Anda di halaman 1dari 12

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL

PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

TUGAS AKHIR
Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

ANDI PRADANA
D 400 080 014

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
DESAIN
JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR
MAGNET PERMANEN

Andi Pradana
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : Andre_dana55@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan mendesain jarak stator dengan rotor yang paling optimal pada
generator magnet permanen dengan kecepatan tinggi dan mengetahui berapa tegangan dan arus
terhadap RPM yang dihasilkan dari jumlah putaran generator magnet permanen yang telah
disesuaikan jarak antara stator dengan rotor.
Membuat Generator Magnet Permanen Kecepatan Tinggi ini menggunakan magnet
permanen sebanyak 4 buah dengan ukuran 6 cm x 2,5 cm x 1,2 cm dan belitan email 0,3 mm dengan
jumlah belitan 400. Untuk menghasilkan belitan 400 yaitu dengan menggunakan alat lilit. Setelah
itu melakukan uji coba dengan kecepatan 2000 RPM, dilanjutkan dengan merubah jarak dari 2 mm,
4 mm, 6 mm. Untuk memutarkan generator tersebut menggunakan ban sepeda motor yang di
nyalakan sebagai pengganti motor AC. Lalu mengecek tegangan yang keluar dari generator
tersebut dengan menggunakan multimeter. Setelah tegangan keluar lalu memasang beban pada
generator tersebut yaitu lampu 5 watt dan kipas 39,6 watt melalui trafo step up 500 mA.
Hasil dari output generator dengan jumlah 400 belitan dan diameter kawat email 0,3 mm
dapat mengeluarkan hasil yang yang di harapkan apabila kecepatan putar 2000 RPM, tegangan
yang dikeluarkan oleh generator jarak 2 mm 225 volt, jarak 4 mm 200 volt, jarak 6 mm 175 volt
dengan beban lampu 5 watt dan kipas 39,6 watt. sedangkan arus yang dihasilkan generator beban
lampu 5 watt dengan jarak 2 mm 47,7 mA, 4 mm 42,6 mA, 6 mm 35,5 mA, dan beban kipas 39,6
watt dengan jarak 2 mm 44,3 mA, 4 mm 38,9 mA, 6 mm 34,7 mA. Hal ini berarti semakin kecil jarak
antara stator dengan rotor pada magnet permanen akan menghasilkan tegangan dan arus yang
besar.

Kata kunci : Magnet Permanen, Generator, Jarak stator dengan rotor, RPM, Tegangan dan Arus.

1. PENDAHULUAN Beberapa negara maju telah


Salah satu permasalahan yang sangat mengembangkan pembangkit listrik dari sumber
penting untuk dicari pemecahan di negara energi terbarukan sebagai bentuk pemikiran dan
Indonesia adalah krisis energi listrik. Ada kepedulian terhadap krisis energi listrik yang
banyak sekali sumber daya primer alam yang semakin meresahkan. Cadangan sumber energi
terbarukan dan bisa digunakan untuk pembangkit konvensional seperti minyak bumi
menghasilkan energi listrik, baik yang bersifat dan gas alam semakin lama akan semakin
alamiah seperti cahaya, angin dan air maupun terkuras habis untuk memenuhi kuota kebutuhan
yang bersifat material fisika seperti magnet energi dunia, sedangkan untuk memulihkan
permanen. Semua itu bisa didayagunakan kembali akan membutuhkan waktu yang sangat
berdasarkan analisis ilmiah dan eksperimen lama. Dengan semakin ditemukannya teknologi
sehingga benar-benar didapatkan hasil yang tinggi oleh para peneliti, semakin mempermudah
nyata. dan memperlebar penerapannya khususnya
optimalisasi sistem pembangkit energi dari akan mengahasilkan energi listrik dengan debit
sumber terbarukan. yang tidak kalah besar atau setidaknya
Uraian sebelumnya hanya memberikan masyarakat sudah bisa mandiri dengan
gambaran bahwa energi listrik memegang mempunyai pembangkit-pembangkit listrik lokal
peranan strategis dalam kehidupan masyarakat yang bisa memenuhi kebutuhan energi listrik
Indonesia pada khususnya dan manusia pada secara swadaya.
umumnya. arti strategis adalah manusia tidak Penelitian diawali mendesain rangkaian
dapat hidup tanpa listrik karena dibutuhkan listrik yaitu menentukan jumplah kutub (pole),
dalam kehidupan yang serba elektronis di zaman jumlah belitan tiap kutub dan diameter belitan
modern ini. pada stator generator dan menentukan jumlah
Buktinya saat adanya pemadaman bergilir magnet permanen untuk memproduksi kekuatan
masyarakat merasa terganggu dan resah dengan medan magnet pada rotor. Mendesain rangkaian
kurangnya pasokan listrik dan kerugian yang magnetik yaitu menentukan jarak optimal antara
sangat besar bagi industri dan juga kebutuhan stator dan rotor. Setelah proses tersebut
dalam rumah tangga yang diakibatkan oleh hal dilanjutkan dengan proses perakitan stator
tersebut. Kecenderungan peningkatan kebutuhan dengan rotor untuk dijadikan sebuah generator
energi listrik harus segera diantisipasi oleh magnet permanen.
pemerintah (BUMN dalam hal ini PLN) yang
memonopoli produksi energi listrik Tanah Air. 1.1 Prinsip Medan Magnet Permanen
Gejala ini harus diantisipasi oleh penyedia jasa Apabila sepotong bahan magnetik keras
energi listrik yaitu PLN (Perusahaan Listrik mengalami suatu gaya pemagnetan yang kuat,
Negara) dengan pembangunan pembangkit domain-domainnya akan tersusun secara teratur
listrik baru berbahan bakar non-fosil (tidak pada arah yang sama. Jika gaya pemagnetan
