Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

CONTOH PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA DENGAN METODE


JOB ORDER COSTING

TOPIK BAHASAN: MODEL PENGGUNAAN PERHITUNGAN BIAYA JOB ORDER


COSTING METHOD PADA CV PUSTAKA INDAH SEMARANG

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3, DENGAN ANGGOTA:

No. Urut Daftar


No Nama Mahasiswa NPM Paraf
Hadir

1 Nopriyanto Hady Suhanda 1401170133 21


2 Satria Tradinatama 1401170165 27
3 Sevi Wening Perwitasari 1401170167 30

KELAS 7-1
PRODI D-IV AKUNTANSI (ALIH PROGRAM)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
BULAN SEPTEMBER TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Perusahaan pada umumnya mencatat total biaya produksi dan biaya produksi per unit
untuk berbagai kepentingan, seperti untuk menyusun laporan keuangan perusahaan,
menentukan profitabilitas, dan membuat keputusan terkait harga yang akan dikenakan.
Metode yang digunakan untuk menghitung biaya tersebut tergantung pada jenis produk
diproduksi atau jasa yang dilakukan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan barang dan
jasa dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar, yakni perusahaan job-order, yang
memproduksi barang atau jasa tertentu yang khusus berdasarkan pesanan, dan perusahaan
yang memproduksi barang atau jasa yang bersifat homogen.
Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan biasanya memiliki banyak varian
produk yang cukup berbeda satu sama lain, sehingga biaya produksi dihitung berdasarkan
pekerjaan per pesanan. Perusahaan seperti ini menggunakan metode Job Order Costing
dalam perhitungan biaya produksi. Metode Job Order Costing adalah cara perhitungan
harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu
pesanan diterima segera dikeluarkan perintah untuk membuat produk sesuai dengan
spesifikasi masing-masing pesanan.
Dalam kasus ini, CV Pustaka Indah Semarang menerima pesanan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Kepedulian Pada Diri dan Lingkungan (KPDL) pada bulan November 2014 sebanyak
2000 eksemplar. Selain pesanan tersebut, perusahaan juga menerima pesanan LKS Gema
Prestasi (GP), Buku Agama, nota, dan brosur lain. Dalam paper ini, penulis akan
menganalisis perhitungan biaya dengan metode Job Order Costing untuk pesanan LKS
KPDL.
Dalam menjalankan bisnis percetakannya, CV Pustaka Indah Semarang menjalankan
sebuah jasa percetakan yang menghasilkan produk bersama (joint products). Mulyadi
(2012) mengemukakan bahwa produk bersama adalah dua produk atau lebih yang
diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan.
Sedangkan Halim (2012) menyatakan bahwa produk bersama yaitu beberapa produk yang
dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri proses produksi secara serempak. Dalam kasus
ini, penulis berhasil mengidentifikasi biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung
yang digunakan untuk pesanan 2000 eksemplar LKS KPDL. Namun demikian, pada
penentuan biaya overhead penulis menggunakan metode alokasi biaya bersama yaitu
metode harga pasar/nilai harga jual (sales value method). Menurut metode ini, biaya
dialokasikan menurut nilai jual dari masing masing atau jenis produk. Dasar pemikiran
untuk mengalokasikan atas dasar nilai harga jual ini adalah bahwa ada hubungan langsung
yang erat antara harga pokok dengan harga jual dari suatu produk. Harga jual suatu produk
akan sangat ditentukan oleh harga pokok untuk memproduksi produk tersebut. Oleh sebab
itu, biaya bersama sudah selayaknya dialokasikan atas dasar harga jualnya.

A. Metode Perhitungan Biaya menurut CV. Pustaka Indah Semarang


CV. Pustaka Indah Semarang hanya membebankan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya lain-lain dalam menghitung harga pokok produksi untuk setiap produk
pesanan. Biaya overhead pabrik belum diperhitungkan dalam harga pokok produksinya
secara rinci, namun perusahaan hanya membebankan tarif presentase tertentu yang
dihitung dari biaya bahan baku.
1. Perhitungan Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku untuk produk LKS KPDL di CV. Pustaka Indah Semarang terdiri dari
dua kelompok biaya aktivitas, yaitu biaya bahan baku pada aktivitas pracetak dan biaya
bahan baku pada aktivitas pencetakan. Perhitungan biaya bahan baku tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut.

