Anda di halaman 1dari 1

2.

7 Peran Biota Tanah Dalam Agroekosistem

Biota tanah membentuk jaring makanan yang mengubah seresah menjadi nutrisi yang
diperlukan tanaman. Kelompok biota tanah membentuk jaring decomposer yang terbagi
menjadi tiga, yaitu kelompok jaring-jaring mikro, kelompok pengubah materi organik, dan
kelompok pengubah ekosistem. Jaring-jaring mikro (bakteri, jamur, protozoa, dan nematoda)
merupakan indikator utama biologi kesehatan tanah (Adl, 2003).
Bakteri adalah organisme mikroskopis bersel tunggal yang pada umumnya bergantung
pada organisma lain (tanaman) untuk memenuhi nutrisinya. Jamur merupakan organism
multiseluler yang tidak mampu menghasilkan makannya sendiri. Protozoa adalah organisme
bersel tunggal yang bergerak dengan pseudopodia (amoebae), flagella (flagelata), atau
rambut getar (ciliate). Sumber utama makanan protozoa adalah bakteri. Nematoda adalah
hewan mikroskopis bersel banyak tanpa segmen yang hidup di tanah. Nematoda terdiri dari
organisma pemakan bacteria, jamur, nematode lain, atau akar tanaman (menjadi parasit)
(Bardgett, 2005).
Dalam proses pertumbuhan dan reproduksi, tanaman dan biota tanah saling berinteraksi.
Pertumbuhan akar tanaman yang menghasilkan residu menjadi sumber makanan biota tanah.
Sebaliknya, biota tanah mendukung pertumbuhan tanaman. Bakteri, jamur, dan hewan tanah
mengubah dan melepaskan nutrisi. Proses yang berlangsung, biota tanah mengurai komponen
organik (kotoran hewan, sisa tanaman, pestisida) hingga tidak memasuki perairan yang dapat
menyebabkan polusi air. Biota tanah juga dapat meningkatkan agregasi dan porositas tanah
karena mampu mengikat partikel tanah sehingga meningkatkan serapan air dan mengurangi
aliran permukaan. Melalui jaring-jaring makanan biota tanah dapat memakan organisme lain,
dan menjadi makanan bagi hewan yang hidup di atas permukaan tanah(Adl,2003).

Anda mungkin juga menyukai