terbaharui). dihilangkan, maka sebagian besar domain tetap
Pemerintah menetapkan empat sumber dalam kedudukan yang teratur dan dihasilkan
biofuel, yaitu kelapa sawit, singkong, minyak suatu magnet permanen. Kutub utara merupakan
jarak dan tebu. Saat ini yang menjadi fokus tempat keluarnya garis gaya magnetik dari
utama adalah kelapa sawit dan minyak jarak, magnet dan kutub selatan merupakan tempat
ungkap Said D. Jenie, Kepala badan Pengkajian garis masuk ke magnet.
dan Penerapan Teknologi (BPPT) disela Telah diterangkan bahwa garis gaya yang
penyambutan rombongan Palm Oil Expedition mengelilingi kawat pembawa arus akan saling
di Jakarta, (Magdalena, 2003). tolak menolak jika garis-garis tersebut
Namun cara seperti ini juga belum mempunyai arah yang sama. Magnet tersebut
sepenuhnya menanggulangi masalah krisis akan saling tarik menarik jika mempunyai arah
listrik yang ada di Negara ini, dikarenakan yang berlawanan. Hal tersebut berlaku pula pada
sumber biofuel di Indonesia sendiri belum medan magnet permanen.
begitu tinggi, langkah ini sebagai optimalisasi
hasil dari sistem pembangkit listrik dengan
energi terbarukan merupakan bentuk bayaran
kompensasi terhadap kecilnya debit energi yang
Gambar 1. Kutub-kutub pada medan
dihasilkan.
magnet permanen
Debit energi yang dihasilkan dari
Pada gambar 1 ditentukan dari arah garis-
pembangkit energi terbarukan relatif lebih kecil
garis gaya keluar melalui utara, masuk ke
dibandingkan dengan debit energi dari sumber
selatan. Jika kutub yang sama didekatkan satu
tak terbarukan (Djiteng Marsudi, 2005). Akan
sama lain, maka garis-garis yang sama arah akan
tetapi dengan optimalisasi sistem diharapkan
saling berlawanan, sehingga cenderung untuk
saling memisahkan kedua magnet secara fisik.
Kutub-kutub yang berlainan jika
didekatkan satu sama lain akan menghasilkan
suatu efek tarik-menarik secara fisik karena
garis-garis gaya dari kedua magnet akan Gambar 4. Kontruksi generator sinkron
bergabung menjadi simpul (loop) panjang yang
Jika kumparan rotor yang berfungsi
menyatu. Medan dengan garis-garis yang sama
sebagai pembangkit kumparan medan magnet
mendorong dan memisahkan kedua magnet.
yang terletak di antara kutub magnet utara dan
Garis-garis yang tidak sama akan tarik-menarik,
selatan diputar oleh tenaga air atau tenaga
bergabung dan menarik magnet secara bersama-
lainnya, maka pada kumparan rotor akan timbul
sama.
medan magnet atau fluks yang bersifat bolak-
balik atau fluks putar. Flux putar ini akan
memotong-motong kumparan stator, sehingga
pada ujung-ujung kumparan stator timbul gaya
Gambar 2. Kutub magnet yang sama akan gerak listrik karena pengaruh induksi dan flux
tolak menolak putar tersebut. Gaya gerak listrik (ggl) yang
Medan dengan garis-garis yang sama timbul pada kumparan stator juga bersifat bolak-
mendorong dan memisahkan kedua magnet. balik, atau berputar dengan kecepatan sinkron
terhadap kecepatan putar rotor.

1.3 Generator AC
Gambar 3. Kutub magnet yang tidak sama akan Pada generator AC dipakai sebuah medan
tarik-menarik magnetik yang berputar sehingga energi listrik
Garis-garis yang tidak sama akan tarik- dan lilitan stator dapat dikeluarkan. Arus
menarik, bergabung dan menarik magnet secara penguatan untuk rotor dihasilkan oleh satu atau
bersama-sama. lebih lilitan generator yang dipasang pada poros
dimana juga rotor terpasang. Listrik yang
1.2 Generator dihasilkan disearahkan dengan bantuan dioda.
Berdasarkan arus yang dihasilkan. Dioda adalah elemen pengantar tanggung yang
Generator dapat dibedakan menjadi dua macam, meneruskan arus listrik hanya pada satu arah.
yaitu generator AC dan generator DC. Generator Bagian utama generator AC terdiri atas
AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida).
generator DC menghasilkan arus searah (DC). cincin geser, dan sikat. Pada generator.
Generator AC dan generator DC memiliki Perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan
perbedaan prinsip. Generator DC kumparan cara memutar kumparan di dalam medan magnet
jangkar ada pada bagian rotor dan terletak permanen. Karena dihubungkan dengan cincin
diantara kutub-kutub magnet yang tetap geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL
ditempat, diputar oleh tenaga mekanik. Pada induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang
generator AC, konstruksinya sebaliknya yaitu, ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC
kumparan jangkar disebut juga kumparan stator ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar
karena berbeda pada tempat yang tetap, yang disusun seri dengan kedua sikat.
sedangkan kumparan rotor bersama-sama Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi
dengan kutub magnet diputar oleh tenaga yang ditimbulkan oleh generator AC dapat
mekanik. diperbesar dengan cara memperbanyak lilitan
kumparan, menggunakan magnet permanen
yang lebih kuat, mempercepat perputaran Berdasarkan hubungan lilitan penguat
kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke magnet dengan lilitan jangkar generator penguat
dalam kumparan. sendiri dibedakan atas :
Prinsip dasar generator arus bolak-balik 1. Generator shunt
menggunakan hukum Faraday yang menyatakan Generator shunt yaitu generator penguat
jika sebatang penghantar berada pada medan sendiri dimana lilitan penguat magnetnya
magnet yang berubah-ubah, maka pada dihubungkan shunt atau parallel dengan
penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak lilitan jangkar.
listrik. Besar tegangan generator bergantung 2. Generator seri
pada : Generator seri yaitu generator penguat
a. Kecepatan putaran sendiri dimana lilitan magnetnya
b. Jumlah kawat pada kumparan yang dihubungkan seri dengan lilitan jangkar.
memotong fluk 3. Generator kompon
c. Banyaknya fluk magnet yang Generator kompon yaitu generator arus
dibangkitkan oleh medan magnet. searah yang lilitan penguat magnetnya terdiri
Jumlah kutub generator arus bolak-balik dari lilitan penguat terdiri dari dua macam
tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi yaitu:
dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut a. Generator kompon panjang, merupakan
dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini. generator kompon yang lilitan penguat
120 . f serinya terletak pada rangkaian jangkar.
ns = (1) b. Generator kompon pendek, merupakan
p generator kompon yang lilitan penguat
dengan : serinya terletak pada rangkaian beban.
ns = medan putar lilitan (rpm)
f = frekuensi (Hz) 1.5 Bagian Generator Sinkron
p = jumlah kutub pada rotor Secara umum generator sinkron terdiri dari
stator, rotor, dan celah udara. Stator merupakan
1.4 Generator DC bagian dari generator yang diam sedangkan rotor
Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama adalah bagian yang berputar dimana diletakkan
dengan generator AC. Namun, pada generator kumparan medan yang disuplai oleh arus searah
DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini dari eksiter. Celah udara adalah ruang antara
disebabkan cincin yang digunakan pada stator dan rotor.
generator DC berupa cincin belah (komutator).
Komutator menyebabkan terjadinya 1.5.1 Stator
komutasi, peristiwa komutasi merubah arus yang Secara prinsip stator motor induksi adalah
dihasilkan generator menjadi searah. sama dengan stater motor sinkron maupun
Berdasarkan sumber arus kemagnetan bagi generator. Pada stator terdapat susunan kawat
kutub magnet buatan tersebut generator arus yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima
searah dapat dibedakan menjadi: belitan stator dari motor akan membawa belitan
1. Generator dengan penguat terpisah, bila arus menurut jenis motornya misalkan motor satu
kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga fasa, maka statornya akan membawa belitan satu
