Kesesuaian Lahan
Kesesuaian Lahan
A. Pengertian
Dapat diartikan sebagai penggambaran tingkat kecocokan dari suatu lahan
untuk penggunaan tertentu. Kelas kesesuaian lahan dapat berbeda tergantung pada
tujuan pengunaan lahan yang dikehendaki.
Disini kami tidak akan menjabarkan kesesuaian lahan secara ilmu tertentu
karena sesuai dengan materi kuliah yang lebih mengarah ke pariwisata maka kami
akan mengaitkan hubungan kesesuian lahan dengan materi yang ada, yaitu dengan
wisata alam dan pengunaan intensive.
Namun, sebelum itu kami akan mengulas terlebih dahulu kualitas dan karateristik
lahan agar selanjutnya lebih mudah mengaitkannya dengan materi kepariwisataan.
Hubungan antara kualitas dan karakteristik lahan dapat dilihat melalui tabel
sebagai berikut.
Karakteristik lahan yang erat kaitannya untuk keperluan evaluasi lahan dapat
dikelompokkan ke dalam 3 faktor utama, yaitu topografi, tanah dan iklim. Maka
pertama-tama kami akan menjabarkan secara singkat terlebih dahulu mengenai 3
faktor yang diperlukan untuk evaluasi tanah karena sangat berkaitan dengan
karakteristik lahan.
B.1 Topografi
Secara ilmiah dapat diartikan sebagai studi yang mempelajari tentang
bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet dan satelit alami. Topografi
yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan ini adalah bentuk dari suatu wilayah
atau lereng dan ketinggian tempat di atas permukaan laut (mdpl).
Berikut merupakan pembagian bentuk dari suatu wilayah dan kelas lereng.
Kita harus mengetahui terlebih dahulu bentuk dari suatu wilayah agar
dapat disesuaikan dengan tujuan dalam menyesuaikan penggunaan lahan tersebut
sehingga dapat dibuat perencanaan yang sesuai.
B.2 Ikilm
Merupakan kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi atau wilayah di bumi. Iklim juga dapat dikatakan sebagai statistik dari
berbagai keadaan atmosfer anatara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban yang
terjadi di suatu daerah dalam kurun waktu yang panjang dengan penyelidikan dalam
waktu yang lama minimalnya 30 tahun dan meliputi wilayah yang luas. Iklim
merupakan kelanjutan dari hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke hari dalam
waktu yang lama, sehingga disebut sebagai rata-rata dari unsur cuaca secara umum.
Iklim bersifat stabil bila dibandingkan dengan cuaca. Perubahan iklim berlangsung
dalam periode yang lama dan meliputi area yang sangat luas. Kendali utama dalam
sistem iklim adalah matahari.
1. Flora fauna
2. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem
hutan bakau
3. Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau
4. Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,
usaha perikanan.
Untuk memilih lahan yang baik untuk wisata alam, kita harus bias
memanfaatkan segala sumber daya alam yang ada secara terus menerus dan efisien
tentunya, karena pada lahan untuk wisata alam biasanya sudah tersedia segala yang
diperlukan sehingga lahan tersebut akan terus terawat dan terpelihara namun
tergantung juga dengan kondisi wilayah atau lahan tersebut. Kondisi lahan yang
dimaksud seperti darat dan perairan, jika di darat kita memanfaatkan yang ada di
darat seperti kawasan pegunungan atau padang luas dan di perairan kita
memanfaatkan sungai, danau dan laut sebagai objek wisatanya.
D. Kesesuaian Lahan Untuk Penggunaan Intensif
Daya Dukung
A. Pengertian
Sebelum membahas apa saja yang ada pada materi daya dukung pariwisata,
pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari daya
dukung. Daya dukung ialah tingkat pemanfaatan sumberdaya alam secara
berkesinambungan (terus menerus) tanpa menimbulkan kerusakan di wilayah
tersebut sehingga kita dapat mengetahui kemampuan obyek wisata untuk
menampung jumlah wisatawan pada luas dan satuan waktu tertentu, dapat juga
diartikan sebagai daya tampung maksimal yang dapat dijamin dengan baik oleh
lingkungan tanpa merubah kondisi fisik dan menurunkan kualitas yang dirasakan
wisatawan di tempat tersebut.
Tentu alasan utama yang menyebabkan diperlukannya daya dukung wisata ialah
adanya wisatawan yang berlibur sehingga diperlukan daya dukung yang memadai
agar tempat terus dapat dinikmati dan dikembangkan secara terus menerus.
Faktor ini tidak perlu dijelaskan lagi karena sudah pasti sangat berpengaruh
untuk keberlangsungan tempat wisata tersebut, kita harus memberdayakan sebaik
mungkin ekosistem di tempat tersebut agar terus berkembang pada masa yang akan
dating.
Selain kedua faktor utama diatas, daya dukung wisata juga terjadi disebabkan oleh
beberapa aspek sebagai berikut :
1. Aspek Ekologi
Diperlukan hubungan timbal balik antara ekosistem di suatu objek wisata
yaitu mahkluk hidup dengan lingkungannya agar dapat terus berlanjut.
2. Aspek Fisik
Seorang individu yang di suatu tempat akan membutuhkan hiburan untuk
pergi ke tempat yang berbeda dari tempat asalnya
3. Aspek Sosial
Wisatawan akan datang ke suatu tempat wisata untuk mempelajari hal yang
baru
4. Aspek Ekonomi
Menambah peluang usaha baru bagi masyarakat setempat, sehingga
diperlukan hal yang dapat menarik kedatangan wisatawan