Anda di halaman 1dari 11

Laporan

ACARA HIKMAH PAGI


RRI PRO 1 GORONTALO

OLEH

NAMA: NOVIYANTI KAI


NIM: 821416025
KELAS: A-S1 FARMASI 2016

JUURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2016
LAPORAN ACARA HIKMAH PAGI
RADIO PRO 1 RRI GORONTALO

AHLAK MAHMUDA
Kamis, 27 Oktober 2016
(25 Muharram 1438 H)
Narasumber: Ust. Al-Mukaram Hj. Ishak Bakari, L.Si, M. Li
Hj. Ruliyanto Podungge L.Ci MHi
Hj. Lukman D. Katili
Setiap hari kamis membicarakan tentang ahlak dan biasanya ada 3 ustad
yaitu Ust. Ishak Bakari, Ust. Ruliyanto dan Ust. Hamdan.
Pertanyaan Melalui SMS
Pesan 1: Pak Parlas (Kaliyoso), Karena bersalah saya minta maaf dan maaf saya
diterima, namun proses hukum tetap berlanjut, bagaimana pendapat
Ustad?
Jawab: Menurut Hj. Ishak bakari, L.Si, M.Si
Memberikan maaf merupakan kerjaan yang besar dan kalau
seandainya kesalahan itu bersifat pribadi maka kesalahann itu wajib kita
maafkan dan tidak perlu dipermasalahkan lagi kalau yang bersangkutan
sudah memaafkan, tapi jika persoalannya menyangkut umat maka kita
serahkan pada yang berwajib atau yang berwenang untuk
menyelesaikan masalah ini.
Pesan 2: Ibu Asna (Mutiara Indah, Tabongo), Nabi bersabda: Celakalah orang
yang menceritakan sebuah cerita agar orang-orang tertawa lalu ia
berdusta. Mohon penjelasannya Ustad, Terimah Kasih.
Jawab: Menurut Hj. Ishak Bakari, L.Si, M.Si
Terjemahan ini masih kurang karena memang dalam hadis Celakalah
orang menceritakan sebuah cerita agar orang-orang tertawa lalu ia
berdusta, Celakalah bagi dia! Calakalah bagi dia! Calakalah bagi dia!.
Jadi memang, membuat orang tertawa ini kadang kita menempuh
berbagai macam cara ustad dan ini kesalahan kadang kita berbohong.
Karena kalau ingin membuat orang tertawa lalu kita kehabisan cerita
yang benar dan maksudnya ingin membuat ketawa terus maka ini kata
nabi celakah, celaka. Ini berarti kecelakaan ini bukan main-main.
Ada 3 hal yang harus diwaspadai pertama kepada seseorang yang sering
tampil didepan publik, tidak dibenarkan cara ini untuk membuat orang
tertawa. Jika memang ingin membuat tawa untuk memecahkan
kegaringan dalam suatu acara maka sebaiknya hindari cerita dusta.
Kemudian yang kedua dalam menceritakan sebuah kisah lalu
disampaikan bahwa kisah tersebut adalah riwayat disandarkan kepada
nabi sementara itu tidak seperti itu adanya. Maka yang harus kita
lakukan adalah tabayaun atau procek memastikan bahwa itu benar-
benar sebuah riwayat dari nabi. Yang terpenting adalah hindari
kebohongan karena dengan terbiasa berbohong maka setiap kita ingin
menceritakan sesuatu tidak akan enak/hangat rasanya tanpa kebohongan
dan ini dapat merugikan orang banyak. Selain itu berbohong ataupun
jujur memiliki balasannya masing-masing yang dapat merugikan diri
sendiri dan juga orang banyak.
Pesan 3 :Amir Latib (Limboto), Apakah termasuk riya seorang muazin
memperdengarkan azannya kepada jamaah karena merupakan riya
kecil jika kita memperdengarkan!
Jawab : Sesungguhnya yang namanya azan harus diperdengarkan agar dapat
didengar oleh jamaah. Hal tersebut akan menjadi riya atau tidak
tergantung dari pribadi seorang muazin itu sendiri. Apakah didasar
hatinya ia ingin memperdengarkan suara indahnya atau tidak tapi azan
harus diperdengarkan. Sama seperti orang yang tidak mau sholat karena
takut riya. Hal tersebut merupakan permainan setan sehingga
mengerjakan sesuatu karena manusia. Berbuat amal kebaikan karena
manusia merupakan perbuatan syirik. Bahkan orang yang bertugas
sebagai muazin adalah orang yang memiliki suara yang lantang dan
indah. Ada 3 orientasi ibadah yaitu kepada Allah, kepada Manusia dan
kepada diri sendiri. Yang benar itu adalah orientasi ibadah kepada Allah
dan hal ini harus terus dibina.
Pesan 3: Rusdi Lamara (Bongomeme), Hakikat dosa dan apa pengaruhnya bagi
jiwa dan raga manusia.
Jawab: Nabi telah mendefinisikan pengertian dosa yaitu dosa itu apa yang
meng-hulul didadamu dan membuatmu tidak tenang dan kamu takut
jangan sampai itu diketahui orang. Dosa membuat manusia menjadi
tidak tenang meronta dan pada akhirnya kita melakukan ini hati kita
justru tenang dengan dosa. Ada sebuah hadis bahwa ketika kita
melakukan dosa maka akan ada noktah/titik hitam dihati kita. Dan
ketika kita sholat dan beristigfar maka akan dihapus dosa tersebut. Tapi
saat dilakukan lagi maka noktah hitam tadi akan ditambah lagi terus
menerus hingga hati menjadi hitam dan tertutupi oleh kebenaran
sehingga kita tidak takut lagi untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT.
pada dasarnya hati terdiri atas tiga yakni hati yang sehat, hati yang sakit
dan hati yang mati. Dan ketika hati telah menjadi hati yang sakit namun
kita terus melakukan maksiat maka hati ini pada akhirnya akan menjadi
mati dan ini akan dikunci oleh Allah sehingga sehebat apapun orang
menyampaikan kebenaran maka kebenaran itu tidak akan tembus
didalam hatinya. Ketika hati masih dalam kondisi sakit ada beberapa
cara untuk menyembuhkan salah satunya yaitu dengan mencari tahu apa
yang membuat hati ini menjadi sakit. Ada dua pintu yang dapat
dimasuki maksiat yaitu pintu sahwat diamana setan memiliki peluang
besar untuk masuk dan pintu subhat yaitu ilmu yang tidak berlandaskan
pada benar atau tidak ilmu tersebut.
Pesan 5: Anti (Buladu), Telah dijelaskan dalam Al-Quran bahwa perempuan
dan laki-laki bukan muhrim, tapi bagaimana jika saya ingin berjabatan
tangan dengan bapak guru?
Jawab: Pertama, istilah muhrim itu tidak benar, yang benar adalah mahram.
Karena murim adalah untuk orang yang sedang berihram sedang
mahram orang yang haram untuk dinikahi. Bila pak guru bukan
mahram kita maka jika kita melakukan islam sesuai dengan kaidahnya
bejabatan tangan dengan bapak guru itu haram karena bukan mahram.
Pesan 6: Murni (Jl. Sawit), Ada orang yang sudah tidak bisa dinasehati lagi,
meskipun sudah berkali-kali dinasehati, maka faktor apakah yang
mempengaruhi hal ini dan bagaimana cara menasehatinya agar ia mau
bertaubat?
Jawab: Berkaitan dengan hal yang sebelumnya bahwa ini menyangkut hati
dimana jika ada didalam hatinya ada kebaikan maka yang akan
ditampilkan adalah kebaikan. Namun pasti ada jalan untuk orang-orang
yang memiliki sifat seperti ini tidak dengan berputus asa tapi degan
sholat dan sabar. Menjadikan Allah sebagai penolong kita maka yang
harus dilakukan adalah pertama mendoakan orang tersebut. Kedua
adalah harus ada orang lain yang juga terlibat untuk menasehatinya dan
yang terakhir adalah dengan mengajak orang tersebut kepada
kelompok/komunitas/majelis yang membicarakan tentang kebaikan.