listrik arus searah di luar generator. fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan
2. Generator dengan penguat sendiri, bila arus satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga fasa,
kemagnetan bagi kutub-kutub magnet maka statornya akan membawa belitan tiga fasa
berasal dari generator itu sendiri. yang diumpan dengan penyedia tegangan tiga
fasa. Jumlah kutub dari suatu motor akan
menentukan lambat cepatnya putaran suatu rpm). Generator sinkron tipe seperti ini biasanya
motor. Makin banyak jumlah kutub yang dikopel oleh mesin diesel atau turbin air pada
terpasang maka makin lambat putaran yang sistem pembangkit listrik. Rotor kutub menonjol
dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya baik digunakan untuk putaran rendah dan sedang
makin sedikit maka putaran yang dihasilkan karena:
makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung a. Kutub menonjol akan mengalami rugi-
dari: rugi angin yang besar dan bersuara bising
jika diputar dengan kecepatan tinggi.
F . 60 b. Konstruksi kutub menonjol tidak cukup
Ns = kuat untuk menahan tekanan mekanis
p (2) apabila diputar dengan kecepatan tinggi.
dengan : 1. Jenis Kutub Silinder (Non Salient Pole)
Pada jenis non salient pole, konstruksi
Ns = Putaran sinkron (Rpm) kutub magnet rata dengan permukaan rotor.
F = Frekuensi jalajala (Hz) Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang
P = Jumlah pasang kutub berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur
terbuat di sisi luarnya. Belitan-belitan medan
1.5.1 Rotor dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan
Rotor pada generator sinkron pada terhubung seri yang disuplai oleh Eksiter.
dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang Gambaran bentuk kutub silinder generator
besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa sinkron tampak seperti pada gambar 2.6
salient pole (kutub menonjol) dan non salient berikut:
pole (kutub silinder) rotor sangkar.
Jenis Kutub Menonjol (Salient Pole)
Pada jenis salient pole, kutub magnet
menonjol keluar dari permukaan rotor. Belitan-
belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan
medan ini disuplai oleh Eksiter, maka kutub
yang berdekatan akan membentuk kutub
berlawanan. Bentuk kutub menonjol generator
sinkron tampak seperti pada gambar 2.5
berikut :
Gambar 6. Rotor Jenis Kutub Silinder (Non
Salient Pole)
Rotor silinder umumnya digunakan pada
generator sinkron dengan kecepatan putar tinggi
(1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada
pembangkit listrik tenaga uap. Rotor silinder
baik digunakan pada kecepatan putar tinggi
karena :
a. Konstruksinya memiliki kekuatan mekanik
Gambar 5. Rotor Jenis Kutub Menonjol (Salient yang baik pada kecepatan putar tinggi.
Pole) b. Distribusi di sekeliling rotor mendekati
Rotor kutub menonjol umumnya bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik
digunakan pada generator sinkron dengan dari kutub menonjol.
kecepatan putar rendah dan sedang (120-400
1.6 Prinsip Generator dibangkitkan akan meningkat sesuai dengan
1.6.1 Magnet berputar di dalam kumparan meningkatnya gaya magnet dan kecepatan gerak
Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan magnet. Selain itu, tegangan yang dibangkitkan
pada saat kumparan diputarkan dalam medan juga bertambah besar bila jumlah kumparannya
magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan ditambah. Arah arus listrik pada kumparan dan
adalah arus bolak-balik yang arah alirannya cara arah gaya magnet yang dihasilkan dapat dilihat
konstan berubah-ubah dan untuk merubahnya pada gambar 2.8.
menjadi arus searah, diperlukan sebuah
komutator dan brush (sikat-sikat). ini adalah
untuk menarik arus searah yang dibangkitkan
pada setiap stator coil.
Armatur dengan komutator dapat
diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi,
konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak
dapat diputarkan pada kecepatan tinggi.
Gambar 8. Hubungan antara arus listrik
Kerugian yang lainnya adalah bahwa arus
pada kumparan dan medan magnet
mengalir melalui komutator dan sikat (brush),
maka keausan akan cepat terjadi karena adanya Gaya gerak listrik yang dibangkitkan
lompatan api. dalam kumparan akan bertambah dengan besar
Mendapatkan arus searah dapat dilakukan bila perubahan medan magnetnya berjalan
dengan menyearahkan arus bolak-balik yang dengan cepat. Dengan kata lain, bertambah
dihasilkan oleh stator coil tetap sebelum banyak dan cepatnya flux magnet yang mengalir
melalui kumparan,maka gaya gerak listrik yang
dijadikan output dengan menggunakan rectifier,
dibangkitkan juga bertambah besar.
atau dengan cara mengganti putaran stator coil
Hubungan tersebut dapat dinyatakan
dengan memutarkan magnet dalam kumparan.
dengan:
Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan

di dalam kumparan, maka kumparan semakin e = N volt .. (3)
panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena itu, t
pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator dengan :
coil ditempatkan di luar dengan rotor coil N : banyak lilitan dari kumparan
berputar di dalamnya. : perubahan flukx magnit dalam
satuan (webber)
t : perubahan waktu dalam satuan detik
(dt)
E : Tegangan (V)

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Gambar 7. Prinsip Pembangkitan Arus 2.1 Bahan
Seperti terlihat pada gambar 2.7 pada saat 1. Peralatan Utama
magnet digerakan dekat kumparan akan timbul a. Multimeter digital untuk mengukur
gaya elektromagnet pada kumparan. Arah tegangan dan arus.
tegangan yang dibangkitkan pada saat magnet b. Magnet permanen 4 buah dengan
bergerak mendekat atau menjauhi kumparan ukuran 6 cm x 2,5 cm x 1,2 cm
juga berlawanan. Besarnya tegangan yang akan
c. Tachometer untuk mengukur kecepatan 2. Melilit dan memasang lilitan kumparan
putaran generator. magnet permanen
d. Belitan Email 0.3 mm dengan jumlah 2.2.2 Pengujian sistem meliputi :
belitan 400. 1. Pengujian generator dengan mengkopel
e. Generator magnet permanen penggerak mula motor dc
termodifikasi sebagai pembangkit. 2. Pengujian dan pengukuran tegangan dan
f. Putaran roda sepeda motor yang arus dari RPM generator
dihubungkan dengan poli sebagai 2.3 Analisa Data
gerakan awal generator. Analisa data yang dilakukan dari
2. Perlengkapan Pendukung pengujian sistem adalah data yang akan
a. Perangkat keras (Hardware) yaitu diambil berupa data RPM, tegangan dan arus
seperangkat Laptop Compaq 510 yang dari jumlah putaran generator serta jarak
digunakan untuk menganalisa hasil antara stator dengan rotor, data tersebut
tegangan dan arus motor dengan diolah dengan program Microsoft Excel
spesifikasi sebagai berikut : yang digunakan untuk perhitungan analisa
1) Processor Intel Core 2 Duo 2.0 tabel dan grafik.
GHz. 2.4 Pengambilan Kesimpulan
2) Memory 2048 MB DDR2. Pengambilan kesimpulan dilakukan
b. Perangkat lunak (Software) yaitu dengan melihat hasil dari pengujian sistem
program Microsoft Excel yang yang telah dilakukan.
digunakan untuk perhitungan analisa
tabel dan grafik, 3. FLOWCHART PENELITIAN
c. Printer HP Deskjet F2410 untuk
mencetak hasil analisa penelitian dan
laporan.
2.2 Alur Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam
penyelesaian tugas akhir ini meliputi:
a. Studi literatur
Studi literatur adalah kajian penulis
atas referensi-referensi yang ada baik
berupa buku maupun karya-karya
ilmiah yang berhubungan dengan
penulisan penelitian ini.
b. Pengumpulan data generator meliputi:
1) Pengumpulan data generator
2) Pengumpulan data tentang magnet
permanen
c. Perancangan alat meliputi :
1) Merancang desain generator
2) Merancang lilitan kumparan
magnet permanen
2.2.1 Pembuatan alat meliputi :
1. Merangkai rangka generator sesuai yang
diharapkan
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.2 Analisa Data
Besar kecilnya beban dalam kurun
4.1 Hasil Penelitian
waktu tertentu serta kecepatan putar rotor
Data penelitian berdasarkan pada berdampak besar terhadap tegangan dan arus
hasil pengujian generator magnet permanen dengan yang dihasilkan oleh generator. Jika generator
menggunakan putaran ban sepeda motor. diberi beban yang tinggi dengan RPM yang
4.1.1Percobaan Pertama sama maka tegangan yang dihasilkan juga akan
Hasil pengujian pertama generator berkurang.
magnet permanen pada tanggal 15 maret 2012 Untuk menghitung RPM digunakan rumus
dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel Pengukuran sebagai berikut :
RPM, tegangan dan arus dengan jumlah
kumparan rotor 100 lilitan tiap kutub dan tebal
kawat email 0,3 mm. RPM =. (4)

