WAWASAN KEMARITIMAN
Oleh :
RISMIATI
NIM. G2A1 16 004
Dosen Pengampu :
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur Penulis hanturkan atas kemurahan Allah SWT
yang telah memberi Rahmat dan Karunia yang tiada terputus serta yang telah
memberi inspirasi kepada Penulis, sehingga makalah Wawasan Kemaritiman yang
berjudul Upaya Negara Indonesia dalam Menangani Masalah Illegal Fishing di
ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) terselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa penulis
sampaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Dalam Penulisan makalah ini Penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki Penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan
makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
4.1. Kesimpulan..................................................................................... 22
4.2. Saran............................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka
semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas
suatu akibat yang membahayakan. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lautan
dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air
laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari
ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam
fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam
tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan
atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator
polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga
mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air
masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut
ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam
jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian
dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar.
Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah
logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia
tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang
terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan
kematian.
ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu
pencemaran laut, bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta apa yang solusi yang
Agar isi makalah ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, maka penulis menetapkan batasan - batasan sebagai berikut :
1.3.1. Tindak pidana bagi pelaku illegal fishing di Indonesia.
1.3.2. Perlunya penegakan hukum dan peningkatan keamanan di laut Indonesia
dan Zona Ekonomi Eksklusif.
1.3.3. Diperlukan kerja sama, gerakan serentak dan serius dalam menangani kasus
illegal fishing.
1.3.4. Penambahan sarana dan prasarana untuk menangani kasus illegal fishing.
1.4. Perumusan Masalah
1.4.4. Apa saja kasus Pencemaran Laut yang pernah terjadi di Indonesia dan di
dunia ?
1.5. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui semua informasi
tentang pencemaran laut mulai dari definisinya, sumber, serta bahan-bahan yang
1.6. Manfaat
Dari hasil penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberikan :
1.6.1. Manfaat Teoritis
a. Menambah bahan pustaka dalam ilmu hukum, khususnya Hukum Laut
Internasional mengenai masalah illegal fishing.
b. Memberi masukan bagi peneliti selanjutnya.
1.6.2. Manfaat Praktis
a. Memberi masukan bagi pemerintah Indonesia untuk lebih berperan
aktif dalam penanganan kasus illegal fishing di wilayah ZEE Indonesia.
b. Memberikan gambaran kepada masyarakat di Indonesia tentang hukum
laut internasional.
1.7. Sasaran
berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar,
yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan
cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan,
kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel
Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin,
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan
tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak
mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke
pantai.
Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :
1. Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967 mengakibatkan 100.000 burung mati
tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi
kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung
mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove
dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan
segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang
terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau
2 tahun.
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau
lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah
logam ringan.
Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium
(Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi
pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya
berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan
pertambangan.
Semen, keramik : Cr
Tekstil : Cr
Industri kulit : Cr
Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat
bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin
terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk
ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat
di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang
memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia,
logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap
kesehatan.
pembuangan limbah tailing (lumpur sisa penghancuran batu tambang) milik PT.
Newmont Minahasa Raya (NMR). Sejak tahun 1996, perusahaan asal Denver, AS,
tersebut membuang sebanyak 2.000 ton limbah tailing ke dasar perairan Teluk
Buyat setiap harinya. Sejumlah ikan ditemui memiliki benjolan semacam tumor dan
mengandung cairan kental berwarna hitam dan lendir berwarna kuning keemasan.
Fenomena serupa ditemukan pula pada sejumlah penduduk Buyat, dimana mereka
Kasus minamata yang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah
dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg) yang dibuang ke laut Teluk Minamata.
Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara
konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan, crustacea dan ikan yang
mencapai lebih 500 ppm. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut
yang tercemar tersebut dalam jumlah banyak telah terserang penyakit syaraf,
lumpuh, kehilangan indera perasa dan bahkan banyak yang meninggal dunia.
terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut
adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir
Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya
untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit,
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di
laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba,
penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang
membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi
logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan
suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik
kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh
besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tersebut.
Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan
berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin
kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari
Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat
lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di
laut.
Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan
kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini. Pestisida jenis
ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana
sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan
digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk
di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi
Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia
dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat
menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut ,
biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini
lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta
nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian
dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung menumpuk di
muara.
kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai
Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya
adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh ikan
dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan
beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah
pantai.
udara, tanah dan air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap kendaraan,
dan banyak lagi. Salah satu contoh adalah semakin banyak karbon dioksida
dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar keasaman laut
atau rangka. Perubahan iklim juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan
. Jika air laut semakin memanas, maka akan terjadi peningkatan keasaman laut, dan
terumbu karang adalah yang paling rentan menghadapi peningkatan keasaman ini .
karang seperti sedang mencatat kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang
asam lagi. Bahayanya adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan
larut karena asam tadi. Persoalan perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain
yang dialami lautan sebetulnya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal
ini sudah barangkali terjadi, nemun perbedaannya adalah saat ini perubahan suhu
tersebut dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena sebab alami.
Gambar 5. Terumbu karang yang rusak
dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan
frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.
Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di
dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga
untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan
bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh
1. Sumber alami
Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses
fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung
api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas biologis
yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan suara
1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya
mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk
ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya menimbulkan gelombang suara
disebut white noise yang memiliki kebisingan konstan. White noise dapat
menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih
kecil. Selain kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang
suara di laut.
Kebanyakan dari survei seismik saat ini menggunakan airguns sebagai sumber
suara, alat ini merupakan alat berisi udara yang memproduksi sinyal akustik dengan
cepat mengeluarkan udara terkompresi ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat
dari tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit, airguns
akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut, seperti misalnya
paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang menggunakan frekuensi suara yang
rendah.
Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak
Ocean Climate (ATOC) dimana digunakan kanal suara untuk memperlihatkan rata-
rata temperatur laut. Sistem ini digunakan untuk penelitian mengenai faktor
bergerak menjauh (terutama Paus jenis tertentu) namun selang beberapa saat
mereka kembali untuk mencari makanan. Deruman dari Speaker yang dipasang
berkekuatan 220 desibel tepat di sumbernya, dan terdeteksi sampai dengan 11000
mil jauhnya.
Dari penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan
di sini, salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang menggunakan
peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan polusi suara namun
5. Kegiatan militer
suara yang menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya yaitu aktivitas
kapal naval milik US.Army yang menggunakan sonar aktif ketika berlatih dan
suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active Sonnars (LFA) untuk
paus efek tersebut ternyata mengganggu jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru
dan ikan paus sirip adalah terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan
menerima transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem tersebut terbukti terkena
sebutkan oleh Vonk and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991),
Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi keras
yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan terdamparnya paus
jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia. Selain itu paus jenis sperm mengalami
laut( termasuk 2 spesies paus jenis beaked dan minke). Pendamparan ini terjadi
tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang
mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan
terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan
kematian.
Manusia : Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur
sistem syaraf.
Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup
dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat
beracun. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai
jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan pada
ginjal
Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap.
Jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran
Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap.
Jangka panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan
pada kelahiran.
berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk
dan mencemari diri sendiri serta dapat menyebabkan keracunan pada burung
tersebut.
2.3.3 Sampah
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak
jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut.
Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan
kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya
sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling
sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut, dll.
2.3.4 Pestisida
v Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi
v Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat merubah
tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan.
v Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap
racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati),
dll.
2.3.5 Eutrofikasi
jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk
fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah
respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan
terpengaruh karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang memiliki
tulang karbonat kalsium dan yang menjadi sumber makanan bagi penghuni laut
lainnya. Satu miliar orang yang bergantung pada ikan sebagai sumber utama
penghasil protein akan terkena dampak dari peningkatan keasama laut tersebut.
penting, yang menjadikan tidak terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal seperti
diketahui bahwa suara-suara biologi ini penting seperti untuk mencari mangsa,
navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk manarik perhatian, atau
melemahkan mangsa.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran
laut :
Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut adalah puntung
rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut.
Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan memancing di
laut.
Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
menetralisir pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan
ladang minyak.
juga ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon api-api
yang tinggi.
masyarakat
kehidupan.
isinya.
4. Tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bom, racun, pukat harimau, dan
5.Tidak menjadikan laut sebagai tempat pembuangan limbah produksi pabrik yang akan
mencemari laut.
karya dari PBB tentang hukum laut, yang disetujui di montego Bay, Jamaica
yaitu prinsip yang berbunyi : bahwa setiap Negara mempunyai hak berdaulat untuk
laut.
