Laporan Prak Teksemsol
Laporan Prak Teksemsol
PENDAHULUAN
3.2.3 Methylparaben
Zat Methylparaben
Rumus molekul C8H8O3. (HOPE 6th 2009, hal.443)
Titik lebur 125-128C. (HOPE 6th 2009, hal.443)
Pemerian Serbuk hablur halus, putih, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti
rasa tebal. (HOPE 6th 2009, hal.442)
Kelarutan Etanol 95% 1 : 3
Eter 1 : 10
Gliserin 1 : 60
Propilenglikol 1 : 5
Air 1 : 400
(HOPE 6th 2009, hal.443)
Stabilitas Larutan methylparaben pH 3-6 dapat disterilkan di
autoclave pada 120C selama 20 menit tanpa
penguraian. Pada pH 8 atau lebih mengalami hidrolisis
10%. (HOPE 6th 2009, hal.443)
Inkompabilitas Aktivitas antimikroba methylparaben dan paraben
lainnya sangat berkurang dengan adanya surfaktan
nonionic. Tidak compatible dengan bahan lain seperti
bentonit, magnesium trisilakat, tragakan
methylparaben berubah warna dengan adanya besi dan
hidrolisis oleh basa lemah dan asam kuat. (HOPE 6th
2009, hal.443)
Keterangan lain Kegunaan : sebagai pengawet antimikroba (HOPE 6th
2009, hal.442)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik (FI III hal.378)
Kadar penggunaan Methylparaben (0,18%) bersama-sama dengan
Propylparaben (0,02%) telah digunakan untuk
pelestarian berbagai formulasi. (HOPE 6th 2009,
hal.442)
3.2.4 Propylparaben
Zat Propylparaben
Rumus molekul C10H12O3. (HOPE 6th 2009, hal.596)
Titik lebur 95-99C
Pemerian Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa. (FI III
hal.535)
Kelarutan Mudah larut dalam aceton, larut dalam etanol 95%
dengan perbandingan 1 : 1,1 dan etanol 50% dengan
perbandingan 1 : 5,6 ; mudah larut dalam eter 1 : 10 ;
gliserin 1 : 250 ; larut dalam minyak mineral 1 : 3330 ;
larut dalam minyak kacang 1 : 70 ; propilenglikol 1 :
3,9 ; air 1 : 2500 dan 1 : 4350 (dalam suhu 15C) serta
1 : 225 (dalam suhu 80C). (HOPE 6th 2009, hal.597)
Stabilitas Larutan propylparaben cair pada pH 3-6 dapat
disterilkan dengan autoklaf tanpa dekomposisi. Pada
pH 3-6 larutan cairnya stabil (kurang dari 10%
dekomposisi). Sementara pada pH 8 atau lebih maka
akan cepat mengalami hidrolisis. (HOPE 6th 2009,
hal.597)
Inkompabilitas Aktivitas propylparaben sebagian akan berkurang
dengan adanya surfaktan non-ionic. Propylparaben
berubah warna dengan adanya besi dan mudah
terhidrolisis oleh asam lemah dan basa kuat. (HOPE
6th 2009, hal.597)
Keterangan lain Kegunaan : sebagai pengawet antimikroba. (HOPE 6th
2009, hal.596)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. ( FI III 1979, hal 535)
Kadar penggunaan Methylparaben (0,18%) bersama-sama dengan
Propylparaben (0,02%) telah digunakan untuk
pelestarian berbagai formulasi. (HOPE 6th 2009,
hal.442)
3.2.5 Gliserin
Zat Gliserin
Rumus molekul C3H8O3. (HOPE 6th 2009, hal.283)
Titik lebur 17.8C (HOPE 6th 2009, hal.283)
Pemerian Putih, tidak berbau, bubuk Kristal dengan memiliki
rasa manis. (HOPE 6th 2009, hal.283)
Kelarutan Larut 1 : 4 dalam air 25C
Larut 1 : 1,5 dalam air 100C
Larut 1 : 1254 dalam etanol 95%
Sangat mudah larut dalam eter.
