Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No.

1 Februari 2015 20

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI PENGAMANAN DATA


PADA PESAN TEKS, ISI FILE DOKUMEN, DAN FILE DOKUMEN
MENGGUNAKAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION
STANDARD
Fresly Nandar Pabokory1), Indah Fitri Astuti2), Awang Harsa Kridalaksana3)
1,2,3)
Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Mulawarman
Email : fres_comsc@yahoo.com1), indahfitriastuti@yahoo.com2), awangkid@gmail.com3)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi terutama pada sistem pengamanan data dalam menjaga keamanan data informasi
telah berkembang pesat. Dalam menjaga keamanan data informasi terdapat cabang ilmu dalam pengembangannya
seperti kriptografi dan steganografi. Pada penerapannya dilakukan tidak hanya pada satu teknik keamanan saja,
melainkan bisa dilakukan dengan kombinasi dalam keamanan data informasi. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat sebuah sistem keamanan data dengan mengimplementasikan kriptografi pada pesan teks, isi file
dokumen, dan file dokumen dengan melakukan perhitungan algoritma Advanced Encryption Standard (AES). AES
merupakan algoritma cryptographic yang dapat digunakan untuk mengamakan data dimana algoritmanya adalah
blokchipertext simetrik yang dapat mengenkripsi (encipher) dan dekripsi (decipher) informasi. Hasil dari
penelitian yaitu pengguna dapat mengenkripsi pesan teks kemudian disimpan menjadi sebuah file dokumen dan
isi file dokumen tersebut dienkripsi lagi selanjutnya hasil enkripsi isi file dokumen tersebut, file dokumennya
dienkripsikan dan selanjutnya dikompresi dan disembunyikan pada sebuah file citra (gambar) agar keamanan data
informasi tersebut dapat terjaga keamanannya karena telah dilakukan pengamanan dan penyandian yang berlapis-
lapis.

Kata kunci : Kriptografi, Advanced Encryption Standard (AES), Pesan Teks, Isi File Dokumen, Steganografi

PENDAHULUAN Sehingga seandainya data tersebut bisa diperoleh


Teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh dan dibaca oleh orang lain, maka pihak yang tidak
kehidupan manusia terutama personal maupun berhak atau berwenang tersebut tidak akan bisa
kelompok (organisasi). Kelompok (organisasi) mengerti arti dari data tersebut.
tersebut sangat membutuhkan adanya komputerisasi Dalam bidang kriptografi terdapat dua konsep
dalam setiap kegiatannya. Dari hal penggunaan yang sangat penting atau utama yaitu enkripsi dan
komputerisasi tersebut, maka dibuatlah sebuah dekripsi. Enkripsi adalah proses dimana informasi
keamanan bagi seluruh aset-asetnya, terutama atau data yang hendak dikirim diubah menjadi
informasi-informasi dan data-data penting demi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi
menjaga kerahasiaan informasi data tersebut. Dari awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu.
keamanan data tersebut menimbulkan tuntutan akan Dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu
tersedianya suatu sistem pengamanan data yang mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi
lebih baik agar dapat mengamankan data dari informasi awal. Sebuah pesan atau data yang masih
berbagai ancaman yang mungkin timbul. Ini asli dan belum mengalami penyandian dikenal
merupakan latar belakang berkembangnya sistem dengan istilah plaintext. Kemudian setelah
keamanan data yang berfungsi untuk melindungi disamarkan dengan suatu cara penyandian, maka
data yang ditransmisikan atau dikirimkan melalui plaintext ini disebut sebagai chipertext. Proses
suatu jaringan komunikasi. penyamaran dari plaintext ke ciphertext disebut
Ada beberapa cara melakukan pengamanan enkripsi (encryption), dan proses pengembalian dari
data ataupun pesan, diantaranya adalah dengan ciphertext menjadi plaintext kembali disebut
menggunakan teknik penyamaran data yang disebut dekripsi (decryption).
dengan kriptografi dan teknik penyembunyian data Dalam hal ini file yang dapat di enkripsi adalah
yang disebut dengan steganografi. file dokumen berupa teks, file citra berupa gambar,
Kriptografi merupakan seni dan ilmu untuk serta file audio dan file video dalam format digital.
memproteksi pengiriman data dengan mengubahnya Pada pesan teks, isi file dokumen, atau file dokumen
menjadi kode tertentu dan hanya ditujukan untuk dalam menjaga kerahasiaan informasi datanya
orang yang hanya memiliki sebuah kunci untuk memerlukan teknik-teknik enkripsi dan dekripsi
mengubah kode itu kembali yang berfungsi dalam yang tidak mudah atau sukar untuk dipecahkan.
menjaga kerahasiaan data atau pesan. Dalam Proses pengamanan pada pesan teks, isi file
kriptografi, data atau pesan yang dikirimkan melalui dokumen, atau file dokumen dapat dilakukan dengan
jaringan akan disamarkan sedemikian rupa. mengenkripsi pesan teks, isi file dokumen, atau file
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 21

