Kelompok 3 - Job Order Costing - FIX
Kelompok 3 - Job Order Costing - FIX
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3, DENGAN ANGGOTA:
KELAS 7-1
PRODI D-IV AKUNTANSI (ALIH PROGRAM)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
BULAN SEPTEMBER TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Perusahaan pada umumnya mencatat total biaya produksi dan biaya produksi per unit
untuk berbagai kepentingan, seperti untuk menyusun laporan keuangan perusahaan,
menentukan profitabilitas, dan membuat keputusan terkait harga yang akan dikenakan.
Metode yang digunakan untuk menghitung biaya tersebut tergantung pada jenis produk
diproduksi atau jasa yang dilakukan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan barang dan
jasa dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar, yakni perusahaan job-order, yang
memproduksi barang atau jasa tertentu yang khusus berdasarkan pesanan, dan perusahaan
yang memproduksi barang atau jasa yang bersifat homogen.
Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan biasanya memiliki banyak varian
produk yang cukup berbeda satu sama lain, sehingga biaya produksi dihitung berdasarkan
pekerjaan per pesanan. Perusahaan seperti ini menggunakan metode Job Order Costing
dalam perhitungan biaya produksi. Metode Job Order Costing adalah cara perhitungan
harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu
pesanan diterima segera dikeluarkan perintah untuk membuat produk sesuai dengan
spesifikasi masing-masing pesanan.
Dalam kasus ini, CV Pustaka Indah Semarang menerima pesanan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Kepedulian Pada Diri dan Lingkungan (KPDL) pada bulan November 2014 sebanyak
2000 eksemplar. Selain pesanan tersebut, perusahaan juga menerima pesanan LKS Gema
Prestasi (GP), Buku Agama, nota, dan brosur lain. Dalam paper ini, penulis akan
menganalisis perhitungan biaya dengan metode Job Order Costing untuk pesanan LKS
KPDL.
Dalam menjalankan bisnis percetakannya, CV Pustaka Indah Semarang menjalankan
sebuah jasa percetakan yang menghasilkan produk bersama (joint products). Mulyadi
(2012) mengemukakan bahwa produk bersama adalah dua produk atau lebih yang
diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan.
Sedangkan Halim (2012) menyatakan bahwa produk bersama yaitu beberapa produk yang
dihasilkan dari suatu rangkaian atau seri proses produksi secara serempak. Dalam kasus
ini, penulis berhasil mengidentifikasi biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung
yang digunakan untuk pesanan 2000 eksemplar LKS KPDL. Namun demikian, pada
penentuan biaya overhead penulis menggunakan metode alokasi biaya bersama yaitu
metode harga pasar/nilai harga jual (sales value method). Menurut metode ini, biaya
dialokasikan menurut nilai jual dari masing masing atau jenis produk. Dasar pemikiran
untuk mengalokasikan atas dasar nilai harga jual ini adalah bahwa ada hubungan langsung
yang erat antara harga pokok dengan harga jual dari suatu produk. Harga jual suatu produk
akan sangat ditentukan oleh harga pokok untuk memproduksi produk tersebut. Oleh sebab
itu, biaya bersama sudah selayaknya dialokasikan atas dasar harga jualnya.
2
Tabel I: Perhitungan Perusahaan untuk Biaya Bahan Baku LKS KPDL
Jumlah
Harga per Unit Jumlah
No. Jenis Bahan Baku Pemakaian
(1) (2) (1) x (2)
1 Pracetak
- Film 4/4 20 webb Rp 25.500 Rp 510.000
- Plate seng 40 lembar Rp 35.500 Rp 1.420.000
2 Cetak
- Kertas Buram 28 rim Rp 25.000 Rp 700.000
- Kertas Ivory 4 rim Rp 275.000 Rp 1.100.000
- Tinta hItam 5 kg Rp 40.000 Rp 200.000
- Tinta warna 1,5 kg Rp 60.000 Rp 90.000
TOTAL Rp 4.020.000
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang, Tahun 2014
Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, Jumlah Biaya Bahan Baku untuk produksi
LKS KPDL di CV. Pustaka Indah Semarang adalah sebesar Rp. 4.020.000.
Perhitungan biaya tenaga kerja untuk produksi LKS KPDL di CV. Pustaka Indah
Semarang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel II: Perhitungan Perusahaan untuk Biaya Tenaga Kerja LKS KPDL
Jumlah Karyawan Jam Kerja
Tarif per Hari Jumlah Biaya
(dalam Hari)
(1) (2) (3) (1) x (2) x (3)
Pracetak (2 orang) 2 hari Rp56.940 Rp 227.760
Cetak (2 orang) 2 hari Rp56.940 Rp 227.760
Finishing (6 orang) 4 hari Rp56.940 Rp1.366.560
Total Rp 1.822.080
Sumber: Percetakan CV Pustaka Indah Semarang Tahun 2014
Dari perhitungan pada tabel II diatas, jumlah biaya tenaga kerja untuk produksi LKS
KPDL di CV. Pustaka Indah Semarang pada bulan November 2014 adalah sebesar
Rp. 1.822.080.
4
1. Perhitungan Biaya Bahan Baku
Dalam perhitungan biaya produksi dengan metode Job Order Costing, CV. Pustaka
Indah Semarang harus memasukkan semua aktivitas terkait dengan perolehan bahan baku
ke dalam biaya bahan baku. Biaya yang harus ditambahkan adalah biaya angkut dalam
pembelian bahan baku. Alokasi biaya angkut untuk setiap bahan baku dihitung dengan
menggunakan tarif biaya angkut sebagai berikut.
Biaya Angkut kemudian dialokasikan untuk setiap bahan baku sehingga didapatkan
harga bahan baku yang sesuai untuk produksi pesanan LKS KPDL. Perhitungan biaya
pembelian bahan baku untuk pesanan LKS KPDL dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel V: Perhitungan Biaya Pembelian Bahan Baku
5
*Harga pokok bahan baku kertas buram= Rp758.317/30 rim=Rp25.277/rim
Penggunaan bahan kertas buram 28 rim sebesar Rp 707.756
(3) Bahan baku kertas ivory
Persediaan awal 2 rim Rp 550.000
Pembelian 4 rim Rp1.114.637
Harga Pokok Barang yang siap
Rp1.664.637
diproses
Pemakaian 4 rim x Rp277.440* Rp1.109.758
Persediaan akhir 2 rim Rp 554.879
Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui total biaya bahan baku untuk
pesanan LKS KPDL pada bulan November 2014 untuk aktivitas pracetak dan pencetakan,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel VI: Perhitungan Total Biaya Bahan Baku dengan Metode Job Order Costing
No. Jenis Bahan Baku Jumlah Pemakaian Harga
1 Pracetak
- Film 4/4 20 webb Rp 516.786
- Plat 40 lembar Rp 1.434.697
2 Cetak
- Kertas Buram 28 rim Rp 707.756
- Kertas Ivory 4 rim Rp 1.109.758
- Tinta hitam 5 kg Rp 201.774
- Tinta Warna 1,5 kg Rp 90.799
Total Rp 4.061.570
6
Total biaya bahan baku yang dibebankan pada pesanan LKS KPDL dengan
menggunakan metode Job Order Costing adalah sebesar Rp 4.061.570.
( ) ( )
Angka 6.000 adalah harga jual LKS KPDL dan angka 10.000 adalah total harga jual
LKS KPDL sebesar Rp 6.000 dengan harga jual LKS GP sebesar Rp 4.000.
7
Tabel VIII: Biaya Tenaga Kerja Langsung LKS KPDL
Jumlah Kerja
Jumlah Karyawan Tarif per Hari Jumlah Biaya
(dalam Hari)
(1) (2) (3) (1)x(2)x(3)
Pra Cetak (2 orang) 2 hari Rp 56.940 Rp 227.760
Cetak (2 orang) 2 hari Rp 56.940 Rp 227.760
Finishing (6 orang) 4 hari Rp 182.208 Rp1.093.248
Total Rp1.548.768
Sumber: Data diolah, Tahun 2014
8
Keterangan (*):
Nilai jual produk selama bulan November 2014:
LKS KPDL Rp 6.000
LKS Gema Prestasi Rp 4.000
Buku Agama Rp 35.000
Nota-nota Rp 220
Brosur Rp 110
LKS IPS Rp 7500
TOTAL Rp 52.830
Beban penyusutan untuk setiap peralatan dan mesin pada CV Pustaka Indah
Semarang dapat dilihat pada tabel XI.
9
Tabel XI: Penyusutan Mesin dan Peralatan
Keterangan Jumlah Harga per Unit Harga Beli Nilai Sisa Umur Beban
Unit Ekonomis Penyusutan
per Tahun
Komputer 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000 Rp 900.000 8 Rp 450.000
Mesin
Cetak 2 Rp 150.750.000
Hamada Rp 75.375.000 Rp 30.150.000 8 Rp 15.075.000
Mesin
2 Rp 155.750.000
Cetak Oliver Rp 77.875.000 Rp 31.150.000 8 Rp 15.575.000
Mesin
1 Rp 5.000.000
Potong Rp 5.000.000 Rp 1.000.000 8 Rp 500.000
Mesin Jilid 1 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 1.500.000 8 Rp 750.000
Meteran 3 Rp 25.000 Rp 75.000 Rp 7.500 4 Rp 16.875
Cutter 3 Rp 7.000 Rp 21.000 Rp 2.100 4 Rp 4.725
Straples 8 Rp 25.000 Rp 200.000 Rp 20.000 4 Rp 45.000
Mobil 1 Rp 181.300.000 Rp 181.300.000 Rp 36.260.000 8 Rp 18.130.000
Total beban penyusutan per bulan Rp 50.546.600
Maka, total biaya overhead yang diestimasi (applied overhead) yang dibebankan
pada pesanan LKS KPDL adalah sebesar Rp 792.461, sebagaimana dapat dilihat pada
perhitungan berikut.
10
Biaya Overhead Total Biaya
Biaya Bahan Penolong Rp 94.500
Biaya Listrik dan Air Rp 70.982
Biaya Pemeliharaan mesin dan Peralatan Rp 65.304
Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Rp 478.389
Biaya Penyusutan Bangunan Rp 66.250
Biaya Pemeliharaan Bangunan Rp 17.036
TOTAL Rp 792.461
C. KESIMPULAN
CV. Pustaka Indah Semarang selama ini masih menerapkan perhitungan biaya produksi
dengan metode traditional costing dan tidak membebankan biaya overhead untuk tiap-tiap
produk dengan akurat. Perusahaan hanya membebankan biaya lain-lain sebesar 30% untuk
tiap produk yang cenderung bias karena biaya overhead untuk jenis produk yang satu
dengan yang lain dapat berbeda, tergantung pada aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam
proses produksi.
Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode Job Order Costing
untuk LKS KPDL pada CV. Pustaka Indah Semarang, ditemukan bahwa selama ini
perusahaan mengakui biaya produksi terlalu tinggi (overcosting). Sebelumnya tingkat
keuntungan yang tercatat untuk produk LKS KPDL adalah sebesar 74% pada harga jual
Rp 6.000. Sedangkan, perhitungan biaya yang lebih akurat menunjukkan tingkat keuntungan
yang dapat diakui perusahaan sebenarnya adalah 84% dari harga jual yang sama.
Tidak terdapat kerugian yang dialami oleh CV. Pustaka Indah Semarang atas
ketidakakuratan biaya tersebut karena tingkat margin yang ditetapkan oleh perusahaan
cukup tinggi. Akan tetapi, keuntungan perusahaan akan dilaporkan terlalu rendah dalam
laporan keuangan, dan hal tersebut mungkin dapat mempengaruhi proses pengambilan
keputusan manajemen dalam strateginya meningkatkan laba dalam jangka panjang. Harga
pokok produksi yang terlalu tinggi kurang menguntungkan perusahaan jika manajemen ingin
menerapkan strategi low cost dalam kompetisi pasar.
11
REFERENSI
Purnama, Panji. 2014. Penggunaan Job Order Costing Method dalam Menentukan Harga
Pokok Produksi untuk Meningkatkan Akurasi Harga Jual Produk Pada Percetakan
CV. Pustaka Indah Semarang. Semarang.Universitas Dian Nuswantoro.
Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting Eighth Edition.
South-Western Cengage Learning.
https://dwiermayanti.wordpress.com/category/akuntansi-biaya/
12