ILMU WARIS AL-FARAIT


Kamis, 20 November 2016
(19 Safar 1438 H)
Narasumber: Ust. Al-Mukaram Hj. Khairudin, S.Ag, M.Pdi
Kyai. Hj. Supardi Liyo, Si

Didalam agama ada 3 yang mengikuti manusia kekubur, yaitu Keluarga,


Harta dan Amal dan yang satu-satunya mengikuti sampai ke dalam kubur adalah
amal. Harta dan keluarga akan kembali ketika kita telah didalam kubur.
Pertanyaan melalui pesan (SMS)
Pesan 1: Ibu Tati (Blok M), Anak saya sudah meninggal, dia punya istri tapi
tidak punya anak. Alm. PNS, juga istrinya, Alm ini meninggalkan 2
ekor hewan, motor dan sebidang tanah. Istrinya akan menerima tasben
(uang pensiunan). Apakah ada hak kami sebagai orang tua dari Alm?
Jawab: Orang tua akan mendapatkan 1/6 dari harta waris anaknya. Bapak ibu
akan mendapatkan masing-masing 1/6 harta warisan anaknya jika yang
meninggal itu memiliki anak. Kemudian jika keduanya tidak
mempunyai anak maka ibunya mendapatkan 1/3 bagian. Jika yang
meninggal memilki beberapa saudara, maka saudaranya tidak
mendapatkan apa-apa. Harta dapat dibagi setelah akumulasi. Karena
tidak mempunyai anak maka istri dari Alm mendapatkan bagian.
Pada hakikatnya setiap harta yang ditinggalkan itu harus diakumulasi
total dari seluruh harta yang ada dan seluruh ahli waris harus dihitung
sepenuhnya.
Pesan 2: Kisman (Kabila, Bone), Apakah pembagian harta warisan kita
dilakukan sesuai dengan syariat islam atau sesuai dengan hukum negara
sebab yang saya tahu negara kita adalah negara hukum! Kalau kita
menggunakan sesuai dengan negara hukum bagaimana dengan syariat
islam?
Jawab: Menggunakan hukum negara atau hukum syariat tentu hukum syariat
karena jalur bahwa hukum negara hanya mengatur hubungan manusia
denga manusia tapi sayriat mengatur seluruhnya. Sebagai seorang
muslim juga ketika diperhadapkan dengan masalah-masalah seperti ini
tentu kita harus memilih syariat islam. Kecuali jika terjadi konflik
mengenai tuntutan hukum yang merampas hak saudara sehingga harus
diselesaikan dengan jalur hukum tentu kasus ini berbeda lagi ceritanya.
Untuk itulah diadakannya pengadilan agama, untuk menyelesaikan
masalah harta warisan. Biasanya UUD yang membahas tentang
keagamaan biasanya didasarkan atas syariat islam. Misalnya UU
pernikahan, UU zakat dan lain sebagainya.
Pesan 3: Pak Raka (Dumbo Raya),Assalamualaikum, Pada tahun 2000 yang
lalu saya membeli semen, pada teman saya ada 150 sak dengan harga
pada waktu itu Rp. 35.000, tapi semennya saya mau ambil yang ada
hanya berbentuk DO (Delivery Order), sekarang semennya saya mau
ambil tapi yang punya semen tidak mengijinkan alasannya harga semen
sekarang sudah Rp. 60.000, jadi saya harus menambah uang lagi,
pertanyaan saya bagaimana islam menanggapi ini?
Jawab: Yang berlaku adalah harga trasanksi pada waktu tahun 2000. Hal yang
seperti ini seharusnya diperjanjikan dengan cermat pada saat sebelum
menyepakati. Jika memang perjanjian harganya seperti pada waktu iitu
maka harga sekarang pun meski telah berubah tetap memakai harga
tersebut. Sebagai seorang muslim yang baik, kita harus berpegang teguh
pada perjanjian.
Pesan 4: Sumarni (Tabongo Barat), Ganjaran apa yang akan diberikan oleh
Allah kepada seorang kakak yang meniadakan pembagian harta warisan
kepada adik-adiknya?
Jawab: Tidak boleh memonopoli harta warisan. Seorang kakak tidakjk bisa
menyembunyikan harta warisan yang akan diberikan kepada adik-
adiknya, ini sangat bertentangan dengan Al-Quran Nur Karim. Allah
SWT sudah mengatur pembagian harta warisan tersebut, jadi bukan
menunggu seorang kakak untuk memberikan harta warisan tersebut
kepada adik-adiknya. Pembagian dengan seorang saudara laki-laki
adalah 2:1. Allah AWT akan murka dengan saudara yang menzolimi
saudaranya.
Pesan 5: Warlas (Kaliyoso), Seorang Ayah meninggalkan harta warisan
sebidang tanah untuk 6 orang anaknya. Warisan itu dibagi untuk yang
disebelah jalan raya masing-masing mendapatkan bagian 15 x 30 m dan
yang dibalakang mendapatkan bagian 15 x 60 m. Sahkah pembagian
tersebut?
Jawab: Untuk pembagian harta warisan ada aturan didalam Al-Quran tidak
boleh langsung dibagi kecuali diketahui pembagian secara begitu telah
sesuai dengan Al-Quran. Dari segi harga, 15 x 30 di depan dimisalkan
harganya Rp. 35.000, berbeda dengan harga tanah yang ada dibelakang
dan ini telah dikatakan adil karenan ada unsur perbedaan posisi jadi
pembagiannya pun dibedakan. Yang salah adalah kalau setelah
penjualan ternyata hasilnya tidak sesuai dengan hasil akumulasi akhir.
Maka dari itu harus ada pengakumulasian harta sebelum pembagian
agar keadilan dapat tercapai.
Pesan 6: Bagaimana dengan orang yang mau menikah lalu orang tua
menyaratkan agar pasangannya orang Gorontalo juga? Sementara gadis
suka dengan orang luar Gorontalo.
Jawab: Sebenarnya pertanyaan ini tentang bab nikah, tapi tetap dibahas.
Sebenarnya untuk menikah semua suku itu boleh, dan agaman yang
nomor satu. Karena Agama adalah yang diutamakan oleh Rasulullah.
Karena yang diprioritaskan dalam agama itu adalah agama dan ahlak.
Tapi ada hak anak untuk memilih siapa pasangan jodohnya, disisi lain
ada hak orang tua yang menyeleksi karena dia telah membesarkan
anaknya tersebut, ia menafkahinya maka tidak boleh seorang anak
justru membakang. Kata-kata yang seharusnya adalah mohon papa
pertimbangkan. Tidak bisa langsung membentak karena mengingat
orang tua adalah orang yang membasarkan anaknya tersebut dengan
susah payah. Dan seorang anak akan durhaka karena lebih
mementingkan pasangannya daripada orang tuanya. Orang tua juga
harus memeperhatikan benar-benar, dan yang terpenting adalah agama
dan ahlak, yang lain adalah berupa tambahan.
Pesan 7: Sudirman (Batudaa), Suami meninggal memberikan hartanya kepada
istrinya, apakah harta tersebut menjadi bagian istrinya?
Jawab: Harta yang diberikan kepada istrinya sebelum sebelum ia meninggal
adalah merupakan hadiah dari suaminya dan itu bukan merupakan
bagian harta yang akan dibagi. Yang menjadi harta waris adalah harta
selain yang ia telah berikan kepada isrtinya tadi.
Pesan 8: Lutfiah Lamara (Bongomeme), Apakah bayi yang masih dalam
kandungan mendapatkan harta warisan?
Jawab: bayi yang masih dalam kandungan belum termasuk ahli waris karena
belum terdengar suara tangisannya dan belum tentu ia lahir kedunia.
AKIDAH ISLAM

Kamis, 21 November 2016


(20 Safar 1438 H)
Narasumber: Hj. Ruliyanto Podungge L.Ci Mhi
Hj. Ishak Bakari, L.Si, M. Li
Hj. Muslim Idrus, L.Si, M.Si,

Pesan 1: Rahmat, Ada orang sakit pergi kedukun dan dukun mengatakan bahwa
penyakit ini orang punya lalu orang yang berobat tersebut percaya?
Jawab: Pertama, setiap penyakit memiliki obat, dimana penyakit dapat
disebabkan oleh kita yang tidak menjaga kesehatan kita sendiri. Ada
penyakit yang mula-mula dari sihir, dan ada beberapa cara dalam islam
untuk kita dapat mengeluarkan penyakit tersebut. Ada pertama Al-
Quran dimana dilakukan rukiyah pada orang yang terkena penyakit
sihir. Dengan pergi ke orang yang tahu me-rukiyah dengan
menggunakan ayat-ayat Al-Quran.
Pesan 2: Anda (Liluwo), Apakah penyakit orang yang sudah meninggal
dikembalikan lagi, dan mengapa orang tua kita melarang kita untuk
mencuci piring dimalam hari?
Jawab: Secara umum, penyabab kematian ada penyebab umum dan penyakit
khusus. Penyebab khusus adalah bisa karena suatu penyakit, dimana
penyakit ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu penyakit kecil dan penyakit
besar yang disebut kematian. Penyebab umunya yaitu kehidupan.
Misalnya ada orang yang meninggal dunia kemudian dia tidak
berpenyakit, dan tiba-tiba ia meninggal. Maka ia meninggal karena
kehidupan dimana ada kehidupan maka harus ditutup dengan kematian.
Ada suatu rumus dimana tidak terjadi kehidupan kecuali ditutup dengan
kematian dan hal inilah yang disebut azal.
Kalau ada suatu larangan dan larangan itu masuk akal dan disyariatkan
maka larangan itu benar adanya tetapi jika larangan itu tidak masuk
akal dan dibarengi dengan keyakinan-keyakinan lain maka larangan
tersebut tidak perlu diindahkan atau diikuti.
Pesan 3: Lutfiah Lamara (Bongomeme), Apakah kewajiban jika Allah SWT
memerintahkan suatu perkara?
Jawab: Dalam ilmu syari ada 2 tuntutan yaitu tuntutan untuk dijalankan dan
tuntutan untuk ditinggalkan. Jika Allah memerintahkan untuk
meninggalakan maka pasti ada alasanya atau mudaratnya dan bila Allah
menerintahkan untuk melakukan maka pasti ada alasannya juga. Jika
Allah memerintahkan melakukan sesuatu atau mengerjakan maka itu
merupakan suatu kewajiban kita.
Pesan 4: Nini (Tabongo), Ibu saya sering marah-marah dengan memaki dengan
kata-kata kasar apakah itu berdosa atau tidak?
Jawab: Sebenarnya sudah tidak perlu ditanyakan apabila seseorang sudah marah
sambil memaki-maki, berdosa atau tidak. Karena orang yang sudah
marah sambil memaki-maki beararti dia mengucapkan kata-kata kotor,
kecuali bila ia marah tapi tidak sambil memaki maka itu boleh. Apa
yang keluar dari lisan sesorang maka itulah yang dicatat oleh malaikat.
Pesan 5: Rahman (Kota Baarat), mohon penjelasan dari Allah menciptakanmu
merdeka, jadilah sebagaimana Allah menciptakanmu!
Jawab: Hal serupa pernah diucapkan oleh Umar Bin Khatab ketika mengirim
surat kepada gubernurnya, Mengapa kalian memperbudak seorang
anak manusia sementara mereka diciptakan merdeka oleh Allah SWT
dan sesungguhnya hal yang seperti itu merupakan penghambaan kepada
yang selain Allah. Hal ini berkaitan dengan tauhid dimana masalah
pertama yang diperbaiki oleh Rasulullah adalah masalah tauhid. Kita
diciptakan oleh Allah untuk menyembahnya bukan untuk memperbudak
atau diperbudak oleh orang lain dan ini berkaitan dengan masalah
akidah yang benar kita harus menyembah Allah Swt.
Pesan 6: Ada seorang dimana sebagai Tokoh ia selalu menyakiti orang lain,
mohon penjelasannya.
Jawab: Pada dasarnya menyakiti orang lain itu tidak dibenarkan, baik dia
seorang tokoh atau apapun. Menyakiti seseorang itu tidak dibenarkan
karena tidak termasuk dalam kebaikan.
Pesan 7: Rahman Nusi (Malango), Saya sering melihat dimana setelah mayat
dimandikan mayat tersebut dipakaikan celana dalam lalu dikafani, apa
boleh seperti itu ustad?
Jawab: Dalam makna celana dalam yang sebenarnya itu tidak boleh yang ada
hanyalah kain kafan yang digunakan untuk menyumbat, kalau memakai
celana dalam maka akan timbul ejekan kenapa tidak sekalian memakai
pampres/popok saja. Inilah kenapa Allah melarang yang tidak
diperintahkan jangan dilakukan karena untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan.
Pesan 8: Apakah boleh seorang wanita yang berhalangan memegang tasbih dan
berzikir dan apakah boleh orang memakai tato bertuliskan Allah.
Jawab: Jadi boleh untuk wanita yang sedang berhalangan kemudian memegang
tasbih dan berzikir yang tidak boleh adalah memegang Al-Quran
karena Al-Quran itu kitab suci. Kecuali orang yang memang penghafal
Al-Quran dan ia tidak bisa walau sehari saja tidak membaca Al-Quran
maka dia akan lupa. Ini bisa dilakukan dengan cara dipegang oleh orang
lain. Dan yang kedua untuk tato itu sama sekali tidak boleh meskipun
bertuliskan ayat-ayat Al-Quran. Karena tulisan Allah atau ayat-ayat
Al-Quran itu sebenarnya dihalallkan yang diharamkan adalah tato itu
sendiri. Allah melaknat orang yang menyambung rambutnya, meminta
disambung rambutnya dan yang menyambung rambut itu demikian juga
untuk orang yang bertato. Allah melarang orang yang bertato dan minta
untuk ditato dan yang melakukan tato. Hal ini juga berkaitan dengan
dilarang membawa tulisan-tulisan berlafaskan Al-Quran ketempat-
tempat tertentu untuk dilarang membawanya. Tulisan-tulisan atau kata-
kata yang suci dimana kata-kata tersebut digunakan untuk berzikir
sangat tidak boleh untuk dibawa ketempat-tempat yang haram
disebut/dibawa.

Anda mungkin juga menyukai