Anda di halaman 1dari 8

Apakah Gigi Wisdom Akan Menyebabkan Gigi Anterior Bawah

Berjejal?
Sebuah Literatur Review Sistematik
Rta Stanaityt, Giedr Trakinien Albinas Gervickas

Abstrak
Objektif. Individu dengan gigi berjejal merupakan pasien yang paling
sering dijumpai di orthodontik. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menemukan
apakah gigi molar ketiga bawah adalah penyebab utama berjejalnya gigi pada
rahang bawah. Serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
berjejalnya gigi anterior bawah.

Metode. Tujuan literature ini adalah untuk mengidentifikasi dan meninjau


pengaruh molar ketiga bawah terhadap berjejalnya gigi rahang bawah. Survei
literature ini dilakukan menggunakan Medline database. Dengan kata kuncinya
adalah molar ketiga bawah, pengaruh gigi molar ketiga, gigi molar ketiga dan
anterior crowded, perubahan lengkung gigi rahang bawah. Artikel terkait dari
tahun 1971 sampai 2011 yang berhubungan dengan topik diidentifikasi. Artikel
yang dipilih telah dipublikasi di jurnal kedokteran gigi dalam bahasa inggris. Teks
lengkap dari artikel yang telah diseleksi kemudian di analisis. Artikel tentang gigi
yang berjejal setelah perawatan ortodontik tidak disertakan. Semua studi yang
digunakan melibatkan manusia.

Hasil. Ditemukan 223 artikel tetapi hanya 21 artikel yang sesuai kriteria
yang dipilih dan dianalisis. Tinjauan dilakukan berdasarkan pengamatan oleh 12
orang peniliti laboratorium, 4 orang peneliti klinis, 2 kuisioner dan 3 tinjauan
literatur.

Kesimpulan. Hasil menunjukkan adanya sedikit kontradiksi: beberapa


peneliti mendukung pendapat bahwa gigi molar tiga bawah menyebabkan gigi
berjejal, dan yang lainnya mengatakan hal yang sebaliknya. Ada faktor-faktor
yang mempengaruhi berjejalnya gigi anterior bawah yaitu faktor dental (ukuran
mahkota gigi, berkurangnya panjang lengkung rahang gigi, status periodontal

1
yang buruk dan tanggalnya gigi sulung), faktor skeletal (pertumbuhan rahang dan
maloklusi), dan faktor umum (usia dan jenis kelamin)

Kata kunci: molar ketiga bawah, gigi molar ketiga dan crowded anterior,
perubahan lengkung gigi bawah.

PENDAHULUAN
Setiap bagian wajah dari tengkorak manusia dan lengkung gigi
mengalami perubahan besar selama beradaptasi terhadap lingkungan dan tumbuh
kembang seiring bertambahnya usia. Perubahan yang relatif meluas dan sangat
cepat terjadi pada periode gigi bercampur, dimana akan berlanjut sampai periode
gigi permanen. Perubahan lengkung gigi pada kaitannya dengan usia tidak akan
berhenti walaupun telah memasuki usia dewasa, perubahan akan terus berlanjut
tetapi pada tingkatan yang lebih lambat, perubahan tetap akan berlanjut, tetapi
lebih lambat dibandingkan usia muda (Gambar 1) (1).

Gambar 1. Gambar klinis awal (A) dan radiograf (B) menunjukkan anterior crowding
pada segmen anterior mandibula.

Gambar 2. Faktor dental yang berkontribusi terhadap berjejalnya segmen anterior bawah

Lebih dari satu abad para ilmuwan telah mencoba untuk menemukan
pengaruh molar ketiga bawah terhadap berjejalnya insisivus mandibula. Gigi

2
molar ketiga merupakan gigi yang paling sering didiskusikan dapat
mempengaruhi gigi geligi berjejal (2).

Pada tahun 1971 Laskin melaporkan bahwa sekitar 65% spesialis ortodonti
dan spesialis bedah mulut mendukung gagasan atau pemikiran bahwa gigi molar
tiga yang impaksi akan menghasilkan tekanan yang secara langsung mengarah ke
anterior sehingga menyebabkan berjejalnya gigi insisivus mandibula (3). Spesialis
bedah secara signifikan lebih percaya bahwa erupsinya gigi molar tiga dapat
menyebabkan berjejal di daerah anterior, dan karena itu mereka lebih
merekomendasikan pencabutan molar ketiga untuk mencegah crowding (4).
Sebanyak 36% dari spesialis ortodonti di Amerika dan hanya 18% dari spesialis
ortodonti di Swedia percaya bahwa gigi molar ketiga rahang bawah crowded
dapat menghasilkan tekanan ke anterior dan menyebabkan crowded gigi insisivus
bawah (5). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi studi dan
beberapa tinjauan yang berhubungan dengan efek gigi molar ketiga bawah
terhadap berjejalnya gigi rahang bawah.

BAHAN DAN METODE


Sebuah survei literatur dilakukan dengan menggunakan Medline Database.
Artikel dari tahun 1971-2011 yang terkait dengan topik diidentifikasi. Artikel
yang dipilih telah diterbitkan dalam jurnal kedokteran gigi dalam bahasa Inggris.
Teks lengkap dari artikel yang telah dipilih sebelumnya dianalisis. Data-data
berikut ini yang dihilangkan: tanggal publikasi, penulis, tempat penelitian, jenis
penelitian. Sebanyak 21 artikel yang dipilih dan dianalisis untuk pengumpulan
data. Tujuan mencakup analisis studi tentang pengaruh molar ketiga bawah
terhadap berjejalnya gigi anterior, Studi yang meneliti tentang faktor-faktor
penyebab perubahan lengkung gigi rahang bawah yang meliputi: tahap
perkembangan dan posisi dari gigi permanen, prioritas erupsi gigi, posisi gigi
antagonis, Status periodontal, ukuran mahkota gigi, usia pasien, jenis kelamin,
pertumbuhan rahang, tanggal dini gigi molar mandibula pertama atau kedua,
maloklusi, kekurangan panjang lengkung gigi. Semua studi hanya menggunakan
manusia sebagai subjek penelitian.

3
HASIL
Selama masa pencarian ditemukan sebanyak 223 artikel. 21 artikel yang
dipilih dan dianalisis: 12 Penelitian laboratorium menggunakan analisis cetakan
gigi atau data X-ray. Kekuatan mesial yang disebabkan oleh gigi molar tiga bawah
terhadap lengkung gigi diukur pada satu studi klinis, 2 studi mengevaluasi status
periodontal gigi dan perubahan panjang lengkung rahang bawah sebelum dan
setelah operasi molar ketiga bawah, 1 studi mengevaluasi pengaruh jenis kelamin
dan usia terhadap perubahan lengkung gigi dan ukuran mahkota. 2 penelitian
menggunakan kuesioner kepada spesialis ortodonti dan spesialis bedah mulut
untuk mengevaluasi pendapat mereka tentang pengaruh molar ketiga bawah
terhadap berjejalnya lengkung gigi. Hasil yang didapatkan kontroversial (Gambar
2), beberapa penulis mendukung teori bahwa gigi molar ketiga bawah
menyebabkan gigi berjejal, dan yang lainnya tidak sependapat.

Beberapa penulis percaya bahwa gigi molar ketiga bawah dapat


menghasilkan tekanan atau gaya mesial dan menyebabkan gigi insisivus bawah
berjejal. Iwona Niedzielska telah mengukur panjang lengkung gigi bawah dan
perubahan lebar serta mengevaluasi pengaruh gigi molar ketiga terhadap
ketidakteraturan gigi insisivus. Hasil studi menyimpulkan bahwa gigi molar ketiga
dapat menurunkan lebar lengkung gigi, panjang dan meningkatkan gigi crowded
baik pada rahang bawah dan rahang atas (6). Lindquist dan Thilander mencabut
molar ketiga bawah di satu sisi rahang bawah dan setelah mengamati bahwa
sebanyak 70% terjadi crowded di sisi rahang yang tidak dicabut gigi molar
ketiganya (7). Richardson (1979) telah mengamati bahwa tidak hanya tekanan
yang dihasilkan dari erupsi molar ketiga memiliki kaitan terhadap gigi insisivus
bawah tetapi juga arah pertumbuhan posisi gigi molar satu rahang bawah
bukoversi atau linguoversi. Titik kontak sisi mesial molar pertama digunakan
sebagai alat ukur perubahan posisi molar pertama. Titik ini diproyeksikan ke
horizontal melalui maxillary plane dan bagian film pertama dan kedua pada
struktur mandibular yang superimposed (8).