dokumen tersebut dengan menggunakan metode yaitu Implementasi Kriptografi Pengamanan Data
algoritma tertentu yang dapat membuat data pada Pesan Teks, Isi File Dokumen, dan File
informasi tersebut tidak bisa dibaca atau tidak dapat Dokumen Menggunakan Algoritma Advanced
dimengerti oleh pihak lain. Salah satunya dengan Encryption Standard.
menggunakan metode algoritma Advanced
Encryption Standard (AES). Algoritma Advanced TINJAUAN PUSTAKA
Encryption Standard (AES) dipilih penulis dalam
menjaga keamanan pada sebuah data atau informasi Dokumen Digital
tersebut, dikarenakan AES merupakan cipher yang Dokumen merupakan suatu sarana transformasi
berorientasi pada bit, sehingga memungkinkan informasi dari satu orang ke orang lain atau dari
untuk implementasi algoritma yang efisien ke dalam suatu kelompok ke kelompok lain. Dokumen
software dan hardware. AES memiliki ketahanan meliputi berbagai kegiatan yang diawali dengan
terhadap semua jenis serangan yang diketahui. bagaimana suatu dokumen dibuat, dikendalikan,
Disamping itu kesederhanaan rancangan, diproduksi, disimpan, didistribusikan, dan
kekompakan kode yang sederhana dan kecepatan digandakan. Dokumen digital merupakan setiap
pada berbagai platform dimiliki oleh algoritma AES. informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,
AES terbukti kebal menghadapi serangan dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk
konvensional (linear dan diferensial attack) yang analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau
menggunakan statistik untuk memecahkan sandi, sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan dan/atau
dan dalam setiap proses enkripsi dan dekripsi harus didengar melalui komputer atau sistem elektronik,
melakukan 10 perputaran atau 10 iterasi (10 Round) termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara
dalam melakukan pengamanan maupun untuk atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
membuka pengamanan tersebut. huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau
Dalam hal ini juga ditambahkan sebuah sistem perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat
pendukung pada pengamanan data setelah dipahami oleh orang yang mampu memahaminya
melakukan teknik kriptografi dalam menjaga [4].
keamanan data informasi tersebut yaitu dengan
teknik penyembunyian data atau disebut Citra
steganografi. Steganografi merupakan seni dan ilmu Citra adalah gambar dua dimensi yang
untuk menyembunyikan pesan dalam sebuah media dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang
pesan. Kerahasiaan pesan yang ingin disampaikan continue menjadi gambar diskrit melalui proses
merupakan faktor utama dalam steganografi. sampling. Setiap elemen pada citra dibentuk dari
Dengan metode steganografi, pesan yang ingin di pixel-pixel. Teknologi dasar untuk menciptakan dan
sampaikan disembunyikan dalam suatu media umum menampilkan warna pada citra digital berdasarkan
sehingga diharapkan tidak akan menimbulkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan
kecurigaan dari pihak lain yang tidak di inginkan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu Red, Green,
untuk mengetahui pesan rahasia tersebut. Salah satu Blue.
implementasi steganography modern adalah pada
media citra digital. Kompresi File (File Compress)
Dalam metode steganografi untuk Kompresi file adalah suatu cara untuk
menyembunyikan suatu pesan ke dalam file digital mengkodekan informasi dengan menggunakan bit
(file citra, file audio, dan file video). Sebagai contoh yang lebih rendah yang digunakan untuk
yaitu media citra digital sebagai pesan yang akan memperkecil ukuran data agar dapat disimpan
dikirim terlebih dahulu disisipkan atau dengan ruang penyimpanan yang kecil dan juga
disembunyikannya suatu pesan rahasia ke dalam file dapat mempersingkat waktu dalam transfer data.
citra tersebut. Pada file citra yang telah disisipkan
suatu pesan tersebut tidak akan terlihat jelas atau File
diketahui oleh pihak lain bahwa file citra tersebut File adalah entitas dari data yang disimpan
terdapat suatu pesan rahasia didalamnya kecuali didalam sistem file yang dapat diakses dan diatur
pengirim dan penerima yang mengetahui bahwa ada oleh pengguna. Sebuah file memiliki nama yang
pesan rahasia. unik dalam direktori di mana ia berada. Alamat
Dalam hal ini penulis menggunakan sistem direktori dimana suatu berkas ditempatkan
keamanan pendukung steganografi dengan teknik diistilahkan dengan path.
simple yaitu menyembunyikan sebuah pesan atau Sebuah file berisi aliran data (atau data stream)
file rahasia yang telah terenkripsi ke dalam file citra yang berisi sekumpulan data yang saling berkaitan
(gambar) menggunakan command/DOS. Hal ini serta atribut berkas yang disebut dengan properties
bertujuan agar pesan atau file rahasia tersebut tidak yang berisi informasi mengenai file yang
dapat diketahui oleh pihak lain. bersangkutan seperti informasi mengenai kapan
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan sebuah berkas dibuat.
penelitian yang lebih mendalam mengenai metode
kriptografi Advanced Encryption Standard (AES)
dan steganografi dengan mengambil konsep judul
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 22

