2) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan
ektopik.
B. Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat,
tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih sering dan
kuat, perdarahan bertambah.Penanganannya: bila ada tandatanda syok
maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian
keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obatobat uterotonika dan antibiotika.
C. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam
serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah
menonjol dari ostium uteri eksternum.
D. Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan
perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai
mengecil.
Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat
diperiksa apakah sudah keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan
abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan secara khusus, hanya
apabila ditemukan anemia perlu diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau
transfusi.
E. Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus
dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan
kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
2. KehamilanMola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan
ditemukan jaringan seperti buah anggur.
3) Hipertensi Gravidarum
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa pasca salin.Oleh karena
itu sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya
mengenai tanda-tanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera
mencari bantuan medis. Tanda-tandanya antara lain:
perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah
banyak
pengeluaran sekret vagina yang baunya menusuk
rasa sakit di bagian bawah abdomen/punggung
sakit kepala hebat dan terus-menerus
pembengkakan di wajah dan tangan
demam,muntah,rasa sakit waktu berkemih
payudara memerah,panas dan terasa sakit
2. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan
resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat
menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat
menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.
Penanganan Umum
1. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda
tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
dari pasien atau keluarganya.
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
1. Istirahat cukup
2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
3. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan dengan tandatanda oedema (pembengkakan) terutama
tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni
terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
1. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi
dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau
perdarahan antepartum.
8. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejalagejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklamsia. Penanganan umum:
1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit
untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2. Bebaskan jalan nafas
3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4. Lakukan pengawasan ketat
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi,
proteinuria
9. Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi
dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu.
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain:
sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih
atas).
DIAGNOSIS
Kehamilan Normal adalah kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat,
tidak ada riwayat obstetric buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan serta hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.