ABSTRAK
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
pertumbuhan ekonomi suatu daerah. PDRB terdiri dari beberapa sektoral yang
masing-masing memiliki kontribusi yang berbeda untuk tingkat pertumbuhan
PDRB. Untuk melihat sektor-sektor apa saja yang memiliki pengaruh signifikan dan
menjadi sektor utama terhadap laju pertumbuhan PDRB sektoral Sumsel,
digunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sektor pertanian, kehutanan, perikanan (1 ), pertambangan (2 ), dan konstruksi (5 )
berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan PDRB sektoral Sumatera
Selatan (Y).
Kata Kunci : regresi linear berganda, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
PDRB sektoral, Sumatera Selatan.
ABSTRACT
Gross Regional Domestic Product (GRDP) is one of indicators of regions
economic growth. GRDP consists of some sectorals that each of them have the
different contribution for GRDP growth rate. To see which sectors have significant
influence and be the leading sector on South Sumatras sectoral GRDP growth rate,
multiple linear regression analysis is used. The final result of this research shows
that agriculture, forestry, fishery sector (1 ), mining sector (2 ), and construction
sector (5 ) have significant influence and be the leading sector on South Sumatras
sectoral GRDP growth rate (Y).
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang ada di dunia. Sebagai
negara berkembang, Indonesia terus melakukan pembangunan ekonomi yang
umumnya dilakukan oleh negara-negara berkembang lainnya. Hal ini bertujuan
untuk pemerataan pembangunan masyarakat dan meningkatkan kemakmuran
ekonomi serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik. Masing-masing provinsi
yang ada di Indonesia juga berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Sumatera
Selatan (Sumsel) merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terus
melakukan pembangunan ekonomi guna mencapai pertumbuhan yang baik untuk
daerahnya. Salah satu indikator penting guna mengetahui kondisi ekonomi daerah
dalam periode tertentu adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) [2].
Semakin tinggi angka PDRB pada suatu daerah, maka semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi yang dicapai [3]. PDRB sendiri terdiri dari beberapa sektor
yang berkontribusi terhadap laju pertumbuhan PDRB. Masing-masing sektor
memiliki kontribusi yang berbeda terhadap PDRB suatu daerah. Selain itu, sektor-
sektor PDRB yang menjadi sektor utama (leading sector) dalam suatu daerah juga
berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik dan keragaman
yang tinggi pada setiap daerah di Indonesia.
Dalam hal ini, Sumsel juga tentu memiliki sektor-sektor utama sebagai penyumbang
terbesar dalam laju pertumbuhan PDRB Sumsel guna mencapai pertumbuhan
ekonomi yang baik. Chusaeni [1] pernah meneliti mengenai PDRB sektoral di
Kabupaten Kendal menggunakan analisis faktor. Berbeda dengan penelitian yang
telah dilakukan, pada penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda
untuk mengetahui sektor-sektor apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap laju
pertumbuhan PDRB Sumsel. Analisis regresi linear berganda merupakan analisis
yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel
independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan koefisien regresi
parsial [4].
2. Metode Penelitian
Data mengenai angka pertumbuhan tiap sektor yang berkaitan dengan PDRB
sektoral Sumatera Selatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang diperoleh dari [5] dan [6] yang dipublikasikan pada website Bank
Indonesia (www.bi.go.id). Langkah-langkah pengerjaan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS
untuk memperoleh model regresi sesuai dengan persamaan umumnya yaitu
Y = 0 + 1 1 + 2 2 + + (1)
dengan
k : jumlah variabel independen dalam penelitian.
Selanjutnya membentuk tabel Anova.
2. Menentukan koefisien determinasi (2 ). Rumus menentukan 2 yaitu
(
2
)
2 = =1 . 100% (2)
2
=1( )
=
2
. 100% (3)
dengan
JKR : Jumlah kuadrat regresi;
JKT : Jumlah kuadrat total.