METODE KEAMANAN DATA algoritma tidak dirahasiakan lagi, tetapi kunci harus
Ada 2 metode keamanan data yang digunakan tetap dijaga kerahasiaannya. Kunci (key) adalah
yaitu Kriptografi menggunakan algoritma Advanced parameter yang digunakan untuk transformasi
Encryption Standard (AES) dan Steganografi enkripsi dan dekripsi. Kunci biasanya berupa string
menggunakan Command/DOS. atau deretan bilangan.
Dengan menggunakan kunci K, maka fungsi
Kriptografi enkripsi dan dekripsi dapat ditulis sebagai skema
Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga diperlihatkan pada Gambar 1.
kerahasiaan pesan dengan cara menyandikannya ke
dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi Kunci Kunci
maknanya. Dalam ilmu kriptografi, terdapat dua
buah proses yaitu melakukan enkripsi dan dekripsi.
Ciphertext
Pesan yang akan dienkripsi disebut sebagai plaintext Plaintext Enkripsi Dekripsi Plaintext
(teks biasa). Disebut demikian karena informasi ini
dengan mudah dapat dibaca dan dipahami oleh siapa Gambar 1. Skema enkripsi dan dekripsi dengan
saja. Algoritma yang dipakai untuk mengenkripsi menggunakan kunci
dan mendekripsi sebuah plaintext melibatkan
penggunaan suatu bentuk kunci. Pesan plaintext Sejarah Kriptografi
yang telah dienkripsi (atau dikodekan) dikenal Sejarah kriptografi sebagian besar merupakan
sebagai ciphertext (teks sandi). sejarah kriptografi klasik, yaitu metode enkripsi
Di dalam kriptografi kita akan sering yang menggunakan kertas dan pensil atau mungkin
menemukan berbagai istilah atau terminology. dengan bantuan alat mekanik sederhana. Secara
Beberapa istilah yang harus diketahui yaitu : umum algoritma kriptografi klasik dikelompokkan
1. Pesan, Plainteks, dan Cipherteks menjadi dua kategori, yaitu algoritma transposisi
Pesan (message) adalah data atau informasi (transposition cipher) dan algoritma substitusi
yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama (substitution cipher). Cipher transposisi mengubah
lain untuk pesan adalah (plaintext) atau teks jelas susunan huruf-huruf di dalam pesan, sedangkan
(cleartext). cipher substitusi mengganti setiap huruf atau
2. Pengirim dan Penerima kelompok huruf dengan sebuah huruf atau
Komunikasi data melibatkan pertukaran pesan kelompok huruf lain.
antara dua entitas. Pengirim (sender) adalah entitas
yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Tujuan kriptografi
Penerima (receiver) adalah entitas yang menerima Dari paparan awal dapat dirangkumkan bahwa
pesan. kriptografi bertujuan untuk member layanan
3. Enkripsi dan dekripsi keamanan. Yang dinamakan aspek-aspek keamanan:
Proses menyandikan plainteks menjadi 1. Kerahasiaan (confidentiality)
cipherteks disebut enkripsi (encryption) atau Adalah layanan yang ditujukan untuk menjaga
enciphering (standard nama menurut ISO 7498-2). agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang
Sedangkan proses mengembalikan cipherteks tidak berhak.
menjadi plainteks semula disebut dekripsi 2. Integritas data (data integrity)
(decryption) atau deciphering (standard nama Adalah layanan yang menjamin bahwa pesan
menurut ISO 7498-2). masih asli atau belum pernah dimanipulasi selama
4. Cipher dan kunci pengiriman.
Algoritma kriptogarfi disebut juga cipher, yaitu 3. Otentikasi (authentication)
aturan untuk enkripsi dan dekripsi, atau fungsi Adalah layanan yang berhubungan dengan
matematika yang digunakan untuk enkripsi dan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-
dekripsi. Beberapa cipher memerlukan algoritma pihak yang berkomunikasi (user autehentication).
yang berbeda untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep 4. Non-repudiation
matematis yang mendasari algoritma kriptografi Adalah layanan untuk menjaga entitas yang
adalah relasi antara dua buah himpunan yang berisi berkomunikasi melakukan penyangkalan.
elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi
cipherteks. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi Advanced Encryption Standard (AES)
yang memetakan elemen-elemen antara dua Pada tahun 1997 kontes pemilihan suatu standar
himpunan tersebut. Misalkan P menyatakan algoritma kriptografi baru pengganti DES dimulai
plainteks dan C menyatakan cipherteks, maka : dan diikuti oleh 21 peserta dari seluruh dunia.
E(P) = C fungsi enkripsi E memetakan P ke C Setelah melewati tahap seleksi yang ketat, pada
D(C) = P fungsi dekripsi D memetakan C ke P tahun 1999 hanya tinggal 5 calon yaitu algoritma
Karena proses enkripsi kemudian dekripsi Serpent (Ross Anderson-University of Cambridge,
mengembalikan pesan ke pesan asal, maka Eli Biham-Technion, Lars Knudsen-University of
persamaan D(E(P)) = P harus benar. California San Diego), MARS (IBM Amerika),
Kriptografi mengatasi masalah keamanan data Twofish (Bruce Schneier, John Kelsey, dan Niels
dengan menggunakan kunci, yang dalam hal ini Ferguson-Counterpane Internet Security Inc, Doug
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 23

Whiting-Hi/fn Inc, David Wagner-University of (4 word) blok data dan 128 bit (4 word) kunci maka
California Berkeley, Chris Hall-Princeton akan dilakukan 10 kali proses. Dengan demikian
University), Rijndael (Dr. Vincent Rijmen- dari rumus didapatkan 4(10+1)=44 word=1408 bit
Katholieke Universiteit Leuven dan Dr. Joan kunci. Untuk melakukan pengembangan jumlah
Daemen-Proton World International), dan RC6 kunci yang akan dipakai dari kunci utama maka
(RSA Amerika). dilakukan key schedule.
Setahun kemudian pada tahun 2000, algoritma
Rijndael terpilih sebagai algoritma kriptografi yang Ekspansi Kunci AES
selain aman juga efisien dalam implementasinya Algoritma AES mengambil kunci cipher, K, dan
dan dinobatkan sebagai AES. Nama Rijndael sendiri melakukan rutin ekspansi kunci (key expansion)
berasal dari gabungan nama penemunya. untuk membentuk key schedule. Ekspansi kunci
menghasilkan total Nb(Nr+1) word. Algoritma ini
Deskripsi Advanced Encryption Standard membutuhkan set awal key yang terdiri dari Nb
(AES) word, dan setiap round Nr membutuhkan data kunci
Advanced Encryption Standard (AES) sebanyak Nb word.
merupakan algoritma cryptographic yang dapat Hasil key schedule terdiri dari array 4 byte word
digunkan untuk mengamakan data. Algoritma AES linear yang dinotasikan dengan [wi]. SubWord
adalah blokchipertext simetrik yang dapat adalah fungsi yang mengambil 4 byte word input dan
mengenkripsi (encipher) dan dekripsi (decipher) mengaplikasikan S-Box ke tiap-tiap data 4 byte
informasi. Enkripsi merubah data yang tidak dapat untuk menghasilkan word output. Fungsi RotWord
lagi dibaca disebut ciphertext; sebaliknya dekripsi mengambil word [a0, a1, a2, a3] sebagai input,
adalah merubah ciphertext data menjadi bentuk melakukan permutasi siklik, dan mengembalikan
semula yang kita kenal sebagai plaintext. Algoritma word [a1, a2, a3, a0]. Rcon[i] terdiri dari nilai-nilai
AES mengunakan kunci kriptografi 128, 192, dan yang diberikan oleh [xi-1, {00}, {00}, {00}], dengan
256 bits untuk mengenkrip dan dekrip data pada xi-1 sebagai pangkat dari x (x dinotasikan sebagai
blok 128 bits. Pemilihan ukuran blok data dan kunci {02} dalam field GF(28). Word ke Nk pertama pada
akan menentukan jumlah proses yang harus dilalui ekspansi kunci berisi kunci cipher10.
untuk proses enkripsi dan dekripsi. Perbandingan Setiap word berikutnya, w[i], sama dengan
jumlah proses yang harus dilalui untuk masing- XOR dari word sebelumnya, w[i-1] dan word Nk
masing masukan diperlihatkan pada tabel 1. yang ada pada posisi sebelumnya, w[i-Nk]. Untuk
word pada posisi yang merupakan kelipatan Nk,
Tabel 1. Jumlah proses berdasarkan bit blok dan sebuah transformasi diaplikasikan pada w[i-1]
kunci sebelum XOR, lalu dilanjutkan oleh XOR dengan
Panjang Panjang Ukuran Blok Jumlah konstanta round, Rcon[i]. Transformasi ini terdiri
Kunci Kunci (Nk) Data (Nb) Proses dari pergeseran siklik dari byte data dalam suatu
Dalam bit Dalam words Dalam words (Nr)
word RotWord, lalu diikuti aplikasi dari lookup
128 4 4 10
Tabel untuk semua 4 byte data dari word SubWord.
192 6 4 12
256 8 4 14
Enkripsi AES
Blok-blok data masukan dan kunci dioperasikan Proses enkripsi pada algoritma Adavanced
dalam bentuk array. Setiap anggota array sebelum Encryption Standard terdiri dari 4 jenis transformasi
menghasilkan keluaran ciphertext dinamakan bytes, yaitu SubBytes, ShiftRows, Mixcolumns, dan
dengan state. Setiap state akan mengalami proses AddRoundKey. Pada awal proses enkripsi, input
yang secara garis besar terdiri dari empat tahap yaitu, yang telah dikopikan ke dalam state akan mengalami
AddRoundKey, SubBytes, ShiftRows, dan transformasi byte AddRoundKey. Setelah itu, state
MixColumns. Kecuali tahap MixColumns, ketiga akan mengalami transformasi SubBytes, ShiftRows,
tahap lainnya akan diulang pada setiap proses MixColumns, dan AddRoundKey secara berulang-
sedangkan tahap MixColumns tidak akan dilakukan ulang sebanyak Nr. Proses ini dalam algoritma AES
pada tahap terakhir. Proses dekripsi adalah disebut sebagai round function. Round yang terakhir
kebalikkan dari dekripsi. agak berbeda dengan round-round sebelumnya
Karena terjadi beberapa tahap dalam proses dimana pada round terakhir, state tidak mengalami
enkripsi, maka diperlukan subkeysubkey yang akan transformasi MixColumns. Diagram alur proses
dipakai pada tiap tahap. Pengembangan jumlah enkripsi pada algoritma Advanced Encryption
kunci yang akan dipakai diperlukan karena Standard dapat dilihat pada gambar 2.
kebutuhan subkey-subkey yang akan dipakai dapat
mencapai ribuan bit, sedangkan kunci yang Dekripsi AES
disediakan secara default hanya 128-256 bit. Jumla Transformasi cipher dapat dibalikkan dan
total kunci yang diperlukan sebagai subkey adalah diimplementasikan dalam arah yang berlawanan
sebanyak Nb(Nr+1), dimana Nb adalah besarnya untuk menghasilkan inverse cipher yang mudah
blok data dalam satuan word. Sedangkan Nr adalah dipahami untuk algoritma AES. Transformasi byte
jumlah tahapan yang harus dilalui dalam satuan yang digunakan pada invers cipher adalah
word. Sebagai contoh, bilamana digunakan 128 bit InvShiftRows, InvSubBytes, InvMixColumns, dan
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 24