dengan :
RPM : putaran
f : frekuensi (Hz)
p : jumlah kutub
Untuk menentukan jumlah alur digunakan
rumus sebagai berikut :

Jumlah alur = .(5)


dengan :
Tabel 1 Tabel pengukuran RPM, tegangan dan N : jumlah lilitan
arus melalui trafo step up 500 mA dengan f : frekuensi (Hz)
beban kipas 39,6 Watt.
4.2.1Analisa hasil percobaan beban kipas 39,6
4.1.2Percobaan Kedua Watt dengan kecepatan 2000 RPM.
Hasil pengujian kedua generator magnet
permanen pada tanggal 15 maret 2012 dapat
dilihat pada tabel 4.2 Tabel Pengukuran RPM,
tegangan dan arus dengan jumlah kumparan
rotor 400 lilitan tiap kutub dan tebal kawat
email 0,3 mm.

Gambar 9 Grafik hubungan jarak antara


tegangan dan arus dengan beban kipas
39,6 Watt.
Pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa saat
Tabel 2 Tabel pengukuran RPM, tegangan dan kecepatan 2000 RPM tegangan pada jarak 2 mm
arus melalui trafo step up 500 mA dengan adalah 225 V turun pada jarak 4 mm menjadi
beban lampu 5 watt. 200 V dan pada jarak 6 mm tegangan turun
menjadi 150 V, sedangkan dengan beban kipas stator dari 2 mm, 4 mm, 6 mm mengalami
39,6 Watt tegangan pada jarak 2 mm adalah 175 penurunan tegangan dari 225 V, 200 V, 175
V turun pada jarak 4 mm menjadi 150 V dan V pada kondisi 2000 RPM dibebani lampu 5
pada jarak 6 mm tegangan turun menjadi 100 V, watt atau kipas 39,6 Watt.
begitu pula pada saat generator dibebani arus 2. Generator magnet permanen dengan 4 kutub
yang semula 44,3 A turun menjadi 33,9 A dan berjumlah 400 belitan dengan diameter
menjadi 34,7 A dikarenakan jarak antara stator kawat email 0,3 mm semakin diperbesar
dengan rotor di ubah dari yang semula 2 mm ke jarak stator dari 2 mm, 4 mm, 6 mm
4 mm sampai jarak 6mm. mengalami penurunan arus dari 47,7 mA,
42,6 mA, 35,5 mA pada kondisi 2000 RPM
4.2.2 Analisa hasil percobaan beban lampu 5 dibebani lampu 5 watt atau kipas 39,6 Watt.
watt dengan kecepatan 2000 RPM.
5.2 Saran
1. Memperbanyak jumlah belitan kawat dan
memperbanyak jumlah kutub magnet
permanen dengan tujuan memperbesar
tegangan yang dihasilkan.
2. Memperbesar diameter kawat belitan
dengan tujuan memperbesar arus yang
dihasilkan.
3. Pengaturan jarak antara stator dengan rotor
Gambar 10 Grafik hubungan jarak antara yang paling optimal karena sangat
tegangan dan arus beban lampu 5 watt berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan
generator.
Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa saat
kecepatan 2000 RPM pada saat tanpa beban DAFTAR PUSTAKA
tegangan pada jarak 2 mm adalah 225 V turun
pada jarak 4 mm menjadi 200 V dan pada jarak Abrar Ridwan dkk. 2005. Pengembangan
6 mm tegangan turun menjadi 150 V, sedangkan Generator Mini Dengan Menggunakan
dengan beban lampu 5 watt tegangan pada jarak Magnet Permanen. Program Pasca
2 mm adalah 175 V turun pada jarak 4 mm Sarjana, Universitas Indonesia.
menjadi 150 V dan pada jarak 6 mm tegangan Bekti Nurwanto dkk. 2009. Pembuatan
turun menjadi 100 V, begitu pula pada saat Generator Listrik Free Energi Dengan
generator dibebani arus yang semula 47,7 A Magnet Permanen Untuk Skala Rumah
turun menjadi 42,6 A menjadi 35,5 A Tangga Program Kreatifitas
dikarenakan jarak antara stator dengan rotor di Mahasiswa. Universitas Teknologi
ubah dari yang semula 2 mm ke 4 mm sampai Yogyakarta (UTY)
jarak 6mm. Brian Yulianto, 2006. Mewujudkan teknologi
baru bagi sumber energi yang terbarukan.
5. PENUTUP Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkitan Energi
5.1 Kesimpulan Listrik. Jakarta: Erlangga
Dari data pengujian yang telah dilakukan Muhammad Hasan Ashari Widodo. 2011.
dapat disimpulkan sebagai berikut: Modifikasi Generator Sebagai Penghasil
1. Generator magnet permanen dengan 4 kutub Listrik Untuk PLTB Tipe Vertikal Axis.
dan berjumlah 400 belitan dengan diameter Universitas Muhammadiyah Surakarta.
kawat email 0,3 mm semakin diperbesar jarak
Pudji Irasari, Nurafni Dwi Hidayati. 2005.
Analisis Prototipe Generator Kecepatan
Rendah Untuk Pembangkit Listrik Skala
Kecil. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
Sumanto. (1996). Mesin Sinkron. Andi
Yogyakarta. Yogyakarta
Tony Taufik. 2009. Beberapa Cara Membuat
Generator.
www.tonytaufik.blogspot.com
Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai