Anda di halaman 1dari 39

1

MODUL 4
MK. PERALATAN
DIAGNOSTIK I

Dosen :
Ir.Coko Wielaksono, M.Si.
UMHT.PD. I Coko wielaksono,ST.,M,Si
Elektrokardiograf (ECG/EKG)
2

Pengertian : Elektrocardiografi (ECG)


adalah alat bantu diagnostik yang
digunakan untuk mendeteksi aktivitas
listrik jantung berupa grafik yang
merekam perubahan potensial listrik
jantung yang dihubungkan dengan
waktu.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Fungsi ECG
3

Untuk mengetahui adanya kelainan-


kelainan irama jantung / disaritmia,
Kelainan - kelainan otot jantung Pengaruh /

efek obat-obat jantung,


Ganguan - gangguan elektrolit Perikarditis,

Memperkirakan adanya pembesaran jantung


/ hipertropi atrium dan ventrikel, dan
Menilai fungsi pacu jantung.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


EKG
4

Pada ECG terlihat bentuk gelombang


khas yang disebut sebagai gelombang
P, QRS dan T

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


JANTUNG
5

Jantung berfungsi sebagai pompa


dengan empat kamar pada sistem
peredaran darah.
Pemompaan utama adalah oleh

ventrikel, sedangkan atrial berfungsi


untuk menyimpan darah selama
ventrikel menompa

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


HEART
6

Fase pengisian dalam siklus


jantung dikenal sebagai
diastole.
Kontraksi ventrikel atau fase

pemompaan disebut sistole.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


JANTUNG
7

Rithme kontraksi atria dan ventrikel


yang mulus disebabkan oleh suatu
sistem elektrik yang mengkoordinasi
langkah-langkah elektrik yang terjadi
pada jantung.
Jantung terbagi menjadi empat
ruangan, yaitu dua atrium (kanan dan
kiri) dan dua ventrikel (kanan dan kiri)
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Anatomi dan Fisiologi Jantung
8

Sistem Kelistrikan
Jantung yaitu
berawal dari Nodus
Sinoatrial (SA
node) berkontraksi
menuju ke nodus
Atrioventrikular (AV
node)

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Anatomi dan Fisiologi Jantung
9

Jantung terbagi menjadi empat


ruangan, yaitu dua atrium (kanan dan
kiri) dan dua ventrikel (kanan dan kiri).
Selain itu jantung juga mempunyai

beberapa jaringan yang berbeda


(jaringan nodus SA dan AV; jaringan
atrial, Purkinye, dan ventrikular).

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Anatomi dan Fisiologi Jantung
10

Tampilan anatomi masing-masing tipe


sel sangat berbeda, tetapi semuanya
dapat dieksitasi elektrik, dan setiap sel
mempunyai potensial-aksinya sendiri.
Irama sinyal jantung diatur oleh isyarat

listrik yang dihasilkan oleh rangsangan


yang terjadi secara spontan.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Anatomi Jantung
11

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Biopotensial Jantung
12

Rangsangan spontan ini


dilakukan oleh sel - sel khusus
yang terdapat pada atrium
kanan (dekat muara venacava
superior dan inferior), yaitu SA
node (simpul sinoatrial).
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Biopotensial Jantung
13

SA node ini bertindak sebagai


pemicu (pace maker), dan
bergetarnya SA node berkisar
antara 60 - 100 kali per menit
pada jantung normal dalam
kondisi rileks.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Biopotensial Jantung
14

Getaran tersebut dapat


meningkat atau menurun diatur
oleh saraf eksternal jantung
yang merupakan
respon/jawaban terhadap
kebutuhan darah oleh tubuh.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Biopotensial Jantung
15

Isyarat listrik SA node


menyebabkan depolarisasi otot
jantung atrium dan memompa
darah ke ventrikel, kemudian
diikuti oleh repolarisasi otot
atrium.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Biopotensial Jantung
16

Isyarat listrik dilanjutkan ke AV node dan


akan menyebabkan depolarisasi ventrikel
kanan dan kiri yang menyebabkan
kontraksi ventrikel sehingga darah
dipompa ke dalam arteri pulmonalis dan
ke aorta, setelah itu saraf pada ventrikel
dan otot ventrikel akan mengalami
repolarisasi dan mulai kembali isyarat
listrik dari SA node.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Sistem Kelistrikan Jantung
17

Sistem Hantaran Kelistrikan Jantung


Manusia Depolarisasi SA node menyebar
melalui atrium dan mencapai AV node
dalam waktu 40 mdt.
Karena kecepatan konduksi yang kecil

pada jaringan AV node, maka diperlukan


waktu 110 mdt untuk mencapai bundle
branches, yang disebut sistem Purkinje.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Biopotensial Jantung
18

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Anatomi Jantung
19

Jalan depolarisas isel dalam jantung

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Elektrokardiogram
20

Ventrikel akan kontraksi, ventrikel


kanan mendorong darah menuju ke
paru-paru, dan ventrikel kiri
memompa darah ke dalam aorta
dan kemudian melalui sistem
sirkulasi.
Perioda kontraksi jantung disebut
systole.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Elektrokardiogram
21

Potensial-aksi dalam ventrikel tetap ada


selama 200 250 mdt.
Waktu relatif panjang yang
diperlukan kontraksi ventrikular ini
adalah untuk mengosongkan darah
pada ventrikel menuju ke arteri.
Jantung kemudian repolarisasi selama
perioda istirahat dan disebut diastole.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Potensial Listrik Jantung
22

Potensial jantung yang diukur dan


permukaan luar tubuh disebut
Elekrokardiogram (ECG).
Pada ECG, jantung dipandang sebagai
ekivalensi dan generator listnik.
Potensial-aksi pada jantung berasal dan
Sinoatnial Node (SAnode) dan atrio
ventnicular (AV node).

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Potensial Listrik Jantung
23

SA Node berdenyut 70 80 beat per


menit (bpm) dalam keadaan istirahat,
sedangkan AV node berdenyut 4060 bpm,
dan bundle branch berosilasi pada 15 40
bpm.
Sementara jantung dalam keadaan
istirahat, semua sel terpolarisasi, sehingga
setiap sel adalah negatif terhadap luarnya.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Elektrokardiogram
24

Depolarisasi pertama muncul pada SA


node, membuat bagian luar jaringan
relatif lebih negatif terhadap sel di
dalam, juga akan lebih negatif
dibandingkan dengan jaringan yang
belum depolarisasi.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Elektrokardiogram
25

Hal ini menghasilkan arus ionik, I, yang


menyebabkan lengan kiri (LA) terukur
lebih positif dibandingkan lengan
kanan(RA). Seperti yang terlihat pada
Gambar dibawah. Tegangan yang
dihasilkan disebut P-wave.(Gelombang
P)
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
THE ELECTROCARDIOGRAM
26

Arus ionik sebagai sumber dari elektroardiogram

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Elektrokardiogram
27

Setelah sekitar 90 mdt, atrium telah


depolarisasi secara lengkap dan arus
ionik yang terukur pada lead I
berkurang menjadi nol (lead I adalah
antara Lengan kanan (RA) (-) dan
lengan kiri (LA)(+)). Depolarisasi
kemudian akan melewati AV node, yang
menyebabkan delay sekitar 110 mdt.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Elektrokardiogram
28

Depo!arisasikemudian melewati otot


ventrikular kanan, dan menyebabkan
nya relatif lebih negatif terhadap otot
sebelah kiri.
Sekali lagi, arah I menyebabkan

suatu tegangan positif ke negatif dari


LA ke RA yang disebut R-wave
(Gelombang R)
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Elektrokardiogram
29

Bentuk-gelombang lengkap
ditampilkan pada Gambar yang
disebut Elektrokardiogram (ECG),
dengan label P, Q, R, S dan T.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Gelombang Elektrokardiogram
30

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Elektrokardiogram
31

P-wave muncul dari depolarisasi


atrium.
Gelombang QRS Kompleks muncul
pada depolarisasi ventrikel.
Besar R-wave pada QRS kompleks
mi sekitar I mV.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Elektrokardiogram
32

T-wave muncul karena


repolarisasi otot ventrikel.
Selama T-wave, repolarisasi
parsial dan otot jantung
menimbulkan arus ionik dan
potensial ECG yang berkaitan.
Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I
Elektrokardiogram
33

U-wave kadang-kadang menyertai T-


wave adalah efek orde-kedua dan
sumber yang tidak tentu dan untuk
diagnostik tidak signifikan. Interval,
segmen dan kompleks pada ECG
didefinisikan seperti pada Gambar.

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Durasi Pulse ECG
34

Durasinya adalah sebagai berikut :


Fitur Durasi (mdt)
- QRS kompleks 70 110
- R R Interval 600 1000
- P R Interval 150 200
- S T Interval 320

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Biopotensial Jantung
35

Bundle of His

Right bundle branch

Left bundle branch

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Gelombang ECG
36

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Biopotensial Jantung
37

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Arus ionik pada ECG
38

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I


Sistem Pemompaaan Jantung
39

Ir.Coko Wielaksono, M.Si. UMHT.PD. I

Anda mungkin juga menyukai