AddRoundKey. Diagram alur proses dekripsi pada tidak oleh komputer atau perangkat pengolah digital
algoritma Advanced Encryption Standard dapat lainnya [2].
dilihat pada gambar 3.
Sejarah Steganografi
State (PlainText) Teknik steganografi sudah ada sejak 4000
tahun yang lalu di kota Menet Khufu, Mesir.
Awalnya adalah penggunaan hieroglyphic yakni
Initial Round : CipherKey
AddRoundKey menulis menggunakan karakter-karakter dalam
bentuk gambar. Ahli tulis menggunakan tulisan
Mesir kuno ini untuk menceritakan kehidupan
9 Rounds : majikannya. Tulisan Mesir kuno tersebut menjadi
1. SubBytes
2. ShiftRows
Round 10 -1
ide untuk membuat pesan rahasia saat ini. Oleh
3. MixColumns
4. AddRoundKey RoundKey 9
karena itulah, tulisan Mesir kuno yang
menggunakan gambar dianggap sebagai
steganografi pertama di dunia [1].
Final Round :
SubBytes
ShiftRows RoundKey 10 Proses Steganografi
AddRoundKey
Secara umum, terdapat dua proses utama
didalam steganografi. Yaitu proses penyisipan
CipherText (Embedding/encoding) untuk menyembunyikan
pesan dan ekstraksi (extraction/decoding) untuk
Gambar 2. Diagram Alur Proses Enkripsi AES mengekstraksi pesan yang disembunyikan. Pesan
dapat berupa plaintext, chipertext, citra atau apapun
CipherText
yang dapat ditempelkan ke dalam bit-strem.
Embedding merupakan proses menyisipkan pesan
Initial Round : RoundKey 10 ke dalam file yang belum dimodifikasi, yang disebut
AddRoundKey
media cover (cover object). Kemudian media cover
dan pesan yang ditempelkan membuat media stego
9 Rounds : (stego object). Extraction adalah proses
1. InvShiftRow menguraikan pesan yang tersembunyi dalam media
2. InvSubBytes
Round 10 -1
3. AddRoundKey stego. Suatu kunci khusus (stego key) juga dapat
4. InvMixColumns RoundKey 9
digunakan secara tersembunyi, pada saat penguraian
selanjutnya dari pesan. Ringkasnya steganografi
Final Round :
InvShiftRow
adalah teknik menanamkan embedded message
InvSubBytes CipherKey
pada suatu cover object, dimana hasilnya berupa
AddRoundKey
stego object. Pihak yang terkait dengan steganografi
antara lain embeddor, extractor, dan stegoanalyst.
PlainText Skema penyisipan dan ekstraksi dalam steganografi
diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 3. Diagram Alur Proses Dekripsi AES
Kunci Kunci
Steganografi
Steganografi (steganography) adalah ilmu dan Steganografi
Penyisipan Ekstrak Data
seni menyembunyikan pesan rahasia (hiding Media
si
message) sedemikian sehingga keberadaan
Data
(eksistensi) pesan tidak terdeteksi oleh indera
manusia. Kata steganorafi berasal dari bahasa Gambar 4. Skema penyisipan dan ekstraksi dalam
Yunani yang berarti tulisan tersembunyi (covered steganografi
writing). Steganografi membutuhkan dua properti
yaitu wadah penampung dan data rahasia yang akan Disk Operating System (DOS)
disembunyikan. Steganografi digital menggunakan Disk Operating System atau disingkat dengan
media digital sebagai wadah penampung, misalnya DOS adalah sistem operasi yang menggunakan
citra, suara, teks, dan video. Data rahasia yang interface command-line yang digunakan para
disembunyikan juga dapat berupa citra, suara, teks, pengguna komputer pada dekade tahun 1980-an.
atau video [6]. Sekarang DOS menjadi istilah generik bagi setiap
Steganografi berbeda dengan kriptografi, letak sistem operasi yang dimuat dari perangkat
perbedaannya adalah hasil keluarannya. Hasil dari penyimpanan berupa disk saat sistem komputer
kriptografi biasanya berupa data yang berbeda dari dinyalakan. DOS merupakan sistem yang digunakan
bentuk aslinya dan biasanya datanya seolah-olah untuk mengelola seluruh sumber daya pada sistem
berantakan dan dapat dikembalikan ke bentuk komputer, yaitu sumber daya hardware dan
semula. Sedangkan steganografi ini memiliki software.
bentuk persepsi yang sama dengan bentuk aslinya, DOS dapat berguna sebagai perangkat
tentunya persepsi disini oleh indera manusia, tetapi penolong ketika Windows tidak dapat dijalankan
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 25

dengan baik dan dapat mengakses hard drive tanpa di enkripsi dengan kunci (key) oleh user dengan
GUI dan mampu melakukan proses diagnosa dan kunci (key) yang berbeda. Selanjutnya hasil pada file
pemecahan masalah sistem. dokumen yang telah di enkrisi isi file dokumen tadi
HASIL DAN PEMBAHASAN selanjutnya dienkripsi lagi file dokumennya dengan
kunci (key) oleh user dengan kunci yang berbeda.
DESKRIPSI SISTEM Hasil dari file dokumen tersebut kemudian di
Sistem kriptografi pada pesan teks, isi file kompresi menjadi file kompresi. Pada tahap
dokumen, dan file dokumen menggunakan metode selanjutnya memanfaatkan proses steganografi
algoritma Advanced Encryption Standard serta dimana pada file kompresi tersebut disisipkan atau
pendukung kemanan steganografi dalam disembunyikan dalam sebuah file gambar. Maka
penyembunyian pesan atau file dalam file citra hasil daripada file gambar tesebut menjadi file
merupakan penggabungan dua teknik pengamanan gambar yang didalamnya terdapat sebuah file atau
data yang akan diimplementasikan ke sebuah pesan rahasia. Perancangan sistem dengan
Application Data Security System Crypto AES And melakukan enkripsi dan penyisipan pesan rahasia
Stegano (Fres-CAESAS) yang dirancang atau dibuat yang dideskripsikan sebelumnya, dapat
oleh penulis pada penelitian ini. diilustrasikan pada gambar 5.

Application Data Security System - Crypto AES Penyisipan


Cover berupa StegoObjek berupa
And Stegano (Fres-CAESAS) File Gambar File Gambar

Application Data Security System - Crypto AES Enkripsi Simpan

File Dokumen
Enkripsi

Isi File
Enkripsi Kompresi

PlainText CipherText File Dokumen File Kompresi


And Stegano atau disingkat oleh penulis atau (.txt) Dokumen

Kunci

Kunci

Kunci
pembuat aplikasi ini yaitu dengan sebutan
Application Fres-CAESAS. Fres diambil dari
kependekan nama penulis atau pembuat aplikasi ini User User User

sedangkan CAESAS sendiri dari kependekan


Crypto AES And Stegano. Aplikasi Fres-CAESAS Gambar 5. Diagram Alur Sistem Encryption and
merupakan sebuah aplikasi sistem keamanan data Hidden
yang menggunakan teknik penyamaran dan
penyandian yang disebut dengan teknik Sedangkan untuk mengembalikan (dekripsi)
Cryptography dengan menggunakan algoritma file gambar yang didalamnya terdapat sebuah file
Advanced Encryption Standard (AES) dan teknik atau pesan rahasia dapat dilakukan dengan
penyisipan atau penyembunyian yang disebut memanfaatkan steganografi untuk memunculkan
dengan teknik Steganography yang salah satu file rahasia tersebut yang disimpan menjadi file
penerapannya dengan penyembunyian sebuah data kompresi. Hasil dari file kompresi tersebut
yang dimasukkan ke dalam sebuah gambar. Pada selanjutnya diuraikan atau diekstraksi. Kemudian
Aplikasi Fres-CAESAS ini terdapat 3 macam teknik file ekstraksi yang di dalamnya terdapat sebuah file
keamanan data yang disediakan oleh pembuat dokumen yang telah dienkripsi tersebut didekripsi
aplikasi ini. Teknik pertama adalah teknik dengan dengan kunci yang sama pada kata kunci enkripsi
Crytography, teknik kedua adalah teknik dengan file dokumen yang dibuat oleh user. Hasil dari
Steganography, dan terakhir atau ketiga adalah dekripsi file dokumen tersebut, didekripsi lagi
teknik yang telah dikombinasikan antara dengan kunci yang sama pada kata kunci enkripsi isi
Cryptography dengan Steganography pada sebuah file dokumen yang dibuat oleh user. Kemudian hasil
data. Adapun dalam penggunannya, user bisa dari dekripsinya yaitu isi file dokumen tersebut
memilih apakah akan menggunakan teknik pertama ditampilkan pada chipertext yang selanjutnya
atau kedua atau ketiga atau mengkombinasikan didekripsi lagi dengan kunci yang sama pada
sendiri sesuai keinginan user dalam menjaga enkripsi pesan teks (plaintext) yang dibuat oleh
keamanan datanya. user. Maka hasil daripada pesan teks (plaintext)
yang dimana menjadi sebuah pesan rahasia asli
Alur Sistem Application Fres-CAESAS tesebut, dapat dilihat pada plainteks. Perancangan
Alur sistem Application Fres-CAESAS pada sistem dengan melakukan dekripsi dan
penelitian ini adalah hasil gabungan teknik menampilkan pesan rahasia yang dideskripsikan
pengamanan data yang memanfaatkan kriptografi sebelumnya, dapat diilustrasikan pada gambar 6.
menggunakan metode Advaced Encryption Standard
Penguraian
untuk melakukan enkripsi pada pesan teks StegoObjek berupa
File Gambar

(plaintext) dengan kunci (key) yang yang hanya Ekstraksi Dekripsi Dekripsi Uraikan Dekripsi

diketahui oleh user tanpa ada pihak lain yang File Kompresi File Dokumen Isi File
Dokumen
File Dokumen
(.txt)
CipherText PlainText
Kunci
Kunci
Kunci

mengetahuinya sehingga informasi yang terkandung


dalam pesan teks (plaintext) tidak dapat diketahui
oleh pihak manapun yang tidak diinginkan, User User User

kemudian hasilnya yaitu ciphertext disimpan


menjadi file dokumen berupa file *.txt yang Gambar 6. Diagram Alur Sistem - UnHidden and
selanjutnya isi (teks) daripada file dokumen tersebut Decryption
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 26

IMPLEMENTASI SISTEM Files dimana awal tampilan tersebut merupakan


Display of Encryption and Hidden One Message
Log In Fres-CAESAS Files, dapat dilihat pada gambar 9. Pada form
Langkah awal dalam menjalankan Application Display of Crypto AES And Stegano 1 Message
Fres-CAESAS yaitu buka Application Fres - Crypto Files ini terdapat 2 sub menu dalam 1 form menu
AES And Stegano (Fres-CAESAS), kemudian akan yaitu sub menu pertama adalah sub menu Encryption
muncul tampilan awal (utama) aplikasi Fres- and Hidden One Message Files, dan sub menu
CAESAS yaitu Main Display yang di dalamnya kedua adalah Decryption and UnHidden One
terdapat form Log In, dapat dilihat pada gambar 7. Message Files.
Pada form Log In tersebut, user harus memasukkan
username dan password yang dimana nama user
(username) dan kata sandi (password) itu telah
dimiliki oleh user.

Gambar 9. Display of Crypto AES And Stegano


1 Message Files (Display of Encryption
and Hidden One Message Files)

Gambar 7. Main Display & Log In PENGUJIAN SISTEM


Pada tahap ini, akan dilakukan sebuah
Menu Application Fres-CAESAS pengujian sistem dari Application Fres-CAESAS
Pada Menu Application Fres-CAESAS ini yaitu difokuskan pada enkripsi dan dekripsi
menampilkan form-form menu berupa tombol- kriptografi AES pada proses Encryption and Hidden
tombol aplikasi yang terdapat dalam aplikasi guna and Decryption and UnHidden (form 1 Message
menjalankan proses Aplikasi Fres-CAESAS Files) terhadap pesan teks (plaintext), isi file
tersebut. Form-form dalam Aplikasi Fres-CAESAS dokumen, dan file dokumen.
adalah form Crypto AES Encryption and Pengujian sistem ini bertujuan untuk menguji
Decryption, form Stegano Hidden and UnHidden, tingkat keberhasilan perangkat lunak (software)
form Crypto AES and Stegano 1 Message Files, Application Fres-CAESAS tersebut dalam
dan terakhir form Fres Secret Messages. Tampilan mengenkripsi dengan menggunakan kunci dan
menu pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 8. mendekripsi dengan menggunakan kunci yang
cocok sehingga akan mengembalikan sebuah data
informasi ke bentuk semula agar dapat dibaca data
informasi tersebut dan menggunakan kunci yang
tidak cocok terhadap sebuah pesan teks (plaintext),
isi file dokumen, dan file dokumen. Tampilan pesan
teks (plaintext) dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 8. Display Menu Application

Form Crypto AES And Stegano - 1 Message Files


One Message Files merupakan suatu proses
yang khusus dibuat dengan membuat sebuah pesan
rahasia (pesan teks) sendiri yang kemudian menjadi
sebuah file dokumen (one file document) yang
diamankan dengan beberapa proses tahapan demi Gambar 10. Display of Original Text Message
menjaga keamanan pesan atau file rahasia tersebut. (Plaintext)
Apabila user ingin masuk dan memproses
dalam menjaga keamanan data dengan kombinasi Pengujian Terhadap Pesan Teks (Plaintext)
atau penggabungan antara teknik kriptografi Terenkripsi
menggunakan algoritma AES dan steganografi, Pengujian enkripsi terhadap sebuah pesan teks
maka user akan meng-klik tombol Crypto AES And (plaintext) dimana pesan teks (plaintext) yang
Stegano 1 Message Files dan akan muncul form terenkripsi tersebut masih dapat dibuka namun pesan
Display of Crypto AES And Stegano 1 Message teks (plaintext) menjadi teracak dan tersamarkan
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 27

(ciphertext) sehingga informasi tersebut tidak dapat


dimengerti. Tampilan hasil pesan teks (plaintext)
yang terenkripsi dapat dilihat pada gambar 11, dan
hasil pesan teks (plaintext) yang terenkripsi, yang
disimpan ke dalam sebuah file dokumen dengan type
format file extention *.txt dapat dilihat pada gambar
12.

Gambar 14. Display of Text Message (Plaintext)


Decrypted Output With a Key Match

Gambar 11. Display of Text Message (PlainText)


Encrypted Output
Gambar 15. Display of Text Message (Plaintext)
Decrypted Extention *.txt Output With
a Key Match

Pengujian dekripsi dengan kunci yang tidak


cocok terhadap sebuah pesan teks (plaintext), tidak
akan menghasilkan sebuah output dekripsi dan
hanya akan menampilkan sebuah tampilan informasi
invalid password, dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 12. Display of Text Message (PlainText)


Encrypted Extention *.txt Output

Pengujian Terhadap Pesan Teks Terdekripsi


Pengujian dekripsi terhadap sebuah pesan teks
Gambar 16. Display of Information Invalid
(plaintext) dimana pesan teks (plaintext) yang
Password
terdekripsi dengan kunci yang cocok tersebut dapat
kembali ke pesan teks aslinya sehingga informasi
Pengujian Terhadap Isi File Dokumen
dapat di mengerti. Tampilan informasi dan hasil
Terenkripsi
pesan teks (plaintext) yang terdekripsi dengan kunci
Pengujian enkripsi terhadap sebuah isi file
yang cocok dapat dilihat pada gambar 13 dan 14, dan
dokumen dimana isi file dokumen yang terenkripsi
hasil pesan teks (plaintext) yang terdekripsi, yang
tersebut file dokumennya masih dapat dibuka namun
disimpan ke dalam sebuah file dokumen dengan type
isi file dokumen menjadi teracak dan tersamarkan
format file extention *.txt dapat dilihat pada gambar
(ciphertext) sehingga informasi tersebut tidak dapat
15.
dimengerti. Tampilan hasil isi file dokumen yang
terenkripsi dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Display of the Contents of the


Documents Encrypted Output
Gambar 13. Display of Information Text Message
(PlainText) Decrypted Output With
a Key Match
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 28

Pengujian Terhadap Isi File Dokumen Pengujian Terhadap File Dokumen Terenkripsi
Terdekripsi Pengujian enkripsi terhadap sebuah file
Pengujian dekripsi terhadap sebuah isi file dokumen dimana file dokumen yang terenkripsi
dokumen dimana isi file dokumen yang terdekripsi tersebut file dokumennya tidak dapat dibuka.
dengan kunci yang cocok tersebut dapat kembali ke Tampilan informasi pada hasil file dokumen yang
pesan teks aslinya sehingga informasi dapat di terenkripsi dapat dilihat pada gambar 22.
mengerti. Tampilan informasi dan hasil isi file
dokumen yang terdekripsi dengan kunci yang cocok
dapat dilihat pada gambar 18 dan 19.

