Anda di halaman 1dari 15

A.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pasanglah ambang lebar pada model saluran terbuka.
2. Alirkan air kedalam model saluran terbuka.
3. Ukurlah debit aliran sampai 3 kali untuk 1 bukaan.
4. Catat harga h, Yo, Yc, Q, Yt.
5. Amati aliran yang terjadi.
6. Gambar profil aliran yang terjadi.
7. Ulangi percobaan untuk debit yang lain.
8. Menghitung harga Cd &Cv berdasarkan formula (3.1) dan (3.2)
9. Membuat grafik : Cd dan Q Cv dan Q
v dan Q
10. Titik-titik pada grafik tersebut dihubungkan dengan garis yang dibuat dari
suatu persamaan regresi.
11. Mencari bahasan dari hasil grafik, mengambil kesimpulan antara
hubungan variable tersebut.
12. Menentukan tingkat kekritikan aliran dengan menghitung angka froud
untuk setiap percobaan (sebelum, di atas & sesudah ambang).

Persamaan tambahan yang bisa dipakai:


Menghitung kecepatan aliran (v):

Dengan:
A= luas tampang basah (m2)
Q = debit (m3/dt)

B. ANALISA PENGHITUNGAN
1. Pada kondisi bukaan I

14
15

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

B= 0.0984 m
P= 0.1 m
Table III.1 kondisi bukaan I menggunakan ambang lebar

Q
Y0 (m) Yc (m) Yt (m) Cd Cv
V (m3) t (dtk) (m3/dtk)
0.00094 1.03 0.000913 0.129 0.017 0.034 0.137112 9.666387
0.00014 1.01 0.000139 0.129 0.017 0.034 0.137112 9.666387
0.00096 1.09 0.000880 0.129 0.017 0.034 0.137112 9.666387
= 0.001923
Sumber: hasil pengujian dan perhitungan
-Menghitung debit ( Q):


Rumus: Q =

0.00094
Q1 =
1.03

= 0.000913 m3/dt

0.00014
=
1.01
= 0.000139 m3/dt
0.00096
=
1.09
= 0.000880 m3/dt

-Menghitung debit rata-rata ( )


1 +2 +3
Rumus : Qrata =
3

0.000913+0.000139+0.000880
Qrata =
3
0.001923
=
3
16

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

= 0.000644 m3/dt

)
-Menghitung volume rata-rata (

1 +2 +3
Rumus: =
3

0.00094+0.00014+0.00096
=
3

= 0.00068m3

-Menghitung tampang awal (Ao)


Rumus: Ao = B.Yo

Ao = 0.0984 m x 0.129 m

= 0.0126936 m2

-Menghitung kecepatan

Rumus: 0 =
0
0.000644
=
0.0126936
= 0.050734 m/dt

0
h = 0 +
29.81

0.050734
= 0.129 + 29.81

= 0.131585 m
3
2 = 0.047732 m3/2

= Yo P
= 0.029 m
3
2 = 0.004938 m3/2
17

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

-Menghitung Cd


Rumus: Cd = 3
2

= 0.137112

-Menghitung Cv


Rumus: Cv = 3
2

= 9.666387

v0 = 0.050734 m/dt


vc =

= 0.384983 m/dt


Vvt t =

= 0.192492 m/dt

-Perhitungan angka Froud:

0
() =

0.050734
=
9.810.129

= 0.045099

Jika F<1, maka aliran tersebut subkritik


() =

18

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

0.384983
=
9.810.017

= 0.942719

Jika F<1 , maka aliran tersebut subkritik



() =

0.192492
=
9.810.034

= 0.333302

Jika F<1 , maka aliran tersebut subkritik

2. Pada kondisi bukaan II


B= 0.0984 m
P= 0.1 m
Table III.2 kondisi bukaan II menggunakan ambang lebar

Q
Y0 (m) Yc (m) Yt (m) Cd Cv
V (m3) t (dtk) (m3/dtk)
0.00189 1.10 0.00172 0.142 0.022 0.047 0.274761 7.654561
0.00175 1.25 0.00140 0.142 0.022 0.047 0.274761 7.654561
0.00148 1.00 0.00148 0.142 0.022 0.047 0.274761 7.654561
= 0.001923
Sumber: hasil pengujian dan perhitungan
- Menghitung debit ( Q):
19

