Anatomi Payudara
KANKER PAYUDARA
penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral
ats kelenjr payudara, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah aksila,
disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12-20
diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara
lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamnetum cooper yang memberi
beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan
medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas.
Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi
ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan adapula
kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan vena brakialis.
Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain
Fisiologi Payudara
Payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang bercabang-cabang,
terdiri atas 15-20 lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus
susu, disebut duktus laktiferus, yang dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah,
lalu ke duktus alveolaris yang dilapisi epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara
Tumor mamae adalah adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,
Sylvia,1995 )
suatu sel / jaringan di dalam mammae dimanba ia tumbuh secara liar dan tidak
payudara belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah
teridentifikasi, yaitu :
1. Jenis kelamin
tumor payudara.
2. Riwayat keluarga
payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
3. Faktor genetik
resiko terjadinya
kanker payudara.
4. Faktor usia
5. Faktor hormonal
7. Terpapar radiasi
8. Intake alkohol
1. Tumor jinak
2. Tumor ganas
dan/muskulus pectoralis
digerakkan
payudara
STADIUM T N M
0 T1s N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
IIB T2 N1 M0
T3 N2 M0
IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1, N2 M0
IIIB T4 Semua N M0
Semua T N3 M0
IV Semua T Semua N M1
F. Patofisiologi
oleh estrogen. Reseptor ini tidak manual pada jarngan payudara normal
G. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
1) Mastektomi radikal
mamaria interna.
2. Non pembedahan
a. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi
pada kanker lanjut pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
b. Kemoterapi
H. Kompikasi
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. Ultrasonografi
payudra keras
2. Mammografi
A. Pengkajian
sistemik adalah pengumpulan data, sumber data, klasifikasi data, analisa data dan
B. Pengumpulan data
M, 2000).
C. Sumber data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan
petugas kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi. Data yang
disimpulkan meliputi : Data biografi /biodata Meliputi identitas klien dan identitas
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak, nyeri.
1. Keadaan umum
2. Tingkah laku
3. BB dan TB
G. Pemeriksaan laboratorium :
1. Nutrisi
2. Eliminasi
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah sakit.
4. Personal hygiene
5. Status psikologis
cepat sembuh, merasa asing tinggal di RS, merasa rendah diri, mekanisme
6. Status social
masyarakat lain.
7. Kegiatan keagamaan
G. Klasifikasi Data
1. Data pengkajian:
a. Data subyektif
hal-hal sebagai berikut : klien mengatakan nyeri pada payudara, sesak dan
keluarga.
b. Data obyektif
penunjang meliputi : asimetris payudara kiri dan kanan, nyeri tekan pada
H. Analisa Data
I. Diagnosa Keperawatan
J. Perencanaan
ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan
aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien. Agar implementasi
perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-tama harus
2000).
L. Evaluasi
3. Junaedi, Iskandar dr., (2007) Kanker. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer
Surabaya
Philadelphia