3. Melakukan uji koefisien regresi secara serentak (Uji F). Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh signifikan antara variabel independen
(X1,X2.Xk) secara bersama-sama dengan variabel dependen (Y) atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak.
Hipotesis penelitian yang digunakan dalam uji F dapat dituliskan sebagai
berikut
0 : 1 = 2 = ... = = 0 atau tidak ada pengaruh secara signifikan antara X
secara bersama-sama terhadap Y.
1 : Minimal ada satu 0 atau ada pengaruh secara signifikan antara X
secara bersama-sama terhadap Y ; i = 1, 2, ..., k.
Statistik uji F dapat ditulis dengan
2 (1)
F= (1 2 )
` (4)
dengan
2 : koefisien determinasi;
: jumlah kasus; dan
: jumlah variabel independen.
Kriteria pengujiannya yaitu sebagai berikut
- Jika F hitung < F tabel maka 0 diterima
- Jika F hitung > F tabel 0 ditolak
Untuk menentukan F tabel digunakan tabel F atau perhitungan melalui
Microsoft Excel dengan menggunakan tingkat signifikansi () yang ditentukan,
db1 = (k 1), dan db2 = (n k -1).
4. Melakukan uji koefisien regresi secara parsial (Uji t). Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen ( X1, X2,..Xk)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen ( Y).
Hipotesis penelitian dalam uji t dapat dituliskan sebagai berikut
0 : = 0 atau secara parsial tidak ada pengaruh secara signifikan antara Xi
terhadap Y ; i = 1, 2, ..., k.
1 : 0 atau secara parsial ada pengaruh secara signifikan antara Xi terhadap
Y ; i = 1, 2, ..., k.
Statistik uji t dapat ditulis dengan
t=
; i = 1, 2, ..., k ` (5)
dengan
: koefisien regresi masing-masing variabel independen; dan
: standar error masing-masing variabel.
Kriteria pengujiannya yaitu sebagai berikut
- Jika t tabel < t hitung < t tabel maka 0 diterima
- Jika t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel maka 0 ditolak
Untuk menentukan t tabel digunakan tabel t atau perhitungan melalui
Microsoft Excel dengan menggunakan tingkat signifikansi () yang ditentukan
dan db = (n k -1).
Untuk t tabel didapatkan hasil sebesar 3,182 dengan db = 3, sehingga pada Tabel
3.3, variabel independen (X) yang memiliki pengaruh signifikan secara parsial
terhadap variabel dependen (Y) dengan = 5% adalah variabel-variabel yang
ditandai dengan simbol *, yaitu sektor pertanian, kehutanan, perikanan (1 ),
pertambangan (2 ), dan konstruksi (5 ). Sedangkan untuk industri pengolahan ( X3),
pengadaan listrik dan gas (X4), dan perdangangan besar dan eceran serta reparasi
(X6) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).
4. Simpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan regresi linear berganda dan beberapa
uji yang dilakukan, diperoleh model regresi untuk laju pertumbuhan PDRB sektoral
Sumsel, yaitu Y = 3,399 + 0,143 X1 + 0,208 X2 0,134 X3 + 0,009 X4 + 0,077 X5 + 0,089
X6, dengan persentase variabel X mampu menjelaskan variabel Y yang digunakan
sebesar 96,9% dan diperoleh bahwa sektor pertanian, kehutanan, perikanan (1 ),
pertambangan (2 ), dan konstruksi (5 ) berpengaruh signifikan terhadap laju
pertumbuhan PDRB sektoral Sumsel (Y).
Daftar Pustaka
[3] Hasibuan, J. S. 2013. Analisis Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kota
Medan. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol. 13 No. 1
[5] Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia KPw Sumatera Selatan.
2017. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sumatera Selatan Mei
2017. Palembang : Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia KPw
Sumatera Selatan.
[6] Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia KPw Sumatera Selatan.
2017. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sumatera Selatan
Agustus 2017. Palembang : Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Bank
Indonesia KPw Sumatera Selatan.