Kelompok lain dari penulis percaya bahwa molar ketiga rahang bawah
bukan merupakan alasan utama terjadinya crowded gigi insisivus bawah. Ades

4
mencoba untuk menyelidiki pengaruh molar ketiga terhadap lengkung gigi rahang
bawah dan membandingkan berbagai kelompok pasien: yang memiliki gigi molar
ketiga, tidak adanya gigi molar tiga dan setelah atau tanpa pencabutan premolar di
lengkung gigi mandibula. Begitu banyak kasus crowded anterior rahang bawah
yang telah diamati tidak ada rekomendasi untuk mencabut molar tiga untuk
mengurangi crowded anterior (9). Pirttiniemi mengevaluasi efek pencabutan gigi
molar tiga rahang bawah yang tidak erupsi terhadap lengkung gigi bawah pada
pasien dewasa usia 30 tahun keatas. Satu tahun kemudian penulis menyimpulkan
bahwa hanya sedikit terjadi inklinasi kedudukan molar dua ke arah mesial yang
dapat dilihat setelah pencabutan gigi molar ketiga, tetapi tidak mempengaruhi
crowded gigi anterior (10). Studi Sidlauskas membandingkan kelompok crowded
gigi insisivus bawah yang memiliki gigi molar ketiga rahang bawah dengan tanpa
molar ketiga rahang bawah. Hasil statistik menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara berjejalnya gigi anterior bawah di kedua
kelompok (11). Kumico Okazaki menemukan bahwa tidak ada gaya
interproksimal yang dihasilkan gigi molar ketiga bawah ke gigi anterior bawah
(12). Noriko Shigenobua mengamati perubahan erupsi gigi pada lengkung gigi
dan menyimpulkan bahwa kekuatan tekanan tidak disalurkan melalui molar gigi
anterior (13).

DISKUSI
Faktor yang mempengaruhi crowded insisivus mandibula
Tidak ada pendapat yang sama mengenai pengaruh molar ketiga bawah
terhadap crowded anterior. Karena itu faktor-faktor lain ditemukan dapat
menyebabkan berjejalnya gigi anterior bawah: faktor dental (ukuran mahkota gigi
dan tanggalnya gigi sulung), faktor skeletal (pertumbuhan rahang dan maloklusi)
dan faktor umum seperti usia dan jenis kelamin (Gambar 2). Faktor-faktor dental
yang berkontribusi terhadap berjejalnya segmen gigi anterior bawah. Garn dan
Lewis menyimpulkan bahwa tanggal dini gigi molar pertama desidui atau molar
kedua mandibula desidui mempengaruhi pembentukan molar ketiga (14-16).
Temuan ini menunjukkan bahwa tidak adanya gigi desidui kongenital atau tanggal
dini beberapa gigi desidui dan gigi permanen memiliki beberapa efek terhadap
waktu erupsi dan tahap pembentukan gigi lainnya. Meskipun semua gigi memiliki

5
perbedaan waktu erupsi dan waktu pembentukan, tetapi mereka semua berkaitan
dan bereaksi pada setiap perubahan lainnya (15).

Ada bukti bahwa kondisi periodontal dapat mempengaruhi stabilitas gigi


insisivus bawah. Adanya keseimbangan antara kekuatan lidah pada satu sisi dan
bibir serta pipi di sisi lainnya. Gigi distabilkan oleh tekanan yang dihasilkan di
membran periodontal karena adanya aktivitas metabolisme. Destruktif yang
terjadi di periodonsium menyebabkan tekanan otot menjadi tidak seimbang
sehingga menghasilkan beberapa tekanan pada gigi insisivus bawah. Kehilangan
tulang sebagai hasil dari penuaan atau penyakit periodontal mengakibatkan gigi
bergerak di bawah tekanan yang sebelumnya ia resisten terhadapnya (17).
Menurut Bishara usia merupakan alasan utama yang dapat meningkatkan
kerusakan pada jaringan periodonsium, karena adanya perubahan yang teratur
pada tulang dan menyebabkan resorpsi secara alami (1).

Faktor skeletal yang mempengaruhi berjejalnya insisivus bawah


Pertumbuhan rahang adalah penyebab lain dari gigi berjejal. Sejak zaman
dahulu orang sudah mencari tahu mengenai karakteristik pertumbuhan wajah yang
telah diamati merupakan pertumbuhan yang unik dan proses yang terus-menerus
terjadi pada setiap orang. Jika gigi insisivus rahang bawah tidak bisa bergerak
kedepan karena pengaruh tahanan lengkung atas, maka ada kemungkinan bahwa
akan menyebabkan menjadi retroinklinasi dan akhirnya sering berjejal. Seiring
meningkatnya ukuran mandibula, bibir akan memberikan tekanan lebih besar
dibandingkan lidah sehingga akan mendorong ke arah lingual. Hal tersebut
mengakibatkan tahanan terhadap dorongan mesial dan menyebabkan gigi
insisivus berjejal (11). N. Shigenobua menegaskan mengenai pengaruh jaringan
lunak terhadap crowded gigi dan menyimpulkan bahwa pengaruh terbesar
terhadap gigi berjejal adalah adanya tekanan pipi (13). Maloklusi juga dapat
menyebabkan perubahan dalam lengkung gigi bawah. Ades et al. melaporkan
bahwa overbite, overjet, lebar interkaninus dan intermolar yang berubah seiring
waktu sehingga mempengaruhi posisi insisivus bawah(9). Hubungan molar yang
benar merupakan salah satu faktor yang dapat menstabilkan posisi insisivus
bawah (18,19)

6
Faktor umum yang berkontribusi terhadap berjejalnya insisivus bawah
Umur adalah salah satu faktor yang mempengaruhi gigi rahang bawah
berjejal. Bishara et al menemukan penurunan panjang dan ukuran gigi mandibula
berkaitan dengan usia (1). Penulis juga menyimpulkan bahwa lebar lengkung
rahang interkaninus dan panjang keseluruhan lengkung akan menurun seiring
dengan peningkatan jumlah ukuran gigi anterior dengan panjang lengkung dan
jumlah perbedaan pada kedua lengkung baik pada laki-laki dan perempuan (1).
Hasil pengamatan Mochizuki dan Machida melaporkan bahwa lebih dari 58%
terjadinya crowded anterior rahang bawah pada masa erupsi gigi molar tiga (19).
Seiring waktu lengkung gigi menjadi sempit dan panjang lengkung akan menurun,
karena kepadatan tulang alveolar akan berkurang dan resorpsi tulang meningkat.
Oleh karena alasan tersebutlah mengapa dimensi lengkung gigi mandibula dan
crowded gigi berkurang seiring bertambahnya usia (20). Blake dan Bibby
mengamati bahwa lebar intermolar tetap stabil pada usia 13-20 tahun dan seiring
waktu terjadi pengurangan panjang lengkung mandibular karena aktivitas otot-
otot aktif (20). Shigenobua et al. mengidentifikasi faktor yang dapat
mempengaruhi gigi berjejal: posisi benih gigi permanen ,waktu tanggal gigi
desidui dan waktu erupsi gigi permanen, tekanan jaringan lunak dan posisi gigi
antagonisnya (13). Secara umum, laki-laki memiliki panjang dan lebar lengkung
gigi yang signifikan lebih besar dibandingkan perempuan, kecuali lebar
interkaninus rahang bawah menunjukakan perbedaan yang tidak signifikan (1).
Peter H. Buschang dalam studinya menyatakan bahwa tidak hanya jenis kelamin,
usia dan ada atau tidaknya molar pertama dan kedua, tetapi ras juga berkaitan
dengan crowdednya anterior rahang bawah (21). Gigi berjejal lebih sering
ditemukan pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih atau Asia (21)

KESIMPULAN
Pengaruh gigi molar tiga terhadap dental crowded masih kontroversial. Faktor lain
yang dapat menyebabkan gigi anterior mandibula berjejal dapat dibagi menjadi
faktor dental, faktor skeletal dan faktor umum. Faktor dental utama adalah posisi
dari benih gigi permanen, waktu tanggal gigi sulung dan waktu erupsi gigi
permanen, tekanan jaringan lunak dan posisi gigi yang berlawanan. Faktor

7
skeletal seperti: periode pertumbuhan mandibula yang terjadi terus menerus
sepanjang hidup dan pertumbuhan prosesus kondilus dalam arah dimana dapat
menyebabkan posisinya molar ketiga mandibular yang tidak teratur di rahang,
Sehingga akan menyebabkan pengaruh negatif pada lengkung gigi. Faktor-faktor
umum seperti pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap crowded lengkung gigi
rahang bawah. Disharmonisasi ukuran gigi dengan panjang lengkung yang terus
meningkat dengan bertambahnya usia. Gigi berjejal lebih sering terjadi pada
wanita, karena laki-laki memiliki dimensi lengkung gigi yang lebih panjang dan
luas dari pada perempuan.

Kami menyimpulkan bahwa molar ketiga tidak menyebabkan gigi berjejal,


karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Gigi molar tiga hanya salah
satu dari begitu banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan crowded.

Anda mungkin juga menyukai