2
Tabel I: Perhitungan Perusahaan untuk Biaya Bahan Baku LKS KPDL
Jumlah
Harga per Unit Jumlah
No. Jenis Bahan Baku Pemakaian
(1) (2) (1) x (2)
1 Pracetak
- Film 4/4 20 webb Rp 25.500 Rp 510.000
- Plate seng 40 lembar Rp 35.500 Rp 1.420.000
2 Cetak
- Kertas Buram 28 rim Rp 25.000 Rp 700.000
- Kertas Ivory 4 rim Rp 275.000 Rp 1.100.000
- Tinta hItam 5 kg Rp 40.000 Rp 200.000
- Tinta warna 1,5 kg Rp 60.000 Rp 90.000
TOTAL Rp 4.020.000
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang, Tahun 2014
Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, Jumlah Biaya Bahan Baku untuk produksi
LKS KPDL di CV. Pustaka Indah Semarang adalah sebesar Rp. 4.020.000.

2. Perhitungan Perusahaan Biaya Tenaga Kerja LKS KPDL


Biaya tenaga kerja untuk produksi LKS KPDL di CV. Pustaka Indah Semarang
dikelompokkan kepada tiga kelompok aktivitas, yaitu aktivitas pracetak, pencetakan, dan
finishing. Masing-masing kelompok aktivitas memiliki jam kerja dengan tarif yang sama. Tarif
biaya tenaga kerja dihitung dengan menggunakan UMR dan jumlah hari kerja efektif di bulan
November sebagai berikut.

Perhitungan biaya tenaga kerja untuk produksi LKS KPDL di CV. Pustaka Indah
Semarang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II: Perhitungan Perusahaan untuk Biaya Tenaga Kerja LKS KPDL
Jumlah Karyawan Jam Kerja
Tarif per Hari Jumlah Biaya
(dalam Hari)
(1) (2) (3) (1) x (2) x (3)
Pracetak (2 orang) 2 hari Rp56.940 Rp 227.760
Cetak (2 orang) 2 hari Rp56.940 Rp 227.760
Finishing (6 orang) 4 hari Rp56.940 Rp1.366.560
Total Rp 1.822.080
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang Tahun 2014
Dari perhitungan pada tabel II diatas, jumlah biaya tenaga kerja untuk produksi LKS
KPDL di CV. Pustaka Indah Semarang pada bulan November 2014 adalah sebesar
Rp. 1.822.080.

3. Perhitungan Biaya Lain lain


Perusahaan membebankan biaya lain - lain di muka yang didasarkan pada presentase
tertentu atas biaya bahan baku. Besarnya presentase tarif biaya lain - lain dibebankan
3
dimuka untuk pesanan LKS Kepedulian Pada Diri dan Lingkungan (KPDL) adalah sebesar
30% dari biaya bahan baku. Perhitungan biaya lain-lain untuk produksi LKS KPDL di CV.
Pustaka Indah Semarang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III: Perhitungan Perusahaan untuk Biaya Lain-lain LKS KPDL
Jumlah
Dasar Pembebanan Tarif Biaya Jumlah Biaya
Keterangan Biaya per
(Biaya Bahan Baku) Lain-Lain Lain-lain
Eks
LKS KPDL Rp 4.020.000 30% Rp 1.053.000 Rp 526,5
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang Tahun 2014
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah biaya lain-lain yang dibebankan pada
produksi LKS KPDL adalah sebesar Rp 1.053.000. Dari data tersebut dapat diketahui biaya
per eksemplar yaitu sebesar Rp 526,5 yang didapatkan dari Jumlah Biaya lain-lain dibagi
dengan jumlah eksemplar sebanyak 2000 eksemplar.

