedung
hotel otomatis akan menyebabkan penurunan kualitas udara akibat debu,
sehingga hal ini harus diperhatikan dan menjadi dampak tidak penting
hipotetik.
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
2) Kebisingan Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan hotel akibat kegiatan Kebisingan
perusahaan yang terhenti mungkin saja akan menimbulkan penurunan kualitas
udara lingkungan sekitar akibat kebisingan yang terjadi karena adanya
pegawai yang melakukan demonstrasi. Kegiatan pembongkaran
bangunan/gedung hotel juga otomatis akan menyebabkan penurunan kualitas
udara akibat kebisingan yang terjadi karena opersional alat berat dan suara
reruntuhan gedung, sehingga hal ini harus diperhatikan dan menjadi dampak
tidak penting hipotetik.
Biologi
1) Vegetasi Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan hotel akibat kegiatan -
perusahaan yang terhenti serta pembongkaran bangunan tidak akan
menimbulkan dampak negatif terhadap vegetasi sekitar. Sehingga hal ini
menjadi dampak tidak penting hipotetik.
Sosial Ekonomi Budaya
1) Kesempatan bekerja Kegiatan pembongkaran gedung dinilai tidak akan mempengaruhi kesempatan Kesempatan bekerja dan
dan berusaha bekerja dan berusaha masyarakat sekitar. berusaha
Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan hotel akibat kegiatan
perusahaan yang terhenti mungkin saja akan menimbulkan dampak negatif
terhadap kesempatan dan berusahan masyarakat sekitar. Masyarakat yang
semula bekerja pada perusahaan ini akan kehilangan pekerjaan dan menjadi
pengangguran, sehingga hal ini harus diperhatikan dan menjadi dampak tidak
penting hipotetik.
2) Pendapatan Kegiatan pembongkaran gedung dinilai tidak akan mempengaruhi pendapatan Pendapatan masyarakat
masyarakat masyarakat sekitar.
Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan hotel akibat kegiatan
perusahaan yang terhenti akan menimbulkan dampak negative terhadap
pendapatan masyarakat. Masyarakat yang semula bekerja pada perusahaan ini
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
akan kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran sehingga pendapatan
masyarakat tersebut menjadi berkurang atau bahkan tidak mempunyai
pendapatan, sehingga hal ini harus diperhatikan dan menjadi dampak tidak
penting hipotetik.
3) Lalu lintas Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan bisa saja menganggu lalu lintas Lalu lintas
jalanan sekitar jika karyawan tersebut melakukan demonstrasi terhadap
perusahaan. Serta kegiatan pembongkaran gedung dinilai akan menganggu
lalu lintas jalanan sekitar karena lalu lalang kendaraan proyek pembongkaran
akan menyebabkan kemacetan. Apalagi daerah proyek tersebut memang
merupakan daerah yang padat lalu lintasnya. Hal ini dinilai sebagai dampak
penting hipotetik.

4) Keamanan Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan bisa saja menganggu lalu lintas Keamanan
jalanan sekitar jika karyawan tersebut melakukan demonstrasi terhadap
perusahaan dan berlangsung tidak kondusif sehingga keamanan lingkungan
sekitar menjadi rawan. Serta kegiatan pembongkaran gedung dinilai akan
menganggu lalu lintas jalanan sekitar karena lalu lalang kendaraan proyek
pembongkaran akan menyebabkan rawan kecelakaan. Apalagi daerah proyek
tersebut memang merupakan daerah yang padat lalu lintasnya dan terdapat
beberapa sekolah yang sering dilalui oleh pelajar-pelajar yang kurang hati-
hati.
Hal ini dinilai sebagai dampak penting hipotetik.
5) Persepsi masyarakat Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan bisa saja menibulkan dampak Persepsi masyarakat
negative bagi masyarakat sekitar dan memicu konflik sosial dan kegiatan
pembongkaran gedung bisa saja mendapat tanggapan positif bagi masyarakat
yang tidak setuju dengan adanya operasional gedung ini dan bisa saja
mendapat tanggapan negatif karena sarana hiburan, olahraga dan kesempatan
Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensi Dampak Penting Hipotetik
mereka bekarja menjadi hilang. Sehingga hal ini dinilai sebagai dampak
penting hipotetik.

Kesmas
1) Kesehatan Masyarakat Kegiatan pemutusan hubungan kerja karyawan bisa saja menibulkan dampak Kesehatan masyarakat
negatif dan mengakibatkan gangguan psikologis ataupun kesehatan bagi
masyarakat yang semula bekerja pada perusahaan ini dan terkena pemutusan
hubungan kerja.
Sedangkan untuk kegiatan pembongkaran gedung juga dinilai akan memberi
pengaruh negative terhadap kesehatan masyarakat karena operasional
pembongkaran gedung akan menyebabkan polusi udara akibat debu dan
kebisingan yang dapat menganggu kesehatan masyarakat sekitar. Sehingga hal
ini dinilai sebagai dampak penting hipotetik.

Sumber : Hasil Analisa


Tabel 2.6 Matriks Evaluasi Dampak Penting Hipotetik
Komponen Kegiatan
Pasca -
Pra Konstruksi Konstruksi Operasional

Komponen Lingkungan
Operasional

Kegiatan Pembongkaran Bangunan /


Demob Peralatan dan Tenaga Kerja
Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi

Kegiatan Operasional Gedung Hotel

Perawatan Gedung dan Utilitas


Pembangunn Fisik Bangunan

Pemutusan Hubungan kerja


Mob Peralatan dan material
Sosialisasi rencana kegiatan
Survei dan Perencanaan

Pembebasn lahan

Karyawan Hotel
No

Gedung hotel
Perijinan

A. FISIKA-KIMIA
Kualitas
1. Udara TP TP TP TP TP P P P TP TP TP P
2. Kebisingan TP TP TP TP TP P P P TP TP TP P
Kualitas Air
3. Sungai TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
B. BIOLOGI
1. Vegetasi TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP
C. SOSEKBUD
Kesempatan
1. Kerja dan TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP P TP
Berusaha

Pendapatan
2. Masyarakat TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP P TP
3. Lalu Lintas TP TP TP TP TP P P P P P TP P
4. Keamanan TP TP TP TP TP P P P P P TP P
Persepsi
5. Masyarakat TP TP TP TP TP TP TP TP TP TP P TP
D. KESMAS
Kesehatan
1. Masyarakat TP TP TP TP TP P P P TP TP P P
Sumber : Hasil Analisa

Jumlah total dampak penting hipotetik dalam matriks ini adalah 28 point
yang benar-benar dinilai sebagai dampak penting hipotetik akibat kegiatan yang
dilakukan oleh pihak Fabian Mall, Hotel dan Apartemen.

2.3.3 Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting Hipotetik


Proses klasifikasi ini bertujuan untuk mengelompokkan dampak penting
yang telah dirumuskan dari tahap evaluasi dampak dengan maksud agar diperoleh
klasifikasi dan penentuan dampak penting hipotetik yang akan dikaji lebih lanjut
dalam dokumen ANDAL. Klasifikasi dan penentuan dampak penting hipotetik
dari kegiatan pembangunan mall apartemen dan hotel akan mencangkup pada
peraturan perundang undangan yang berlaku, serta konsep saintifik dari kajian
yang akan dilakukan. Atas pertimbangan tersebut maka klasifikasi dampak
penting hipotetik disusun sebagai berikut:
a) Gangguan lalulintas
b) Gangguan Keamanan
c) Gangguan terhadap kesehatan masyarakat
d) Penurunan kualitas udara
e) Peningkatan kebisingan
f) Hilangnya kesepatan bekerja bagi masyarakat
g) Penurunan pendapatan masyarakat
h) Persepsi negatif masyarakat terhadap perusahaan

2.4 Lingkup Wilayah Studi


2.4.1 Batas Proyek
Luas proyek yang direncanakan adalah seluas 12 ha yang dibangun di atas
lapangan bekas Stadion Sangkuriang Cimahi.

Gambar 2.1 Luas Area Perencanaan Pembangunan


Sumber: Wikimapia, diakses pada 2/11/2014; 19.07 WIB
2.4.2 Batas Ekologis
Batas ekologis yang dinilai akan terkena dampak seperti kebisingan dan
pencemaran udara adalah 500 dari lokasi proyek. Sebaran kebisingan dan
pencemaran ini tergantung dari arah angin yang terjadi ketika kegiatan yang
mengganggu lingkungan sekitar berlangsung.

Gambar 2.2 Batas Ekologis yang Terkena Dampak Proyek


Sumber: Wikimapia, diakses pada 2/11/2014; 19.07 WIB

2.4.3 Batas Sosial


Batas sosial yang dinilai akan terkena dampak dari kegiatan proyek yang
direncanakan adalah 100 m dari lokasi proyek, yang mencangkup daerah
sebagai berikut :
Sebelah Timur : Perumahan Kotamas
Sebelah Selatan : Cisangkan Girang, Kelurahan Padasuka
Sebelah Barat : Kelurahan Padasuka, Cimahi Tengah
Sebelah Utara : Komplek Sangkuriang, Kota Cimahi
Gambar 2.2 Batas Sosial yang Terkena Dampak Proyek
Sumber: Wikimapia, diakses pada 2/11/2014; 19.07 WIB

Anda mungkin juga menyukai