(HOPE 6th 2009, hal.284)
Stabilitas Stabil pada pH 5,6 6,6. (Japan Pharmacopoeia 15th,
hal.719)
3.2.6 Propilenglikol
Zat Propilenglikol
Rumus molekul C3H8O2. (HOPE 6th 2009, hal.592)
Titik lebur -59C. (HOPE 6th 2009, hal.592)
Pemerian Propilenglikol adalah cairan jernih, tidak berwarna,
kental, praktis tidak berbau rasa sedikit tajam
menyerupai gliserin. (HOPE 6th 2009, hal.592)
Kelarutan Larut dengan aceton, kloroform, etanol 95%, gliserin,
dan air, larut pada 1 : 6 bagian eter. (HOPE 6th 2009,
hal.592)
Inkompabilitas Tidak kompatibel dengan reagen oksidasi seperti
kalium permanganate. (HOPE 6th 2009, hal.593)
Keterangan lain Kegunaan : Pengawet antimikroba, desinfektan, co-
solven. (HOPE 6th 2009, hal.592)
Penyimpanan Stabil dalam wadah tertutup, di tempat dingin dan bila
terbuka, cenderung teroksidasi. (HOPE 6th 2009,
hal.593)
Kadar penggunaan 10-25% sebagai kosolven pada sediaan oral. (HOPE
6th 2009, hal.592)
3.2.7 BHT
Zat Butil Hidroksi Toluen
Rumus molekul C15H24O. (HOPE 6th 2009, hal.75)
Titik lebur 70C. (HOPE 6th 2009, hal.75)
Pemerian Butylated Hydroxy Toluen merupakan Kristal padat
berwarna kuning putih atau pucat dengan bau fenolik
yang samar. (HOPE 6th 2009, hal.75)
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol,
solusi hidroksida alkali dan asam mineral berair.
Bebas larut dalam aceton, benzene, etanol 95%, eter,
menthol, toluene, minyak tetap dan minyak mineral.
Lebih larut dari butylated hydroxyanisole dalam
minyak dan lemak makanan. (HOPE 6th 2009, hal.75)
Stabilitas Paparan cahaya, kelembapan dan panas menyebabkan
perubahan warna dan hilangnya aktivitas. (HOPE 6th
2009, hal.76)
Inkompabilitas Butylated hydroxyl toluene adalah fenolik dan
mengalami reaksi karakteristik fenol. Hal ini tidak
kompatibel dengan oksidator kuat seperti peroksida
dan permanganates. Kontak dengan agen oksidasi
dapat menyebabkan pembakaran spontan. Garam besi
menyebabkan perubahan warna dengan hilangnya
aktivitas. Pemanasan dengan jumlah katalitik asam
menyebabkan dekomposisi yang cepat dengan rilis
dari isobutene gas yang mudah terbakar. (HOPE 6th
2009, hal.76)
Keterangan lain Kegunaan : Antioksidan. (HOPE 6th 2009, hal.75)
Penyimpanan Butylated hydroxyl toluene harus disimpan dalam
wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat
yang sejuk dan kering. (HOPE 6th 2009, hal.76)
Kadar penggunaan 0,5-1,0%. (HOPE 6th 2009, hal.75)
3.2.9 Aquadest
Zat Aquadest
Rumus molekul H2O (HOPE 6th 2009)
Titik lebur 0C (HOPE 6th 2009)
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa (FI III hal.96)
Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya.
(HOPE 6th 2009)
Stabilitas Stabilitas baik pada keadaan fisik (padat, cair, gas).
(HOPE 6th 2009)
Inkompabilitas Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan bahan
tambahan lainnya yang rentan terhadap hidrolisis
(dekomposisi dalam adanya air atau uap air) pada suhu
yang tinggi. Air juga dapat bereaksi dengan logam
alkali seperti kalsium oksida dan magnesium oksida.
Selain itu air juga bereaksi dengan garam anhidrat
untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan
dengan bahan organic tertentu dan kalsium karbida.
(HOPE 6th 2009)
Keterangan lain Kegunaan : Pelarut untuk pembuatan produk obat-
obatan dan sediaan farmasi, tidak cocok untuk
digunakan dalam pembuatan produk parenteral.
(HOPE 6th 2009)
Penyimpanan Wadah yang dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme dan mencegah kontaminasi kegunaan
pelarut. (HOPE 6th 2009)