PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
molekul tinggi yang banyak digunakan dalam industri pangan, farmasi, hingga
(Peranginangin, 2007). Sumber gelatin yang utama berasal dari kulit babi
(41%), kulit sapi (28,6%), dan tulang (30%). Data dari Badan Pusat Statistik
gelatin kulit ikan yang memiliki viskositas lebih tinggi daripada gelatin dari
lebih tinggi, mencapai 18,6% dengan bahan kulit ikan tuna (Peranginangin et
al, 2006).
1
merupakan teknologi kemasan padat, yaitu apabila bahan cair dan gas dalam
terkendali dalam jangka waktu yang lama. Teknik ini diterapkan dalam
(30%) atau distribusi ukuran yang kurang luas (Zwiorek, 2006). Teknik two-
yang sebelumnya kurang sempurna karena sifat partikel yang kurang stabil
dan terbentuknya agregat yang lebih luas dari penggunaan cross-linking agent
2
berubah, dan dilakukan penambahan cross-linking agent untuk menguatkan
vitamin yang harus diasup dari makanan karena tubuh tidak dapat
dan pH, sehingga enkapsulasi merupakan salah satu metode untuk dapat
2014), spray drying (Pereira et al, 2009; Nesterenko et al, 2014), spray
3
ditambahkan menghasilkan ukuran partikel yang semakin besar, sementara
dengan menggunakan penyalut gelatin kulit ikan tuna akan diteliti pada
penelitian ini. Belum adanya aplikasi metode two step desolvation, terutama
1.2.Perumusan Masalah
4
1.3.Tujuan Penelitian
yang menggunakan penyalut gelatin kulit ikan tuna dengan metode two
step desolvation.
1.4.Manfaat Penelitian
step desolvation.