Materi 2014
Materi 2014
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT atas maghfiroh, rakhmat
serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Pelaksanaan
Bimbingan KTSP tepat pada waktunya.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Komponen KTSP terdiri dari: (a) Tujuan Pendidikan Sekolah, (b) Struktur dan
Muatan Kurikulum, (c) Kalender Pendidikan, (d) Silabus, (e) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Berdasarkan komponen KTSP di atas, pemerintah dalam hal ini Depdiknas
menciptakan terobosan baru sebagai upaya agar komponen-komponen tersebut dapat
dipahami oleh guru sebagai subjek utama praktisi pendidikan di sekolah. Salah satu
upaya tersebut adalah dengan memberikan dukungan biaya bagi pelaksanaan
bimbingan teknis penyusunan KTSP.
Akhirnya semoga kita semua selaku insan pendidikan dapat memanfaatkan dukungan
dari pemerintah yang telah diprogramkan dengan demi peningkatan kualitas sumber
daya manusia seutuhnya.
Panitia Pelaksana
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA .. i
PENGANTAR
DAFTAR ISI .. ii
BAB I PENDAHULUAN 1
.
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Bimbingan Teknis 2
.
C. Hasil Yang Diharapkan 3
D. Sumber Dana 3
.
ii
iii
PROPOSAL WORKSHOP PENGEMBANGAN KURIKULUM TAHUN 2014
DAN PENYUSUNAN RPS RPP AKADEMI KEPERAWATAN YPIB
MAJALENGKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
4. Betanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas pencapaian hasil kerja kelompok.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah. Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan kurikulum
pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari ke delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan strategi pengembangan
kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi.
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah yang
dilakukan dalam bentuk rapat kerja sekolah yasng melibatkan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder) sekolah.
Mutu pendidikan ada di sekolah, karena itu peran sekolah sangat menentukan dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan. Banyak hal yang perlu diperbuat oleh
sekolah karena sebagai besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (KTSP) dilaksanakan oleh sekolah.
Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan tercermin dalam proses
pembelajaran. Kualitas proses pembelajaran sangat menentukan kualitas hasil belajar
siswa. Kualitas proses pembelajaran akan tercapai jika guru sebagai pengembang dan
2
pelaksana kurikulum memiliki kompetensi yang memadai dalam hal perencanaan
pembelajaran, penyediaan bahan ajar, penyelenggaraan pembelajaran dengan
berbagai model pembelajaran, serta melaksanakan penilaian seperti yang
diisyaratkan dalam KTSP.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka sekolah harus senantiasa memelihara dan
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme guru. Salah satunya adalah
menyelenggarakan bimbingan teknik pelaksanaan KTSP.
D. Sumber Dana
3
Sumber Dana Bimbingan Teknis pelaksanaan KTSP tingkat sekolah bersumber dari:
Anggaran sekolah yang dialokasikan dari BOS.
BAB II
PROFIL SEKOLAH DAN
KEBUTUHAN MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
JENIS KELAMIN
KELAS ROMBEL JUMLAH
L P
VII 4
VIII 4
IX 4
12 363
4
Indikator :
1. Warga sekolah memilki semangat berprestasi dan pembaharuan sesuai
dengan karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
2. Perolehan nilai akademis dan non akademis siswa meningkat dari tahun ke
tahun
3. Lingkungan sekolah yang kondusif sebagai lingkungan komunitas
pembelajaran
4. Warga sekolah berperilaku sesuai dengan nilai-nilai keimanan yang
berlaku
5. Kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap sekolah
2. Misi Sekolah
1. Seluruh warga sekolah memiliki disiplin dalam
melaksanakan tugasnya
2. Pelaksanaan proses pembelajaran yang kreatif dan
inovatif
3. Pelaksanaan ekstrakurikuler yang sesuai bagi minat dan
bakat siswa
4. Mengkondisikan iklim suasana yang berbudaya islami
bagi seluruh warga sekolah
5. Lingkungan sekolah memperlihatkan sebagai
lingkungan pembelajaran
3. Tujuan Sekolah
Pada tahun 2010 :
1) Kepala Sekolah, TU dan siswa menyadari penuh akan
tanggung jawabnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
2) Kualitas akademis seluruh mata pelajaran menunjukkan
prestasi yang memuaskan
3) Prestasi di bidang non akademis (olah raga, seni dan lainnya)
4) Keimanan kepada Allah SWT meningkat, hal ini
menunjukkan bahwa sekolah dapat membentuk karakter
5
siswa yang memiliki budi pekerti, sikap dan perilaku yang
baik
5) Penataan lingkungan yang asri, indah dan nyaman serta
bermanfaat multi fungsi bagi warga sekolah
6
7) Motivasi belajar yang tinggi dari para siswa, serta dukungan dan kerjasama dari
orangtua terhadap program-program sekolah yang berkaitan dan implementasi
SI dan SKL (KTSP).
2. Kondisi Sekolah Saat Ini
1) Sarana dan prasarana sekolah belum memadai, terutama yang mendukung
proses pembelajaran seperti belum memiliki ruangan multi media,
laboratorium komputer, buku perpustakaan yang terbatas, serta media dan
sumber belajar lainnya juga masih terbatas;
2) SDM sekolah baru 75% berkelayakan;
3) Dokumen KTSP yang dimiliki belum lengkap, mutakhir dan inovatif;
4) Pemahanan dan keterampilan guru berkenaan dengan implementasi S1 dan
SKL memerlukan pengembangan dan pembinaan secara tersus menerus;
5) Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada umumnya masih bersifat
tradisional. Pembelajaran kontekstual, penilaian berbasis kelas, penugasan
berstruktur dan tidak berstruktur belum sepenuhnya dilaksanakan, demikian
pula halnya pembelajaran remidial dan pengayaan belum sepenuhnya
terlaksana;
6) Sekolah belum dapat melaksanakan program pengembangan diri dan
pendidikan kecakapan hidup secara terprogram;
7) Motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan, serta minimnya dukungan orang
tua siswa terutama dukungan terhadap proses pembelajaran.
3. Upaya Kearah Implementasi SI dan SKL
Berkenaan dengan poin 1 dan 2 di atas, agar SI dan SKL (KTSP) dapat
diimplementasikan dengan baik di sekolah, maka sekolah mengupayakan :
1) Melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan mengoptimalkan
sumberdaya dan sumber dana yang ada di sekolah, mengusulkan ke
dinas instansi terkait, serta menjalin kerja sama komite sekolah;
2) Mendorong guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2, serta
mengoptimalkan pembagian tugas sesuai dengan latar belakang
pendidikannya;
7
3) Melaksanakan review KTSP oleh tim pengembang kurikulum di
tingkat sekolah;
4) Pengembangan dan peningkatan kompetensi guru melalui
pemberdayaan MGMP sekolah, IHT, dan Worshop, serta
pengiriman ke berbagai pelatihan sesuai kebutuhan dan kesempatan
yang ada;
5) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan mencobakan
pembelajaran kontekstual melalui kegiatan veer teaching;
6) Menyusun dan melaksanankan program pengembangan diri dan
pendidikan keterampilan hidup;
7) Memelihara motivasi belajar siswa melalui kegiatan reward and
vanismen., serta memelihara hubungan baik dan kerja sama dengan
orangtua siswa melalui pertemuan rutin secara berkala pada awal
dan akhir semester;
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS KTSP
10
C. Rencana Anggaran
Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan bimtek implementasi KTSP :
1) Rencana Pengeluaran
Harga
No. Jenis Pengeluaran Sasaran Volume Jumlah
Satuan
Pembelian Perlengkapan
1 Inventaris 1 kali 1.250.000 1.174.000
berupa LCD Proyektor
2. Piagam 33 org 1 kali 6.000 198.000
3. Pelaporan 1 org 1 kali 200.000 200.000
4. ATK 1 Keg I Keg 1.269.000
5. Air Mineral 33 org 6 Kotak 15.000 90.000
6. Snack + Coffe break 33 org 2 kali 5.000 165.000
7. Makan Siang 33 org 2 kali 19.000 1.254.000
8. Penggandaan Hasil 33 copy 1 50.000 1.650.000
Total 6.000.000
2)Sumber Anggaran :
Anggaran Sekolah : Rp. 6.000.000,-
BAB IV
RENCANA IMPLEMENTASI KTSP JANGKA MENENGAH
12
A. Pentingnya Implementasi KTSP
KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi pendidikan agar
kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik
di sekolah di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan
kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat MBS. KTSP
disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. KTSP bukan hanya sekedar
dokumen kurikulum yang harus dimiliki oleh sekolah, lebih dari itu, KTSP harus
diimplementasikan dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Pentingnya Implementasi KTSP secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Sekolah dapat memberikan pelayanan pembelajaran sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan.
2) Sekolah dapat memberikan pelayanan Pembelajaran sesuai
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
3) Sekolah dapat merespon perkembangan ilmu pengetahuan,
tekonologi dan seni melalui kegiatan inovasi.
4) Sekolah dapat secara konsisten melakukan upaya-upaya
peningkatan mutu pendidikan.
13
Dari delapan SNP tersebut dijabarkan menjadi lebih rinci dalam rencana terkait
Implementasi SNP antara lain :
a. Rencana pemerataan keslimaan, antara lain :
1). pemberian beasiswa miskin;
2). peningkatan angka melanjutkan ;
3). pengurangan angka putus sekolah.
b. Peningkatan kualitas, antara lain :
1). pengembangan input siswa;
2). pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dan
3). pengembangan sarana dan fasilitas sekolah seperti Lab IPA, Lab Bahasa, Lab IPS,
Lab Komputer, pengembangan media pembelajaran, rasio (siswa/guru, siswa/kelas,
siswa/buku pelajaran).
4) Pengembangan bahan ajar, pengembangan model pembelajaran (pembelajaran
tuntas, pembelajaran kontekstual, pembelajaran kooperatif),
5) Pengembangan lingkungan belajar yang kondusif,
5) Pengembangan peran dan fungsi sekolah, pengembangan kualitas siswa (UN,
UAS, Keterampilan Kejuruan, Kesenian, Olah raga, KIR, Keagamaan, Kedisiplinan,
Karakter dan budi pekerti)
14
Pengembangan program keterampilan kejuruan, kurikulum muatan lokal dan
pendidikan kecakapan hidup.
18
19