Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya.Indonesia merupakan negara yang termasuk sebagai 5 besar dari 22
negara di dunia dengan beban TB. Kontribusi TB di Indonesia sebesar
5,8%. Saat ini timbul kedaruratan baru dalam penanggulangan TB, yaitu
TB Resisten Obat (Multi Drug Resistance/ MDR).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untukMenangani TB Paru
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonomerto Nomor 440/108/KEP/
35.07.103.101/2015 Tentang Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Penegakan diagnosa: Penanganan TB Paru
4. Tatalaksana
Tujuan pengobatan
a. Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan produktifitas
pasien.
b. Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan.
c. Mencegah kekambuhan TB.
d. Mengurangi penularan TB kepada orang lain.
e. Mencegah kejadian dan penularan TB resisten obat.
Prinsip-prinsip terapi
a. Praktisi harus memastikan bahwa obat-obatan tersebut digunakan
sampai terapi selesai.
b. Semua pasien (termasuk pasien dengan infeksi HIV) yang tidak
pernah diterapi sebelumnya harus mendapat terapi Obat Anti TB
(OAT) lini pertama sesuai ISTC (Tabel 2).
1. Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid, Rifampisin,
Pirazinamid, dan Etambutol.
2. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan
Rifampisin
3. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi
rekomendasi internasional, sangat dianjurkan untuk penggunaan
Kombinasi Dosis Tetap (KDT/fixed-dose combination/ FDC)
yang terdiri dari 2 tablet
(INH dan RIF), 3 tablet (INH, RIF dan PZA) dan 4 tablet (INH,
RIF, PZA, EMB).
Tabel 2. Dosis Obat TB

Rekomendasi dosis dalam mg/kgBB


Obat Harian 3x seminggu
INH* 5(4-6) max 10(8-12) max 900
300mg/hr mg/dosis
RIF 10 (8-12) max 10 (8-12) max 600
600 mg/hr mg/dosis
PZA 25 (20-30) max 35 (30-40) max 2400

Anda mungkin juga menyukai