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010


Rumus: Q =

0.00189
=
1.10
= 0.00172 m3/dt

0.00175
=
1.25
= 0.00140 m3/dt

0.00148
=
1.00
= 0.00148 m3/dt

-Menghitung debit rata-rata ( )


1 +2 +3
Rumus : Qrata =
3

0.00172+0.00140+0.00148
Qrata =
3

= 0.001533 m3/dt

)
-Menghitung volume rata-rata (

1 +2 +3
Rumus: =
3

0.00189+0.00175+0.00148
=
3

= 0.001707m3

-Menghitung tampang awal (Ao)


Rumus: Ao = B.Yo

Ao = 0.0984 m x 0.142 m
20

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

Ao = 0.013973 m2

-Menghitung kecepatan

Rumus: 0 =
0
0.001533
=
0.013973
= 0.109711 m/dt

0
h = 0 +
29.81

0.109711
= 0.142 + 29.81

= 0.147592 m
3
2 = 0.56701 m3/2

= Yo P
= 0.038 m
3
2 = 0.0074075 m3/2

-Menghitung Cd


Rumus: Cd = 3
2

= 0.274761

-Menghitung Cv


Rumus: = 3
2
21

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

= 7.654561

v0 = 0.109711 m/dt


vc =

= 0.708148 m/dt


vt =

= 0.331474 m/dt

-Perhitungan angka Froud:

0
() =

0.109711
=
9.810.142

= 0.092955

Jika F<1, maka aliran tersebut subkritik


() =

0.708148
=
9.810.022

= 1.524327

Jika F>1 , maka aliran tersebut super kritik



() =

0.331474
=
9.810.047
22

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

= 0.488164

Jika F<1 , maka aliran tersebut sub kritik

3. Pada kondisi bukaan III


B= 0.0984 m
P= 0.1 m
Table III.3 kondisi bukaan III menggunakan ambang lebar

Q
3 3 Y0 (m) Yc (m) Yt (m) Cd Cv
V (m ) t (dtk) (m /dtk)
0.00321 1.04 0.003086 0.154 0.029 0.065 0.428629 5.119433
0.00299 1.13 0.002646 0.154 0.029 0.065 0.428629 5.119433
0.00286 1.09 0.002624 0.154 0.029 0.065 0.428629 5.119433
= 0.001923
Sumber: hasil pengujian dan perhitungan
-Menghitung debit ( Q):


Rumus: Q =

0.00321
Q1 =
1.04

= 0.003086 m3/dt

0.00299
=
1.13
= 0.002646 m3/dt

0.00286
=
1.09
= 0.002624 m3/dt

-Menghitung debit rata-rata ( )


23

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

1 +2 +3
Rumus : Qrata =
3

0.003086+0.002646+0.002624
Qrata =
3
0.008356
=
3

= 0.002785 m3/dt

)
-Menghitung volume rata-rata (

1 +2 +3
Rumus: =
3

0.00321+0.00299+0.00286
=
3

= 0.00302 m3

-Menghitung tampang awal (Ao)


Rumus: Ao = B.Yo

Ao = 0.0984 m x 0.154 m

= 0.015154 m2

-Menghitung kecepatan

Rumus: 0 =
0
0.000644
=
0.0126936
= 0.050734 m/dt

0
h = 0 +
29.81

0.183779
= 0.154 + 29.81
24

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

= 0.163367 m
3
2 = 0.066031 m3/2

= Yo P
= 0.055 m
3
2 = 0.012899 m3/2

-Menghitung Cd


Rumus: Cd = 3
2

= 0.428629

-Menghitung Cv


Rumus: Cv = 3
2

= 5.119433

v0 = 0.183779 m/dt


vc =

= 0.975960 m/dt

Vvt t =

= 0.435428 m/dt

-Perhitungan angka Froud:

0
() =

25

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

0.183779
=
9.810.129

= 0.149520

Jika F<1, maka aliran tersebut subkritik


() =

0.975960
=
9.810.017

= 1.829778

Jika F<1 , maka aliran tersebut superkritik



() =

0.435428
=
9.810.034

= 0.545287

Jika F<1 , maka aliran tersebut subkritik

-Gambar profil aliran ambang lebar:

Gambar tampak samping aliran


26

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

F. GRAFIK

Bukaan Q v Cd Cv
I 0.000644 0.050734 0.137112 9.666387
II 0.001533 0.109711 0.274761 7.654561
III 0.002785 0.183779 0.428629 5.119433
Sumber: pengujian dan perhitungan
27

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

Hubungan antara v terhadap Q


0.003
0.002785
0.0025
(m3/dtk) 0.002
debit

0.0015 0.001533
Q (m3/dtk)
0.001
0.0005 0.000644 Linear (Q (m3/dtk))
0
0 0.1 0.2 y = 0.0161x - 0.0002
R = 0.999
kecepatan (m/dtk)

Hubungan antara Cd terhadap Q


0.003
0.002785
0.0025
(m3/dtk)

0.002
debit

0.0015 0.001533 Q (m3/dtk)


0.001
0.0005 0.000644 Linear (Q (m3/dtk))
0
0 2 4 y = 0.0011x - 0.0005
koefisien debit R = 0.9905

Hubungan antara Cv terhadap Q


0.003
0.002785
0.0025
0.002
(m3/dtk)

0.0015 0.001533
debit

0.001 Q (m3/dtk)
0.0005 0.000644
Linear (Q (m3/dtk))
0
0 5 10 15
y = -0.0005x + 0.0052
R = 0.999
koefisien kecepatan

G. PEMBAHASAN GRAFIK

Dari hasil grafik dapat disimpulkan:


a. Hubungan antara v dan Q adalah berbanding lurus karena semakin besar
nilai v maka nilai Q juga semakin besar. Nilai koefisien determinasi (R2)
adalah satu, artinya debit sangat dipengaruhi oleh kecepatan aliran.
28

Kelompok 13 Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika2010

b. Hubungan antara Cd dan Q adalah berbanding lurus karena semakin besar


nilai Cd maka nilai Q juga semakin besar. Nilai koefisien determinasi (R2)
mendekati satu, artinya debit sangat dipengaruhi oleh nilai koefisien debit.
c. Berdasarkan teori Cv dan Q berbanding terbalik karena semakin nilai Cv
maka nilai Q semakin kecil. Nilai koefisien determinasi (R2) mendekati
satu, artinya debit sangat dipengaruhi oleh koefisien kecepatan.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat kita pahami konsep aliran dan
hubungan antara debit, kecepatan, koefisien debit, dan koefisien kecepatan.
Dari data perhitungan didapat nilai-nilai:
o Debit rata-rata (Qr) : 0.001654 m3/dt
o Kecepatan rata-rata (vr) : 0.114741 m3
o Koefisien debit rata-rata (Cd) : 0.028016
o Koefisien kecepatan (Cv) : 7.480127

Berdasarkan perhitungan kekritikan aliran (sebelum, di atas & sesudah


ambang), dapat disimpulkan :

1. Pada aliran sebelum ambang nilai angka froud rata-rata adalah 0,2875 .
Artinya aliran sebelum ambang sifatnya subkritik.
2. Pada aliran diatas ambang nilai angka froud rata-rata adalah 1.4323 .
Artinya aliran sebelum ambang sifatnya super kritik.
3. Pada aliran setelah ambang nilai angka froud rata-rata adalah 0,4556 .
Artinya aliran sebelum ambang sifatnya subkritik.

Anda mungkin juga menyukai