4. Penentuan Harga Pokok Produksi


Dengan menggunakan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain,
CV. Pustaka Indah Semarang dapat menghitung Harga Pokok Produksi untuk pesanan LKS
KPDL sebanyak 2000 eksemplar di bulan November 2014. Perhitungan Harga Pokok
Produksi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV: Perhitungan Perusahaan untuk Harga Pokok Produksi LKS KPDL

Unsur Biaya Total Biaya


Biaya bahan baku Rp 4.020.000
Biaya tenaga kerja Rp 1.822.080
Biaya lain-lain Rp 1.053.000
Jumlah Biaya Produksi Rp 6.895.080
Jumlah eksemplar 2.000
HPP dibebankan per eksemplar Rp 3.448
Tingkat keuntungan 74%
Harga jual Rp 6.000
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang Tahun 2014
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa jumlah biaya produksi yang
dibebankan pada pesanan LKS KPDL adalah sebesar Rp. 6.895.000. Biaya produksi per
eksemplar adalah sebesar Rp 3.448 yang didapatkan dari jumlah biaya produksi dibagi
dengan 2000 eksemplar. Karena CV. Pustaka Indah Semarang mematok harga Rp 6.000
per eksemplar maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar 74%.

B. Perhitungan Biaya Menggunakan Metode Job Order Costing


Dalam menghitung biaya produksi dengan metode Job Order Costing, perusahaan harus
memperhitungkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead yang
diestimasikan di awal periode (applied Overhead). CV Pustaka Indah Semarang selama ini
belum memperhitungkan biaya overhead dalam menghitung biaya produksinya. Pada
bagian ini, penulis akan melakukan perhitungan biaya produksi untuk pesanan LKS KPDL
dengan menggunakan metode Job Order Costing.

4
1. Perhitungan Biaya Bahan Baku
Dalam perhitungan biaya produksi dengan metode Job Order Costing, CV. Pustaka
Indah Semarang harus memasukkan semua aktivitas terkait dengan perolehan bahan baku
ke dalam biaya bahan baku. Biaya yang harus ditambahkan adalah biaya angkut dalam
pembelian bahan baku. Alokasi biaya angkut untuk setiap bahan baku dihitung dengan
menggunakan tarif biaya angkut sebagai berikut.

Biaya Angkut kemudian dialokasikan untuk setiap bahan baku sehingga didapatkan
harga bahan baku yang sesuai untuk produksi pesanan LKS KPDL. Perhitungan biaya
pembelian bahan baku untuk pesanan LKS KPDL dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel V: Perhitungan Biaya Pembelian Bahan Baku

Jenis Bahan Harga per Jumlah Harga Pembagian Harga Pokok


Kuantitas
Baku kuantitas Bahan Baku Biaya Angkut Bahan Baku
(5) = (4) x
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3) (4) + (5)
0,013306
Plat Seng 35 Rp 35.500 Rp 1.242.500 Rp 16.534 Rp 1.259.034
Kertas Buram 25 Rp 25.000 Rp 625.000 Rp 8.317 Rp 633.317
Kertas Ivory 4 Rp 275.000 Rp 1.100.000 Rp 14.637 Rp 1.114.637
Tinta Hitam 4 Rp 40.000 Rp 160.000 Rp 2.129 Rp 162.129
Tinta Warna 2 Rp 60.000 Rp 120.000 Rp 1.597 Rp 121.597
Film 4/4 20 Rp 25.500 Rp 510.000 Rp 6.786 Rp 516.786
Total Rp 3.757.500 Rp 50.000 Rp 3.807.500
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang Tahun 2014
Perhitungan biaya bahan baku dilakukan dengan menggunakan metode persediaan
average. Perhitungan untuk masing-masing jenis bahan baku adalah sebagai berikut:
(1) Bahan baku plat
Persediaan awal 10 lembar Rp 355.000
Pembelian 35 lembar Rp1.259.034
Harga Pokok Barang yang siap
Rp1.614.034
diproses
Pemakaian 40 lembar x
Rp1.434.697
Rp35.867*
Persediaan akhir 5 lembar Rp 179.337

*Harga pokok bahan plat= Rp1.614.034/45 lembar=Rp35.867/lembar


Penggunaan bahan baku 40 plat sebesar Rp 1.434.697
(2) Bahan baku kertas buram
Persediaan awal 5 rim Rp125.000
Pembelian 25 rim Rp633.317
Harga Pokok Barang yang siap
Rp758.317
diproses
Pemakaian 28 rim x Rp25.277* Rp707.756
Persediaan akhir 2 rim Rp 50.561

5
*Harga pokok bahan baku kertas buram= Rp758.317/30 rim=Rp25.277/rim
Penggunaan bahan kertas buram 28 rim sebesar Rp 707.756
(3) Bahan baku kertas ivory
Persediaan awal 2 rim Rp 550.000
Pembelian 4 rim Rp1.114.637
Harga Pokok Barang yang siap
Rp1.664.637
diproses
Pemakaian 4 rim x Rp277.440* Rp1.109.758
Persediaan akhir 2 rim Rp 554.879

*Harga pokok bahan baku kertas buram= Rp1.664.637/6 rim=Rp277.440/rim


Penggunaan bahan kertas ivory 4 rim adalah sebesar Rp 1.109.758
(4) Bahan baku tinta hitam
Persediaan awal 2 kg Rp 80.000
Pembelian 4 kg Rp 162.129
Harga Pokok Barang yang siap
Rp 242.129
diproses
Pemakaian 5 kg x Rp 40.355* Rp 201.774
Persediaan akhir 1 kg Rp 40.355

*Harga pokok bahan baku tinta hitam= Rp 242.129/ 6 kg=Rp 40.355/kg


Penggunaan bahan baku tinta hitam 5 kg adalah sebesar Rp 201.774
(5) Bahan baku tinta warna
Persediaan awal 1 kg Rp 60.000
Pembelian 2 kg Rp 121.597
Harga Pokok Barang yang siap
Rp 181.597
diproses
Pemakaian 1,5 kg x Rp60532* Rp 90.799
Persediaan akhir 1,5 kg Rp 90.798

*Harga Pokok Bahan Baku tinta warna = Rp181.697/3 kg= Rp 60.532/kg


Penggunaan bahan baku tinta warna 1,5 kg adalah sebesar Rp 90.799.

Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui total biaya bahan baku untuk
pesanan LKS KPDL pada bulan November 2014 untuk aktivitas pracetak dan pencetakan,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel VI: Perhitungan Total Biaya Bahan Baku dengan Metode Job Order Costing
No. Jenis Bahan Baku Jumlah Pemakaian Harga
1 Pracetak
- Film 4/4 20 webb Rp 516.786
- Plat 40 lembar Rp 1.434.697
2 Cetak
- Kertas Buram 28 rim Rp 707.756
- Kertas Ivory 4 rim Rp 1.109.758
- Tinta hitam 5 kg Rp 201.774
- Tinta Warna 1,5 kg Rp 90.799
Total Rp 4.061.570

6
Total biaya bahan baku yang dibebankan pada pesanan LKS KPDL dengan
menggunakan metode Job Order Costing adalah sebesar Rp 4.061.570.

2. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung


Bersamaan dengan pesanan LKS KPDL dengan nomor Pesanan NP-LKSKPDL 0110,
CV. Pustaka Indah Semarang juga mengerjakan pesanan LKS lain dengan nomor pesanan
NP-LKSGP0111. Pada aktivitas finishing, kedua jenis pesanan LKS tersebut dikerjakan
bersamaan, yaitu pada tanggal 10 dan 11 November 2014. Karena itu, dalam penghitungan
biaya tenaga kerja khusus pada tanggal 10 dan 11 November 2014, perlu menggunakan
proporsi terhadap harga jual kedua jenis pesanan tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar
perhitungan biaya tenaga kerja tidak dibebankan secara keseluruhan di kedua pesanan.
Detil pengerjaan Pesanan LKS KPDL (nomor pesanan NP-LKSKPDL 0110) dan LKS GP
(nomor pesanan NP-LKSGP0111) dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII: Proses Pengerjaan Pesanan LKS KPDL dan LKS GP


Tanggal 3 4 5 6 7 8 10 11
Pra Cetak v v x x
Cetak v v x x
Finishing v v v x v x

Sumber: Data diolah, Tahun 2014


Keterangan:
V: Pesanan LKS KPDL
X: Pesanan LKS Gema Prestasi (GP)
Berdasarkan data tersebut, biaya tenaga kerja untuk pesanan LKS KPDL dapat dihitung
sebagaimana terlihat dalam tabel VIII. Khusus untuk aktivitas finishing, digunakan tarif yang
berbeda untuk memperhitungkan biaya tenaga kerja pada tanggal 10 dan 11 November.
Tarif untuk aktivitas pracetak dan pencetakan adalah dengan menggunakan UMR:

Sedangkan, tarif untuk aktivitas finishing menggunakan tarif yang memperhitungkan


proporsi pengerjaan LKS KPDL:

( ) ( )

Angka 6.000 adalah harga jual LKS KPDL dan angka 10.000 adalah total harga jual
LKS KPDL sebesar Rp 6.000 dengan harga jual LKS GP sebesar Rp 4.000.

7
Tabel VIII: Biaya Tenaga Kerja Langsung LKS KPDL
Jumlah Kerja
Jumlah Karyawan Tarif per Hari Jumlah Biaya
(dalam Hari)
(1) (2) (3) (1)x(2)x(3)
Pra Cetak (2 orang) 2 hari Rp 56.940 Rp 227.760
Cetak (2 orang) 2 hari Rp 56.940 Rp 227.760
Finishing (6 orang) 4 hari Rp 182.208 Rp1.093.248
Total Rp1.548.768
Sumber: Data diolah, Tahun 2014

3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik


Biaya Overhead pada perhitungan biaya produksi dengan metode Job Order Costing
bukan menggunakan biaya overhead yang sebenarnya terjadi (actual overhead), melainkan
menggunakan biaya overhead yang diestimasikan di awal periode (applied overhead). Untuk
pesanan LKS KPDL, CV Pustaka Indah Semarang memiliki beberapa biaya overhead, yaitu:
a. Biaya Bahan Penolong

Tabel IX: Biaya Bahan Baku Penolong


No. Bahan Penolong Harga
1 Isi streples Rp 50.000
2 Plastik Rp 10.000
3 Solatif Rp 4.500
4 Rafia Rp 5.000
5 Kardus Rp 5.000
6 Obat khusus plat Rp 15.000
7 Lem Rp 5.000
Total Rp 94.500

b. Biaya Listrik dan Air


CV Pustaka Indah Semarang membebankan tagihan listrik untuk perusahaan
sebesar 75% dari biaya total tagihan listrik perbulan. Penyebabnya, karena tagihan listrik
perusahaan masih tergabung dengan tagihan listrik rumah pemilik. Sedangkan untuk
biaya air, perusahaan membebankan 50% tagihan air untuk perusahaan dari total
tagihan air selama sebulan. Pada bulan November 2014, biaya listrik adalah sebesar Rp
700.000 dan biaya air sebesar Rp 200.000. Maka perhitungan biaya listrik dan air untuk
operasional perusahaan adalah:
Perhitungan biaya listrik bulan November 2014
Biaya listrik perusahaan = 75% x Rp700.000 = Rp 525.000
Biaya listrik untuk pesanan LKS KPDL = Rp6.000/Rp52.830* x Rp525.000
= Rp 59.625

Perhitungan biaya air bulan November 2014


Biaya air perusahaan= 50% x Rp200.000 = Rp100.000
Biaya air untuk pesanan LKS KPDL = Rp6000/Rp52.830* x Rp100.000
= Rp11.357

8
Keterangan (*):
Nilai jual produk selama bulan November 2014:
LKS KPDL Rp 6.000
LKS Gema Prestasi Rp 4.000
Buku Agama Rp 35.000
Nota-nota Rp 220
Brosur Rp 110
LKS IPS Rp 7500
TOTAL Rp 52.830

c. Biaya Pemeliharaan Mesin dan Peralatan


Biaya pemeliharaan mesin yang keluarkan perusahaan antara lain pelumas mesin
dan rol mesin cetak dll. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
kendaraan antara lain biaya ganti oli dan service. Sama seperti perhitungan biaya listrik
dan air, biaya pemeliharaan mesin dan peralatan yang dibebankan pada pesanan LKS
KPDL dihitung dengan menggunakan proporsi harga jual LKS KPDL dibandingkan
dengan total harga jual semua produk CV Pustaka Indah Semarang pada bulan
November 2014. Rincian perhitungan biaya pemeliharaan mesin dan peralatan dapat
dilihat pada tabel X.
Tabel X: Biaya Pemeliharaan Mesin dan Peralatan
Biaya per
No. Keterangan Kuantitas Jumlah Biaya
Bulan
(1) (2) (3) (2)x(3)
1 Komputer 1 Rp 50.000 Rp 50.000
2 Mesin Cetak 2 Rp 100.000 Rp 200.000
3 Mesin Jilid 1 Rp 50.000 Rp 50.000
4 Mobil 1 Rp 275.000 Rp 275.000
Total Rp 575.000
Dari total biaya pemeliharaan mesin dan peralatan dalam tabel X, dapat dihitung
jumlah biaya pemeliharaan mesin yang akan dibebankan pada pesanan LKS KPDL,
yaitu sebesar:
Biaya pemeliharaan mesin untuk LKS KPDL = Rp6.000/Rp52.830x Rp575.000
= Rp 65.304

d. Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan


Untuk menghitung biaya penyusutan mesin dan peralatan pada CV Pustaka Indah
Semarang, digunakan metode perhitungan penyusutan garis lurus. Rumus metode garis
lurus adalah:
( )

Beban penyusutan untuk setiap peralatan dan mesin pada CV Pustaka Indah
Semarang dapat dilihat pada tabel XI.

9
Tabel XI: Penyusutan Mesin dan Peralatan
Keterangan Jumlah Harga per Unit Harga Beli Nilai Sisa Umur Beban
Unit Ekonomis Penyusutan
per Tahun
Komputer 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 900.000 8 Rp 450.000
Mesin
Cetak 2 Rp 150.750.000
Hamada Rp 75.375.000 Rp 30.150.000 8 Rp 15.075.000
Mesin
2 Rp 155.750.000
Cetak Oliver Rp 77.875.000 Rp 31.150.000 8 Rp 15.575.000
Mesin
1 Rp 5.000.000
Potong Rp 5.000.000 Rp 1.000.000 8 Rp 500.000
Mesin Jilid 1 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 1.500.000 8 Rp 750.000
Meteran 3 Rp 25.000 Rp 75.000 Rp 7.500 4 Rp 16.875
Cutter 3 Rp 7.000 Rp 21.000 Rp 2.100 4 Rp 4.725
Straples 8 Rp 25.000 Rp 200.000 Rp 20.000 4 Rp 45.000
Mobil 1 Rp 181.300.000 Rp 181.300.000 Rp 36.260.000 8 Rp 18.130.000
Total beban penyusutan per bulan Rp 50.546.600

Beban penyusutan perbulan = Rp50.546.600/12= Rp4.212.217


Beban penyusutan untuk pesanan LKS KPDL = Rp6.000/Rp52.830 x Rp4.212.217
= Rp 478.389
e. Biaya Penyusutan Bangunan
Penyusutan Bangunan CV Pustaka Indah Semarang dihitung berdasarkan luas
bangunan. Nilai bangunan yang menjadi objek penyusutan perusahaan adalah sebesar
Rp 200.000.000. Perusahaan menetapkan umur ekonomis bangunan selama 20 tahun
dengan nilai residu sebesar Rp 60.000.000. Dari informasi tersebut maka dapat dihitung
biaya penyusutan bangunan CV Pustaka Indah Semarang, yaitu:
Penyusutan gedung = (Rp200.000.000-Rp60.000.000) / 20 tahun
= Rp7.000.000/ tahun
= Rp7.000.000/ 12 bulan
= Rp 583.333/ bulan
Penyusutan gedung yang dibebankan LKS KPDL = Rp6.000/Rp52.830 x Rp583.333
= Rp66.250

f. Biaya Pemeliharaan Bangunan


CV Pustaka Indah Semarang mengeluarkan biaya sebesar Rp150.000 selama bulan
November 2014 untuk melakukan renovasi gedung bagian luar dan dalam. Dengan
informasi tersebut maka biaya pemeliharaan gedung bangunan yang akan dibebankan
pada pesanan LKS KPDL adalah:
Biaya Pemeliharaan gedung untuk LKS KPDL = Rp.6000/Rp52.830 x Rp150.000
= Rp 17.036

Maka, total biaya overhead yang diestimasi (applied overhead) yang dibebankan
pada pesanan LKS KPDL adalah sebesar Rp 792.461, sebagaimana dapat dilihat pada
perhitungan berikut.

10
Biaya Overhead Total Biaya
Biaya Bahan Penolong Rp 94.500
Biaya Listrik dan Air Rp 70.982
Biaya Pemeliharaan mesin dan Peralatan Rp 65.304
Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Rp 478.389
Biaya Penyusutan Bangunan Rp 66.250
Biaya Pemeliharaan Bangunan Rp 17.036
TOTAL Rp 792.461

4. Penentuan Harga Pokok Produksi


Dengan menggunakan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan applied
Overhead pada perhitungan sebelumnya, CV Pustaka Indah Semarang dapat menghitung
Harga Pokok Produksi untuk pesanan LKS KPDL. Perhitungan Harga Pokok Produksi
dengan menggunakan metode Job Order Costing dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel XII: Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk LKS KPDL
dengan Metode Job Order Costing

Unsur Biaya Total Biaya


Biaya bahan baku Rp 4.061.570
Biaya tenaga kerja Rp 1.548.768
Applied overhead Rp 792.461
Jumlah Biaya Produksi Rp 6.402.796
Jumlah eksemplar 2.000
HPP dibebankan per eksemplar Rp 3.201,398
Tingkat keuntungan 87%
Harga jual Rp 6.000

C. KESIMPULAN
CV. Pustaka Indah Semarang selama ini masih menerapkan perhitungan biaya produksi
dengan metode traditional costing dan tidak membebankan biaya overhead untuk tiap-tiap
produk dengan akurat. Perusahaan hanya membebankan biaya lain-lain sebesar 30% untuk
tiap produk yang cenderung bias karena biaya overhead untuk jenis produk yang satu
dengan yang lain dapat berbeda, tergantung pada aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam
proses produksi.
Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode Job Order Costing
untuk LKS KPDL pada CV. Pustaka Indah Semarang, ditemukan bahwa selama ini
perusahaan mengakui biaya produksi terlalu tinggi (overcosting). Sebelumnya tingkat
keuntungan yang tercatat untuk produk LKS KPDL adalah sebesar 74% pada harga jual
Rp 6.000. Sedangkan, perhitungan biaya yang lebih akurat menunjukkan tingkat keuntungan
yang dapat diakui perusahaan sebenarnya adalah 84% dari harga jual yang sama.
Tidak terdapat kerugian yang dialami oleh CV. Pustaka Indah Semarang atas
ketidakakuratan biaya tersebut karena tingkat margin yang ditetapkan oleh perusahaan
cukup tinggi. Akan tetapi, keuntungan perusahaan akan dilaporkan terlalu rendah dalam
laporan keuangan, dan hal tersebut mungkin dapat mempengaruhi proses pengambilan
keputusan manajemen dalam strateginya meningkatkan laba dalam jangka panjang. Harga
pokok produksi yang terlalu tinggi kurang menguntungkan perusahaan jika manajemen ingin
menerapkan strategi low cost dalam kompetisi pasar.

11
REFERENSI
Purnama, Panji. 2014. Penggunaan Job Order Costing Method dalam Menentukan Harga
Pokok Produksi untuk Meningkatkan Akurasi Harga Jual Produk Pada Percetakan
CV. Pustaka Indah Semarang. Semarang.Universitas Dian Nuswantoro.
Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting Eighth Edition.
South-Western Cengage Learning.
https://dwiermayanti.wordpress.com/category/akuntansi-biaya/

12

Anda mungkin juga menyukai