Gambar 22. Display of Information File


Documents Decrypted Output

Pengujian Terhadap File Dokumen Terdekripsi


Pengujian dekripsi terhadap sebuah file
dokumen dimana file dokumen yang terdekripsi
Gambar 18. Display of Information the Contents of dengan kunci yang cocok tersebut dapat kembali
The Documents Decrypted Output sehingga file dokumen tersebut dapat dibuka.
With a Key Match Tampilan hasil file dokumen yang terdekripsi
dengan kunci yang cocok dapat dilihat pada gambar
23.

Gambar 19. Display of the Contents of The


Documents Decrypted Output With Gambar 23. Display of File Documents Decrypted
a Key Match Output With a Key Match
Pengujian dekripsi dengan kunci yang tidak Pengujian dekripsi dengan kunci yang tidak
cocok terhadap sebuah pesan teks (plaintext), akan cocok terhadap sebuah file dokumen, tidak akan
menampilkan sebuah tampilan informasi Error, menghasilkan sebuah output dekripsi dan hanya
dapat dilihat pada gambar 20 dan menghasilkan akan menampilkan sebuah tampilan informasi
sebuah output dekripsi dimana pesan teks atau invalid password, contoh tampilan dapat dilihat pada
informasi tersebut tidak bisa dibaca maupun gambar 16.
dimengerti, dapat dilihat pada gambar 21.
Pengujian Terhadap File Tersembunyi
Pengujian penyembunyian file terhadap sebuah
file citra (gambar) dimana file yang tersembunyi
tersebut tidak dapat diketahui. Tampilan hasil file
Gambar 20. Display of Information Error yang tersembunyi di dalam file citra (gambar) dapat
dilihat pada gambar 24.

Gambar 21. Display of the Contents of The


Documents Decrypted Output With an UnMatch Gambar 24. Display of Hiddened File Output in an
Key Image File
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 29

Pengujian Terhadap File Terurai Tabel 3. Percobaan Sistem Terhadap Process


Pengujian penguraian terhadap sebuah file yang Decrypt Output the Contents of The
tersembunyi di dalam file citra (gambar) dimana file Document
yang terurai dapat kembali sehingga file tersebut File Name File Size File Size After
dapat dibuka. Tampilan hasil file yang terurai dapat Contents Contents
dilihat pada gambar 23 dan 24. Encrypted Decrypted
Brownies 44 bytes 15 bytes
Recipe.txt
Rendang 1.560 bytes 581 bytes
Recipe.txt

Percobaan Sistem Terhadap Process Encrypt


Output File Documents
Tabel 4. Percobaan Sistem Terhadap Process
Encrypt Output File Documents
File Name File Size Before File Size After
Gambar 25. Display of Extracted File Output is a File Encrypted File Encrypted
File Compression Healthy 16.376 bytes 16.384 bytes
Tips.docx
Safety 16.926 bytes 16.928 bytes
Tips.pdf

Percobaan Sistem Terhadap Process Decrypt


Output File Documents
Tabel 5. Percobaan Sistem Terhadap Process
Decrypt Output File Documents
File Name File Size File Size After
File Encrypted File Decrypted
Gambar 26. Display of Secret File Output in a File Healthy 16.384 bytes 16.376 bytes
Compression Tips.docx
Safety 16.928 bytes 16.926 bytes
PERCOBAAN DAN ANALISIS HASIL Tips.pdf
PERCOBAAN SISTEM
Pada tahap ini, akan dilakukan sebuah Dari tabel percobaan sistem terhadap process
percobaan dan analisis hasil percobaan sistem dari encrypt dan decrypt the contents of the document dan
aplikasi Fres-CAESAS yang dimana terdapat file documents dapat disimpulkan bahwa pesan atau
proses-proses encryption, decryption, hidden, and file rahasia setelah dilakukan proses enkripsi ukuran
unhidden terhadap isi file dokumen, file dokumen, filenya akan lebih besar dibandingkan dengan pesan
file kompresi, dan file citra (gambar) sebagai cover atau file rahasia aslinya atau sebelum dienkripsi. Hal
hidden. itu dikarenakan adanya proses penambahan header
yang berisi informasi ekstensi file. File hasil enkripsi
Percobaan Sistem Terhadap Process Encrypt tersebut disusun dari dua komponen yaitu komponen
Output the Contents of The Document informasi header dan komponen data cipher.
Tabel 2. Percobaan Sistem Terhadap Process Informasi header terdiri dari 8 karakter identitas
Encrypt Output the Contents of The dengan karakter akhir mencatat jenis AES yang
Document digunakan yaitu AES-128, dan ditambah dengan
File Name File Size Before File Size After kunci AES yang telah diacak sebanyak 16 karakter
Contents Contents sesuai dengan jenis AES yang digunakan yaitu AES-
Encrypted Encrypted 128. Informasi header ini sebagai pengenal file hasil
Brownies 15 bytes 44 bytes enkripsi tersebut dan digunakan untuk mendeteksi
Recipe.txt benar atau salah kunci yang digunakan pada awal
Rendang 581 bytes 1.560 bytes proses dekripsi. Dimana pada isi file dokumen
Recipe.txt berupa plaintext yang dienkripsi menghasilkan
ciphertext sehingga bytes dari file terenkripsi
Percobaan Sistem Terhadap Process Decrypt tersebut menjadi lebih besar.
Output the Contents of The Document Pada file terenkripsi setelah didekripsi file
tersebut, ukuran filenya akan kembali seperti semula
atau aslinya sebelum dilakukan proses enkripsi.
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 30

Percobaan Sistem Terhadap Process Hidden Pada tabel percobaan proses unhidden file
Output File Compress compress tersebut ukuran file kompresi yang telah
Tabel 6. Percobaan Sistem Terhadap Process diekstraksi tersebut ukurannya masih sama dengan
Hidden Output File Compress ukuran file citra (gambar) yang disembunyikan
Original Secret File Hidden Image sebuah pesan atau file rahasia dikarenakan pada
Image File Name File proses unhidden tersebut file citra (gambar) diubah
& Size & Size & Size ke dalam bentuk file kompresi dan belum bisa
melakukan proses decoding yaitu mengembalikan
Corps of file citra (gambar) ke kondisi semula, dimana ukuran
Tip.rar citra (gambar) kembali normal tanpa ada pesan atau
file rahasia yang tersembunyi di dalam cover object
tersebut. Hanya saja ditekankan bahwa hasil dari
596.489 bytes 11.785 bytes 608.274 bytes ekstraksi unhidden, file rahasia berupa file kompresi
tersebut filenya masih bisa dibuka dan tidak
Corps of mengalami kerusakan baik file yang didalam file
Recipe.zip kompresi maupun file kompresi itu sendiri dan file
yang ada didalam file kompresi tersebut filenya
655.511 bytes 27.853 bytes 683.364 bytes masih sama dengan aslinya yaitu memiliki ukuran
yang sama sebelum dikompresi, karena hal
Percobaan Sistem Terhadap Process UnHidden terpenting dalam melakukan penyembunyian pesan
Output File Compress atau file rahasia tersebut file rahasia itu bisa diambil
Tabel 7. Percobaan Sistem Terhadap Process dan dibuka tanpa adanya kerusakan pada informasi
UnHidden Output File Compress tersebut atau file rahasia tersebut, sehingga informasi
Hidden Image UnHidden Secret File Name tersebut dapat dibaca.
File Saved & Size KESIMPULAN
& Size Kesimpulan yang didapatkan dari hasil evaluasi
mengenai implementasi kriptografi pengamanan
Corps of Article.rar data pada pesan teks, isi file dokumen, dan file
dokumen dengan menggunakan algoritma Advanced
Encryption Standard serta pendukung kemanan
608.274 bytes 608.274 bytes steganografi dalam penyembunyian pesan teks atau
file dalam file citra adalah :
Corps of Menu.rar 1. Dalam penggunaan Application Fres-CAESAS,
user bebas untuk memproses pengamanan data
informasinya (pesan rahasia) dengan melakukan
teknik kriptografi yang terdapat beberapa
655.511 bytes 683.364 bytes macam keamanan, atau melakukan teknik
steganografi, atau melakukan teknik kombinasi
Dari tabel percobaan sistem terhadap process kriptografi dan steganografi yang di dalamnya
hidden dan unhidden file compress dapat terdapat beberapa tahapan keamanan pada
disimpulkan bahwa file citra (gambar) yang telah sistem Aplikasi Fres-CAESAS, atau melakukan
disisipkan atau disembunyikannya sebuah pesan kombinasi sesuai keinginan user dalam
atau file rahasia berupa file kompresi setelah pengamanan sebuah data informasi atau pesan
dilakukan proses penyembunyian (hidden) file citra rahasia.
(gambar) tidak mengalami banyak perubahan yaitu 2. Berdasarkan penggunaan Application Fres-
citra (gambar) yang dihasilkan terlihat masih sama CAESAS, bahwa sistem keamanan tersebut
dengan citra (gambar) aslinya, hanya berbeda pada dibuat dengan keamanan yang berlapis-lapis
ukurannya yaitu ukuran filenya akan lebih besar atau bertahap-tahap atau serumit mungkin agar
dibandingkan dengan file citra (gambar) aslinya atau data informasi atau pesan rahasia tersebut dapat
sebelum dilakukan proses hidden. Hal itu terjaga keamanannya, sehingga akan susah
dikarenakan file gambar tersebut disisipkan atau untuk menjebol atau terjadinya kebocoran data
disembunyikan sebuah pesan atau file rahasia, informasi atau pesan rahasia tersebut.
dimana pada file gambar yang asli dengan ukuran 3. Ketika file rahasia yang disisipkan atau
yang asli tersebut akan bertambah dengan ukuran disembunyikan di dalam file citra (gambar)
pesan atau file rahasia tersebut. Yaitu pada hasil size tersebut dapat dideteksi, file rahasia tersebut
bytes dari file gambar ditambahkan dengan hasil size masih belum bisa terbaca informasinya karena
bytes dari file rahasia tersebut, sehingga gambar masih dienkripsi file dokumennya, kemudian isi
yang telah disisipkan sebuah pesan tersebut lebih file dokumennya, dan selanjutnya pesan teksnya
besar ukuran (size) bytesnya yaitu hasil total dari (plaintext).
ukuran file citra (gambar) dengan file rahasia, 4. File citra (gambar) yang mengalami proses
dibandingkan dengan file gambar aslinya. penyisipan sebuah pesan rahasia atau file
rahasia tidak mengalami banyak perubahan.
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari 2015 31

Gambar yang dihasilkan terlihat masih sama


dengan citra aslinya, hanya berbeda pada
ukurannya saja.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ariyus, D. 2009. Keamanan Multimedia.
Yogyakarta : Andi.
[2] Bender. 1996. Techniques For Data Hiding.
IBM Systems Journal.
[3] Daemen, J; & Rijmen, V. 2001. Advanced
Encryption Standard (AES). Federal
Information Processing Standards
Publication 197.
[4] Hariyanto, B. 2009. Sistem Operasi. Bandung :
Informatika.
[5] Lusiana, V. 2011. Implementasi Kriptografi
Pada File Dokumen Menggunakan
Algoritma AES-128. Jurnal Dinamika
Informatika.
[6] Munir, R. 2006. Kriptografi. Bandung :
Penerbit Informatika.
[7] Stallings, W. 2006. Cryptography and Network
Security Principles and Practice. Fifth
Editon. USA : Prentice Hall.
[8] Zunaidi, M. 2013. Steganografi,
Menyembunyikan Pesan atau File Dalam
Gambar Menggunakan Command/DOS.
Jurnal Ilmiah SAINTIKOM, 11-16.
[9] http://nash.blog.unigha.ac.id/disk-operating-
system-dos/ (diakses Mei 2014).

Anda mungkin juga menyukai