Konvensi Hukum Laut 1982 meminta setiap Negara untuk melakukan upaya-
pencemaran dari pembuangan limbah berbahaya dan beracun yang berasal dari
sumber daratan (land-based sources), dumping, dari kapal, dari instalasi eksplorasi
kerja sama baik kerja sama regional maupun global sebagaimana yang diatur oleh
Pollution Damage). CLC 1969 merupakan konvensi yang mengatur tentang ganti
rugi pencemaran laut oleh minyak karena kecelakaan kapal tanker. Konvensi ini
limbah yang berbahaya baik itu dari kapal laut, pesawat udara ataupun pabrik
Beberapa jenis limbah berbahaya yang mengandung zat terlarang diatur dalam
London Dumping Convention adalah air raksa, plastik, bahan sintetik, sisa residu
minyak, bahan campuran radio aktif dan lain-lain. Pengecualian dari tindakan
dumping ini adalah apabila ada foce majeur, yaitu dimana pada suatu keadaan
terdapat hal yang membahayakan kehidupan manusia atau keadaan yang dapat
berbahaya. Dari pengertian yang ada, maka dapat kita simpulkan bahwa Konvensi
bantuan agar upaya pemulihan dan evakuasi korban dapat ditanggulangi dengan
segera.
dari kapal,1973 sebagaimana diubah oleh protocol 1978. Marpol 73/78 dirancang
laut melalui penghapusan pencemaran lengkap oleh minyak dan zat berbahaya
International Convention for the Prevention of Pollution from Ships 1973 yang
kemudian disempurnakan dengan Protocol pada tahun 1978 dan konvensi ini
kapal terhadap :
a. Annex I : Prevention of pollution by oil ( 2 October 1983 )
Total hydrocarbons (oily waters, crude, bilge water, used oils, dll) yang diizinkan
untuk dibuang ke laut oleh sebuah kapal adalah tidak boleh melebihi 1/15000 dari
total muatan kapal. Sebagai tambahan, pembuangan limbah tidak boleh melebihi
60 liter setiap mil perjalanan kapal dan dihitung setelah kapal berjarak lebih 50 mil
dari tepi pantai terdekat. Register Kapal harus memuat daftar jenis sampah yang
dibawa/dihasilkan dan jumlah limbah minyak yang ada. Register Kapal harus
( 6 April 1987 )
Aturan ini memuat sekitar 250 jenis barang yang tidak boleh dibuang ke laut,
Pelarangan pembuangan limbah dalam jarak 12 mil laut dari tepi pantai terdekat.
( 1 July 1992 )
Aturan tambahan ini tidak dilaksanakan oleh semua negar yaitu aturan standar
( 27 September 2003 )
Aturan ini khusus untuk faecal waters dan aturan kontaminasi yang dapat diterima
yang tidak diolah dapat dibuang ke laut dengan jarak lebih 12 mil laut dari pantai
31 december 1988)
Aturan ini tidak dapat efektif dilaksanakan karena tidak cukupnya negara yang
mungkin minyak yang mencemari laut. Tetapi, kemudian pada tahun 1984
kagiatan operasi kapal tangki pada Annex I dan yang terutama adalah keharusan
kapal untuk dilengkapai dengan Oily Water Separating Equipment dan Oil
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmar, Hilal. 2013. Bahan-bahan Pencemaran Laut. http://majalah-
hilalahmarsolo.blogspot.com/2013/03/sehat-lingkungan-bahan-bahan-
pencemar.html. diakses pada 20 April 2013, pukul 3.00 WIB.
GESAMP, 1978. Report and Studies. Joint Group of Experts on the Scientific Aspec of
Marine Pollution. IMCO/I-AO/UNESCO-WHO/IAEA/UN/UNDP/10.
Rahim S.W., 1998. Kajian Distribusi Cemaran Minyak di Sekitar Pelabuhan Pertamina
Ujung Pandang. Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hasanuddin, Ujung
Pandang.
Sloan, N. A., 1993. Effect of Oil on Marine Resources : Worldwide Literature Review
Relevent to Indonesia. Environmental Management Development in Indonesia
Project (EMDI). EMDI Report, 32. Jakarta dan Halifax Dallhouse University.