Pertemuan Adven pertama bertemakan Syukur Atas Iman. Pada pertemuan ini
kita intinya diajak untuk bersyukur atas iman yang diberikan Tuhan kepada kita
terutama syukur juga atas ARDAS KAS yang telah 5 tahun dilalui. Umat diajak untuk
menyadari dan mensyukuri rahmat iman Katolik sehingga mampu menunjukkan jati diri
sebagai orang Katolik yang memberi tempat terhormat bagi Allah di kehidupan sehari-
hari.
Refleksi pada pertemuan yang pertama ini, kita diajak untuk selalu bersyukur
kepada Allah karena keselamatan itu adalah karya Allah. Syukur ditempatkan dalam
setiap karya pewartaan (syukur atas perkembangan iman umat dan syukur karena
kesalamatan yang digolongkan menjadi meneria firman Allah dalam segala keadaan,
memiliki kesaksian hidup, memiliki Pertobatan yang nyata. Hendaknya sikap bersyukur
terlebih dalam hal iman Katolik selalu ditempatkan dalam kehidupan kita. Oleh karena
beriman kepada Yesus Kristus berarti kita telah disatukan dengan Allah sendiri dan
diangkat sebagai anak Allah. Maka sudah layak dan sepantasnya kalau sikap syukur ini
harus selalu dilakukan.
Refleksi yang dapat diambil dari pertemuan ini, untuk saat ini kita dituntut untuk
menjadi orang Katolik yang cerdas, artinya kita harus memiliki dasar yang kokoh
sebagai umat Katolik, memiliki kecerdasan hidup beriman sebagai umat katolik dan
melalui ARDAS Gereja KAS mengajak umat menjadi umat beriman mendalam dan
tangguh baik dalam pengetahuan dan penghayatan.
Dari pertemuan ketiga tersebut, dapat diambil refleksi bahwa dalam hidup ini
rentan dengan segala deraan, himpitan, godaan, tekanan bahkan cobaan. Kadang
karena rapuhnya iman kita, sering kali masalah ringan menjadi berat. Beratnya masalah
itu karena kegegabahan kita dalam mengambil cara pandang. Tangguh dalam beriman
mengibaatkan kita senantiasa membuka diri sepenunhnya untuk dipimpin Allah.
Refleksi kateketis dari Adven yaitu penantian iman kepada Kristus, iman yang tangguh
harus berakar dalam Kristus, bagaimana kita teguh dalam pergumulan iman akan
menunjukkan kualitas iman kita, bersyukur merupakan buah dari akar yang kuat.
Dalam pertemuan itu, kita dapat merefleksikan Iman harus menjadi kesaksian
hidup ; yang bisa dilihat dan dirasakan oleh banyak orang dimanapun berada. Seluruh
Umat berkewajiban melaksanakan tugas perutusan. Iman mencakup perubahan hidup.