Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan limbah
rumah tangga lainnya.
Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitas
manufaktur sebuah industri dan komersial, termasuk juga aktivitas pertambangan.
Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan tunggal
yang mampu melakukan beragam fungsi. Beberapa metode seperti biodegradasi
diketahui tidak mampu menangani air limbah secara efektif, terutama yang
mengandung bahan kimia berbahaya.
Balai IPAL ini melibatkan beberapa instansi antara lain: Dinas Kimpraswil
Yogyakarta, Bappeda Kabupaten/Kota, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Kebersihan, Keindahan dan Pemakaman (DKKP), Dinas Kimpraswilhub, Kantor
Pengendalian Dampak Lingkungan. Pengoperasian Balai IPAL Sewon berada di
bawah koordinasi Sub Dinas Cipta Karya Dinas Kimpraswil DIY dengan 35
personil yang berasal dari staf pemerintah Kartamantul Propinsi DIY dan pegawai
kontrak. Sedangkan biaya operasional IPAL berasal dari APBD Kartamantul
Propinsi DIY.
Dalam pengolahan air limbah, IPAL Sewon memiliki beberapa bak dengan
fungsinya masing-masing yakni
Bak inlet adalah bak pertama yang menampung air limbah yang datang
dengan kapasitas 21,6 8 m dengan debit 10,7m 3/menit. Bak ini berfungsi untuk
menampung air limbah yang datang sekaligus menyaringnya dari sampah kasar.
Didalam bak inlet terdapat jeruji besi yang digunakan untuk menyaring sampah-
sampah dan juga pompa ulir yang digunakan untuk mengangkat air ke bak
selanjutnya. Penggunaan pompa ulir ini juga ditujukan untuk memisahkan air dan
pengotornya, mengurangi BOD hingga 30%, dan mencegah terbentuknya
gelembung atau busa. Didalam bak ini terdapat tiga pompa ulir, namun hanya dua
yang dioperasikan dan satu sebagai cadangan. Pompa ulir cadangan digunakan
jika pompa utama mengalami kerusakan, pompa berputar lebih cepat akibat
kelebihan muatan, atau suhu air lebih dari 52C.
Bak grit chamber atau bak pengendap pasir adalah bak yang digunakan
untuk menyaring pengotor berupa partikel beruuran besar seperti lumpur, pasir,
atau kerikil. Bak ini berkapasitas 2m 9m 1,2m 2 bak dengan masa tinggal
60 detik. Pemisahan partikel berukuran besar ini menggunakan metode gravitasi,
air limbah yang datang kemudian didiamkan selama 60 detik agar mengendap.
Bak ini dilengkapi dengan pompa yang digunakan untuk menghisap endapan pasir
yang ada di dasar bak. Pasir yang dihisap masih mengandung air, oleh karenanya
dipisahkan terlebih dahulu menggunakan siklon pemisah. Pasir yang sudah tidak
mengandung air kemudian di salurkan ke bak penampungan pasir.
b. Satu buah kapal utama unit pembuangan lumpur dengan spesifikasi alat
W 2300 x L 6000 X H 1000 bertenaga mesin. Alat pembuang lumpur yang
digunakan terdiri atas sebuah unit penghisap dengan kapasitas 20 m3/jam (
kandungan 20% padatan dan 80%cairan pada sebuah kapal utama)
1. Pipa Induk, terbuat dari baja atau beton berdiameter > 300 mm. Memiliki 2
jenis tutup pipa yang membedakan fungsinya yakni tutup persegi untuk
mengalirkan air hujan dan lingkaran untuk mengalirkan air limbah.
3. Pipa Lateral, berdiameter 200-300 mm terbuat dari PVC ataupu beton dan
dipasang dengan kemiringan tertentu agar memudahkan proses pengaliran.
Instalasi pengolahan air yang di desain hanya menerima lumpur tinja melalui
mobil truk tinja. IPLT dirancang untuk mengolah lumpur tinja sehingga tidak
membahayakan bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar di daerah
Yogyakarta.
4. Kesimpulan