Anda di halaman 1dari 3

Pada artikel ini, membahas tentang tanggapan dan refleksi buku Panduan Adven

2014. Buku tersebut mengangkat tema Kelahiran Yesus Meningkatkan Kecerdasan,


Ketangguhan dan Semangat Misioner dalam Beriman.. Tanggapan pertemuan
kelima tentang Renungan dan Ibadat Sabda Pesta Keluarga Kudus dalam Panduan
Adven Keluarga yang Beriman Cerdas, Tangguh dan Misioner. Menurut saya, buku
panduan Adven tersebut menggambarkan tentang suasana Paskah yang dilakukan
Yesus pada saat zaman-Nya. Selain itu pada pertemuan tersebut, kita diajak untuk
mensyukuri dan meneladani yang dialami keluarga Yusuf dan Maria serta keluarga
Kudus Nasareth. Iman yang Cerdas, Tangguh dan Misioner (CTM) dalam buku ini
dijelaskan sebagai berikut:

Cerdas menyangkut 2 aspek yaitu kedewasaan dan kematangansehingga bisa


bertanggungjawab dengan benar dan pandai memperhitungkan keadaan dan siap
menghadapi tantangan. Tangguh menyangkut aspek sikap dalam menghadapi
pergulatan hidup, dari dalam (berbagai persoalan hidup) dan dari luar ( godaan/dosa
dan tantangan). Misioner menyangkut gerak keluar untuk memberikan kesaksian akan
iman dan mengambil bagian dalam karya misi Allah. Setiap perbuatan mengandung
unsur penyelamatan (pikiran, kata, tindakan dan pergaulan). Dalam terang KS tampil
sebagai Garan, terang dan ragi. Dilakukan dengan semangat martyria, berani bersikap
kritis dan profetis. Demi terlaksananya Penyelamatan Allah.

Pertemuan Adven pertama bertemakan Syukur Atas Iman. Pada pertemuan ini
kita intinya diajak untuk bersyukur atas iman yang diberikan Tuhan kepada kita
terutama syukur juga atas ARDAS KAS yang telah 5 tahun dilalui. Umat diajak untuk
menyadari dan mensyukuri rahmat iman Katolik sehingga mampu menunjukkan jati diri
sebagai orang Katolik yang memberi tempat terhormat bagi Allah di kehidupan sehari-
hari.

Refleksi pada pertemuan yang pertama ini, kita diajak untuk selalu bersyukur
kepada Allah karena keselamatan itu adalah karya Allah. Syukur ditempatkan dalam
setiap karya pewartaan (syukur atas perkembangan iman umat dan syukur karena
kesalamatan yang digolongkan menjadi meneria firman Allah dalam segala keadaan,
memiliki kesaksian hidup, memiliki Pertobatan yang nyata. Hendaknya sikap bersyukur
terlebih dalam hal iman Katolik selalu ditempatkan dalam kehidupan kita. Oleh karena
beriman kepada Yesus Kristus berarti kita telah disatukan dengan Allah sendiri dan
diangkat sebagai anak Allah. Maka sudah layak dan sepantasnya kalau sikap syukur ini
harus selalu dilakukan.

Pertemuan Adven kedua bertemakan Menjadi Orang Katolik yang Cerdas.


Pada pertemuan ini, umat diajak merefleksikan diri sejauh mana mereka telah
mengembangkan iman yang cerdas dan untuk mengembangkan refleksi, mereka juga
bisa diajak untuk menjawab kuiz pengetahuan iman Katolik.

Refleksi yang dapat diambil dari pertemuan ini, untuk saat ini kita dituntut untuk
menjadi orang Katolik yang cerdas, artinya kita harus memiliki dasar yang kokoh
sebagai umat Katolik, memiliki kecerdasan hidup beriman sebagai umat katolik dan
melalui ARDAS Gereja KAS mengajak umat menjadi umat beriman mendalam dan
tangguh baik dalam pengetahuan dan penghayatan.

Pertemuan Adven ketiga bertemakan Menjadi Orang Katolik yang Tangguh.


Pada pertemuan ini umat diajak merefleksikan diri sejauh mana mereka telah
mengembangkan iman yang tangguh. Dan juga tekanannya mengajak umat menyadari
bahwa pusat iman mereka adalah Kristus, sejauh mana Kristus sudah menjadi harapan
dan kekuatan dalam hidup, terutama ketika menerima tantangan dan cobaan iman.

Dari pertemuan ketiga tersebut, dapat diambil refleksi bahwa dalam hidup ini
rentan dengan segala deraan, himpitan, godaan, tekanan bahkan cobaan. Kadang
karena rapuhnya iman kita, sering kali masalah ringan menjadi berat. Beratnya masalah
itu karena kegegabahan kita dalam mengambil cara pandang. Tangguh dalam beriman
mengibaatkan kita senantiasa membuka diri sepenunhnya untuk dipimpin Allah.
Refleksi kateketis dari Adven yaitu penantian iman kepada Kristus, iman yang tangguh
harus berakar dalam Kristus, bagaimana kita teguh dalam pergumulan iman akan
menunjukkan kualitas iman kita, bersyukur merupakan buah dari akar yang kuat.

Pertemuan Adven keempat bertemakan Menjadi Orang Katolik yang Misioner.


Dalam pertemuan kali ini, Umat diajak merefleksikan diri sejauh mana mereka telah
mengembangkan iman yang misioner, dan tekanannya mengajak umat menyadari
bahwa iman Katolik tidak selesai dengan cerdas dan tangguh semata, tetapi juga
misioner serta umat diajak mampu membawa kesaksian imannya dalam
bermasyarakat.

Dalam pertemuan itu, kita dapat merefleksikan Iman harus menjadi kesaksian
hidup ; yang bisa dilihat dan dirasakan oleh banyak orang dimanapun berada. Seluruh
Umat berkewajiban melaksanakan tugas perutusan. Iman mencakup perubahan hidup.

Pertemuan Adven kelima bertemakan Ibadat Sabda Pesta Keluarga Kudus.


Pada pertemuan ini, berisi tentang refleksi menjadi umat katolik yang cerdas, tangguh
dan Misioner dan juga kita diajak untuk mensyukuri apa yang dialami Yusuf dan Maria,
sebuah keluarga yang dihadiri oleh Yesus yang menjadi bintang dan memberi arah
hidup keluarga serta meneladan keluarga Kudus Nasareth yang mempersembahkan
hidupnya bagi kemuliaan Tuhan.
Refleksi yang dapat dipetik dari pertemuan ini adalah fokus pada rencana Allah
itulah yang menempa keluarga Nasaret dengan aneka Keutamaan dan kedewasaan
hidup. Maria dan Yusuf mampu memberikan keteladanan bagaimana menjadi orang tua
yang mampu membangun semangat beriman yang cerdas tangguh dan misioner. Kita
dapat meneladani hidup mereka yang cerdas, tangguh dan misioner. Apalagi di saat
mereka menerima kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka. Hal itu dapat membawa
persoalan-persoalan rumit dalam hidup mereka.Akan tetapi mereka mampu
menghadapi persoalan yang amat rumit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai