Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar
pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya
interferensi yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.
Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah
melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida ( Cl-, I-, Br- ) dengan ion perak
Ag+. Titrasi ini biasanya disebut sebagai argentometri, yaitu titrasi penentuan
analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat
AgNO3.
larut antara titrant dan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi
penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari
sebagai titran dengan menambahkan K2CrO4 pada larutan garam dapur sebelum
dititrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penambahan reagen pada reagen yang lain yang mana volumenya diketahui,
bantuan indikator. Volume yang digunakan untuk mencapai titik akhir dicatat.
Jika salah satu larutan diketahui konsentrasinya, maka konsentrasi reagen lainnya
merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah reaksi
tidak ada pengotor yang mengganggu dan diperlukan indikator untuk melihat titik
akhir tirasi. Hanya reaksi pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi. Akan
tetapi metode lama dalam penentuan Cl-, Br-, I- dengan Ag(I) (disebut juga
tersebut adalah sulitnya memperoleh indikator yang sesuai untuk menentukan titik
(Khopkar, 2003).
nitrat, natrium klorida dan kalium/ammonium tiosianat. Larutan baku perak nitrat
klorida (metode Volhard dan metode Fajans) dan penetapan campuran klorida-
iodida. Larutan baku KSCN atau NH4SCN digunakan bersama larutan baku
AgNO3 dalam metode Volhard tak langsung dalam penetapan klorida, bromida
1. Cara Mohr (1856) : indikator K2CrO4, titrant ialah AgNO3. Terutama untuk
perak dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan baku NaCl berlebih.
pH harus diatur agar tidak terlalu asam maupun terlalu basa (antara 6 dan
10).
larutan baku AgNO3 berlebih, juga untuk anion-anion lain yang lebih mudah
larut dari AgSCN, tetapi dengan usaha khusus. pH harus cukup rendah, kira-
3. Cara Fajans : indikator ialah salah satu indikator adsorpsi menurut macam
anion yang diendapkan oleh Ag+, titrant AgNO3, pH tergantung dari macam
METODE PERCOBAAN
3.1 BAHAN
Larutan K2CrO4 5%
Aquadest
Garam dapur
Kertas label
Tissue roll
3.2 ALAT
Bulb
Kaca arloji
Neraca analitik
Neraca ohauss
Labu semprot
Batang pengaduk
Sendok tanduk
5%.
mL.
4.2 REAKSI
25 mL x 0,01 = 27 mL x N AgNO3
25 0,01
N AgNO3 = 27
= 0,009
= 0,009 N
AgNO3 x AgNO3 x Mr
% NaCl = x 100%
80 0,009 0,0115 58,5
= x 100%
0,5
= 96, 876 %
4.4 PEMBAHASAN
menggunakan cara Mohr yaitu penentuan kadar NaCl dalam garam dan
standarisasi, ion Ag+ harus dalam keadaan dari netral menjadi basa. Namun,
o Apabila terlalu basa maka ion Ag+ terurai menjadi AgOH kemudian
o Apabila terlalu asam maka ion CrO42- berkurang sehingga titik akhir titrasi
kadar.
o Aquabides = untuk mengurangi adanya ion Cl- pada saat penentuan kadar
Pada percobaan ini digunakan FP sebesar 80, karena : 100 mL larutan dibagi
hasil, yaitu :
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
nilai standarisasi AgNO3 dengan larutan baku NaCl sebesar 0,009 N, sedangkan
5.2 SARAN
dalam pemberian takaran untuk sampel maupun pereaksi lainnya, sehingga dapat
diperoleh hasil yang sesuai dan memuaskan. Selain itu sangat dibutuhkan
keselamatan praktikan.
DAFTAR PUSTAKA